Anda di halaman 1dari 9

206 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2011

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap


Kinerja Guru Ekonomi

Suwarni
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Korespondensi: Jl. Danau Buyan G-7/F-3, Sawojajar, Malang 65139. Email: suwarni@yahoo.com

Abstract: The Influence of principal leadership style on economics teacher performance. The research
was conducted using deskriptive correlational method in all private high school economics teachers
in the city and county of Blitar numbering 111 teachers. Samples were taken at random, based on
certain formula that were finally obtained sample of 66 private high school economics teachers in the
city and county of Blitar. Data taken using a questionnaire on each variable. Data analysis uses
correlation and regression. The results indicates there us of principal leadership style to the
performance of the private high school economics teacher in the city and county of Blitar. Implications:
principal leadership style gives contributor significantly to the economics performance of teachers
in teaching, so that ultimately the performance of high school economics teachers in the city and
county of Blitar be good and also increase the students achievement

Keywords: teacher performance, leadership style

Abstrak: Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional pada semua guru ekonomi di SLTA
swasta kota dan kabupaten Blitar yang berjumlah 111 orang guru. Smpel diambil secara acak yang
didasarkan atas rumus yang akhirnya didapatkan sampel yang berjumlah 66 orang guru ekonomi
SLTA swasta di kota dan kabupaten Blitar. Data diambil dengan menggunakab kuisioner pada masing-
masing variabel. Analisis data menggunakan korelasi dan regresi. Hasi penelitian nenunjukkan adanya
pengaruh antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi di SLTA swasta
di kota dan kabupaten Blitar. Implikasi: gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap kinerja guru ekonomi dalam mengajar, sehingga akhirnya kinerja guru
ekonomi SLTA di kota dan kabupaten Blitar menjadi baik kenudian prestasi belajar siswa juga
meningkat.

Kata kunci: kinerja guru, gaya kepemimpinan

Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda pembelajaran yang interaktif, mulai dari perancangan,
depan dan posisi sentral di dalam pelaksananan pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk itu guru ekonomi
proses pendidikan. Berkaitan dengan hal di atas maka harus juga memperhitungkan keterbatasan waktu, di
guru akan menjadi bahan permasalahan dan samping koordinasi dengan guru-guru yang lain agar
terurtama berkaitan dengan kinerja guru tersebut. menimbulkan suasana serasi dalam arti fisik maupun
Kritik yang diberikan terhadap guru baik positif kejiwaan,serta kemampuan dalam memanfaatkan
maupun negatif akan menjadi masukan yang sangat dukungan yang ada. Dengan modal pembelajaran
berarti bagi kinerja guru.Guru yang baik tidak akan interaktif, kemampuan guru di dalam penguasaan
pernah putus asa dan menjadikan kritik sebagai substansi materi ekonomi haruslah ditingkatkan, oleh
pemicu baginya di dalam di dalam melakuakan karena itu guru ekonomi tidak boleh malas untuk
perbaikan dan pembenahan diri di masa yang akan belajar terus secara berkesinambungan (Nirbito,
datang. Kritik terhadap kinerja guru perlu dilakukan 2006:2)
supaya guru mengetahui kinerja yang telah dilakukan. Masih banyak guru yang melakukan tugasnya
Dengan denikian akan menjadi bahan renungan bagi hanya dengan mengajar, atau membuat satuan
guru untuk perbaikan lebih lanjut. Kemampuan para pengajaran, membuat rencana pelajaran, membuat
guru mengorganisasikan keberlangsungan alokasi waktu dalam bentuk program tahunan dan

206
Suwarni, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 207

program caturwulan, melakukan evaluasi hasil belajar peran sebagai faktor penentu keberhasilan tujuan
yang hanya terbatas pada aspek kognitif siswa, dan pendidikan selain tenaga kependidikan lainnya,
menganalisis daya serap siswa. Guru cenderung karena guru yang langsung berhadapan dengan siswa,
tidak mempedulikan kondisi psikologis yang terjadi untuk memberikan bimbingan dan akan menghasilkan
pada siswa di kala proses belajar mengajar tamatan yang diharapkan. Untuk itu kinerja guru
berlangsung karena mengejar target kurikulum. Hal harus selalu ditingkatkan, terutama guru ekonomi
ini dilakukan oleh guru karena takut dimarahi oleh yang mengajarkan tentang kebutuhan manusia, tidak
kepala sekolah, bila target kurikulum belum tercapai. hanya kebutuhan manusia yang bersifat material saja
Ada juga guru (untuk mata pelajaran tertentu) yang tetapi juga kebutuhan social, sehingga ilmu ekonomi
malas memeriksa hasil ulangan siswa karena kepala harus dipelajari dan diajarkan di sekolah adalah ilmu
sekolah telah menginstruksikan batas minimum nilai ekonomi koperasi, karena setiap orang tidak mungkin
yang harus dimasukkan ke dalam buku rapot. Guru hidup sendiri atau hanya memikirkan diri sendiri. Ia
rtersebut beranggapan bahwa untuk apa diperiksa, harus selalu berpikiir dan berbuat dengan memikirkan
toh nilainya juga sudah ada patokannya. Adanya orang lain. Jadi dalam ilmu ekonomi selain model-
patokan nilai seperti ini akan memberikan peluang model persaingan sempurna kepada siswa juga harus
kepada guru untuk memanipulasi nilai. Sudah tentulah diajarkan model kerjasama sempurna dan tidak
kondisi dan tindakan seperti ini tidak memenuhi sempurna. Misalnya ekonomi koperasi yang
kriteria keprofesionalan. Dengan kata lain ia tidak berazaskan kekeluargaan (Nirbito, 2006: 6)
bertindak secara profesional sebagai seorang guru. Kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh
Dengan demikian, harus diakui bahwa masih ada guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
guru di lapangan yang belum atau kurang profesional. kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
Dan hal inilah yang selalu disorot oleh masyarakat. pengalaman, dan kesungguhan. Kinerja guru akan
Oleh karena itu, diperlikan cara dan tempat untuk baik jika guru telah melaksanakan unsur-unsur yang
mengembangkan profesi guru. terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada
Kurang profesionalnya guru dalam bertindak, tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan
tidak sepenuhnya dan kurang bijaksana apabila kita bahan ajar, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas
hanya memandang bahwa hanya guru tersebutlah lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran,
yang tidak profesional. Sebab pihak penyelenggaraan kerjasama dengan semua warga sekolah,
pendidikan (kepala sekolah, kakandep, kakanwil, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa,
beserta aseluruh jajarannya) kadang kala kurang kepribadian yang baik, jujur, dan obyektif dalam
menghargai jabatan profesi guru seperti kenyataan membimbing siswa, serta tanggung jawab terhardap
di atas. Dengan demikian, para penyelenggara pun tugasnya. Oleh karena itu tugas kepala sekolah selaku
perlu ditingkatkan derajat keprofesionalannya dalam pimpinan adalah melakukan gaya kepemimpinan
menjalankan tugas dan memangku jabatannya. terhadap kinerja guru. Gaya kepemimpinan penting
Kinerja guru akan menjadi optimal bila untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat
diintegrasikan dengan komponen sekolah yaitu perbaikan bagi kinerja guru.
kepala sekolah, guru, administrasi dan siswa. Kinerja Guru harus menunjukkan kinerja yang maksimal
guru akan bermakna jika selalu menyadari akan di dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
kekurangan yang ada pada dirinya dan berupaya pendidik, pengajar dan pelatih, tetapi masih ada
untuk meningkatkan kinerjanya ke arah yang lebih sebagian guru yang belum menunjukkan kinerja yang
baik, sehingga kinerja guru yang dilakuka sekarang baik, tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja
akan lebih baik daripada kinerja guru kemarin. Dalam guru secara makro. Ukuran kinerja guru terlihat dari
rangka mencana mencapai tujuan pendidikan rasa tanggungjawabnya menjalankan profesi dan rasa
diperlukan kondisi sekolah yang kondusif dan tanggung jawab moral yang diembannya. Hal itu akan
keharmonisan antara tenaga pendidikan yang ada di terlihat dari kepatuhan dan loyalitas dalam
sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga menjalankan tugas keguruannya di dalam kelas dan
administrasi, siswa dan masyarakat yang masing- di lingkungan sekolah. Sikap demikian akan bersama
masing mempunyai peran cukup besar dalam pula dengan rasa tanggungjawabnya mempersiapkan
mencapai tujuan pendidikan. Tenaga guru adalah segala perlengkapan pengajaran sebelum melakukan
salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai proses pembelajaran. Guru juga mempertimbangkan
208 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2011

