Anda di halaman 1dari 28

MODUL AJAR

Nama MOHAMMAD NURUL, S.PD Jenjang Kelas X

Asal SMK N 2 BANYUMAS Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila


Sekolah
Alokasi • 4 JP Jumlah Peserta 30
Waktu • (2 x pertemuan) Didik
Profil 1. Beriman, Bertakwa Kepada Moda Tatap Muka/Problem Based
Pelajar Tuhan Yang Maha Esa, Dan Pembelajaran Learning
Pancasila Berakhlak Mulia,
2. Mandiri,
3. Bergotong-Royong,
4. Berkebinekaan Global,
5. Bernalar Kritis, Dan
6. Kreatif.
Fase E Elemen/Subelemen Sengketa Batas Wilayah Antara
Mata Pelajaran Negara Indonesia dengan Negara
lain
Tujuan Pembelajaran 10.10.1 Peserta didik dapat berdiskusi dan mampu
menganalisis kasus sengketa wilayah yang
diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi
dengan baik.

10.10.2 Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis


mengenai sengketa kasus wilayah yang
diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi.

Kata Kunci Sengketa Wilayah

Deskripsi Umum Peserta didik dapat menjelaskan dan menganalisis latar


belakang terjadinya sengketa batas wilayah antara
Indonesia dengan negara lain.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1:
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas
3. Guru dan peserta didik melaksanakan doa bersama
terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
5. Guru memberikan pertanyaan pemantik “Apa faktor
pemicu terjadinya konflik?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan disampaikan.
B. Kegiatan Inti
a. Orientasi peserta didik terhadap masalah
• Peserta didik melakukan literasi/menonton video
(link : https://www.youtube.com/watch?v=2-
9gHeWb8Qg) mengenai perbatasan wilayah
Indonesia dengan negara Malaysia untuk
mengembangkan pengetahuan peserta didik.
b. Mengorganisasikan peserta didik
• Guru membagi peserta didik menjadi 3 kelompok
dan menganalisis kasus wilayah yang
diperebutkan antara Indonesia dengan negara lain
melaluin literasi.
c. Membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok
• Guru mengarahkan peserta didik untuk
melaksanakan pengumpulan data/ informasi yang
sesuai berdasarkan kasus wilayah yang
diperebutkan antara Indonesia dengan negara
lain.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru melakukan penyimpulan
materi yang sudah dipelajari.
2. Guru menyampaikan informasi mengenai materi dan
rencana aksi pada pertemuan berikutnya.
3. Guru sebelum mengakhiri pertemuan, melakukan
refleksi terlebih dahulu , kemudian mengucapkan
salam penutup.
Kegiatan Pembelajaran 2:

A. Kegiatan Pendahuluan,
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam pembuka.
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas
3. Guru dan peserta didik melaksanakan doa bersama
terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
5. Guru memberikan pertanyaan pemantik “Apa
dampak terjadinya konflik?”
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan disampaikan.
B. Kegiatan Inti,
a. Mengembangkan materi pembelajaran
• Peserta didik melanjutkan hasil pengumpulan
data/ informasi yang sudah dicari pada pertemuan
pertama dari masing-masing kelompok.
b. Penyajian hasil penelitian
• Masing-masing kelompok menyajikan hasil
diskusi di depan kelas, mengenai kasus yang
telah dianalisis.
c. Menganalisis dan mengevaluasi
• Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
dari hasil diskusi pada masing-masing kelompok.

C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik bersama guru melakukan penyimpulan
materi yang sudah dipelajari.
2. Guru menyampaikan informasi mengenai materi dan
rencana aksi pada pertemuan berikutnya.
3. Guru sebelum mengakhiri pertemuan, melakukan
refleksi terlebih dahulu , kemudian mengucapkan
salam penutup.
Materi Ajar Unit Pembelajaran 1
• Materi Inti 1
1. Batas-batas wilayah
2. Faktor penyebab konflik
• Materi Inti 2
Contoh kasus wilayah yang diperebutkan
Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran Gambar, Laptop, LCD/Proyektor, HP Android, Black
Board, Video, buku paket yang relevan
Penilaian 1. Tes tertulis: Pilihan Ganda dan Uraian.
2. Penilaian praktik.
LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran

Materi Pertemuan 1

Sengketa atau dalam bahasa inggris disebut dispute adalah pertentangan atau konflik yang terjadi
antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama
atas objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu dengan yang lain. Sengketa dapat
terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Sengketa dapat bersifat publik maupun bersifat keperdataan dan
dapat terjadi baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional. Sengketa dapat terjadi antara individu
dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan kelompok, antara perusahaan
dengan perusahaan, antara perusahaan dengan negara, antara negara satu dengan yang lainnya, dan
sebagainya.

