Anda di halaman 1dari 6

A.

KONSEP DASAR NADI

Denyut nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses
pemompaan jantung. Setiap kali ventrikel sinistra jantung menegang untuk menyemprotkan
darah ke aorta yang sudah penuh, maka dinding arteria dalam sistem peredaran darah
mengembang atau mengembung untuk mengimbangi bertambahnya tekanan.
Mengembangnya aorta menghasilkan gelombang di dinding aorta yang akan menimbulkan
dorongan atau denyutan.

a. Mekanisme pengukuran nadi

Ketika bilik kiri jantung menegang untuk menyemprotkan darah ke


aorta yang sudah penuh, maka dinding arteria dalam sistem peredaran darah
mengembang atau mengembung untuk mengimbangi bertambahnya tekanan.
Mengembangnya aorta menghasilkan gelombang di dinding aorta yang
menimbulkan dorongan atau denyutan.

Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau


istirahat. Pemeriksaan nadi dapat disertai pemeriksaan denyut jantung untuk
mengetahui adanya pulsus defisit, yaitu denyut jantung yang tidak cukup
kuat untuk menimbulkan denyut nadi sehingga kecepatan denyut jantung
lebih tinggi dari pada denyut nadi. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
kecepatan atau frekuensi nadi.

Memeriksa denyut nadi merupakan indikator menilai sistem


kardiovaskular. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari
tangan (palpasi) atau dengan alat elektronik yang sederhana maupun
canggih.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran nadi

Proses perubahan denyut nadi tersebut dipengaruhi oleh perubahan


kecepatan jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis. Rangsangan simpatis dapat menambah
kecepatan denyut jantung seperti ketika tubuh dalam keadaan cemas emosi
takut dan marah, sedangkan rangsangan parasimpatis dapat mengurangi
kecepatan denyut nadi.

1
Selain perangsangan oleh saraf, perubahan detak jantung juga
dipengaruhi oleh:

a. Hormon; epinephrin contohnya dapat meningkatkan detak


jantung dengan perangsangan terhadap reseptor beta-
adrenergic.
b. Perubahan suhu tubuh.
c. Konsentrasi elektrolit pada plasma.
d. Hormon selain epinephrin.
e. Metabolit adenosin yang diproduksi oleh miokardium.

c. Rentang nilai pengukuran nadi

Umur Frekuensi Nadi Rata-rata


Lahir 140
1 bulan 130
1-6 bulan 130
6-12 bulan 115
1-2 tahun 110
2-4 tahun 105
6-10 tahun 95
10-14 tahun 85
14-18 tahun 82

d. Lokasi pengukuran nadi

Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis


pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku bagian dalam, arteri
karotis pada leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis,
dan pada arteri frontalis pada bayi.

e. Yang dinilai pada pengukuran nadi

Yang dinilai dalam pengukuran nadi adalah pemeriksaan denyut nadi


disertai denyut jantung.

2
f. Jenis kelainan pengukuran nadi

Berikut tabel kelainan pengukuran nadi:

Kelainan Deskripsi

Bradikardia Frekuensi nadi lambat

Takikardia Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan


takut, menangis, aktivitas meningkat, atau
demam yang menunjukkan penyakit jantung

Sinus Aritmia Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi,


menurun selama ekspirasi, sinus aritmia
merupakan variasi normal pada anak,
khususnya selama waktu tidur

Pulsus Alternans Denyut nadi yang silih berganti kuat-lemah


dan kemungkinan menunjukkan gagal
jantung

Pulsus Bigeminus Denyutan berpapasan yang berhubungan


dengan denyutan prematur

Pulsus Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi

Threadi Pulse Denyutan nadi cepat dan lemah


menunjukkan adanya tanda syok, nadi sukar
dipalpasi, tampak muncul dan menghilang

Pulsus Corrigan Denyut nadi kuat dan berdetak-detak


disebabkan oleh variasi yang luas pada
tekanan nadi

3
B. KONSEP DASAR TEKANAN DARAH

Nilai tekanan darah merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler


bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Pemeriksaan tekanan darah dapat diukur dengan dua
metode, yaitu metode langsung: metode yang menggunakan kanula atau jarum yang
dimasukan ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini
merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi memerlukan
persyaratan dan keahlian khusus; metode tak langsung: metode yang menggunakan
stigmomanometer. Pengukuran tak langsung ini menggunakan dua cara, yaitu palpasi yang
mengukur tekanan sistolik dan auskultasi yang dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik
dan cara ini memerlukan alat stetoskop.

a. Mekanisme kerja tekanan darah :


Tekanan darah sangat penting dalam sistem sirkulasi dan selalu diperlukan
untuk daya dorong yang mengalirkan darah di dalam arteri, arteiola, kapiler, dan
sistem vena sehingga terbantuk aliran darah yang menetap.
Jantung bekerja sebagai pemompa darah dapat memindahkan darah dari
dengan cara pembuluh vena ke pembuluh arteri. Pada sistem sirkulasi tertutup,
aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara mengadakan kontraksi dan
relaksasi sehingga menimbulkan perubahan tekanan darah dalam sistem sirkulasi.
Pada perekaman tekanan di dalam sistem arteri, saat itu tampak kenaikan tekanan
arteri sampai pada puncaknya sekitar 120 mmHg, tekanan ini disebut tekanan
sistole. Tekanan ini menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga tekanan di
dalamnya turun sedikit.
Pada saat diastole ventrikel, tekanan aorta cenderung menurun sampai dengan
80 mmHg. Tekanan ini dalam pemeriksaan disebut dengan tekanan diastolik.
Dengan adanya perubahan pada siklus jantung inilah yang menyebabkan
terjadinya aliran darah pada siklus sirkulasi tertutup pada tubuh manusia.

b. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah:

1. Tolakan perifer.
Merupakan sistem peredaran darah yang memiliki sistem tekanan tertinggi
(arteria) dan sistem tekanan terendah (pembuluh kapiler dan vena), di antara

4
keduanya terdapat arteriola dan pembuluh otot yang sangat halus. Apabila
menguncup, arteriola akan menjadi kecil, dan darah yang mengalir melalui
pembuluh kapiler akan berkurang. Kemudian, dalam kondisi berlawanan, dinding
arteriola kendor dan memperbesar jumlah darah yang masuk ke arteriola. Proses
penyempitan pembuluh darah yang melebihi normal dapat mengakibatkan tekanan
darah meninggi.
2. Gerakan memompa oleh jantung.
Semakin banyak darah yang dipompa ke dalam arteria menyebabkan arteria
akan lebih mengelembung dan mengakibatkan bertambahnya tekanan darah,
demikian pula sebaliknya.
3. Volume darah.
Bertambahnya darah dapat menyebabkan besarnya tekanan pada arteria.
4. Kekentalan darah.
Kekentalan atau viskositas ini tergantung pada perbandingan sel darah dengan
plasma. Semakin kental darah dapat menyebabkan semakin tinggi tekanan dan
semakin tenaga yang diperlukan.

c. Rentang nilai tekanan darah

Umur Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)


1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/60
8 tahun 105/60
10 tahun 110/60
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65

5
d. Kelainan pada tekanan darah
Jenis kelainan pada tekanan darah :
1. Hipertensi : dimana tekanan darah menunjukkan diatas ambang normal.
Lebih dari 120/80
2. Hipotensi : dimana keadaan tekanan darah menunjukkan dibawah ambang
normal. Kurang dari 120/80

Anda mungkin juga menyukai