metodologi yang akan digunakan termasuk media apa upaya untuk memperbaiki kualitas kehidupan.
yang akan dipakai, serta alat penilaian apa yang Dengan pembelajaran ekonomi lebih terarah pada
digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi dqan praktek berekonomi untuk menanamkan pola sikap,
kurikulum yang dipakai harus mengarahkan orientasi pola pikir serta pola tindak siswa, dan bukan menjejali
pendidikan pada penguasaan seperangkat dengan teori-teori yang muluk-muluk dan abstrak
kemampuan untuk membekali siswa agar memiliki yang hanya dihafalkan oleh siswa. Sehubungan
kecakapan untuk hidup (life skill) di lingkungan dengan hal itu, maka mata pelajaran ekonomi tidak
masyarakat. Dengan tujuan penguasaan seperangkat dinilai secara sesaat tetapi dilakukan secara berkala
kompetensi, pendidikan diharapkan secara fungsional dan berkesinambungan merekam proses dan hasil
mampu mengembangkan secara optimal potensi kemajuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
siswa sebagai manusia seutuhnya, yang akan sangat dicapai oleh siswa (Nirbito, 2003:6).
berguna bagi dirinya dalam berperan dalam secara Guru dituntut untuk meningkatkan kinerjanya,
konstruktif dan kreatif dalam memecahkan masalah maka hal itu semata-mata dimaksudkan untuk
yang timbul di lingkungannya sebagai anggota mencapai kinerja yang baik (Mubyarto, 2004: 12).
keluarga, warga masyarakat, warga negara, dan Pernyataan ini mengandung makna bahwa hasil yang
warg dunia (Mubyarto, 2004:3) baik, banyak ditentukan oleh kinerja guru. Seorang
Kinerja guru harus terus ditingkatkan secara guru ekonomi yasng menampilkan kinerja yang
optimal melalui integrasi komponen persekolahan konstruktif dan efisien dalam mengajar akan
seperti kepala sekolah, guru, tenga administrasi berdanpak positif terhadap pendidikan khususnya
maupun siswa. Guru harus menyadari bahwa selalu pendidikan ekonomi seperti yang diharapkan dalam
ada kekurangan dan berupaya untuk dapat kurikulum ekonomi yang memberi keleluasaan untuk
meningkatkan dirinya kea rah yang lebih baik, mengembangkan pelajaran ekonomi sesuai dengan
sehingga kinerja yang sudah dicapai akan lebih potensi dan karakteristik daerah masing-masing. Isi
meningkat. materi pelajaran dalam kurikulum difokuskan pada
Menurut Nurainnah (Makalah Konaspi, 2004: ekonomi sebagai fenomena yang terjadi di sekitar
23) di negara yang mengandalkan sekolah sebagai daerahnya. Model pembelajaran mata pelajaran
lembaga penyedia pendidikan, guru ekonomi menjadi ekonomi dengan melakukan pengalaman, melalui
unsur yang sangat vital. Usaha meningkatkan kualitas berbagai sumber, menggali pemasalahan,
pendidikan ekonomi tanpa prioritas perbaikan kualitas mengidentifikasi penyebab permasalahan dan
guru merupakan hal yang tidak mungkin. Menyimak memberikan alternatif solusi pemecahannya. Karena
pendapat di atas yang lebih penting dilakukan adalah pada dasarnya siswa dituntut adanya pemahaman
bagaimana menjadikan profesi guru ekonomi sebagai yang sangat mendasar mengenai keberadaan ideologi
jabatan yang terhormat dan membanggakan dalam yang melatarbelakangi keberlangsungan ekonomi.
masyarakat. Misalnya koperasi adalah sebagai salah satu bentuk
Kurikulum ekonomi sebaik apapun, dana usaha yang memberikan peluang bagi terciptanya
seberapa banyak, program paling relevan apapun dan perekonomian yang berbasis kerakyatan dan
teknologi secanggih apapun tidak akan mampu memiliki karakteristik spesifik secara ideologis.
menghasilkan kualitas pendidikan ekonomi yang baik Dalam proses pembelajaran, guna memberikan
tanpa didukung guru yang berkualitas dan didukung pemahaman yang benar serta dapat diterima melalui
oleh keaktifan untuk merekam peristiwa ekonomi proses internalisasi reflektif mengenai hakekat
yang terjadi di sekitar lingkungan juag mengambil pentingnya ideology koperasi dan demokrasi
manfaat untuk kehidupan yang lebih baik. Isi materi ekonomi, maka perlu pendekatan terbuka dan bersifat
kurikulum baru untuk mata pelajaran ekonomi lebih dialogois. Pencermatan, pengamatan, dan
disederhanakan dan difokuskan pada ekonomi pengalaman yang dirasakan secara langsung akan
sebagai fenomena empirik yang terjadi di sekitar mampu mengkonstruksikan penalaran yang tidak
kehidupan siswa. Karenanya kelangsungan bersifat dogmatis. Terkait dengan pembelajaran
pembelajarannya menuntut keterlibatan siswa secara ekonomi tentang koperasi sekolah bukan hanya untuk
aktif dengan selalu mengkritisi permasalahan dan sekedar diceramahkan, mengenal konsep-konsepnya,
pemecahan dari peristiwa-peristiwa ekonomi yang melainkan yang lebih penting adalah untuk diterapkan
terjadi di sekitar siswa dan mengambil manfaat dalam dalam kenyataan agar nilai-nilai dari koperasi yang
Suwarni, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 209

