Anda di halaman 1dari 23

MODUL PERKULIAHAN

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN


I

Pelaporan Bapepam
LK dan SEC Reporting

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Ekonomi dan Akuntansi Atiqah SE, MS.Ak
Bisnis
12

Abstract Kompetensi

Imbalan kerja adalah seluruh bentuk Mahasiswa mampu memahami


imbalan yang diberikan suatu entitas tentang imbalan kerja, jenis imbalan
dalam pertukaran atas jasa yang kerja dan pengungkapan akuntansi
untuk imbalan kerja
diberikan oleh pekerja atau untuk
pemutusan kontrak kerja.

Modul Tatap Muka 12


Pelaporan Bapepam LK dan SEC Reporting

Sejarah Regulasi Sekuritas

United States Securities and Exchange Commission (disingkat SEC) atau Komisi
Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat adalah suatu badan independen dari pemerintah
Amerika yang memiliki tangung jawab utama untuk mengawasi pelaksanaan dari peraturan-
peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.
SEC didirikan berdasarkan pasal 4 dari Securities Exchange Act of 1934 (kini dikodifikasi
dalam Title 15 of the United States Code 78d) dan secara umumnya merujuk pada
Undang-undang (UU) tahun 1934 ). Sebagai tambahan dari UU tahun 1934 yang menjadi
dasar pembentukannya, pembentukan SEC juga sebagai pelaksanaan dari Securities Act of
1933, Trust Indenture Act of 1939, Investment Company Act of 1940, Investment Advisers
Act of 1940, Sarbanes-Oxley Act of 2002 dan ataupun aturan-aturan lainnya.
Presiden AmerikaFranklin Delano Roosevelt mengangkat Joseph P. Kennedy, Sr., ayah dari
mantan Presiden John F. Kennedy, untuk menjabat sebagai ketua pertama dari SEC.
Sejarah
SEC didirikan oleh Kongres Amerika pada tahun 1934 sebagai suatu badan
independen, non-partisan, memiliki kewenangan hukum, selaku badan independen yang
berwenang untuk melakukan pengawasan dan pelaksanaan aturan setelah terjadinya Great
Depression yang disebabkan oleh kejatuhan Wall Street tahun 1929. Tujuan utama dari
pembentukan SEC ini adalah untuk mengatur bursa efek dan mencegah penyalah gunaan
oleh perseroan sehubungan dengan penawaran saham dan penjualan efek serta pelaporan
keuangan perseroan. SEC diberikan kewenangan untuk mengizinkan dan mengatur
perdagangan efek. Saat ini SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan 6 peraturan
hukum yang utama dalam industri perdagangan efek yaitu :
1. Securities Act of 1933
2. Securities Exchange Act of 1934
3. Trust Indenture Act of 1939
4. Investment Company Act of 1940
5. Investment Advisers Act of 1940
6. Sarbanes-Oxley Act of 2002.
Kewenangan yang diberikan oleh Kongres Amerika kepada SEC mengizinkan SEC
untuk melaksanakan penerapan hukum sipil terhadap perorangan ataupun perusahaan
yang didapatinya telah melakukan kejahatan akuntansi, memberikan informasi yang tidak
benar, terlibat dalam insider trading ataupun pelanggaran lainnya terhadap undang-undang

