DENGUE
No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT drg.Wirsya Yanti
PUSKESMAS
RAMBATAN I NIP:1968041020001
22002
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien banyak diagnose
untuk minum dan berdasarkan hasil
pengobatan modifikasi gaya pemeriksaan
simptomatis hidup serta
melaksanakan 3M
plus
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
3. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan
darah diastolic 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti
hipertensi.
4. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register.
3. Petugas melakukan anamnesapada pasien apakah pasien
mengeluhkan nyeri kepala, mudah emosi, telinga berdengung,
rasa berat di tengkuk, sulit tidur, mata berkunang-kunang dan
pusing.
4. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit
darah tinggi sebelumnya, apakah sedang mengkonsumsi obat
antihipertensi, bila iya jenis obat antihipertensi apa yang sedang
digunakan.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi.
7. Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan fisik, yaiutu :
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)
Normal <130 <85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 140-159 90-99
I 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 180 110
2
Hipertensi tingkat
3
8. Petugas memberikan.
Obat antihipertensi dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahapsesuai respon penurunan tekanan darah, dapat
diberikan sampai dosis hamper maksimal. Pemberian obat
antihipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan
jasmani.Bila diperlukan dapat dilakukan pemberian obat
tunggal atau kombinasi. Seperti catopril 2 x 25 mg, propanolol
2 x 10 mg atau amlodipin 1 x 5/10 mg dan HCT 1 x 25 mg.
9. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit hipertensi,
perlunya pengendalian dan pemantauan tekanan darah. Penyulit
hipertensi dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara
keadaan gawat darurat akibat hipertensi.
10.Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat
gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan dalamhal
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
11.Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara
teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
12.Petugas menulis resep.
13.Petugas menyerahkan resep kepada pasien
14.Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose
dan terapi ke dalam rekam medic
15.Petugas menandatangani rekam medic.
16.Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan dan
computer p-care.
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pada pemeriksaan fisik
pasien tentang meliputi TD, nadi,
sakit kepala, ekstrimitas atas dan
sulit tidur bawah.
Petugas Petugas
Menyerahkan mengedukasi Menegakkan
resep kepada pasien dan diagnose
pasien menulis resep. berdasarkan hasil
pemeriksaan
Menulis diagnose pasien
ke buku register rawat
Menulis hasil jalan dan p-care
pemeriksaan,diagn
ose dan terapi ke
dalam rekam medic
pasien.
HARDEOLUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
PAROTITIS
SPO No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
3.Pengertian parotitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar saliva atau
yang lebih dikenal dgn kelenjar parotis.
Parotitis viral paling sering terjadi pada anak-anak.
Keluhan patitis sebagai berikut:
*Demam.
*Pembengkakan pada kelenjar parotis mulai dari depan telinga
hingga rahang bawah
*Nyeri terutama saat mengunyah makanan dan mulut terasa kering.
Petugas Petugas
Menyerahkan mengedukasi Menegakkan
resep kepada pasien dan diagnose
pasien menulis resep. berdasarkan hasil
pemeriksaan
ASMA BRONKHIAL
No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien untuk diagnose
untuk istirahat dan berdasarkan hasil
pengobatan menghindari pemeriksaan
simptomatis pencetus
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
DIABETES MELITUS
No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitu (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
mellitus (DM).
3.Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan
darah diastolic 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti
hipertensi.
Petugas
menegakkan Petugas Menyerahkan resep
diagnose mengedukasi kepada pasien
berdasarkan pasien dan
anamnesa dan menulis resep
3.Pengertian Gastritis adalah proses imflamasi pada lapisan mukosa dan sub
mukosa apabila akumulasi bakteri atau bahan iritan lain.
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada pasien fisik
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien agar diagnose
untuk merobah pola berdasarkan hasil
pengobatan makan. pemeriksaan
simptomatis
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada pasien fisik
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menghindari berdasarkan hasil
pengobatan kerja berat dan pemeriksaan
simptomatis diet
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
6.Referensi Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter
7.Dokumen Rekam medic, register, blanko resep, komputer p-care
Terkait
8.Distribusi Poli umum, poli anak, UGD, Apotik
KONJUNGTIVITIS
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
Pemeriksaan fisik:
*Tajam penglihatan normal.
*Infeksi konjungtiva.
*Dapat disertai edema kelopak mata,kemosis.