merupakan jatidirinya dirasakan dan dialami melalui (Wiles & Bondi, 1993 :51). Menggerakkan dan
pengalaman nyata (Nirbito, 2003:12) mempengaruhi guru-guru khususnya guru dan staf
Fenomena yang terlihat dewasa ini pihak administrasi sekolah dalam melaksanakan program
pengelola pendidikan, baik di tingkat pusat sekolah tidak hanya terbatas pada memberikan dan
(Departemen Pendidikan Nasional) tingkat daerah membagi tugas-tugas kepada guru-guru dan staf
(Dinas Penddikan Nasional Propinsi Kabupaten dan administrasi sekolah, mengkoordinir, mengawasi,
Kota) maupun level pelaksana di lapangan (Kepala mengarahkan, serta menilai berbagai kegiatan
Sekolah dan Supervisor) terus menerus melakukan sekolah yang sedang dikerjakan. Ada pula hal lain
berbagai macam upaya untuk meningkatkan kinerja yang amat penting untuk diperhatikan dan
guru untuk mewujudkan niat dan keinginan dalam dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah yaitu
upaya untuk mencapai hasil yang berkualitas baik berupa perhatian yang bserius terhadap
dalam rangka merealisasikan visi reformasi permasalahan-permasalahan khusus yang ada pada
pendidikan yaitu pendidikan harus menghasilkan diri para guru, misalnya tingkat ketekunan, kesetiaan,
manusia yqang beriman, berakhlak mulia, cerdas serta keseriusan dalam melaksanakan tugas-tugas
serta manusia yang mampu menguasai ilmu sekolah.
pengetahuan dan teknologi (Mulyasa, 2003:34). Sorang kepala sekolah dapat menanggulangi
Guru yang mendapat kesempatan dan diangkat permasalahan dan mengendalikan perilaku guru-guru
menjadi kepala sekolah pada jenjang dan jenis serta mengikat perhatian mereka secara efektif
sekolah tertentu, menggambarkan tingkat dalam melaksanakan tugas-tugas di sekolah adalah
kepercayaan dan sekaligus mengandung harapan dari hal yang perlu dilaksanakan. Misalnya membantu dan
atasannya langsung dan juga rekan-rekan sejawatnya mengarahkan guru-guru ekonomi yang mengalami
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kesulitan dalam merumuskan tujuan pengajaran,
sebagai pemimpin pendidikan (Gibson J.L, 1992 : membantu dan membimbing guru-guru ekonomi
135). Kepercayan dan harapan dari atasan dan juga menemukan, menyusun dan mengembangkan materi
rekan sejawat kepada seorang guru yang pelajaran, membimbing guru-guru untuk merumuskan
dipromosikan menduduki jabatan kepala sekolah dan menentukan pendekatan atau teknik yang tepat
mengandung makna tertentu. Salah satu di antara dalam menyajikan materi pelajaran.
harapan yang dimaksud adalah bahwa seseorang Membantu guru-guru yang mengalami
yang menjadi pemimpin organisasi pendidikan yaitu ketegangan atau konflik karena menghadapi,
kepala sekolah, diharapkan dapat menggerakkan menyelesaikan permasalahan yang timbul sebagai
rekan-rekan guru serta pegawai di sekolah untuk akibat dari kesalahpahaman serta perbedaan
bekerja sama guna mencapai hasil secara maksimal pendapat yang mengakibatkan ketidakcocokan atau
dalam rangka usaha mewujuudkan visi dari sekolah konflik di antara para guru khususnya guru ekonomi,
yang dipimpinnya (Smith & Andrews, 1984: 45). menolong guru-guru yang mengalami kesuliatan dalam
Penerimaaan kepercayaan serta dukungan dari rekan memahami suatu tugas, menyadarkan dan
sejawat di sekolah merupakan faktor-faktor yang ikut memberikan arahan yang mendorong guru-guru agar
menentukan suksesnya seorang kepala sekolah dalam memperlihatkan sikap kesungguhan dalam mengajar
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dan sebagainya.
kepemimpinannya. Bahkan hal-hal tersebut dinilai Jika hal-hal di atas dapat diperhatikan dan
memiliki kekuatan yang mendorong para guru ditangani oleh kepala sekolah secara serius dan
bersemangat dalam memberikan dukungan yang efektif maka para guru dan staf administrasi merasa
nyata terhadap kinerja kepala sekolah sebagai senang, menghargai, menaruh hormat dan percaya
pemimpin pendidikan (Smith & Andrew, 1984: 63) kepada kepala sekolahnya sebagai pemimpin mereka.
Di dalam melaksanakan tugas dan tanggung Keadaan demikian ini diyakini akan semakin
jawabnya sebagai pemimpin pendidikan, seorang mengefektifkan dan meningkatkan keharmonisan
kepala sekolah dapat memimpin, menggerakkan, kerja antara kepala sekolah dan guru-guru khususnya
mempengaruhi dan mengendalikan guru-guru dan guru ekonomi serta staf administrasi di sekolah. Hal
staf administrasi untuk bekerja sama, menjalankan yang mudah dilihat di sini adalah bahwa kepala
program-program sekolah menuju kepada sekolah sebagai pemimpin nampak lebih banyak
pencapaian tujuan dan visi yang telah ditetapkan memiliki power (kekuatan) atau pengaruh untuk
210 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2011