SENGKETA INTERNASIONAL : Perselisihan yang terjadi antar negara, pemicu dalam terjadinya
sengketa adalah masalah wilayah (perebutan sumber daya alam, sumber ekonomi), warga negara, HAM
dan Terorisme. PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA :

• Adanya pihak yang tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional yang telah dibuat.
• Terjadinya perebutan wilayah.
• Terjadinya kasus penghinaan terhadap harga diri bangsa.
• Terjadinya campirtangan terhadap kedaulatan negara lain.
• Terjadinya perebutan pengaruh politik, keamanan, dan ekonomi regional maupun internasional.
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2008 adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan,
perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta
ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. Pengaturan
terhadap suatu wilayah negara penting dilakukan oleh setiap negara, meliputi wilayah laut teritorial beserta
dasar laut, tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, daratan, perairan kepulauan, perairan
pedalaman, dan seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya, agar dapat memberikan kepastian
hukum dan kejelasan mengenai wilayah negara. Karena itu, NKRI mempunyai kedaulatan atas wilayahnya,
serta memiliki hakhak berdaulat dan kewenangan tertentu untuk mengelola dan sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Selanjutnya, pada angka 4 dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 disebutkan juga bahwa
batas wilayah negara adalah garis batas yang merupakan pemisah kedaulatan suatu negara yang
didasarkan atas hukum internasional. NKRI merupakan suatu organisasi dari rakyat Indonesia untuk
mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh rakyat Indonesia. Letak
geograis Indonesia berada pada posisi antara dua benua dan dua samudera. Dua benua itu adalah Benua
Asia yang terletak di sebelah utara dan Benua Australia yang berada di sebelah selatan. Sedangkan dua
samudera yang dimaksud adalah Samudera Pasiik di sebelah timur dan Samudera Hindia di sebelah barat
Indonesia. Letak Indonesia yang strategis tersebut, membuat konsekuensi berbatasan dengan banyak
negara, baik di laut maupun darat.

Berikut beberapa kawasan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.
a. Kawasan perbatasan laut dengan hailand, India, dan Malaysia di Aceh, Sumatera Utara dan dua pulau
kecil terluar.
b. Kawasan perbatasan laut dengan Malaysia, Vietnam, dan Singapura di Riau, Kepulauan Riau dan 20
(dua puluh) pulau kecil terluar.
c. Kawasan perbatasan darat dengan Malaysia di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
d. Kawasan perbatasan laut dengan Malaysia dan Filipina di Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Utara dan 18 (delapan belas) pulau kecil terluar.
e. Kawasan perbatasan laut dengan pulau di Maluku Utara, Papua Barat, Papua dan 8 (delapan) pulau kecil
terluar.
f. Kawasan perbatasan darat dengan Papua Nugini di Papua.
g. Kawasan perbatasan laut dengan Timor Leste dan Australia di Papua, Maluku dan 20 (dua puluh) pulau
kecil terluar.
h. Kawasan perbatasan darat dengan Timor Leste di Nusa Tenggara Timur.
i. Kawasan perbatasan laut dengan Timor Leste dan Australia di NTT dan 5 (lima) pulau kecil terluar.
j. Kawasan perbatasan laut berhadapan dengan laut lepas di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan 19
(sembilan belas) pulau kecil terluar.