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
pasar modal (securities law). SEC juga bekerja sama dengan penegak hukum lainnya di
Amerika untuk penuntutan hukum dari perorangan maupun perusahaan yang melakukan
kesalahan yang dikategorikan termasuk dalam kejahatan.
Guna melaksanakan mandat yang diberikan maka SEC menetapkan suatu aturan
yang mewajibkan perusahaan publik untuk menyerahkan laporan keuangan secara berkala
setiap kwartal dan juga laporan tahunan. Sebagai bagian dari kewajiban laporan tahunan
maka pimpinan puncak dari perusahaan harus menyediakan pula ringkasan berupa analisis
dan diskusi manajemen yang menggambarkan tentang kinerja perseroan ditahun yang
lampau dan bagaimana cara perseroan dalam menghadapinya. Manajemen biasanya juga
menggambarkan target kedepan perseroan dan proyek-proyek baru perseroan kedepannya.
Dalam upayanya untuk meningkatkan lingkup pelayanan bagi para investos maka SEC
membuat suatu database yang dapat diakses secara online yang diberi nama EDGAR (the
Electronic Data Gathering, Analysis, and Retrieval system) dimana para investos dapat
mengakses semua informasi yang dimiliki oleh SEC.
Laporan kwartal dan tahunan dari perusahaan publik merupakan hal yang sangat
penting bagi para investor dalam mengambil suatu keputusan investasinya dalam pasar
modal . Tidak seperti dalam perbankan, investasi pada pasar modal tidaklah dijamin oleh
lembaga Federal yang bernama Federal Deposit Insurance Corporation[1]. Potensi untuk
memperoleh imbal hasil besar haruslah disesuaikan dengan risiko yang dihadapi investor.
Kewajiban untuk keterbukaan keuangan dan informasi penting tentang perusahaan penerbit
saham dan sekuriti dapat memberikan suatu informasi yang serupa baik kepada investor
perorangan maupun kepada investor perseroan tentang keadaan suatu perusahaan publik
sehingga dengan demikian meningkatkan keamanan publik disamping mengurangi insider
trading dan penipuan. Dan semua laporan ini dapat diakses melalui sistem EDGAR system.

Struktur SEC
Dengan kantor pusatnya di Washington, SEC terdiri dari 5 oran Komisaris yang
ditunjuk oleh Presiden Amerika berdasarkan pertimbangan dan nasihat dari Senat dan
masing-masing untuk masa jabatan selama 5 tahun. Pengangkatan mereka dilakukan
secara berururtan setiap tahunnya sehingga dengan demikian masa jabatan salah satu
Komisaris akan berakhir pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Untuk menjaga agar SEC
tetap bersifat non-partisan maka tidak boleh lebih dari 3 komisaris yang berasal dari partai
yang sama. Presiden juga menunjuk salah seorang dari komisaris tersebut sebagai ketua
yang merupakan jabatan puncak pada SEC.
Pada SEC, terdapat 4 divisi , 18 kantor dan kurang lebih 3.100 staf, dan disamping
kantor pusatnya di Washington, SEC memiliki pula 11 kantor perwakilan yang tersebar di
seluruh wilayah Amerika..

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Divisi utama SEC
Empat Divisi utama pada SEC adalah :
1. Divisi keuangan perusahaan adalah divisi yang mengawasi keterbukaan perusahaan
publik seperti halnya dengan pendaftaran transaksi, penggabungan usaha. Divisi ini
bertanggung jawab atas pengelolaan EDGAR.
2. Divisi regulasi pasar bertanggung jawab untuk mengawasi organisasi regulator
mandiri (self-regulatory organization) seperti New York Stock Exchange (NYSE),
National Association of Securities Dealers (NASD) dan Municipal Securities
Rulemaking Board (MSRB) serta seluruh perusahaan pialang dan bank investasi.
Divisi ini juga mengajukan usulan-usulan perubahan peraturan dan operasi
pengawasan dari industri. Dalam praktiknya SEC mendelegasikan banyak sekali
kewenangannya dalam hal penerapan hukum dan pembuat aturan kepada NYSE
dan NASD. Dalam kenyataannya pula semua perusahaan perdagangan efek yang
belum diatur oleh organisasi regulator mandiri lainnya haruslah menjadi anggota
NASD. Pedagang efek individual harus mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh
NASD untuk menjadi "perwakilan terdaftar" [3][4]
3. Divisi manajemen investasi bertugas mengawasi perusahaan manajemen investasi
yang biasanya menerbitkan reksadana serta penasihat profesional mereka. Divisi ini
melaksanakan ketentuan dalah hukum sekuriti federal (federal security law)
khususnya Undang-undang Perseroan tahun 1940 dan Undang-undang Penasihat
Investasi tahun 1940.
4. Divisi penegakan hukum ini bekerja sama dengan 3 divisi lainnya serta komisi
lainnya untuk melakukan investigasi atas pelanggaran terhadap hukum sekuriti
(securities law) serta peraturan-peraturan terkait lainnya serta melakukan tindakan
hukum sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang terhadap pelaku
pelanggaran tersebut. SEC umumnya melakukan investigasi secara tertutup. Staf
SEC dapat saja meminta dokumen secara sukarela serta pernyataan-pernyataan
pimpinan perusahan, ataupun dapat meminta surat perintah penyelidikan dari SEC
dimana berdasarkan surat perintah tersebut maka staf SEC dapat melakukan upaya
paksa guna meminta dokumen-dokumen serta pernyataan saksi-saksi. SEC dapat
mengajukan tuntutan yang disebut "law suit"[5] pada Pengadilan Distrik di Amerika
ataupun proses administratif dihadapan hakim peradilan administratif (administrative
law judge-ALJ). SEC tidak memiliki kewenangan dalam hal pidana namun dapat
menyerahkan dugaan atas perbuatan pidana yang terjadi kepada negara dan jaksa
penuntut federal.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Sejarah Bapepam