mengendalikan dan membangun hubungan yang baik penguasaan bidang dan dedikasi yang tinggi dari para
dengan guru-guru ekonomi dan stafnya (Salusu, guru ekonomi di sekolah yang dimaksud. Dan salah
1996:25). satu upaya untuk meningkatkan kualitas akademik
Salah satu fungsi manajerial yang dilakukan oleh dan semangat mengabdi dari para guru ekonomi di
kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan. Dari gaya suatu sekolah adalah melalui gaya kepemimpinan
kepemimpinan, patut dilaksanakan oleh kepala yang dilakukan oleh kepala sekolah.
sekolah. Robbins (1990:416) menegaskan hal itu Berdasarkan pengalaman peneliti untuk
sebagai berikut gaya kepemimpinan yang mencapai kinerja yang maksimal, para kepala sekolah
dilaksanakan oleh pimpinan organisasi diperlukan SLTA swasta di kota dan kabupaten Blitar
untuk mendisiplinkan dan mengendalikan perilaku melakukan berbaqgi upaya. Salah satu di antara
manusia dalam bekerja. berbagai upaya yang dimaksud adalah
Sesuai dengan hakekatnya, gaya kepemimpinan mengefektifkan gaya kepemimpinan untuk
yang dilaksanakann oleh kepala sekolah merupakan memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru-guru
kegiatan balikan untuk mengidentifikasi secara jelas khususnya guru ekonomi yang dipimpinnya. Para
hasil yang dicapai konsisten atau tidak konsisten kepala sekolah tersebut melaksanakan gaya
dengan hasil yang diharapkan dalam rencana serta kepemimpinan dalam bentuk penilaian dan
penyimpangan yang terjadi di dalam pelaksanaan pengesahan rencana/progran mengajar setiap guru,
suatu oprogram sekolah (Gibson, Ivancevich dan pengecekan kehadiran guru ekonomi dalam kelas,
Donnely, 1992: 63). Nampak di sini bahwa ada pembinaan kepada guru ekonomi yang terlambat
kegiatan operasiuonal yang terkandung dalam ataun tidak tepat waktu masuk kelas.
hakekat gaya kepemimpinan tersebut yaitu terdapat Kepala sekolah menganggap hal yang
upaya dan peningkatan dan perbaikan kinerja guru. mendasari upaya pengefektifan gaya kepemimpinan
Melalui gaya kepemimpinan yang efektif, adalah bashwa jika kinerja guru-guru ekonomi di
seorang kepala sekolah dapat memonitor, sekolah diperbaiki dan ditingkatkan, maka mereka
mengendalikan, memperbaiki dan meningkatkan semakin menguasai konsep materi pelajaran dan
kinerja guruguru ekonominya sesuai dengan tujuan, proses pembelajaran dan akan berdampak positif
harapan, visi, dan misi yang diemban melalui sekolah terhadap hasil yang maksimal.
(Depdiknas, 2004:11). Apabila kepala sekolah Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala
melakukan gaya kepemimpinan secara efektif dan sekolah adalah merupakan banyak operasional atau
terus menerus terhadap semua kegiatan guru implementasi dari salah satu substansi proses
ekonomi di sekolah, maka akan tercipta suatu manajemen dalam keseluruhan system di sekolah.
lingkungan kerja yang lebih profesional bagi guru Oleh karena itu gaya kepemimpinan itu adalah
khususnya guru ekonomi (depdiknas, 2004: 12). sebagai bentuk konkrit dari salah satu komponen di
Komponen yang mendapat perhatian utama dalam keseluruhan system sekolah, maka tingkat
dalam gaya kepemimpinan di sekolah adalah guru keefektifannya dipengaruhi atau tergantung pula
dalam hal ini adalah kinerja guru. Hal ini wsajar pada dukungan yang signifikan dari komponen-
karena posisi guru amat strategis dalam keberhasilan, komponen lain dalam keseluruhan sistem sekolah
penyelenggaraan, program sekolah (Davis dan yang dimaksud (Davis dan Newstrom, 1989: 76).
Thomas, 1989: 54). Di suatu sekolah, walaupun Kinerja yang dipakai selama ini, baik oleh
disusun program yang baik, disediakan fasilitas kepala sekolah maupun oleh guru-guru ekonomi
belajar mengajar yang memadai, namun jika guru SLTA swasta di Kota dan Kabupaten Blitar tentunya
ekonomi tidak melaksannakan kinerja yang baik karena ada kontribusi dari asppek-aspek gaya
sebagaimana diharapkan, maka hasil yang maksimal kepemimpinan. Pemikiran Magginson (1992:12)
tidak tercapai. Karena itu gaya kepemimpinan yang memberikan makna yaitu bahwa elemen-elemen
dijalankan oleh kepala sekolah, pada dasarnya gaya kepemimpinaqn yang dominant berpengaruh
menekankan pada perbaikan dan peningkatan kinerja terhadap perilaku anggota organisasi, perlu dikelola
guru ekonomi. dengan baik agar para anggota organisasi lebih
Dari penjelasan di atas, tampak bahwa hasil yang mentransformasikan dan memahami maknanya
maksimal di suatu sekolah, ditentukan oleh kualitas dalam meningkatkan kinerja mereka sebagai anggota
Suwarni, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 211

