Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Pendahuluan

I.Latar belakang

Sistem saraf merupakan suatu sistem dalam tubuh yang vital. Sistem saraf terdiri atas
tiga bagian, yaitu susunan saraf pusat, susunan saraf tepi, dan susunan saraf otonom. Fungsi
utama sistem saraf adalah untuk mendeteksi, menganalisis, dan mentransfer informasi.
Innformasi digabungkan oleh sistem sensori dan diintegrasikan oleh otak kemudian
digunakan untuk ditransmisikan ke sistem motorik untuk kontrol pergerakan, fungsi viseral,
dan endokrin. Aksi ini dikendalikan oleh neuron yang merupakan penghubung antara sistem
sensori dan motorik.
Terhambatnya aliran darah menuju sel neuron dapat mengakibatkan gangguan
neurologis. Pemahaman tentang penyebab gangguan neurologi memerlukan pengetahuan
mekanisme molekular dan biokimia. Terdapat beberapa gangguan neurologi antara lain
Parkinson, myasthenia gravis, epilepsi, Alzheimer, dementia, hidrosefalus, cedera medula
spinalis, Hernia nukleus pulposus dan stroke.
Stroke merupakan masalah kesehatan yang sudah lama sekali dikenal di dunia
kedokteran. Namun demikian, hingga kini, stroke masih menjadi masalah kesehatan yang
serius dan belum dapat diturunkan angka kejadiannya secara signifikan. Stoke adalah
terminologi klinis untuk gangguan sirkulasi darah nontraumatik yang terjadi secara akut pada
suatu fokal area di otak, yang berakibat terjadinya keadaan iskemia dan gangguan fungsi
neurologis fokal maupun global, yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau langsung
menimbulkan kematian (Wajoepramono 2005). Secara tipikal, stroke bermanisfestasi sebagai
munculnya defisit neurologis secar tiba-tiba, seperti kelemahan gerakan ataupun kelumpuhan,
defisit sensorik atau bisa juga gangguan berbahasa.
Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Stroke
merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Disamping itu,
stroke juga merupakan penyebab kecatatan. Sehingga keadaan tersebut menempatkan stroke
sebagai masalah kesehatan yang serius.
Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke,
belum optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan
stroke ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di
Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru,
tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008).

II.Rumusan masalah

1. Apakah definisi dari stroke ?


2. Bagaimana klasifikasi dari stroke ?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya stroke ?
4. Apa tanda dan gejala penyakit stroke ?
5. Bagaimana kriteria diagnosis penyakit stroke ?
6. Bagaimana cara pemeriksaan penyakit stroke termasuk pemeriksaan pendukungnya ?
7. Bagaimana penatalaksaan penyakit stroke dan terapinya ?

II.Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi stroke dan
epidemiologi stroke, klasifikasi dan etiologi penyakit stroke, patofisiologi stroke, tanda-tanda
dan gejala klinis stroke,faktor resiko pada stroke,pemeriksaan dan kriteria diagnosis penyakit
stroke,penatalaksanaan dan terapi stroke.

Anda mungkin juga menyukai