Perbatasan wilayah Indonesia dengan negara-negara lain seringkali menimbulkan kesalahpahaman


yang berakhir dengan konlik, meski pada akhirnya selalu dapat diselesaikan dengan cara damai. Karena
itu, batas wilayah negara telah diatur berdasarkan regulasi Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah. Apa
pentingnya batas wilayah? Mengapa batas wilayah perlu diundangkan? Wilayah perbatasan, ternyata
memiliki arti yang sangat vital dan strategis, baik dilihat dari sudut pandang perbatasan kabupaten/kota
dalam satu provinsi atau perbatasan kabupaten/kota antar provinsi. Materi dalam unit ini sebagai pengantar
untuk masuk ke dalam kasus-kasus lain dalam konteks sengketa batas laut Indonesia dengan Malaysia,
dan beberapa negara lain. Karena sebagai pengantar, pembahasan yang disajikan belum begitu mendalam
pada satu kasus yang spesifik, tetapi lebih pada aspek sejarah dan relevansinya dengan dasar hukum yang
menjadi acuan kedua negara.
Namun demikian, materi dalam unit ini sangat penting dicermati sebagai dasar untuk dapat
memahami, menjelaskan, dan mengalisa kasus-kasus terkait sengketa batas wilayah antara Indonesia dan
Malaysia, serta negara-negara lain. Pertamatama, perlu dimengerti bahwa masalah sengketa batas wilayah
antara Indonesia dan Malaysia telah berlangsung lama. Namun demikian, kedua negara seringkali
menyelesaikan persoalan ini dengan cara damai. Sejak dekade 1970-an, telah disepakati beberapa
Memorandum of Understanding (MoU), yakni MoU antara Indonesia-Malaysia di Jakarta pada 26 November
1973, Minutes of the First Meeting of the Joint Malaysia-Indonesia Boundary Committee pada 16 November
1974, serta Minutes of the Second Meeting of the Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee di Bali,
pada 7 Juli 1975. Tahun 2000 dilakukan penegasan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia dalam
bentuk Joint Survey on Demarcation, yang merupakan tindak lanjut dari perjanjian tahun 1975. Namun
demikian, perjanjian damai antara Indonesia dan Malaysia dalam kasus sengketa batas wilayah ini
sebenarnya memiliki akar sejarah yang melibatkan negara lain, sejak masa kolonialisme. Situasi itu
mempengaruhi terhadap bagaimana penyelesaian sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
Dalam hukum internasional, dikenal istilah uti possidetis juris, yang populer sejak MoU 1973.
Uti possidetis juris adalah suatu negara yang baru dapat mewarisi kekayaan dan wilayah negara penguasa
sebelumnya. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa Indonesia mewarisi wilayah Belanda, sedangkan
Malaysia mewarisi wilayah Inggris. Hal ini lumrah dan menjadi kebiasaan yang diakui secara internasional,
dan diterapkan di banyak negara bekas jajahan. Pada masa sebelum Indonesia dan Malaysia merdeka,
terdapat pula produk hukum internasional, yang dikenal dengan Traktat London. Hukum internasional dalam
bentuk traktat ini masih dipakai oleh Indonesia maupun Malaysia sebagai dasar hukum dalam menentukan
batas wilayah di Pulau Kalimantan. Ada pula asas hukum internasional pacta tertiis nec nocent nec prosunt,
yang menyatakan bahwa suatu perjanjian tidak memberikan hak atau membebani kewajiban kepada pihak
yang tidak terikat kepada perjanjian tersebut. Artinya, Indonesia dan Malaysia tidak dianggap berhak
memiliki serta tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas Traktat London.
Dasar Hukum Batas Wilayah Periode Kemerdekaan
Berikut penjelasan dasar hukum kesepakatan patok batas wilayah Indonesia dan
Malaysia, sejak masa penjajahan hingga kemerdekaan.
a. Konvensi Belanda-Inggris tahun 1891
Belanda dan Inggris menandatangani perjanjian ini pada 20 Juni 1891 di London. Konvensi ini mengatur
banyak hal menyangkut penentuan batas wilayah, seperti penentuan watershed dan hal-hal- lain yang
menyangkut kasus sengketa wilayah.
b. Kesepakatan Belanda-Inggris tahun 1915
Belanda dan Inggris menyepakati atas hasil laporan bersama tentang penegasan batas wilayah pada 28
September 1915 di Kalimantan. Kesepakatan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU
oleh kedua belah pihak berdasarkan Traktat
1891, lalu dikokohkan di London pada 28 September 1915.
c. Konvensi Belanda-Inggris tahun 1928
Belanda dan Inggris menandatangani kesepakatan ini pada 28 Maret 1928 di Den Haag. Kemudian
diratifikasi oleh kedua negara pada 6 Agustus 1930. Konvensi ini mengatur tentang penentuan batas wilayah
kedua negara di daerah Jagoi, antara
gunung raya dan gunung api, yang menjadi bagian dari Traktat 1891.
d. MoU Indonesia dan Belanda tahun 1973
Dokumen ini mengacu pada hasil konvensi-konvensi sebelumnya, 1891, 1915, dan 1928. Di dalamnya juga
berisi kesepakatan-kesepakatan tentang penyelenggaraan survei dan penegasan batas wilayah antara
Indonesia dan Malaysia, yang terdiri dari organisasi The Joint Technical Committee, penentuan area
prioritas, prosedur survei,tahapan pelaksanaan, pembiayaan, dukungan satuan pengamanan, logistik dan
komunikasi, keimigrasian, dan ketetuan bea dan cukai. Karena alasan yang kompleks itulah, Pasal 25A
UUD NRI Tahun 1945 mengarahkan agar dibuat regulasi berupa undang-undang dalam menentukan batas
wilayah. Undang-Undang ini dapat dijadikan pedoman dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia,
memperjuangkan kepentingan nasional dan keselamatan bangsa, memperkuat potensi, memberdayakan
dan mengembangkan sumber daya alam bagi kemakmuran seluruh bangsa Indonesia.