*Eksudasi:serous,mukopurulen,atau purulen tergantung penyebab.
*Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan
folikel,papil,flikten,membrane atau pseudomembran.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menjaga berdasarkan hasil
pengobatan kebersihan pemeriksaan
simptomatis mata,dan tdk
memakai kontak
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
HEMORROID
SPO No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT drg.Wirsya Yanti
PUSKESMAS
RAMBATAN I NIP:1968041020001
22002
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk banyak minum berdasarkan hasil
pengobatan dan makan pemeriksaan
simptomatis makanan
berserat
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
3.Pengertian Hiperuricemia adalah kondisi kadar asam urat dalam darah lebih dari
7,0mg/dl,terjadi karena meningkatnya produksi atau menurunnya
pembuangan asam urat atau kombinasi keduanya.
Menerima hasil
Menerima hasil Pasien ke Membuat rujukan
laboratorium dari
laboratorium laboiratorium pasien untu8k
pasien
dari pasien untuk pemeriksaan asam
pemeriksaan urat
asam urat
Petugas
menegakkan Petugas Menyerahkan
Menyerahkan resep
diagnose mengedukasi kepada pasien
resep kepada
berdasarkan pasien dan
anamnesa dan menulis resep
pasien
DIARE
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
3.Pengertian Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan
merupakan gejala penyakit tertentu atau gangguan lain.
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair,konsistensinya encer
,lebih sering dari biasanya disertai lendir,bau amis, berbusa, bahkan
dapat berupa air saja dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Diare non spesifik adalah diare yg bukan disebabkan oleh kuman
khusus maupun parasit.
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada pasien fisik
Melaksanakan Menegakkan
Menulis resep terapi A,B,C, diagnose
untuk sesuai derajat berdasarkan hasil
pengobatan dehirasi dan pemeriksaan
simptomatis meneruskan
makanan dan dan
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
ANEMIA
SPO No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT drg.Wirsya Yanti
PUSKESMAS
RAMBATAN I NIP:1968041020001
22002
Petugas
menegakkan Petugas Menulis hasil
diagnose mengedukasi pemeriksaan fisik,
berdasarkan pasien dan laboratorium, diagnose
anamnesa dan menulis resep dan terapi ke dalam
rekam medic pasien
1.Tujuan Agar petugas dapat mengukur tekanan darah dengan benar, dan hasilnya
akurat.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Mengukur tekanan darah adalah mengukur tekanan aorta saat ventrikel kiri
berkontraksi (systole) dan mengukur tekanan minimal yang ditimbulkan
terhadap dinding arteri (diastole)
Tutup lengan atas dan bantu klien untuk posisi yang diinginkan
1.Tujuan Agar petugas dapat mengukur denyut nadi dengan benar, dan hasilnya
akurat.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Mengukur denyut nadi adalah cara utk mengetahui jumlah denyut nadi
dalam 1 menit.
5.Diagram
Mempersiapkan alat
Alir
Mencuci tangan
Mendokumentasikan hasilnya.
Mencuci tangan.
6.Referensi Modul CBT Perawat Puskesmas
7.Dokumen 3. Register
Terkait 4. Reka medik
8.Distribusi Poli umum, poli gigi, poli ibu, laboratorium, UGD
1.Tujuan Agar petugas dapat mengukur berat badan anak/dewasa dengan benar, dan
hasilnya akurat.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Mengukur berat badan anak/dewasa adalah cara utk mengetahui berat
badan anak/dewasa dengan timbangan yg sudah ditentukan.
5.Diagram
Mempersiapkan alat
Alir
Mendokumentasikan hasilnya.
MENGHITUNG PERNAFASAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
UPT drg.Wirsya Yanti
PUSKESMAS
RAMBATAN I NIP:1968041020001
22002
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
5.Diagram
Mempersiapkan alat
Alir
Mendokumentasikan hasilnya.
1.Tujuan Agar petugas dapat mengukur suhu axilla anak/dewasa dengan benar, dan
hasilnya akurat,utk mengetahui panas badan pasien shg dapat membantu
menentukan diagnose dan pengobatan pasien.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Mengukur suhu axilla anak/dewasa adalah suatu tindakan utk mengetahui
derajat panas yg dihasilkan oleh tubuh pasien anak/dewasa sebagai
keseimbangan dari adanya pembakaran dalam tubuh dan panas yg
dikeluarkan.