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar
modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan
pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode
kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa
efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977,
dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan
berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
[Desember Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh
1912] Pemerintah Hindia Belanda
[1914 Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1918]
[1925 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
1942] Efek di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang
1939] dan Surabaya ditutup
[1942 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952]
[1956] Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif
[1956 Perdagangan di Bursa Efek vakum
1977]
[10 Agustus Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
1977] dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar
Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai
dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten
pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Negara
[1977 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
1987] hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih
instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[1987] Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
melakukan Penawaran Umum dan investor asing
menanamkan modal di Indonesia
[1988 Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
1990] diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat
[2 Juni 1988] Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
1988] yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public
dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal
[16 Juni Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
1989] oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
[13 Juli 1992] Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT
BEJ
[22 Mei Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
1995] sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems)
[10 Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No. 8 Tahun
November 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
1995] diberlakukan mulai Januari 1996
[1995] Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
[2000] Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
[2002] BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
[2007] Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI)
[02 Maret Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
2009] Efek Indonesia: JATS-NextG

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Wewenang Bapepam

Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pembinaan,


pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh Bapepam yang
bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Bapepam mempunyai kewenangan untuk
memberikan izin, persetujuan, dan pendaftaran kepada para pelaku Pasar Modal,
memproses pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, menerbitkan peraturan
pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan melakukan penegakan
hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal.

Pada pasal 5 UU Pasar Modal, Bapepam berwenang untuk:


a. memberi :
1) izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat
Investasi, dan Biro Administrasi Efek;
2) izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara
Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan
3) persetujuan bagi Bank Kustodian;
b. mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat;
c. menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk
sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen
sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau
direktur yang baru;
d. menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta
menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran;
e. mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi
peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang dan
atau peraturan pelaksanaanya;
f. mewajibkan setiap Pihak untuk :
1) menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan
dengan kegiatan di Pasar Modal; atau

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
2) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang
timbul dari iklan atau promosi dimaksud;
g. melakukan pemeriksaan terhadap :
1) setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan
menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau
2) Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan,
persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang;
h. menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka
pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g;
i. mengumumkan hasil pemeriksaan;
j. membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau
menghentikan transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu
guna melindungi kepentingan pemodal;

k. menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu


dalam hal keadaan darurat;

l. memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dsan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalakan atau menguatkan
pengenaan sanksi dimaksud;

m. menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan


penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal

n. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat


sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal

o. memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UUPM atau
peraturan pelaksanaannya;

p. menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam
Pasal 1 angka 5 UU PM;dan

q. melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang Pasar Modal.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi Bapepam

Dijelaskan dalam pasal 3 Kepmenkeu RI No : 503/KMK.01/1997 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal, fungsi Bapepam adalah:
a. penyusunan peraturan di bidang Pasar Modal;
b. penyusunan peraturan di bidang Pasar Modal;
c. pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di Pasar Modal;
d. penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
e. penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
f. penetapan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal;
g. pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Struktur Bapepam dan LK

Struktur organisasi Bapepam telah mengalami beberapa perubahan struktur,


menyesuaikan kebutuhan perkembangan dan dinamika yang terjadi selama ini. Struktur
organisasi Bapepam yang terakhir saat ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Struktur/Bagan Organisasi Bapepam dan LK :

Ketua Bapepam dan LK

Sekretaris Bapepam dan LK membawahi 5 Bagian


1 Bagian Perencanaan dan Organisasi
2 Bagian Kepegawaian
3 Bagian Keuangan
4 Bagian Kerjasama Internasional dan Hubungan Masyarakat
5 Bagian Umum