Contoh berita: https://nasional.kompas.com/read/2020/09/17/11572701/mendagri-ungkap-sejumlah-sengketa-perbatasan-


indonesia-dengan-negara?page
Contoh kasus yang diambil dari internet :
Wilayah Indonesia yang diperebutkan oleh Negara Lain
Hubungan Indonesia dan China kembali memanas terkait sengketa di perairan Kepulauan Natuna.
Terbaru soal nekatnya kapalkapal nelayan China yang masih beroperasi di laut Natuna. Bahkan mereka
dibela oleh pemerintahan China. Saling klaim batas wilayah bukan hanya terjadi antara Indonesia
dengan China. Beberapa negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia kerap kali bersengketa
batas wilayah. Berikut ini ulasannya yang diambil dari berbagai sumber:
Soal Pulau Sipadan dan Ligitan

Sengketa Sipadan dan Ligitan adalah persengketaan Indonesia dan Malaysia atas pe milikan terhadap
kedua pulau yang berada di Selat Makassar yaitu pulau Sipadan.
Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan
teknis hukum laut antara kedua negara, masingmasing negara ter nyata memasukkan pulau Sipadan dan
pulau Ligitan ke dalam batasbatas wilayahnya.
Kemudian pada tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan dibawa ke Mahkamah
Internasional. Pada babak akhir Mahkamah Internasional menilai, argu mentasi yang diajukan Indonesia
mengenai kepemilikan Sipadan dan Ligitan yang terletak di sebelah timur Pulau Sebatik, Kalimantan
Timur, tidak relevan. Karena itu secara defacto dan dejure dua pulau yang luasnya masingmasing 10, 4
hektare dan 7,4 ha untuk Ligitan menjadi milik Malaysia.
Delegasi Indonesia memang mengakui, argumen Malaysia lebih kuat. Negeri Jiran diuntungkan dengan
alasan change of title atau rantai kepemilikan dan argu men effectivitÃs (effective occupation) yang
menyatakan kedua pulau itu lebih ba nyak dikelola orang Malaysia. Jurus effective occupation juga secara
tidak langsung menunjukkan kedua pulau itu sebagai terra nullius (tanah tak bertuan). Mahkamah
Internasional juga memandang situasi Pulau SipadanLigitan lebih stabil di bawah pengaturan
pemerintahan Malaysia
Blok Ambalat