5.Diagram
Mempersiapkan alat
Alir
Mencuci tangan
Mencuci tangan
1.Tujuan Agar obat yg di minta dapat diracik sesuai permintaan petugas unit klinik
umum.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
5.Diagram
Petugas mengambil kertas resep.
Alir
PELAYANAN DI BP
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
1.Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam memberikan pelayanan kpd pasien di sub
unit BP Umum.
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian a.Pemeriksaan vital sign adalah pemeriksaan tekanan darah,nadi,suhu,berat
badan.
b.Anamnesa Penyakit adalah wawancara thd pasien atau keluarganya tentang
penyakit/keluhan,lamanya sakit,dan pengobatan yg sudah didapatkan.
c.Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan yg mencakup:
*Inspeksi :Keadaan umum pasien secara visual.
*Palpasi :Pemeriksaan raba pada daerah yg sakit.
*Perkusi :Pemeriksaan ketuk pada daerah yg diperiksa.
*Auskultasi:Pemeriksaan dgn menggunakan stetoskop.
f.Rujukan Internal adalah rujukan yg ditujukan atau berasal dari sub unit lain
dalam lingkungan puskesmas meliputi klinik Sanitasi,KIA,KB,Gigi,UGD,Klinik
Gizi.
5.Diagram
Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
Alir
1.Tujuan Agar petugas dapat mengukur tinggi badan pasien dgn benar dan akurat .
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Mengukur tinggi badan adalah suatu tindakan utk mengetahui tinggi badan
seseorang.
4.Prosedur 1.Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yg akan dilakukan.
Pemeriksaan fisik:
a.Demam,konjungtivitis,limfadenopati.
b.Pada orofaring ditemukan koplik spot.
c.Gejala eksantem,berupa macula dan papula eritem ,dimulai dari
kepala,belaqkang telinga,muka badan,ekstremitas,dan kaki.
d.Eksantem menghilan dalam 4-6 hari.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk tidak diagnose
untuk keluar rumah berdasarkan hasil
pengobatan selama demam pemeriksaan
simptomatis dan makan yg
bergizi.
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Menjaga Mencuci tangan
sesuai nama privasi dan
pelanggan menggunakan
alat pelindung
Melakukan Memberikan
Mencatat anamnesa,identifi penjelasan
semua hasil kasi fisik dan tentang tindakan
pemeriksaan pemeriksaan yg akan dilakukan
lengkap
Memberikan resep
jika diperlukan
Menyerahkan
resep ke Menginformasikan
pada pasien
selaku penyidik.
1.Tujuan Agar petugas dapat membuat surat rujukan dgn benar dan sesuai prosedur .
2.Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK
UPT Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Pengertian Surat rujukan adalah surat utk merujuk pasien ke rumah sakit dengan blangko
yang sudah ditentukan apabila pasien tidak bisa tangani di puskesmas.
4.Prosedur 1.Petugas mengisi blangko yang sudah disediakan.
5.Diagram
Petugas mengisi blangko rujukan yg sudah disediakan.
Alir
VARISELA
SPO No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Pemeriksaan fisik:
a.Demam.
b.Tanda patognomonis :erupsi kulit berupa papul eritematosa ,yg
kemudian menjadi vesikel.
c.Gejala konstitusi:gambaran polimorfik.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk tidak diagnose
untuk keluar rumah berdasarkan hasil
pengobatan selama demam pemeriksaan
simptomatis dan makan yg
bergizi,istirahat.
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
MALARIA
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
Pemeriksaan Penunjang:
1.Pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis.
2.Rapid diagnostic test(RDT)
Petugas
menegakkan Petugas Menyerahkan resep
diagnose mengedukasi kepada pasien
berdasarkan pasien dan
anamnesa dan menulis resep
Petugas
menegakkan Petugas Menyerahkan resep
diagnose mengedukasi kepada pasien
berdasarkan pasien dan
anamnesa,pem.fisi menulis resep
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnose TB Paru pada anak dan
memberikan pengobatan yg tepat serta memberikan penyuluhan
pada pasien TB Paru anak.
DEMAM TIFOID
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
OTITIS EKSTERNA
SPO No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
*. Non-medikamentosa:
a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan pengisap
atau kapas yang dibasahi dengan H2O2 3%.
b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
*. Medikamentosa:
a. Topikal
Larutan antiseptik povidon iodine.
OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:
Salep ikhtiol, atau
Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin.
OE akut difus: Tampon yang telah diberi campuran Polimyxin-B,
Neomycin, Hidrocortisone, dan anestesi topikal.
b. Sistemik
Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
Analgetik, seperti Paracetamol atau Ibuprofen dapat diberikan.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menjaga berdasarkan
pengobatan kebersihan dan anamnesa dan
simptomatis tidak mengorek hasil
telinga.
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnose otitis media akut dan me
mberikan pengobatan yg tepat serta memberikan penyuluhan pada
pasien otitis media akut.
3.Pengertian Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-
sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.OMA
terdiri dari beberapa stadium:
1. Stadium oklusi tuba
Telinga terasa penuh atau nyeri, pendengaran dapat berkurang.
2. Stadium hiperemis
Nyeri telinga makin intens, demam, rewel dan gelisah (pada bayi /
anak), muntah, nafsu makan hilang, anak biasanya sering
memegang telinga yang nyeri.
3. Stadium supurasi
Sama seperti stadium hiperemis
4. Stadium perforasi
Keluar sekret dari liang telinga
5. Stadium resolusi
Setelah sekret keluar, intensitas keluhan berkurang (suhu turun,
nyeri mereda, bayi / anak lebih tenang. Bila perforasi permanen,
pendengaran dapat tetap berkurang.
4.Prosedur 1.Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien.
2.Petugas menulis identitas pasien di buku register.
3.Petugas melakukan anamnesa pada pasien rasa penuh dan nyeri
pada telinga ,keluar secret dari liang telinga,pendengaran
berkurang,demam.
4.Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi suhu tubuh.
Otoskopi:
Stadium OMA Tampilan
Stadium oklusi Tuba : Membran timpani suram, retraksi,
dan refleks cahayanya hilang
Stadium hiperemis : Membran timpani hiperemis dan
edema
Stadium supurasi : Membran timpani menonjol ke arah
luar (bulging) berwarna kekuningan
Stadium perforasi :
Perforasi membran timpani
Liang telinga luar basah atau
dipenuhi sekret
Stadium resolusi :
Membran timpani tetap perforasi
atau utuh.
Sekret di liang telinga luar sudah
berkurang atau mengering.
Tes garputala:
Dapat ditemukan tuli konduktif, yaitu: tes Rinne (-) dan tes
Schwabach memendek pada telinga yang sakit, tes Weber terjadi
lateralisasi ke telinga yang sakit.
5.Petugas menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa
dan pemeriksaan fisik.
6.Petugas memberikan pengobatan:
Medikamentosa
a. Topikal i. Pada stadium oklusi tuba, terapi bertujuan membuka
kembali tuba eustachius. Obat yang diberikan adalah:
-H2O2 3%,3X sehari.
. ii. Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga:
- H2O2 3%, 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan
selama 2 5 menit.
- Asam asetat 2%, 3 kali sehari, 4 tetes di telinga yang sakit.
- Ofloxacin, 2 kali sehari, 5 10 tetes di telinga yang sakit, selama
maksimal 2 minggu
b. Oral Sistemik: antibiotik, antihistamin (bila terdapat tanda-tanda
alergi), dekongestan, analgetik / antipiretik.
Tabel Daftar Dewasa Anak
antibiotik untuk
terapi OMA Obat
Amoxicillin 3 x 500 25 50 mg/kgBB/hari,
mg/hari dibagi 3 dosis per hari
selama 10- 14
hari
Trimetoprim 2 x 160 mg 8 20 mg
Sulfametoksazol TMP/hari TMP/kgBB/hari, dibagi
2 dosis per hari
Amoxicillin Asam 3 x 500 mg / 25 50 mg/kgBB/hari,
Clavulanat hari dibagi 3 dosis per hari
Erithromycin 4 x 500 25 50 mg/kgBB/hari,
mg/hari dibagi 4
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada fisik;suhu,otosko
pasien:dema pi.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menjaga berdasarkan
pengobatan kebersihan dan anamnesa dan
simptomatis hati-hati hasil
memberikan susu
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada fisik;suhu,otosko
pasien:dema pi.