Kepala Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum membawahi 4 Bagian


1 Bagian Perundang-Undangan
2 Bagian Penetapan Sanksi
3 Bagian Bantuan Hukum
4 Bagian Profesi Hukum

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Kepala Biro Riset dan Teknologi Informasi membawahi 5 Bagian
1 Bagian Riset Ekonomi
2 Bagian Riset Pasar Modal
3 Bagian Riset Asuransi, Dana Lembaga Pensiun dan Keuangan Lain
4 Bagian Teknologi Informasi
5 Bagian Pengelolaan Data dan Informasi

Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan membawahi 4 Bagian


1 Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Pengelolaan Investasi
2 Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Transaksi dan Lembaga Efek
3 Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa
4 Bagian Pemeriksaan dan Penyidikan Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil

Kepala Biro Pengelolaan Investasi membawahi 5 Bagian


1 Bagian Pengembangan Kebijakan Investasi
2 Bagian Pengembangan Produk Investasi
3 Bagian Pengawasan Bina Manajer Investasi dan Penasihat Investasi
4 Bagian Pengawasan Pengelolaan Investasi
5 Bagian Kepatuhan Pengelolaan Investasi

Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek membawahi 5 Bagian


1 Bagian Pengembangan Kebijakan Transaksi dan Lembaga Efek
2 Bagian Pengawasan Lembaga Efek
3 Bagian Kepatuhan Lembaga Efek
4 Bagian Pengawasan Perdagangan
5 Bagian Wakil Perusahaan Efek

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa membawahi 5 Bagian


1 Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Keuangan
2 Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan
3 Bagian Pemantauan Perusahaan Jasa Keuangan
4 Bagian Pemantauan Perusahaan Perdagangan dan Perhubungan
5 Bagian Pemantauan Perusahaan Properti dan Real Estat

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil membawahi 5 Bagian


1 Bagian Penilaian Perusahaan Pabrikan
2 Bagian Penilaian Perusahaan Non Pabrikan
3 Bagian Pemantauan Perusahaan Aneka Industri
4 Bagian Pemantauan Perusahaan Industri Dasar, Logam dan Kimia
5 Bagian Pemantauan Perusahaan Pertambangan dan Agrobisnis

Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan membawahi 4 Bagian


1 Bagian Standar Akuntansi dan Pemeriksaan
2 Bagian Akuntan, Penilai, dan Wali Amanat Pasar Modal
3 Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata Kelola

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
4 Bagian Pengembangan Pasar Modal Syariah

Kepala Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan membawahi 4 Bagian


1 Bagian Perbankan
2 Bagian Lembaga Pembiayaan
3 Bagian Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan
4 Bagian Lembaga Penjaminan dan Lembaga Pembiayaan Lainnya

Kepala Biro Perasuransian membawahi 5 Bagian


1 Bagian Kelembagaan Perasuransian
2 Bagian Analisis Keuangan Perasuransian
3 Bagian Analisis Penyelenggaraan Usaha Perasuransian
4 Bagian Pemeriksaan Perasuransian
5 Bagian Perasuransian Syariah

Kepala Biro Dana Pensiun membawahi 5 Bagian


1 Bagian Kelembagaan Dana Pensiun
2 Bagian Analisis Penyelenggaraan Program Dana Pensiun
3 Bagian Pemeriksaan Dana Pensiun
4 Bagian Pengembangan dan Pelayanan Informasi Dana Pensiun
5 Bagian Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil

Visi dan Misi Bapepam-LK


Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan profesional,
yang mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai
penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global

Misi di Bidang Ekonomi


Menciptakan iklim yang kondusif bagi perusahaan dalam memperoleh pembiayaan
dan bagi pemodal dalam memilih alternatif investasi pada industri Pasar Modal dan Jasa
Keuangan Non Bank
Misi di Bidang Kelembagaan
Mewujudkan Bapepam-LK menjadi lembaga yang melaksanakan tugas dan
fungsinya memegang teguh pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi,
integritas dan senantiasa mengembangkan diri menjadi lembaga berstandar internasional
Misi Sosial Budaya
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang memahami dan berorientasi pasar modal
dan jasa keuangan non bank dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan

Fungsi

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi Bapepam-LK adalah:
Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan tata usaha Badan.