Perseteruan yang terjadi di Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terus terjadi. Rupanya sudah
beberapa kali terjadi. Blok Ambalat terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar dan berada di dekat
perpanjangan perbatasan darat antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur, Indonesia.
Sejak akhir tahun 1960, tepatnya saat Malaysia membuat pemetaan daerah yang baru di mana pulau
Sipadan dan Ligitan masuk dalam wilayah negeri jiran tersebut, negera tersebut pun mulai menyebut bahwa
Blok Ambalat termasuk dalam wilayahnya.Bahkan pada tahun 2007 silam, sejumlah kapal perang dan
pesawat Malaysia melanggar wilayah perairan dan udara Indonesia di blok Ambalat. Seperti 24 Februari
2007 kapal perang Malaysia KD Budiman dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik
Indonesia sejauh satu mil laut.
Masih di tanggal 24 Februari 2007 pada sore harinya, pukul 15.00 WITA, kapal perang KD Sri Perlis
melintas dengan kecepatan 10 knot memasuki wilayah Republik Indonesia sejauh dua mil laut yang setelah
itu dibayang-bayangi KRI Welang, kedua kapal berhasil diusir keluar wilayah Republik Indonesia.Konflik
kepemilikan wilayah ini pun bergulir hingga puluhan tahun. Diketahui, Ambalat hingga saat ini masih
berstatus milik Indonesia.
Perairan Natuna

Hubungan Indonesia dan China kembali memanas terkait sengketa di perairan Ke pulauan Natuna.
Ketegangan antarkedua negara itu terjadi dipicu aksi kapalkapal nelayan asal negeri tirai bambu dikawal
kapal coast guard memasuki kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.
Adu klaim antara Indonesia dan China pun terjadi. Indonesia berpegang pada ZEE, sementara China
menjadikan sembilan garis putus-putus atau nine dash line sebagai patokan menyatakan perairan
Natuna masuk dalam wilayahnya.
Pemerintah, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan menolak klaim China terhadap
wilayah Natuna. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi ter batas di kantor Kemenko Polhukam.
"Indonesia tidak pernah akan mengakui nine dash line, klaim sepihak yang di lakukan oleh Tiongkok
yang tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional, terutama UNCLOS 1982," kata
Menteri Retno di kantor Kemenko Pol hukam, Jakarta, Jumat (3/1).
Dia menuturkan, dalam rapat tersebut, pemerintah memastikan bahwa ka palkapal China telah
melakukan pelanggaran-pelanggaran di wilayah ZEE (zona ekonomi eksklusif) Indonesia.
Menurut Retno, ZEE Indonesia telah ditetapkan oleh hukum internasional yaitu melalui UNCLOS
1982. "Tiongkok merupakan salah satu party (bagian) dari UNC LOS 1982. Oleh karena itu merupakan
kewajiban bagi Tiongkok untuk menghormati implementasi dari UNCLOS 1982," kata Retno. [dan]
Setelah kalian membaca dan memberi pendapat terhadap isi berita yang ditampilkan pada
pembelajaran sebelumnya, maka kali ini diminta untuk mencermati persoalan sengketa batas wilayah
berdasarkan regulasi dan fakta.
Sebuah wilayah negara, atau wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menurut Pasal
1 angka 1 UndangUndang Nomor 43 Tahun 2008 adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu
kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut
dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya.
.
b. Media Pembelajaran :
1. Laptop
2. Video
3. LCD
4. Audio
5. Buku paket PPKn
2. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

No Nama Kasus Kronologi Solusi Penyelesaian Kesimpulan


Kelompok
1

dst

Petunjuk Pengerjaan
1. Carikan contoh kasus-kasus yang berkaitan dengan konflik antar negara Indonesia dengan negara lain di internet
2. Lakukan sebuah analisis terhadap masalah yang sudah ditentukan
3. Carikan faktor pemicu, dampak dan solusi pada kasus yang kalian analisis.
4. Lakukan pengambilan kesimpulan pada kasus yang kalian analisi.
5. Persentasikan di depan kelas
c. Lembar Penilaian: Instrumen dan Rubrik Penilaian

A. Sumatif

< Soal Pilihan Ganda

1. Wilayah laut suatu negara yang jaraknya 200 mil diukur dari pantai disebut…
a. Batas laut territorial
b. Batas zona bersebelahan
c. Zona ekonomi eksklusif
d. Batas landas benua
e. Batas regional kelautan
2. Wilayah suatu negara yang berada diluar wilayah negara itu disebut….
a. wilayah daratan
b. wilayah lautan
c. wilayah udara
d. wilayah ekstrateritorial
e. wilayah negara
3. Wilayah NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah
yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang merupakan isi
Pasal…..UUD 1945.
a. 24
b. 25A
c. 25B
d. 25C
e. 26
4. Batas wilayah Indonesia sebelah timur berbatasan langsung dengan….
a. Pulau Kalimantan
b. Timor Leste
c. Samudra Hindia
d. Samudra Atlantik
e. Papua Nugini
5. Salah satu negara yang berbatasan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Timor Leste. Wilayah NKRI yang berbatasan secara daratan dengan Indonesia adalah
propinsi….
a. Nusa Tenggara Timur
b. Nusa Tenggara Barat
c. Maluku
d. Maluku Selatan
e. Bali