organisasi. Tugas guru ekonomi sangat banyak baik kepemimpinan sebagai variable bebas (independen
yang terkait dengan kedinansan dan profesinya di variable) dan kinerja guru ekonomi dalam mengajar
sekolah, seperti proses belajar mengajar dan sebagai variabel terikat (dependen variable).
membimbing siswanya, mempersiapkan administrasi Populasi penelitian ini adalah semua guru
yang diperlukan, belum termasuk upaya peningkatan ekonomi di SLTA swasta kota dan kabupaten Blitar
dan pengembangan ilmu ekonomi yang menjadi yang berjumlah 111 orang (Kepala Kanwil Depdiknas
bidang studinya agar tidak ketinggalan zaman. Tugas Propinsi Jawa Timur 2004). Dari jumlah populasi
guru ekonomi sebagai pendidik adalah mewariskan tersebut dapat diambil sample (random sampling)
ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa harus belajar sebagai obyek (satuan pengamatan). Pengambilan
memperoleh dan mengembasngkan keterampilan, sample secara random tersebut didasrkan atas rumus
berlatih menerapkannya demi kemanfaatan ilmu yang akhirnya didapatkan sample yang berjumlah 66
yang diperolehnya karena bidang ekonomi orang guru ekonomi SLTA Swadta di kota dan
merupakan bidang ilmu yang selalu berkembang kabupaten Blitar.
setiap waktu sehingga perlu dukungan budaya Analisis data dalam suatu karya ilmiah
organisasi. Keadaan demikian mendorong untuk (penelitian) merupakan suatu tahapan penting dari
dilakukan penelitian ini dengan maksud untuk keseluruhan proses penyelesaian penelitian yang
mengetahui dan mengungkap sampai sejauh mana dimaksud. Dikatakan kegiatan analisis data amat
pengaruh variable gaya kepemimpinan terhadap penting karena melalui kegiatan analisis data dengan
peningkatan kinerja guru-guru ekonomi pada SLTA menggunakan teknik analisis statistik yang sesuai,
swasta di Kota dan Kabupaten Blitar. dapatlah terungkap hasil yang diharapkan untuk
menjawab permasalahan yang dikaji dalam penelitan
yang dimaksud. Demikian Balian (1982:121)
METODE mengatakan: Statistic analysis provides an
Masalah utama yang dikaji dalam penelirtian objective tool for researcher to use in measuring
adalah tentang kinerja guru ekonomi yang bersifat their findings and comparing thenm to their
hubungan korelasional. Intensitas kontribusi gaya previous expectation.
kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan dapat Bertitik tolak dari pemikiran yang dipaparkan di
memberikan dampak yang nyata kepada keefektifan atas, maka metode yang atau model yang digunakan
terhadap perilaku atau kinerja guru-guru ekonomi. untuk menganalisis data dan menguji hipotesis dalam
Hubungan korelasional yang dimaksud akhirnya penelitian ini adalah model analisis jalur (path
dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada analysis) dengan teknik statistic regresi.
proses peningkatan/perbaikan kinerja guru-guru Digunakannya model analisis jalur adalah berdasrkan
ekonomi. pada kerangka konseptual masalah serta kajian teori.
Berdasarkan pemikiran yang dikemukakan di Selain itu secara teknis dapat pula dipertimbangkan
atas, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian bahwa penggunaan model analisis jalur
ini adalah data lapangan yang bersumber dari populasi memungkinkan dapat diukurnya hubungan langsung
ataun sample terpilih (Sugiono, 2002:23). Dengan antara variable bebas yang saling mendukung dalam
demikian, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian memberikan kontribusi nyata terhadap variable
deskriptif korelasional. Maksudnya bahwa peneliti terikat (Pedhazur, 1982:12) dan dapat melacak
akan berusaha mendapatkan data dan informasi dari besarnya tingkat kontribusi variable bebas terhadap
para responden mengenai fenomena aktivitas di variable terikat (Hasan, 1995:23). Dengan kata lain,
sekolah, khususnya gaya kepemimpinan. analisis jalur dapat digunakan untuk memprediksi /
Berdasarkan data dan terutama hasil analisisnya, mengestimasi besarnya nilai koefisien hubungan
peneliti mencoba mendeskripsikan gaya langsung antara semua variable dalqam penelitian
kepemimpinan di sekolah, termasuk variable kinerja (Hasan, 1995: 43).
guru ekonomi daslam mngajar.
Sejalan dengan penjelasan di atas, maka
rancangan penelitian ini diarahkan kepada jenis
penelitian kuantitatif dengan menempatkan gaya
212 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2011

HASIL usahanya mengembangkan kemampuan siswa untuk


berekonomi, dengan cara mengenal berbagai
Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep
kinerja guru-guru ekonomi di kota dan kabupaten
dan teori serta berlatih dalam memecahkan masalah
Blitar, berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan
ekonomi yang terjadi di lingkungan masyarakat.
SPSS 13.0 dapat dilihat bahwa R= 0,708 dan R
Masalah-masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan
Square = 0,502; F = 55,40; p =0,000; t hitung =7,443
masyarakat dalam kehidupannya yang terdekat
dan t table = 1,671 sehingga t hitung > t table dengan
hingga pada lingkungan yang terjauh terjadi meliputi
taraf kepercayaan 0,05 atau 5%. Hal tersebut
ruang lingkup perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
membuktikan bahwa ada hubungan antara vriabel
Peranan kepala sekolah yaitu menampilkan gaya
gaya kepemimpinan dengan variable kinerja guru
kepemimpinan yang diharapkan untuk membangun
ekonomi SLTA di kota dan kabupaten Blitar.
pekerjaannya juga diharapkan meningkatkan
Sehingga Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan intrerpersonal dengan stafnya dan berusaha
hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap
menerima dan mengirim informasi-informasi yang
kinerja guru ditolak. Sedangkan H1 yang menyatakan
tepat dari stafnya sebagai upaya untuk meningkatkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kinerja staf organisasi sekolah yang dipimpinnya.
kepemimpinan dan kinerja guru-guru adalah sebesar
Beberapa pemikiran yang dirujuk di atas dapat
50,2%
memperkokoh temuan dalam penelitian ini mengenai
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
betapa kuatnya pengaruh gaya kepemimpinan kepala
pengaruh positif yang signifikan antara gaya
sekolah terhadap peningkatan kinerja staf dan guru-
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru-
guru ekonomi yang dipimpinnya.
guru ekonomi di kota dan kabupaten Blitar.
Perlunya perbaikan kinerja guru ekonomi dalam
organisasi sekolah dimaksud sejalan dengan pendapat
PEMBAHASAN Owens (1991:56). Kinerja anggota organisasi di
dalam suatu istitusi adalah hasil perpaduan antara
Temuan dalam penelitian ini membukrtikan kemampuan, komitmen terhadap profesi dan motivasi
dengan jelas bahwa gaya kepemimpinan kepala berprestasi yang tinggi. Prestasi kerja atau kinerja
sekolah memberikan kontribusi yang signifikan para anggota organisasi dapat disiasati agar lebih
terhadap kinerja guru ekonomi dalam mengajar, meningkat dalam rangka upaya mencapai tujuan yang
sehingga akhirnya kinerja guru ekonomi SLTA di diinginkan. Dan jika dikaitkan dengan temuasn dalam
kota kabupaten Blitar menjadi baik kemudian prestasi penelitian ini, bahwa kinerja guru ekonomi SLTA
belajar siswa juga meningkat, hal ini memperkuat data swasta di kota dan kabupaten Blitar berkembang baik
yang diperoleh di lapangan yang menunjukkan bahwa karena kepala sekolah telah melakukan berbagai
prestasi beloajar ekonomi siswa hasilnys bauk upaya peningkatan kinnerja guru ekonomi sehingga
menurut persepsi guru-guru ekonomi. Tingkat ada peningkatan prestasi belajar siswa melalui kinerja
kontribusi dimaksud diindikasikan dengan hasil guru ekonomi di kelas. Upaya-upaya yang dimaksud
bsumbangan efektif variable bebas terhadap dan antara lain merealisasikan gaya kepemimpinan
variable terikat tersebut adalah merupakan hasil secara nyata dan efektif serta berkesinambungan.
analisis data lapangan yang merefleksikan tingkat Kepala sekolah harus dapat mengelola dan
keefektifan gaya kepemimpinan kepala sekolah memelihara gaya kepemimpinan yang positif yang
SLTA di kota dan kabupaten Blitar. diyakini ikut berdampak terhadap kinerja dalam
Jika kepala sekolah mengaktualisasikan gaya mengajar sehingga siswa mempunyai pengetahuan,
kepemimpinan secara nyata dan objektif dalam keterampilan dan sikap dan nilai- nilai yang
mengelola seluruh aktivitas di sekolah yang direfleksikan dalam pola berpikir dan bertindak
dipimpinnya, maka gaya kepemimpinan terhadap setelah siswa menyeleasaikan suatu aspek mata
aktivitas guru berlangsung baik dan mendapat pelajaran ekonomi.
dukungan yang efektif. Kemampuan dan niat baik
kepala sekolah mengaktualisaikan gaya
kepemimpinan yang obyektif akhirnya berdampak SIMPULAN
positif terhadap kinerja guru ekonomi di srkolah dalam
Suwarni, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah .... 213

Berdasarkan hasil deskriptif diperoleh harapan guru-guru tentang basgaimana seharusnya


kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan dan kinerja mereka berperilaku dalam situasi-situasi tertentu.
guru ekonomi pada posisi baik berdasarkan persepsi Khususnya apabila kepala sekolah SLTA masih baru
guru-guru ekonomi SLTA swasta di kota dan dalam posisi mereka. Gaya kepemimpinan
kabupaten Blitar. sebelumnya merupakan sumber yang berharga.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat Apabila gaya kepemimpinnan bedrbeda dengan gaya
disimpulkan ada pengaruh positif yang signifikan kepemimpinan yang akan diterapkan dapat
antara variable gaya kepemimpinan kepala sekolah menimbulkan masalah. Kepala sekolah SLTA harus
terhadap variable kinrerja guru ekonomi SLTA segera mengubah gaya kepemimpinan mereka agar
swasta di kota dan kabupaten Blitar dengan R Square sesuai dengan harapan guru-guru.
50,2%. Hal ini berarti bahwa 50,2% perubahan pada Mengubah gaya kepemimpinan merupakan
kinerja guru ekonomi di sekolah teresebut di atas proses yang sukar dan perlu memperhitungkan
disebabkan oleh perubahan gaya kepemimpinan waktu. Oleh sebab itu perubahan gaya kepemimpinan
kepala sekolah. Gaya kepemimpinan yang dipakai dalam suatu organisasi sekolah secara keseluruhan
dalam melakukan kegiatan organisasi, memiliki sebaiknya direncanakan dan diterapkan dalam jangka
keterkaitan yang erat dengan kinerja guru-guru panjang sehingga semua pihak yang terlibat memiliki
ekonomi. Hubungan yang dimaksud terletak pada harapan yang realistis
usaha nyata kepala sekolah dalam mengaplikasikan
konsep manajemen ke dalam tindakan operasional
yaitu mengarahkan, mengontrol suatu kegiatan, serta DAFTAR RUJUKAN
membangun hubungan yang harmonis dengan guru- Davis, G.A, & Thomas, M.A. 1989. Effective Shools and
guru ekonomi Effective Teacher. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Penelitian di pendidikan SLTA ini memiliki nilai Depdiknas, 2004. Manajemen Berbasis Mutu Berbasis
yang amat strategis karena memberikan input kepada Sekolah: Sebuah Pendekatan Baru dalam
dua bidang terpenting. Pertama dunia pendidikan Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu.
tinggi memerlukan input yang berkualitas baik dari Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum
SLTA untuk memperbaiki dan meningkatkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
lulusannya agar mampu menjawab tantangan dan Menengah Departemen Pendidikan dan
kebutuhan dunia kerja yang semakin selektif saat ini. Kebudayaan Republik Indonesia.
Kedua masyarakat dan dunia kerja menengah Gibson J.L., Ivancevich., & Donnely, J.H.Jr. 1992.
memerlukan lulusan SLTA yang berkualitas untuk Organisasi: Perilaku Struktur dan Proses. Alih
mengisi kebutuhan kerja pada level tersebut. Bahasa Agus Dharma, SH., Med., Jakarta Erlangga.
Hasan, Z. 1995. Analisis Jalur. Makalah disajikan pada
Lokakarya Statistik dan Analisis Data Penelityian
SARAN
Komputer Angkatan ke VI. Malang.Lemlit IKIP
Perlu disadari bahwa kepala sekolah SLTA Malang.
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, Megginson, L.C., Mosley, D.C., & Pietri, P.H. Jr. 1992.
tetapi perlu pula diingat bahwa gaya kepemimpinan Management Concepts and Applications. (4th.ed).
bukanlah soal bagaimana pendapat kepala sekolah New York:Harper Collins Publisher, Inc
SLTA tentang perilaku mereka sendiri dalam suatu Mubyarto. 2004. Melalui Gerakan Nasional Kita
situasi tetapi bagaimana persepsi orang lain tentang Tingkatkan Pendidikan Koperasi Pilar Ekonomi
perilaku kepala sekolah SLTA. Dengan demikian Kerakyatan dalam Era Globalisasi, Makalah
kepala sekolah harus mempelajari cara mereka disajikan di Seminar Nasional Pendidikan Koperasi
berhubungan dengan orang lain. Namun informasi Jurusan Ekonomi FIS-Unesa.
ini sukar diperoleh, karena orang enggan jujur satu Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep,
Strategidan Nasional dan Peraturan
sama lain terutama dalam hubungan antara kepala
Pelaksanaannya. Jakarta: Sinar Grafika.
sekolah SLTA dedngan guru-guru.
Nirbito, J.G. 2006. Pola Pembelajaran Pendidikan
Kepala sekolah SLTA sebaiknya mengetahui
Koperasi Terpadu Perguruan atinggi Selaras
214 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2011

Dengan Arah Kebijakan Pembangunan


Koperasi, Makalah Disajikan pada workshop
Nasional revitalisasi dan aktualisasi Pendidikan
Perkoperasian di Indonesia.
Nirbito, J.G. 2003. Analisis Kritis tentang Pembelajaran
Ekonomi SMA dan MA Kurikulum Berbasis
Kompetensi 2003. Makalah disampaikan di Kuliah
sebagai Dosen Pasca Sarjana UM.
Robbins, S.P. 1990. Organizational Theory: Structure,
Design And Applications (3nd.ed) Englewood
Cliffs. New Jersey:Prentisice halls Inc.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategic,
Jakarta, Grasindo.
Smith, W.F., & Andrew, R.L. 1984. Instructional
Leadership: How Proincipals Make Difference,
Washington Association For Supervion and
Curriculum Development (ASCD).
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi.
Bandung: Alfabeta.
Wiles, J., & Bondi. 1993. Principles of school
Administration : The Real World of Leadership in
Schools. Columbus-Ohio: Bell & Howell Company.

Anda mungkin juga menyukai