Struktur organisasi
Bapepam dan Lembaga Keuangan terdiri dari 1 Ketua Badan dan membawahi 1
Sekretariat dan 12 Biro Teknis, dimana lingkup pembinaan dan pengawasan meliputi aspek
pasar modal, dana pensiun, perasuransian, perbankan dan usaha jasa pembiayaan serta
modal ventura.
Biro teknis Bapepam-LK terdiri atas:
Biro Perundang-Undangan dan Bantuan Hukum
Biro Riset dan Teknologi Informasi
Biro Pemeriksaan dan Penyidikan
Biro Pengelolaan Investasi
Biro Transaksi dan Lembaga Efek
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil
Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan
Biro Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan
Biro Perasuransian
Biro Dana Pensiun

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 12 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Biro Kepatuhan Internal

Peralihan Bapepam ke OJK


Tujuan dibentuknya OJK adalah agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan (1)Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; (2) Mampu
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan (3) Mampu
melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat. Sedangkan fungsi dan tugas OJK
adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan dan OJK mempunyai tugas melakukan
pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor
Pasar Modal, dan sektor perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Dalam Pasal 6 huruf b Undang-Undang No 21 Tahun 2011, OJK melaksanakan
tugas dan pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Hal ini berarti OJK
tetap harus memperhatikan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 Tentang Pasar Modal. Kehadiran OJK adalah menggusur BAB Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM). Dasar penggantian Bapepam ke OJK adalah BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 55 ayat (1): Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan ke OJK.

Jika dilihat definisi Pasar Modal dari Undang-Undang OJK, maka definisi Pasar
Modal pada UU OJK tetap mengacu pada Pasal 1 angka 13 UUPM yaitu Pasar Modal
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek. Sedangkan pemodal yang disebut-sebut dalam UUPM
lebih ditegaskan dalam Pasal 1 angka 15 UU OJK dengan sebutan konsumen. Dalam UU
OJK definisi konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan/atau
memanfaatkan pelayanan yang tersedia di Lembaga Jasa Keuangan antara lain nasabah
pada Perbankan, pemodal di Pasar Modal, pemegang polis pada Perasuransian, dan
peserta pada Dana Pensiun, berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 13 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Dalam melaksanakan tugasnya OJK dipimpin oleh Dewan Komisioner yang bersifat
kolektif dan kolegial, khusus untuk Pasar Modal maka berdasarkan pasal 10 ayat (4) huruf d
Dewan Komisioner dikendalikan oleh seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
merangkap anggota yang bertugas memimpin tugas pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor Pasar Modal. Tugas Dewan Komisioner berdasarkan Pasal 59 UU OJK
antara lain adalah:
a. menetapkan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, rancang bangun infrastruktur
dan teknologi informasi, sistem sumber daya manusia, dan standar prosedur operasional;
b. menetapkan rencana kerja dan anggaran OJK tahun anggaran 2013;
c. mengangkat pejabat dan pegawai OJK;
d. mengangkat pejabat dan pegawai organ pendukung Dewan Komisioner; dan
e. menetapkan hal lain yang diperlukan dalam rangka pengalihan fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor jasa keuangan
dari Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan ke OJK.
Terkait dengan status pejabat dan/atau pegawai Bapepam, maka Pasal 64 huruf a UU OJK,
mengatur pejabat dan/atau pegawai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan dialihkan untuk dipekerjakan pada OJK.

Peraturan Bapepam LK terkait pelaporan keuangan


Peraturan Bapepam LK terkait pelaporan keuangan dapat diketahui berdasarkan
peraturan no. X.A.1 tentang Laporan Bursa Efek berikut ini :

PERATURAN NOMOR X.A.1 : LAPORAN BURSA EFEK


Lampiran : Keputusan Ketua Bapepam
Nomor Kep- 64 /PM/1996
Tanggal : 17 Januari 1996

1. Bursa Efek wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Bapepam dalam rangkap 4
(empat) yang meliputi :
a. laporan harian mengenai Transaksi Bursa;
b. laporan bulanan yang memuat:
1) rekapitulasi kegiatan selama periode tersebut dilengkapi dengan statistik
perkembangan kurs dan volume perdagangan;
2) laporan mengenai Emiten yang Efeknya tercatat di Bursa Efek; dan

