Abstract
Solar Power Plant is a power plant that uses sunlight irradiation as a source of electrical energy.
Photovoltaic cells (PV) is used to change the irradiation of sunlight into electrical energy. Secretary of
Karanganyar Office Building being used as the location to design solar power plant because its large power
consumption which is about 17673.73 kWh per month. The purpose of this design is to determine the effect of
applying azimuth 0, 16, 90 and -90 with a tilt of solar panels 0, 10, 20 and 30 in the Office Building of
the Secretary of Karanganyar, Central Java to obtain optimal electrical energy generated from solar power,
Applications or software used to design using software PVSYST V.6.44. Data needed in this design is the
intensity of sunlight, the roof area is used, the number of PV module and inverter types are needed. The results
obtained indicate that each additional tilt of different obtained electric energy generated is also different from
the tendency to tilt, the higher its tilt get, the greater the electrical energy produced. The highest electrical
energy by the application of azimuth 0, 16, 90 and -90 and tilt 20 obtained electrical energy produced
about 27447 kWh / year at 0 azimuth.
Keywords: solar power, photovoltaic, Azimuth, Tilt, Electrical Energy.
1
Pemilihan Kantor Sekretaris matahari yang sampai ke batas atmosfer
Daerah Kabupaten Karanganyar, Jawa bumi hanya 68% dan yang diserap oleh
Tengah sebagai lokasi perencanaan PLTS permukaan bumi jika tidak terdifusi hanya
karena kantor Sekda Karanganyar 48% dari total pancaran sinar matahari.
mengkonsumsi listrik yang cukup besar
per bulannya yaitu berkisar rata-rata
17673,73 kWh atau sekitar 581,58 kWh
perhari sedangkan kapasitas listrik dari
Main Distribution Panel (MDP) berkisar
105 kVA.
Selain itu, Kantor Sekda
Karanganyar memiliki potensi yang besar
untuk dipasang PLTS karena bangunan
gedung perkantoran merupakan ruang
terbuka hijau, tidak ada shading dan
menghadap ke utara. Dilihat dari struktur Gambar 1 Pancaran Radiasi Sinar
bangunannya juga sangat bagus untuk Matahari
dijadikan PLTS. Kondisi atap genteng pres
beton dengan rangka yang terbuat dari Energi surya mencapai permukaan
kayu dan tinggi sekitar 15 m dengan bumi melalui dua cara yaitu radiasi
luasan 125 m2 akan menghasilkan energi langsung (direct radiation), tergantung
listrik yang besar dan mampu untuk posisi matahari relatif terhadap permukaan
membantu memenuhi konsumsi listrik bumi dan kejernihan atmosfir dan radiasi
gedung. tersebar (diffused radiation), terutama
Penerapan panel fotovoltaik disebabkan oleh sejumlah kecil partikel
terintegrasi pada fasade dan atap telah debu dalam atmosfir dan butiran uap air
diteliti, terutama tentang hal-hal yang dalam awan. Jenis radiasi ini semakin
mempengaruhi upaya penerapan panel besar terjadi pada daerah yang memiliki
fotovoltaik pada atap dan fasade bangunan. tingkat polusi udara yang tinggi[3].
seperti rotasi bumi, revolusi bumi, letak
geografis, cuaca, iklim, latitude, altitude, Sudut Kemiringan dan Rotasi Bumi
dan azimuth[1]. Sedangkan analisis kinerja Bumi mengelilingi matahari seiring
PLTS 1MWp yang terinterkoneksi jaringan dengan perputaran bumi pada porosnya
di Kayubihi, Bangli telah dibandingkan (utara- selatan). Posisi poros tidak tegak
dengan hasil simulasi didapatkan selisih lurus pada bidang orbit, mempunyai
o
energi listrik yang dihasilkan sebesar 32,3 kemiringan sudut sebesar 23,5 dari
% dimana produksi real sebesar 729,08 sudut normal.
MWh sedangkan hasil simulasi sebesar
1076,94 MWh[2].
2
matahari pada bulan juni dan belahan bumi mengambil energi cahaya matahari sebagai
selatan akan menghadap matahari pada sumber energi utama yang dapat diambil
bulan desember. Matahari akan berada secara bebas, bersih dan tidak bersuara.
tepat diatas garis khatulistiwa pada tanggal Dalam perancangan PLTS ini photovoltaic
21 Maret dan 21 September. Kutub utara yang digunakan adalah Monocrystalline
berada paling dekat dengan matahari pada dengan kapasitas 260 Wp 60 cells (6x10)
tanggal 21 Juni dan pada tanggal 21
Desember merupakan posisi terjauh kutub Komponen Utama PLTS
utara dengan matahari. Kondisi ekstrem Komponen-komponen utama PLTS
terjadi pada saat itu, kutub utara terdiri dari panel surya / solar panel,
mengalami siang selama 24 jam dan inverter grid tie, DC combiner box dan AC
malam selama 24 jam. combiner box, remote monitoring system
(RMS) dan kabel PV dan kabel power.
Azimuth dan Altitude
Sudut vertikal dimana sinar Software PVsyst
matahari menyentuh bumi disebut sebagai PVsyst adalah suatu software atau
sudut altitude dan merupakan sebuah hasil aplikasi yang memungkinkan
perhitungan fungsi lintang geografis, penggunanya untuk merancang sistem
waktu tahunan, dan waktu harian. Prinsip pembangkit listrik tenaga surya berbasis
geometris sudut altitude adalah 90 derajat sel fotovoltaik[4]. Dalam perancangan ini
dikurangi posisi garis lintang atau dengan yang digunakan adalah PVsyst V.6.44.
kata lain altitude merupakan sudut vertikal
dari poyeksi sinar matahari. Analisis Untuk Kinerja PLTS.
Azimuth adalah sudut horizontal, Untuk menganalisa kinerja dari
dimana diukur dari selatan pada garis rancangan PLTS dapat digunakan rumus
utara-selatan. Vektor dari pengamat (asal) [5] seperti di bawah ini:
ke tempat tujuan diproyeksikan tegak lurus a. Luasan Area Pemasangan Solar Panel
ke bidang acuan; sudut antara vektor PV (LPV)
proyeksi dan vektor referensi pada bidang Luas area yang bisa dipasang solar
referensi disebut azimuth[3]. panel PV yaitu perkalian jumlah modul
(paralel dan seri) dengan panjang x
lebar dari satu panel PV (1,67 m x 0,99
m)
LPV = (mpx0,99 m) x (msx1,67 m) (1)
Dengan:
mp = Jumlah modul paralel
ms = Jumlah modul seri
3
HT = Nilai intensitas rata-rata solar
irradiation per satuan luas (kWh/m2)
LPV = Luasan area pemasangan solar
panel (m2)
4
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Hasil Perhitungan Rancangan
Tabel 1 Perspektif 3D Bangunan dan PLTS
Azimuth 0o dan 16o
5
nilainya jika E_Grid juga meningkat. Nilai
E_Grid puncak / peak terdapat pada
rancangan gedung menggunakan tilt 20o
pada masing-masing azimuth.
6
atau sedangkan energi listrik dari rancangan
EGrid mampu menghasilkan energi sebesar
EffSysR = HT x Modular Area x 100 2287.25 kWh perbulannya sehingga bisa
menghemat konsumsi listrik dari gedung
% sebesar 13%.
Dengan:
E_Grid = Energy injected to grid
(kWh)
HT = Intensitas Rata-Rata
Solar Irradiation 1 Tahun
(kWh/m2)
Modular Area = Luasan area pemasangan
PV (m2)
Gambar 11 Diagram Konsumsi Listrik
Gedung dan Energi Listrik Hasil PLTS
KESIMPULAN
1. Sel fotovoltaik yang digunakan pada
perancangan ini adalah jenis
Monochrystalline dengan kapasitas 260
Wp 60 cells (6x10) karena memiliki
efisiensi sebesar 16 %, harga yang lebih
murah dibandingkan jenis lainnya dan
Gambar 10 Pengaruh Sudut Azimuth 0o, tersedia banyak untuk saat ini.
16o, 90o dan -90o terhadap E_Grid 2. Jumlah modul PV yang digunakan
adalah 75 modul dengan rincian 25
Grafik pengaruh sudut azimuth 0o, modul disusun paralel dan 3 modul
16o, 90o dan -90o terhadap E_Grid seperti disusun seri.
yang ditunjukkan pada gambar 10. Energi 3. Energi optimal yang dihasilkan dari
listrik optimal yang dihasilkan dari rancangan mengikuti azimuth gedung
rancangan adalah menggunakan sudut adalah dengan memasang panel PV
kemiringan pemasangan panel sebesar 20o. mengikuti kemiringan atap sebesar 20o
Hal ini dikarenakan lokasi perancangan yang menghasilkan energi listrik
tidak berada tepat di garis khatuliswa sebesar 27148 kWh per tahun dan
sehingga sudut 0o bukan merupakan sudut efisiensi sistem sebesar 12,5 %.
optimal untuk menghasilkan energi listrik 4. Inverter yang digunakan sebanyak 1
yang optimal dari perancangan. Longitude buah menggunakan 2 MPPT 50 %
dan latitude dari suatu wilayah sangat yang berjenis Sunny Tripower
mempengaruhi hasil rancangan dimana 20000TL-30 berkapasitas total 20
setiap lokasi dapat menghasilkan energi kWac yang diproduksi oleh SMA.
yang optimal berdasarkan sudut
kemiringan pemasangan panel surya yang SARAN
berbeda. 1. Dapat dilakukan penelitian selanjutnya
Konsumsi listrik gedung perbulan dimana membandingkan antara daerah
dengan energi listrik hasil dari rancangan yang berada di selatan garis
PLTS dapat dilihat pada gambar 11. Dari khatulistiwa dengan daerah yang
diagram di bawah dapat dilihat bahwa rata- berada di utara garis khatulistiwa.
rata konsumsi listrik gedung sekda 2. Melakukan perancangan dengan
Karanganyar adalah sebesar 17673 kWh menggunakan variasi jenis sel solar
7
panel agar bisa dibandingkan hasil Tenaga Surya (PLTS) Satu MWp
rancangannya. Terinterkoneksi Jaringan Di
3. Dapat dilakukan penelitiaan lebih Kayubihi, Bangli. Skripsi.
lanjut menggunakan metode Universitas Udayana: Denpasar.
eksperimental nyata untuk [3] Lechner, Norbert. 2015. Heating,
membuktikan hasil perancangan dan Cooling, Lighting, Fourth Edition,
membandingkannya dengan hasil New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
simulasi. [4] Mermoud, Andre and Bruno
Wittmer. 2014. PVsyst Userss
DAFTAR PUSTAKA Manual. Switerland: PVsyst.
[1] Rizal, M. Fiki. 2008. Penerapan [5] SMA Solar Technology AG. 2015.
Panel Fotovoltaik Terintegrasi Pada Quality Factor for the Plant.
Fasade dan Atap. Skripsi. Universitas Germany: SMA Solar Technology
Indonesia: Depok. AG.
[2] Setiawan, Agus. 2014. Analisis
Untuk kinerja Pembangkit Listrik