Tugas Penyelidikan Wabah
Tugas Penyelidikan Wabah
SERAMBI/M ANSHAR
Pasien memenuhi ruang IGD RS Meuraxa Banda Aceh, Jumat (3/2/2017).
Sebagian besar pasien yang dirawat menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
BANDA ACEH - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Aceh sudah masuk
kategori kasus luar biasa (KLB) dengan korban meninggal dilaporkan sudah
mencapai 19 orang.
Menurut Hanif, rapat kerja antara Dinkes Aceh dan RSUZA dengan
Komisi VI DPRA dilaksanakan atas inisiatif pimpinan beserta ketua dan anggota
Komisi VI DPRA. Pihak DPRA mengundang pihak Dinas Kesehatan dan Direktur
RSUZA untuk mendapat laporan kasus DBD dan difteri yang dilaporkan cukup
tinggi. Menurut Hanif, KLB DBD masih berlangsung sampai Februari 2017
karena menurut laporan dari sejumlah rumah sakit di daerah, korban yang dirawat
inap masih banyak. Di RSUZA dan RSUD Meuraxa Banda Aceh, misalnya, masih
ada puluhan pasien DBD lagi yang dirawat.
Pada 2016, daerah yang paling sedikit kasus DBD adalah Gayo Lues yaitu 1
kasus, Aceh Jaya 5 kasus, dan Subulussalam 7 kasus. Sedangkan Kota Banda
Aceh dan Aceh Besar, kasus DBD masih tinggi, selain karena perubahan iklim
juga penularan dari korban yang pernah terserang di dalam keluarga.
Setengah dari kasus pada tahun 2017 terjadi di Kabupaten Aceh Timur, dengan
total kasus sebanyak 18 orang dan satu orang meninggal dunia, ungkapnya.
dr Abdul menjelaskan apabila seseorang diduga tertular difteri, tim dokter akan
segera memulai penanganan, bahkan sebelum ada hasil laboratorium. Langkah
awal pengobatan penderita difteri dilakukan dengan obat antibiotik dan antitoksin.
penderita difteri bisa saja tidak sakit karena dilindungi kekebalan tubuhnya,
tetapi ia bisa menjadi penular bagi orang sekitarnya dengan melalui kontak
langsung. Contohnya seperti bersin dan batuk.
penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang dapat mengancam
jiwa seseorang jika tidak segera ditangani imbuhnya.
Semua golongan umur baik anak-anak mauapun orang dewasa dapat tertular oleh
penyakit ini. Namun, anak usia kurang dari 5 tahun orangtua diatas 60 tahun
sangat berisiko tertular penyakit membahayakan ini. Penyakit difteri dapat
dicegah lewat imunisasi sejak usia dini.