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
3) kegiatan anggota Bursa Efek.
c. laporan mengenai pembekuan atau pembatalan pencatatan Efek termasuk
pencatatannya kembali, Efek yang dibekukan perdagangannya, dan pencabutan
pembekuan perdagangannya;
d. laporan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh
Akuntan yang terdaftar di Bapepam disertai pendapat dari Akuntan tersebut;
e. laporan realisasi anggaran dan penggunaan laba;
f. laporan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham;
g. laporan mengenai perubahan status Anggota Bursa Efek dan Wakil Perusahaan
Efek;
h. laporan mengenai pengenaan sanksi oleh Bursa Efek terhadap Anggota Bursa
Efek dan atau Wakil Perusahaan Efek di Bursa Efek;dan
i. laporan mengenai peristiwa khusus seperti kesulitan keuangan Anggota Bursa
Efek.
2. Laporan harian Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud angka 1 huruf a peraturan ini
wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.
3. Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b peraturan ini meliputi jumlah
dan jenis Efek yang tercatat, jumlah Emiten yang tercatat, pencatatan Efek baru,
keterangan lain yang diminta oleh Bapepam yang berkaitan dengan fungsinya
sebagai Bursa Efek, dan wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya
hari ke-12 (dua belas) pada bulan berikutnya.
4. Laporan mengenai pembekuan atau pembatalan pencatatan Efek beserta
pencatatannya kembali dan laporan mengenai Efek yang dibekukan perdagangannya
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf c peraturan ini wajib disampaikan
kepada Bapepam selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya.
5. Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d peraturan ini meliputi:
a. laporan tengah tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal akhir periode;
b. laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-
lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal akhir tahun buku;
c. dalam hal Akuntan memberikan pendapat selain Wajar Tanpa Perkecualian
terhadap laporan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas,
Bapepam dapat memanggil direksi dan atau melakukan pemeriksaan untuk
memperoleh keterangan lebih lanjut; dan
d. laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas wajib

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 15 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
diumumkan dalam sekurang-kurangnya dua surat kabar harian berbahasa
Indonesia, satu diantaranya berperedaran nasional dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal laporan Akuntan yang bersangkutan.
6. Laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e peraturan
ini wajib disusun secara triwulanan dan disampaikan kepada Bapepam melalui dewan
komisaris, dengan ketentuan bahwa laporan tersebut disampaikan secara kumulatif
triwulanan dan diterima oleh Bapepam selambat-lambatnya pada hari ke-12 (dua
belas) setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
7. Laporan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf f peraturan ini wajib disampaikan kepada Bapepam selambat-
lambatnya 2 (dua hari) kerja setelah tanggal penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Bursa Efek.
8. Laporan mengenai perubahan status anggota Bursa Efek dan Wakil Perusahaan Efek
di Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf g peraturan ini wajib
disampaikan kepada Bapepam, selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah adanya
perubahan tersebut.
9. Laporan mengenai pengenaan sanksi oleh Bursa Efek terhadap Anggota Bursa Efek
dan atau Wakil Perusahaan Efek di Bursa Efek dan laporan mengenai peristiwa
khusus sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf h dan huruf i peraturan ini wajib
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada hari berikutnya

Laporan Keuangan Berdasarkan Peraturan Bapepam VIII.G.7

Pasar modal sebagai salah satu penggerak roda perekonomian nasional dan sumber
pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat, mempunyai peran yang
strategis dalam pembangunan nasional sekaligus meningkatkan pemerataan, pertumbuhan,
dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Agar kegiatan di pasar
modal dapat berjalan dan dilaksanakan secara teratur dan wajar serta taat asas sehingga
masyarakat pemodal dapat terlindungi dari praktek yang merugikan dan yang tidak sejalan
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta untuk menyesuaikan dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berbasis International Financial
Reporting Standards (IFRS), BAPEPAM-LK telah merevisi Peraturan No. VIII.G.7 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Berbeda dengan PSAK yang bersifat principle base, peraturan Bapepam ini bersifat rule
base. PSAK masih memberikan kebebasan bagi entitas untuk menentukan pilihannya dari

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 16 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
beberapa pilihan standar yang diberikan, namun di dalam Peraturan Bapepam ini beberapa
diantaranya dinyatakan secara langsung. PSAK juga masih memberikan pernyataan yang
umum dalam pengartiannya, namun dalam Peraturan Bapepam ini beberapa diantaranya

dijelaskan lebih khusus.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa peraturan ini merupakan ketentuan khusus dari
yang disebutkan PSAK. Peraturan ini mengadopsi sebagian dari PSAK (kecuali IFRS 1 &
IAS 41 tidak diadopsi), untuk ketentuan yang tidak diadopsi tetap berlaku. Jika terdapat
perbedaan antara peraturan ini dengan PSAK, maka Peraturan ini yang harus
dikedepankan. Dalam hal terdapat perubahan dalam PSAK setelah berlakunya Peraturan
ini, EPP wajib mengikuti ketentuan PSAK terkini, sepanjang tidak dinyatakan lain oleh
Bapepam dan LK.

Peraturan ini berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir atau setelah tanggal 31
Desember 2012, namun penerapan dini dianjurkan. Peraturan ini berlaku untuk industri
umum. Untuk industri khusus berlaku dengan penyesuaian terhadap insutrinya.

Format laporan keuangan yang diwajibkan oleh Peraturan ini adalah untuk laporan laba rugi
komprehensif wajib berbentuk satu format laporan, artinya laba rugi komprehensif dan laba
rugi komprehensif lainnya (OCI) dibuat didalam format yang satu. Sementara penyajian
beban harus menggunakan metode fungsional, kecuali untuk industri tertentu. Untuk laporan
arus kas, khususnya aktifitas operasi, peraturan ini mewajibkan menggunakan metode
langsung.

Kebijakan Khusus

Beberapa pengaturan khusus yang selanjutnya dijabarkan dalam peraturan ini antara lain.

Mata uang penyajian

Mata uang penyajian yang digunakan oleh EPP adalah mata uang rupiah. Mata uang
penyajian selain rupiah dapat digunakan apabila mata uang tersebut memenuhi kriteria
mata uang fungsional EPP. Dalam hal mata uang penyajian berbeda dari mata uang
fungsional, maka EPP menjabarkan hasil dan posisi keuangannya dalam mata uang rupiah.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 17 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Revaluasi aset

Dalam hal EPP menggunakan model revaluasi untuk aset tetap atau aset tak berwujud, atau
model nilai wajar untuk property investasi, maka EPP wajib menggunakan penilai dalam
penentuan nilai wajarnya. Aset yang mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif wajib direvaluasi secara tahunan. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun.

Pihak berelasi dengan Pemerintah

Entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan


bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini
adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari
entitas.

Pengungkapan

EPP wajib mengungkapkan transaksi atau saldo dengan pihak berelasi, yang jumlahnya
lebih dari Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk transaksi dengan orang atau
anggota keluarga terdekat; dan/atau lebih dari 0,5% (nol koma lima perseratus) dari modal
disetor untuk transaksi dengan entitas berelasi.

EPP wajib mengungkapkan seluruh kompensasi yang diberikan kepada masing-masing


anggota atau kelompok direksi, komisaris, pemegang saham utama yang juga sebagai
karyawan, dan manajemen kunci lainnya untuk masing-masing kategori berikut dengan tidak
mengacu pada ketentuan satu miliar atau 0,5% dari modal disetor:

imbalan kerja jangka pendek;


imbalan pascakerja;
imbalan kerja jangka panjang lainnya;
pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
pembayaran berbasis saham.

EPP wajib mengungkapkan aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan
penggunaan kas dan setara kas yang tidak termasuk dalam laporan arus kas.

Ketentuan Umum Laporan Keuangan

Identifikasi laporan keuangan

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 18 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Informasi yang wajib disajikan pada setiap halaman laporan keuangan yaitu: Nama EPP,
Cakupan laporan keuangan (konsolidasi/entitas tunggal), Tanggal akhir periode/periode
yang dicakup, Mata uang penyajian, Satuan angka penyajian.

Tanggung jawab atas LK

Manajemen EPP bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Pernyataan kepatuhan terhadap SAK

Manajemen Emiten wajib mengungkapkan kepatuhan terhadap SAK dalam iktisar kebijakan
akuntansi signifikan. Pernyataan ini merupakan pernyataan bahwa laporan keuangan telah
disusun dan disajikan sesuai dengan SAK.

Periode pelaporan

Periode pelaporan EPP mencakup periode satu tahun. Dalam hal periode pelaporan
berubah dan laporan keuangan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih
pendek dari periode satu tahun, maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan
keuangan, EPP wajib mengungkapkan alasannya dan fakta bahwa jumlah yang disajikan
tidak dapat dibandingkan.