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menjaga berdasarkan
pengobatan kebersihan dan anamnesa dan
simptomatis hati-hati hasil
membersihkan
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
6.Referensi Pedoman pengobatan dasar di puskesmas
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter
7.Dokumen Rekam medic, register, blanko resep, komputer p-care
Terkait
8.Distribusi Poli umum, poli ibu, Apotik
CERUMEN PROP
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnose otitis cerumen prop dan
me mberikan pengobatan yg tepat serta memberikan penyuluhan
pada pasien cerumen prop.
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada pasien: fisik;otoskopi.
rasa penuh
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk tidak diagnose
untuk membersihkan berdasarkan
pengobatan telinga anamnesa dan
non berlebihan. hasil
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnose angina pectoris stabil dan
me mberikan pengobatan yg tepat serta memberikan penyuluhan
pada pasien angina pectoris stabil.
5.Diagram Alir
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada pasien: fisik;auskultasi
nyeri dada jantung
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk modifikasi gaya berdasarkan
pengobatan . hidup. anamnesa dan
medikamentosa hasil
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
6.Referensi Pedoman pengobatan dasar di puskesmas
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter
7.Dokumen Rekam medic, register, blanko resep, komputer p-care
Terkait
8.Distribusi Poli umum, poli ibu, Apotik
EPILEPSI
No.Dokumen :
No.Revisi :
Tanggal Terbit :
SPO Halaman :
1.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnose epilepsi dan me mberikan pengobatan
yg tepat serta memberikan penyuluhan pada pasien epilepsi.
2.Kebijak Surat keputusan Kepala UPT Puskemas Wilayah Kerja Rambatan I No:3.1 SK UPT
an Pusk-Rbt I/I/2017 tentang Penetapan Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional
Pelayanan Klinis Puskesmas Rambatan I
3.Penger Epilepsi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan kejang berulang
tian berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi. Sedangkan yang
dimaksud dengan bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis yang disebabkan
oleh aktivitas listrik yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron di
otak
4.Prosed 1.Petugas memanggil pasien sesuai nama pasien.
ur 2.Petugas menulis identitas pasien di buku register.
3.Petugas melakukan anamnesa pada pasien:
memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal merupakan bangkitan
epilepsi. Pada sebagian besar kasus, diagnosis epilepsi dapat ditegakkan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari anamnesis baik auto maupun allo-
anamnesis dari orang tua maupun saksi mata yang lain.
a. Gejala sebelum, selama dan paska bangkitan
Bila pasien terdiagnosis sebagai epilepsi, untuk penanganan awal pasien harus
dirujuk ke dokter spesialis saraf.
7.Petugas memberikan resep dan memberikan konseling:
a. Penting untuk memberi informasi kepada keluarga bahwa penyakit ini tidak
menular
b. Kontrol pengobatan merupakan hal penting bagi penderita
.c Pendampingan terhadap pasien epilepsi utamanya anak-anak perlu
pendampingan sehingga lingkungan dapat menerima dengan baik
d. Pasien epilepsi dapat beraktifitas dengan baik
e. Efek samping obat:
5.Diagra
Memanggil pasien Melakukan Melakukan
m Alir
sesuai nama anamnesa pemeriksaan
pada fisik
pasien:bangki
Merujuk pasien ke Menegakkan
Menulis resep spesialis syaraf diagnose
untuk utk pengobatan berdasarkan
pengobatan . pertama dan anamnesa dan
medikamentosa member hasil
konseling.
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
5.Diagram Alir
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
3.Pengertian Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38o C) akibat dari suatu proses
ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak
disebabkan infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti trauma
kepala, gangguan kesimbangan elektrolit, hipoksia atau
hipoglikemia.
Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik.
b. Durasi < 15 menit
c. Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
2. Kejang demam kompleks
a. Kejang fokal atau fokal menjadi umum.
b. Durasi > 15 menit
c. Kejang berulang dalam 24 jam.
5.Diagram Alir
Menginstruksikan Menegakkan
Menulis resep pasien utk diagnose
untuk menghindari berdasarkan
pengobatan . resiko kejang anamnesa dan
medikamentosa berulang. hasil
Menulis diagnose
Menulis hasil pasien ke buku
anamnesa,
Menyerahkan
register dan p-care
pemeriksaan dan resep ke
diagnose ke rekam pasien
medic
6.Referensi Pedoman pengobatan dasar di puskesmas
Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter
7.Dokumen Rekam medic, register, blanko resep, komputer p-care
Terkait
8.Distribusi Poli umum, poli ibu, Apotik