Kunci Jawaban

1. C
2. D
3. B
4. E
5. A
❖ SOAL
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara.
Jelaskan makna yang terkandung dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tentang wilayah negara Indonesia!
2. Batas wilayah pada dasarnya menunjukkan luas yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Bentuk dari
batas wilayah ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya berupa tugu
perbatasan. Berdasarkan hal tersebut uraikan batas-batas negara Indonesia baik di wilayah
daratan maupun lautan yang berbatasan dengan negara tetangga RI!
3. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa negara mempunyai hak
penguasaan atas kekayaan alam Indonesia. Bagaimana pengelolaan kekayaan alam yang
terkandung di wilayah Negara Indonesia?
4. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Kehidupan beragama
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seluruh masyarakat Indonesia.
Jelaskan makna kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia?
5. Pertahanan dan keamanan negara Indonesia pada dasarnya merupakantanggung jawab
seluruh Warga Negara Indonesia. Berdasarkan hal tersebut jelaskan sistem pertahanan dan
kemanan yang dikembangkan oleh Negara Indonesia!

❖ KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN


No Pedoman
Kunci Jawaban
Penskoran
1 Secara makna, pasal ini mengatur secara jelas tentang seluruh wilayah 10
NKRI yang mencakup wilayah daratan, termasuk tanah di bawahnya,
perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di bawah
wilayah perairan, dan ruang udara.
2 ➢ Wilayah laut Indonesia sebelah utara berbatasan langsung dengan 20
laut lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan
Filipina
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Selatan, Indonesia di
sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor
Leste, perairan Australia dan Samudera Hindia
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Timur, wilayah timur
Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan
perairan Samudera Pasifik.
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah Barat, sebelah barat
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dan perairan negara India
3 Seharusnya pengelolaan kekayaan alam yang terkandung di wilayah 20
Negara Indonesia, dikelola sesuai amanat yang terkandung di dalam
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Dimana Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan justru dikuasai dan
dimiliki oleh asing.
4 ➢ Negara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa 20
➢ Kemerdekaan Memilih Agama dan Kepercayaannya
➢ Kemerdekaan Menjalankan Ibadah
➢ Kebebasan untuk Berdakwah
➢ Kebebasan untuk Berpindah Agama
➢ Kemerdekaan Beragama dalam Kerukunan
5 Indonesia sebagai negara yang besar menggunakan sebuah sistem 30
yang bernama sishankamrata atau bahasa lainnya adalah Sistem
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta yang dimana pada sistem
pertahanan keamanan ini adalah sebuah komponen yang dimana terdiri
dan berasal dari seluruh potensi yang ada, kemampuan yang ada, dan
segala kekuatan nasional yang dimana dapat bekerja secara total,
integral dan juga berlanjut guna untuk mencapai sebuah kemampuan
dalam melakukan sebuah upaya dalam melakukan pertahanan dan juga
keamanan pada sebuah negera.
Total skor = Nilai 100

B. Pengayaaan
Siswa yang telah tuntas pada asesmen materi ini, maka memperdalam materi selanjutnya.

C. Remidi
Siswa yang belum tuntas pada asesmen materi ini, maka mengerjakan Kembali soal yang belum
tuntas sesuai dengan hasil ulangan masing-masing.