Untuk tujuan konsolidasi, Tanggal pelaporan keuangan entitas anak wajib sama dengan
tanggal pelaporan keuangan entitas induk. Tanggal pelaporan keuangan entitas anak dapat
berbeda dengan tanggal pelaporan keuangan entitas induk, apabila; (1) perbedaan tanggal
tidak lebih dari tiga bulan (2) dilakukan penyesuaian atas dampak transaksi/peristiwa yang
terjadi antara tanggal laporan entitas anak dan entitas induk (3) lamanya periode pelaporan
dan perbedaan antar akhir periode pelaporan adalah sama dan period eke periode.

Peristiwa setelah periode pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan merupakan peristiwa yang terjadi antara akhir periode
pelaporan dan Tanggal Laporan Keuangan Diotorisasi untuk Terbit, baik peristiwa yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan, yang meliputi (1) peristiwa yang
memberikan bukti atas adanya kondisi sampai dengan akhir periode pelaporan (peristiwa
penyesuai setelah periode pelaporan); dan (2) peristiwa yang mengindikasikan terjadinya
kondisi setelah periode pelaporan (peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan).

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 19 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
EPP wajib melakukan penyesuaian jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk
mencerminkan peristiwa penyesuai setelah periode pelaporan.

Saling hapus

EPP tidak diperkenankan melakukan saling hapus (offsetting) atas pos Aset dan Liabilitas
atau pendapatan dan beban, kecuali dipersyaratkan atau diperkenankan oleh suatu SAK.

Materialitas dan agregasi

Materialitas untuk tujuan agregasi dalam Peraturan ini adalah sebagai berikut:

5% (lima perseratus) dari jumlah seluruh Aset untuk pos-pos Aset;


5% (lima perseratus) dari jumlah seluruh Liabilitas untuk pos-pos Liabilitas;
5% (lima perseratus) dari jumlah seluruh ekuitas untuk pos-pos ekuitas;
10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan untuk pos-pos laba rugi komprehensif;
atau
10% (sepuluh perseratus) dari laba dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak
untuk pengaruh suatu peristiwa atau transaksi.

Pos-pos yang material, meskipun bukan merupakan komponen utama laporan keuangan,
wajib disajikan secara terpisah, dirinci, dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Pos-pos yang nilainya tidak material tetapi merupakan komponen utama laporan keuangan
atau bersifat khusus untuk industri tertentu wajib disajikan secara terpisah, dirinci, dan
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

Dalam hal komponen utama tidak mempunyai saldo, maka komponen utama tersebut tidak
disajikan dalam laporan keuangan.

Pos-pos yang nilainya tidak material dan tidak merupakan komponen utama, dapat
digabungkan dalam pos tersendiri dan wajib dijelaskan sifat dari unsur utamanya dalam
catatan atas laporan keuangan.

Dalam hal penggabungan beberapa pos sebagaimana dimaksud dalam huruf e


mengakibatkan jumlah keseluruhan menjadi material, maka unsur yang jumlahnya terbesar
wajib disajikan secara terpisah.

Informasi komparatif

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 20 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Laporan keuangan tahunan diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya.
Sedangkan untuk laporan keuangan tengah tahunan disajikan secara perbandingan dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya, kecuali untuk laporan posisi keuangan.

Dalam hal EPP menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali secara retrospektif atas pos-pos laporan keuangan atau mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangan, maka EPP wajib menyajikan paling sedikit 3 (tiga)
laporan posisi keuangan, 2 (dua) laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas
laporan keuangan terkait.

Penyajian kembali

Dalam hal EPP melakukan penyajian kembali (restatement) laporan keuangan yang telah
diterbitkan sebelumnya, maka keterangan disajikan kembali dan nomor referensi yang
mengacu kepada catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan penyajian kembali
tersebut wajib disajikan pada kolom periode dimana laporan keuangan tersebut disajikan
kembali, masing-masing di laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 21 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Beams, Floyd A. 2012. Advanced Accounting. 11th edition, Pearson Education,

Prentice Hall

Ikatan Akuntan Indonesia 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta

Baker, Lembke, King, 2009. Advanced Accounting.8th Edition. McGraw Hill

www.google.com

1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I


3 22 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id
1 Akuntansi Keuangan Lanjutan I
3 23 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Atiqah, SE, MS.Ak http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai