Anda di halaman 1dari 3

Abstrak

Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan
ke distal atau anus karena ada sumbatan atau hambatan yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan, atau kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus, sehingga memunculkan gejala-gejala
obstruktif seperti muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen dan tidak bisa defekasi.
Menurut Bank Data Departemen Kesehatan Indonesia di Indonesia tercatat ada
7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024
pasien rawat jalan pada tahun 2004. Pemeriksaan rontgen abdomen tiga posisi
meliputi posisi supine, erect dan left lateral decubitus bisa sangat bermanfaat dalam
mengkonfirmasi diagnosis ileus obstruktif. Adanya gambaran usus terdistensi
dengan batas udara-cairan > 2, yang berukuran lebih dari 2,5 cm, serta adanya
gambaran batas udara cairan dengan selisih 5 mm pada satu segmen usus pada
film tegak memiliki nilai signifikan dalam membantu penegakan diagnosis ileus
obstruktif. Terapi ileus obstruktif biasanya melibatkan intervensi bedah emergensi,
sehingga penegakan diagnosis yang cepat dan akurat berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang terutama rontgen abdomen sangat dibutuhkan.

Isi
Pasien wanita berusia 65 tahun datang dengan keluhan perut terasa kembung dan
nyeri. Keluhan nyeri awalnya dirasakan pada bagian tengah perut dan hilang timbul
sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual. Pasien mengatakan tidak bisa
kentut dan BAB. Sebelumnya BAB rutin 1-2 hari sekali, diare disangkal. Kemudian
pasien mengeluh muntah. Badan terasa lemas dan nafsu makan menurun. BAK
tidak ada keluhan, air kencing kuning, tidak bercampur darah atau berpasir. Saat
datang ke RS keluhan nyeri perut semakin dirasakan. Muntah 2x sebelum ke RS.
Muntah berupa makanan yang dimakan dan bercampur warna sedikit kehijauan.
BAB (-), flatus (-). Riwayat periksa/minum obat untuk mengurangi keluhan disangkal.
Pasien memiliki riwayat Hipertensi.
Vital sign: Tekanan darah 170/110 mmHg, nadi 86 kali/menit, respirasi 22 kali/menit,
dan suhu 37,40C.
Pemeriksaan fisik : Mata CA -/- SI-/- Cowong -/-, Telinga sekret -/-, Hidung sekret -/-,
nafas cuping -/-, Mulut buchal basah (+), Lnn teraba (-)Thorax simetris, vesikuler,
ronkhi-/-. wheezing-/- S1-S2 reguler murni, Abdomen supel, hypertimpani (+),
peristaltik (+) meningkat, metallic sound (-), NT (+) perut kanan atas dan bawah,
hernia (-) hepatomegali (-), ekstremitas edema (-) akral hangat, nadi teraba kuat.
Foto abdomen 3 posisi: tampak dilatasi usus pada proyeksi sentral dengan
gambaran Herring bone, tampak multiple air fluid level dengan step-ladder patter.
Tak jelas adanya udara bebas dalam peritoneum dan tak tampak adanya dilatasi
pada proyeksi colon.
Kemudian dilakukan tindakan operasi cito laparotomi eksplorasi atas indikasi Ileus
Obstruktif. Durante operasi didapatkan adanya volvulus pada segmen ileocaecal
junction yang menyebabkan obstruksi.

Diagnosis
Ileus Obstruktif e.c Volvulus Ileocaecal Junction
Hipertensi Stage II tidak terkontrol
Terapi
- Operasi cito laparotomi eksplorasi
- Inf. RL 20 tpm
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
- Inj. Ranitidin 150mg/12 jam

Diskusi
Pasien pada kasus ini datang dengan keluhan mual muntah, nyeri perut, distensi
abdomen dan tidak bisa flatus serta BAB. Keluhan dirasakan sejak 3 hari dan
memburuk hingga pasien datang ke RS. Keluhan tersebut merupakan tanda kardinal
dari kondisi ileus obstruktif. Menurut Jackson & Raiji (2011) hampir 15% pasien yang
datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan akut abdomen merupakan kasus
ileus obstruktif. Penegakan diagnosis yang baik dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan penunjang harus dilakukan dengan segera karena kasus ileus obstruktif
merupakan salah satu kondisi akut abdomen. Kasus ini merupakan salah satu kasus
yang biasanya memerlukan intervensi bedah emergensi karena bila tidak segera
ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti iskemia, perforasi serta gangguan
hemodinamika dan elektrolit, hingga menyebabkan kematian.
Pemeriksaan awal pada pasien dengan gejala kardinal ileus obstruktif meliputi
pemeriksaan foto polos abdomen posisi erect dan left lateral decubitus. Pada posisi
tersebut keberadaan udara bebas dalam peritoneum dapat terlihat diatas proyeksi
hepar. Pemeriksaan rontgen abdomen hampir 60% akurat dalam menegakkan
diagnosis ileus obstruktif. Namun foto polos abdomen dapat pula memperlihatkan
kondisi normal pada kondisi awal obstruksi atau pada obstruksi segmen duodenal
dan jejunal. Pada hasil rontgen abdomen 3 posisi pasien ini menunjukkan adanya
dilatasi beberapa loops proyeksi usus halus, serta terdapat gambaran batas udara
cairan yang tersususn step ladder atau pola tangga pada posisi erect. Gambaran ini
sangat mengarah pada kondisi ileus obstruktif mekanik. Sesuai penelitian Thompson
et.al (2007) yang berkesimpulan bahwa adanya gambaran lebih dari 2 batas udara
air, dengan ukuran lebih dari 2,5 cm, dan adanya batas udara air dengan ukuran
selisih 5 mm pada satu segmen usus yang terdilatasi pada foto rontgen abdomen
merupakan tanda yang signifikan untuk ileus obstruksi. Tindakan pembedahan
direkomendasikan pada pasien yang tidak membaik dalam 48 jam setelah dilakukan
perawatan konservatif (Fevang et.al, 2007). Sedangkan pada kasus ini, kurang dari
24 jam setelah diagnosis ileus obstruktif ditegakkan, segera direncakan tindakan
pembedahan laparotomi eksplorasi sebagai tindakan definitif. Durante pembedahan,
ditemukan adanya volvulus pada segmen ileocaecal junction yang merupakan
penyebab terjadinya obstruksi. Kemudian didapatkan usus yang kolaps pada bagian
distal dari lokasi volvulus. Hal tersebut sesuai dengan gambaran radiologis abdomen
yang mana hanya tampak dilatasi pada proyeksi sentral atau usus halus, yaitu
proksimal dari lokasi volvulus. Sedangkan gambaran dilatasi proyeksi colon
cenderung tidak tampak.

Kesimpulan
- Ileus obstruktif adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan atau hambatan. Kondisi
tersebut mengakibatkan tanda dan gejala kardinal ileus obstruktif yaitu; nyeri
abdomen, distensi abdomen, mual muntah dan tidak bisa defekasi. Kasus ileus
obstruktif adalah salah satu akut abdomen yang biasanya memerlukan tindakan
bedah emergensi, karena memiliki komplikasi yang dapat berujung pada kematian.
- Penegakan diagnosis ileus obstruktif berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang salah satunya rontgen abdomen 3 posisi.
- Pada foto rontgen abdomen 3 posisi adanya gambaran lebih dari 2 batas udara air,
dengan ukuran lebih dari 2,5 cm, dan adanya batas udara air dengan ukuran selisih
5 mm pada satu segmen usus yang terdilatasi merupakan tanda yang signifikan
untuk ileus obstruksi (p< 0.001).
- Pada pasien ini hasil anamnesis pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya
tanda dan gejala kardinal ileus obstruktif; pemeriksaan penunjang menunjukkan
adanya gambaran batas udara air multipel tersusun pola tangga, dilatasi proyeksi
usus halus, serta pasca pembedahan ditemukan volvulus pada segmen ileocaecal
junction sehingga tegak diagnosis ileus obstruktif e.c volvulus segmen ileocaecal
junction.

Referensi
1. Ali Nawaz Khan, MBBS, FRCS, FRCP, FRCR . (2013) Small-Bowel Obstruction
Imaging http://emedicine.medscape.com/article/374962-overview#a01
2. Fevang BT, Jensen D, Svanes K, Viste A. Early operation or conservative
management of patients with small bowel obstruction? Eur J Surg. 2002;168(8
9):475481.
3. Jackson, P.G, Raiji, M. (2011) Evaluation and Management of Intestinal
Obstruction http://www.aafp.org/afp/2011/0115/p159.html
4. Lappas JC, Reyes BL, Maglinte DD. Abdominal radiography findings in small-
bowel obstruction: relevance to triage for additional diagnostic imaging. AJR Am J
Roentgenol. 2001;176(1):167174.
5. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2005, Usus Halus, Apendiks, Kolon dan
Anorektum. Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta.
6. William M. Thompson et.al Accuracy of Abdominal Radiography in Acute Small-
Bowel Obstruction: Does Reviewer Experience Matter? American Journal of
Roentgenology 2007 188:3, W233-W238

Anda mungkin juga menyukai