Mutu Kakao-5 PDF
Mutu Kakao-5 PDF
Pengendalian
Atribut Mutu
mutu Harga
Kesepakatan
Transaksi
Standar Mutu Biji Kakao
SNI 2323-1991
SNI 2323-2002
Biji kakao adalah biji tanaman kakao (Theobroma cacao LINN) yang telah
difermentasikan dibersihkan dan dikeringkan.
Biji Kakao Mulia adalah biji kakao yang berasal dari tanaman kakao jenis
Criollo dan Trinitario serta hasil persilangannya.
Biji Kakao Lindak adalah biji kakao yang berasal dari tanaman kakao jenis
Forastero
Serangga Hidup : serangga yang ditemukan hidup pada partai barang biji
kakao
Biji berbau asap, Abnormal atau berbau asing adalah biji yang berbau asap,
berbau hammy atau bau asing lainnya yang ditentukan metode uji
Biji Pecah adalah biji kakao dengan bagian yang hilang berukuran setengah
atau kurang dari bagian biji yang utuh (biji kakao yang pecah dan
ukurannya masih lebih dari setengah ukuran normalnya
Kadar Kotoran (waste) adalah benda asing seperti tanah dan bahan
tanaman (pecahan kulit, ranting, plasenta dan lainnya) yang
menempel pada biji kakao
Benda Asing adalah benda-benda lain bukan biji kakao, serangga mati dan
bagian-bagiannya terdiri atas heavy filth dan light filth
Biji Berkapang adalah biji kakao yang ditumbuhi kapang di bagian
dalamnya dan apabila dibelah dapat terlihat dengan mata
Biji Berserangga adalah biji kakao yang dibagian dalamnya terdapat
serangga pada stadia apapun atau terdapat bagian-bagian dari
tubuh serangga atau yang memperlihatkan kerusakan karena
serangga yang dapat dilihat oleh mata.
Biji Tidak Terfermentasi pada kakao lindak ( Biji Slaty) adalah biji kakao
lindak yang memperlihatkan separuh atau lebih permukaan irisan
keping biji berwarna keabu-abuan seperti sabak atau biru keabu-
abuan dan bertekstur padat.
Biji Berkecambah adalah biji kakao yang kulitnya telah pecah atau
berlubang karena pertumbuhan kecambah
Biji Coklat adalah biji kakao yang terfermentasi sempurna, yang
memperlihatkan separuh atau lebih permukaan irisan keping biji
berwarna coklat
Klasifikasi Mutu Biji Kakao :
Jenis Biji :
- Mulia / Fine (F)
- Lindak / Bulk
Kriteria Mutu :
-I
- II
- III
2 Biji berbau asap dan atau abnormal dan atau berbau Tidak ada
asing
3 Serangga hidup Tidak ada
a. Pengambilan Contoh
3. Seranggaa Hidup
- Amati dengan seksama contoh dengan membuka kemasannya terhadap
adanya serangga yang hidup.
- Hasil pengamatan berupa pernyataan ada atau tidak ada serangga hidup
4. Kadar Biji Pecah, Pecahan Biji dan Pecahan Kulit
- Timbang contoh biji sebanyak 100 gram
- Pisahkan biji pecah, pecahan biji dan pecahan kulit yang ada sesuai dengan
difinisinya
- Timbang masing-masing biji yang pecah, pecahan biji dan pecahan kulit.
% Kadar biji pecah, Pecahan biji, Kulit = Berat pecahan/ Berat contoh x 100%
6. Jumlah Biji
- Timbang 100 gram contoh kemudian hitung jumlah bijinya
- Bila jumlah biji 85 maka dinyatakan golongan AA
- Bila jumlah biji 86 - 100 maka dinyatakan golongan A
- Bila jumlah biji 101 - 110 maka dinyatakan golongana B
- Bila jumlah biji 111 - 120 maka dinyatakan golongan C
- Bila jumlah biji > 120 maka dinyatakan golongan S
7. Kadar Biji Cacat ( Biji Berkapang, Biji Tidak Terfermentasi, Biji
Berserangga, Biji Pipih dan Biji Berkecambah)
- Siapkan contoh biji sebanyak 300 biji
- Potong memanjang dengan pisau atau cutter melalui bagian biji yang tipis
pada talenan.
- Amati satu persatu adanya biji cacat sesuai dengan difinisinya dan
kelompokkan berdasarkan kecacatannya. Apabila ada biji yang mempunyai
kriteria cacat lebih dari satu maka biji tersebut dikelompokkan ke dalam
cacat yang tertinggi yang dimilikinya.
- Hitung jumlah biji cacat sesuai dengan kelompoknya
Berkecambah Normal
Slaty
Berjamur
Bahan Bacaan
SNI -01-2323- 2008
Permentan No. 67 Tahun 2014 tentang : Persyaratan Mutu dan Pemasaran Biji Kakao .
Anonim, 1988. Program Pemerintah dalam Pengembangan Kakao selama Pelita V.
Pertemuan Teknis Kakao di Surabaya 25-26 Oktober 1988