Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin fisiologis
pada Ny. P usia 20 tahun G1P0A0 usia hamil 37 minggu inpartu kala I fase laten di BPM Hj. Nawangsih ZP, S.SiT, M.HKes , penulis tidak menemukan kesenjangan antara konsep teori dengan kenyataan dilapangan. Adapun hal ini dapat penulis jabarkan sesuai dengan bentuk pendokumentasian SOAP yang digunakan sebagai berikut: A. Data Subjektif Penulis tidak menemukan kesulitan karena sikap kooperatif Ny.P yang dilakukan secara lisan dengan penulis. Pada kasus ini penulis tidak menemukan adanya permasalahan pada Ny P. B. Data Obyektif Dalam menegakkan diagnosa pada Ny. P tidak terdapat kesenjangan dan terdapat kesamaan antara teori dan temuan ditemuan dilapangan. Didapatkan data yang mendukung penegakan diagnosa. C. Analisa Berdasarkan data subjektif yang dikaji langsung oleh penulis mengenai pengakuan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu bahwa ini adalah kehamilan yang pertama. Usia kehamilan Ny. P adalah 37 minggu, hal ini sesuai dengan pengawasan HPHT tanggal 26 April 2016, yang mana dapat ditentukan pula taksiran persalinan dengan menggunakan rumus Neagle (HPHT +7, -3, +1) yaitu pada tanggal 2 Januari 2017. Selain itu penulis melakukan pengkajian data objektif dengan palpasi dan periksa dalam dan hasilnya pembukaan 3 cm. Dari pengkajian data subjektif dan data objektif diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan Ny. P usia 20 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala sudah masuk PAP, puka, inpartu kala I fase laten. D. Penatalaksanaan Asuhan yang diberikan pada Ny. P sebagai pasien inpartu kala I diantaranya adalah menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk melakukan managemen nyeri yaitu dengan cara tarik nafas panjang lewat hidung lalu keluarkan lewat mulut, menganjurkan ibu untuk jalan atau tidur miring kekiri serta menganjurkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di sela sela kontrkasi. Dari keseluruhan asuhan yang diberikan sesuai dengan wewenang dan juga disesuaikan dengan kompetensi bidan di Indonesia.