❖ SOAL
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara. Jelaskan
makna yang terkandung dalam Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tentang wilayah
negara Indonesia!
2. Batas wilayah pada dasarnya menunjukkan luas yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Bentuk dari batas
wilayah ada yang dibatasi oleh sungai, laut, hutan, atau juga hanya berupa tugu perbatasan. Berdasarkan
hal tersebut uraikan batas-batas negara Indonesia baik di wilayah daratan maupun lautan yang
berbatasan dengan negara tetangga RI!
3. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa negara mempunyai hak penguasaan
atas kekayaan alam Indonesia. Bagaimana pengelolaan kekayaan alam yang terkandung di wilayah
Negara Indonesia?
4. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama. Kehidupan beragama merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan seluruh masyarakat Indonesia. Jelaskan makna kemerdekaan
beragama bagi bangsa Indonesia?
5. Pertahanan dan keamanan negara Indonesia pada dasarnya merupakantanggung jawab seluruh Warga
Negara Indonesia. Berdasarkan hal tersebut jelaskan sistem pertahanan dan kemanan yang
dikembangkan oleh Negara Indonesia!
6.
❖ KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN
No Pedoman
Kunci Jawaban Penskoran
1 Secara makna, pasal ini mengatur secara jelas 10
tentang seluruh wilayah NKRI yang mencakup
wilayah daratan, termasuk tanah di bawahnya,
perairan, dasar laut dan tanah di bawahnya yang
terletak di bawah wilayah perairan, dan ruang
udara.
2 ➢ Wilayah laut Indonesia sebelah utara 20
berbatasan langsung dengan laut lima
negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand,
Vietnam dan Filipina
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah
Selatan, Indonesia di sebelah selatan
berbatasan langsung dengan wilayah darat
Timor Leste, perairan Australia dan Samudera
Hindia
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah
Timur, wilayah timur Indonesia berbatasan
langsung dengan daratan Papua Nugini dan
perairan Samudera Pasifik.
➢ Batas-Batas Wilayah Indonesia di Sebelah
Barat, sebelah barat wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia berbatasan
langsung dengan Samudera Hindia dan
perairan negara India
3 Seharusnya pengelolaan kekayaan alam yang 20
terkandung di wilayah Negara Indonesia, dikelola
sesuai amanat yang terkandung di dalam Pasal
33 ayat (3) UUD 1945. Dimana Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, bukan justru
dikuasai dan dimiliki oleh asing.
4 ➢ Negara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha 20
Esa
➢ Kemerdekaan Memilih Agama dan
Kepercayaannya
➢ Kemerdekaan Menjalankan Ibadah
➢ Kebebasan untuk Berdakwah
➢ Kebebasan untuk Berpindah Agama
➢ Kemerdekaan Beragama dalam Kerukunan
5 Indonesia sebagai negara yang besar 30
menggunakan sebuah sistem yang bernama
sishankamrata atau bahasa lainnya adalah
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
yang dimana pada sistem pertahanan keamanan
ini adalah sebuah komponen yang dimana terdiri
dan berasal dari seluruh potensi yang ada,
kemampuan yang ada, dan segala kekuatan
nasional yang dimana dapat bekerja secara total,
integral dan juga berlanjut guna untuk mencapai
sebuah kemampuan dalam melakukan sebuah
upaya dalam melakukan pertahanan dan juga
keamanan pada sebuah negera.
Total skor = Nilai 100
1) Penilaian Kognitif
a) Partisipasi dalam diskusi

No. Nama Peserta Didik Sangat Aktif Aktif Kurang Aktif

b) Pemahaman materi (Esai)

No. Nama Peserta Didik Sangat Paham Paham Kurang Paham


2) Penilaian Sikap
1. Jujur

Aspek Sikap yang Dinilai


Nama
N Tidak Berkata Mengak Kembalik Melapork
Peserta Tidak Tidak Catatan Guru
o Menjipla Benar ui an Barang an
Didik Berbohon Menyonte
k Tugas Kesalah Temuan Ketidakn
g k
Teman an yamanan
1 Ade
Wahyudin
2 De Angel
3 Dea Ifana
4 Ezazuli
5 Dst
2. Disiplin

Aspek Sikap yang Dinilai


Mengerja Berserag Melaksa Mengemb
Nama Tertib
N Datang kan am nakan alikan
Peserta dalam Catatan Guru
o Tepat Tugas Lengkap Piket Pinjaman
Didik Pembelaj
Waktu Tepat
aran
Waktu
1 Amin
2 Ita
3 Ani
4 Ina
5 Dst
Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 = Sangat baik
2 = Baik
2 = Cukup
1 = Curang

3. Penilaian Keterampilan

a. Efektifitas Penyajian

No. Nama Kesesuaian materi Cara Penyampaian Kesimpulan Catatan Guru


Peserta Materi
didik
1
2
3
4
5

Anda mungkin juga menyukai