Anda di halaman 1dari 1

Adakalanya irama jantung normal sekali-kali diselingi oleh suatu denyut jantung yang timbul Denyut nadi perifer

fer ada beberapa, antara lain :


lebih cepat disebut extrasystole, yang disusul oleh fase diastole yang lebih panjang  Denyut nadi arteri radialis kanan, diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa.
(compensatoir pause). Dari pemeriksaan ini didapatkan denyut dan irama jantung
Opening snap, disebabkan oleh pembukaan katup mitral pada stenosa aorta, atau stenosa  Denyut nadi arteri brachialis, pemeriksaan dengan menggunakan ibu jari
pulmonal kadang-kadang didapatkan sistolik dalam fase sistole segera setelah bunyi tangan kanan, di depan siku, agak medial tendon biseps sedangkan jari-jari
jantung I dan lebih jelas pada hypertensi sistemik. lainnya memegang siku.
Frekuensi denyut nadi selama bekerja, yang dihitung dengan meraba arteri radialis pada  Denyut nadi arteri carotis, pemeriksaan dari sebelah kanan ujung ibu jari
pergelangan tangan pekerja. Nadi diukur sebelum kerja, selama 1 jam kerja dan 2 jam kerja. diletakkan di sebelah laring, tekan secara lembut ke belakang kearah
Pengukuran nadi dilakuakan dengan bantuan tenaga paramedis. otot precervical sampai denyut arteri carotis terasa. Atau dengan
Jika tidak teratur misalnya terjadi sinus yang meningkat pada inspirasi dan menurun pada cara menyusur leher dengan jari-jari.
ekspirasi.  Denyut nadi arteri femoralis, digunakan untuk menilai kerja jantung
Irama nadi abnormal misalnya : seperti arteri carotis. Pemeriksaannya pasien membuka pakaian, berbaring
• Pulsus bigemini = tiap 2 denyut jantung dipisahkan sesamanya oleh waktu yang lama, ditempat yang datar, letakkan ibu jari atau jari-jari pemeriksa langsung diatas
karena satu siantara tiap denyut menghilang. superior pubic ramus dan pertengahan dan diantara pubic tubical dan anterior
• Pulsus trigemini = tiap 3 denyut jantung dipisahkan oleh masa antara denyut nadi yg lama. superior iliac spine.
• Pulsus ekstra sistolik = interval yang memanjang dapat ditemukan juga jika terdapat satu  Denyut nadi arteri popliteal, berada di dalam fossa popliteal tetapi denyutnya
denyut tambahan yang timbul lebih dini daripada denyut-denyutan lain yang menyusul. dapat dirasakan di permukaan posterior ujung distal femur.
Macam/ciri denyutan sebagai berikut :  Denyut nadi arteri dorsalis pedis dan tibia posterior, palpasi arteri-arteri ini
• Tiap denyut nadi dilukiskan sebagai suatu gelombang yang terdiri dari bagian naik, puncak, digunakan untuk memeriksa adanya penyakit vaskuler perifer, selain itu juga
dan turun. digunakan untuk monitor frekuensi denyut dan irama nadi pada saat anasthesia
• Pulsus anarkot, yakni denyut nadi yang lemah, mempunyai gelombang dengan puncak dan recovery.
tumpul dan rendah, misalnya pasien stenosis aorta.
• Pulsus seler, yakni denyut nadi yang seolah-olah meloncat tinggi, meningkat tinggi, dan 2.4. Amplitudo dan Elastisitas Nadi
menurun cepat sekali, misalnya pasa insulfisiensi aorta. Amplitudo ialah kekuatan bunyi yang dihasilkan oleh denyut nadi. Kekuatan
• Pulpus paradoks, yakni denyut nadi yang semakin lemah selama inspirasi bahkan amplitudo nadi itu sendiri dipengaruhi oleh elastisitas atau kelenturan nadi.
menghilang sama sekali pada bagian akhir inspirasi untuk timbul kembali pada ekspirasi. Tingkat elastisitas nadi dapat berfariasi, tergantung dari usia, aktifitas, dan
Misalnya pada perikarditis konstraktiva, efusi perikard. tekanan darah.
• Pulpus alternans, yakni nadi yang kuat dan lemah berganti-ganti, misalnya pada kerusakan Ukuran Kekuatan Amplitudo nadi
otot jantung.  0 = tdk ada 1 = lemah
 2 = normal 3 = kuat/tdk bisa hilang.

Anda mungkin juga menyukai