Anda di halaman 1dari 5

PERAN GURU PKN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X

DI SMA NEGERI BATURADEN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut UU No 20 tahun 2003, Pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan


terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan
adalah sebuah proses pembelajaran baik melalui kegiatan formal, maupun informal
yang tujuannya tidak lain adalah untuk pengembangan diri individu, untuk menguasi
berbagai aspek baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan pendidikan bukan
hanya dilakukan dan difasilitasi oleh guru di sekolah tetapi juga oleh orang tua,
keluarga dan lingkungan. Dari pengertian pendidikan di atas, dapat dipahami
bahwasannya proses pembelajaran merupakan inti dari kegiatan dalam pendidikan.
Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan kreativitas
peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan
cakap. Pendidikan juga berfungsi sebagai pembentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermatabat dalam rangkat mencerdaskan kehidupan bangsa dan lebih maju.
Dalam PP R.I, nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
BAB VI, pasal 28 ayat 3, disebutkan bahwa ada empat kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru. Yaitu, kompetensi kepribadian, kompetensi professional,
kompetensi sosial, dan kompetensi pedagogik. Dengan demikian suatu kompetensi
ditunjukan oleh penampilan atau untuk kerja yang dapat dipertanggungjawab-kan
(rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan. Keempat kompetensi tersebut mutlak
harus dimiliki oleh seorang guru atau pendidik.
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, identifikasi bagi
para peserta didik, dan lingkunganya, karena itu guru harus memliki standar
kualitas pribadi tertentu yang mencangkup tanggung jawab, wibawa, mandiri
dan disiplin serta harus bertanggung jawab terhadap segala tindakanya dalam
pembelajaranya di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. (Menurut
Anwar Sutejono).

Guru menurut UU no 14 tahun 2005, pendidik professional dengan tugas


utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan forma,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dari pengertian di atas, guru
mempunyai peran yang penting. Sebab guru adalah orang yang bekerjanya mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Peran
guru sangat besar konstribusinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam
kelas. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan suatu harapan, baik guru maupun
siswa. Salah satu faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan dalam proses
pembelajaran adalah perubahan perilaku siswa dalam minat belajar siswa yang tinggi.
Secara konseptual, peranan guru dalam proses pembelajaran meliputi banyak hal
antara lain sebagai model, manajer kelas, mediator, komunikasi, fasilitator dan
evaluator. Akan tetapi kini guru hanya dipahami sebagai tenaga pengajar semata.
Sementara peran-peran yang lain agaknya tercampakan. Adanya intervensi
pemerintah yang berlebihan dalam pendidikan juga semakin menambah parah kondisi
tersebut. Misalnya tuntutan untuk mengajar sesuai target kurikulum yang berlaku. Hal
ini akan mengakibatkan minat, bakat kemampuan dan hasil belajar siswa didik tidak
akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Fenomena kurangnya
pemahaman guru terhadap peran-perannya perlu mendapat perhatian dalam sistem
pendidikan Indonesia pada umumnya dan turut berperan dalam sistem pendidikan
nasional. Terlebih guru PKN yang masih dipercaya masyarakat mampu memberi
landasan hidup dan nilai-nilai moral agar anak-anaknya tidak mudah terseret dalam
arus globalisasi dengan memberikan pendidikan dari segi normatis dan terapan dari
ilmu kewarganegaran.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai penyiapan generasi


muda dalam hal ini pelajar (siswa) untuk menjadi seorang warga negara yang
mempunyai pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk bias
berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya (Samsuri, 2011: 28). PKN merupakan salah
satu mata pelajaran yang sangat berpengaruh dalam membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat membentuk warganegara
yang baik sekaligus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. Adapun Faktor psikologis turut
menentukan keberhasilan dalam pembelajaran adalah perlunya motivasi, arahan
sehingga memunculkan minat belajar siswa yang berpengaruh besar terhadap aktivitas
belajar dan hasil belajar. Di dalam pembelajaran siswa yang berminat terhadap mata
pelajaran akan mempelajari PKN dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar,
merasa senang mengikuti pelajaran dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan
dalam belajar, karena adanya daya tarik yang diperoleh dengan mata pelajaran PKN.
Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat dan rasa semangat. Dikutip dari
situs www.duniabaca@pendidikan.com, Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa kurangnya minat belajar PKN dikarenakan kurangnya ketertarikan siswa pada
mata pelajaran PKN, karena dianggap sebagai suatu pelajaran yang mementingkan
suatu hafalan atau dibaca, sehingga dapat mengakibatkan rendahnya minat belajar
PKN bagi siswa. Dengan penggunaan model pembelajaran yang kurang evektif maka
hasil pembelajaran yang akan dicapai pun tidak maksimal, kebanyak guru
menggunakan metode ceramah monoton yang mengakibatkan siswa bosan,
mengurangi semangat belajar dan hasil pembelajaran pun tidak kondusif. Karena
didalam metode pembelajaran guru harus memberikan perhatian penuh dan harus
selalu memberikan sikap professional guru terhadap siswa.

Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian


tentang PERAN GURU PKN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA
KELAS X DI SMA NEGERI BATURADEN TAHUN AJARAN 2016/2017. dengan
harapan penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi perkembangan PKN di
SMA Negeri Baturaden terutama dalam minat belajar siswa.
B. Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Peran guru PKN terhadap minat belajar siswa di SMA Negeri
Baturaden?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat guru PKN dalam minat belajar
siswa di SMA Negeri Baturaden?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui peran guru PKN terhadap minat belajar siswa di SMA
Negeri Baturaden.
2. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat guru PKN dalam minat
belajar siswa di SMA Negeri Baturaden.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a) Secara teoritis penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan masukan
dalam peran guru PKN terhadap minat belajar siswa, khususnya di sekolah
pada masa-masa yang akan datang atau selanjutnya. Manfaat Praktis
2. Secara Praktis
Penelitian ini akan berguna bagi :
a) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat agar mengetahui
fungsi pentingnya pendidikan serta peran guru di sekolah dan semoga saja
hasil penelitian ini juga bermanfaat untuk para orang tua dalam mendidik
anak.
b) Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
sekolah dalam pelaksanaan pendidikan melalui proses minat belajar siswa.
c) Bagi Jurusan
Penelitian ini dilakukan dengan pemberian insentif kepada para
dosen/peneliti perguruaan tinggi yang kompetetif berdasakan kompetensi
yang relevan dengan focus bidang kajian secara mendalam dan untuk
memberikan informasi dan gambaran memungkinkan berguna dikalangan
akademik dalam melanjutkan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini
pada masa yang akan datang bisa di gunakan.
d) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengetahui lebih
dalam mengenai peran guru di sekolah. Hasil peneliti ini juga dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan penelitian selanjutnya.
e) Bagi orang tua
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk para orang tua dalam mendidik
anak, agar orang tua lebih bisa tau minat belajar siswa di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai