Disusun oleh :
ZAAHIDAH MANSYUROH
NIM B12057
Diajukan Oleh :
Zaahidah Mansyuroh
NIM B12057
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DisusunOleh :
Zaahidah Mansyuroh
NIM B12057
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI yang berjudul
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. S dengan Asfiksia Ringan di RSUD
Surakarta. KTI ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah
satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, KTI
ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
3. Dr. Willy Handoko Widjaya, MARS, selaku direktur RSUD Surakarta yang telah
bersedia memberikan ijin kepada penulis dan pengambilan data.
4. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
atas segala bantuan yang telah diberikan.
5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan
KTI ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, Penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga KTI
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 2015
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, juli 2015
Zaahidah Mansyuroh
B12057
INTISARI
Latar Belakang : Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi, sebesar 32 per
1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah asfiksia. Asfiksia adalah keadaan
bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Asfiksia ringan memerlukan penanganan yang segera supaya bayi dapat bertahan hidup.
Angka kejadian bayi asfiksia ringan di RSUD Surakarta pada tahun 2014 sebesar 61 bayi
(39,35%).
Tujuan :Mampu melakukan pengkajian, interprestasi data, diagnosa potensial, antisipasi,
perencanaan, pelaksanaan, evalusi dan menganalisis kesenjangan antara teori dan praktek
pada bayi Ny.S dengan asfiksia ringan.
Metode Penelitian : Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi studi
kasus di RSUD Surakarta waktu pada tanggal 17-18 April 2015. Subjek adalah Bayi Ny.
S dengan asfiksia ringan, instrumen yang digunakan adalah format asuhan kebidanan.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil Studi Kasus : Dari pengkajian pada bayi Ny. S dengan asfiksia ringan diketahui
nilai APGAR score pada menit pertama yaitu 7, tubuh merah muda seluruhnya, denyut
jantung 120x/ menit, gerakan sedikit, tonus otot ekstremitas fleksi sedikit, pernafasan
lambat tidak teratur. Asuhan yang diberikan yaitu keringkan tubuh bayi, potong tali pusat,
bersihkan jalan nafas dari mulut hingga hidung, menilai APGAR score pada menit kelima
dan kesepuluh.
Setelah dilakukan penanganan asfiksia ringan pada bayi Ny. S, asfiksia ringan telah
teratasi dengan hasil APGAR score pada menit kelima dan ke sepuluh adalah 8 dan 9,
bayi dapat menangis dengan kuat dan setelah diberikan asuhan selama 2 hari kondisi
asfiksia ringan dapat teratasi dan kondisi bayi normal.
Kesimpulan :Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. S dengan asfiksia ringan dalam
pelaksanaannya tidak ada kesenjangan antar teori dan praktek di lapangan.
v
MOTTO
Sesungguhnya aku diberi harta hanyalah karena ilmu yang ada padaku
(Al-Qashash: 78)
ketahuilah seberat apapun ujian yang kita hadapi saat ini sempatkanlah
tersenyum untuk oranga lain, karna orang lain tidak akan pernah tau suasana hati kita
yang sebenarnya tanpa kita mengucap kata (Penulis)
PERSEMBAHAN
1. Alhamdulillahirobbil alamin terimakasih ya Allah, Akhirnya selesai juga karya tulis
ini. Sebelumnya terimakasih untuk dosen pembimbing, Pegawai RSUD Surakarta,
Kampus-kampus, Foto copyan stone dan rosid, Semua temanku tanpa terkecuali
entah di kampus atau dimanapun terimakasih banyak di sela-sela tugas dan beban
menumpuk kita masih bisa menghibur diri kita dengan bercanda dan tertawa
bersama.
2. KTI ini saya persembahkan untuk wanita kuat yang menafkahi saya dan si kembar
dari kecil sampai sekarang, Wanita yang mengangkat saya untuk berdiri tegak ketika
saya rapuh oleh kerasnya kehidupan dunia, Wanita yang mengajarkan saya menjadi
wanita mandiri, Wanita yang tak pernah punya rasa malu dan takut demi
memperjuangkan kebahagian anak-anaknya, Dia adalah ibuku Umy Harsiwin.
3. Untuk dek kembar Shofiyyah Zunaizah dan Latifah Zunairoh maafkan mbk belum
bisa menguliahkan kalian tapi mbk janji sayang, Suatu saat nanti mbk akan
menjadikan kalian sebagai wanita sukses sekalipun itu nyawa mbk taruhannya,
Karna kalian lah alasan mbk tetap kuat sampai saat ini.
4. Terimakasih untuk laki-laki yang pernah bersedia menjadi ayah untuk kami di masa
kecil kami, Sebenarnya tak pantas nama Aby saya sebut dalam persembahan ini tapi
saya tidak boleh menyalahi takdir yang mengatakan bahwa Aby tetaplah ayahku
seperti apapun keadaannya, Kenapa saya berkata seperti ini because my mom is my
hero, Im sorry mom, I love you mom, I love you sisters and i love you dad but just
in my memory when i was child. Mom you are my everything, Thanks.
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
INTISARI .................................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................................ vi
CURICULUM VITAE.............................................................................................. vii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus.................................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus.................................................................. 4
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................... 7
1. Bayi Baru Lahir ................................................................. 7
2. Asfiksia .............................................................................. 20
B. Teori Manajemen Kebidanan .................................................... 34
C. Landasan Hukum ....................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus ....................................................................... 60
B. Lokasi Studi Kasus .................................................................... 60
C. Subjek Studi Kasus .................................................................... 60
D. Waktu Studi Kasus .................................................................... 61
E. Instrumen Studi Kasus ............................................................... 61
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 61
G. Alat alat Yang Dibutuhkan ..................................................... 64
viii
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus .......................................................................... 66
B. Pembahasan ............................................................................... 90
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 99
B. Saran .......................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 APGAR Score ............................................................................................. 14
Tabel 2.2 APGAR Score ............................................................................................. 41
Tabel 4.1 APGAR Score ............................................................................................. 70
Tabel 4.2 APGAR Score ............................................................................................. 77
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir ..................................................... 33
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 146.000 bayi usia 0-1 tahun dan 86.000 bayi baru lahir (0-28 hari)
kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir
bayi, sebanyak 57% meninggal pada masa bayi baru lahir (usia di bawah 1
bulan). Setiap 6 menit terdapat satu bayi baru lahir yang meninggal.
Penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia adalah bayi berat lahir
yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) turun menjadi 16 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan itu ada beberapa sasaran
1
2
penolong. Walaupun hanya beberapa menit tidak bernapas, bayi baru lahir
(Indrayani, 2013).
September 2014 didapatkan jumlah bayi lahir sebanyak 1.308 bayi. Dari
1.308 bayi ada 3 bayi meninggal dunia disebabkan oleh asfiksia berat.
Jumlah bayi normal sebanyak 737 bayi (56,35%). Sedangkan bayi tidak
normal sebanyak 571 bayi (43,65%). Penyebab bayi tidak normal tersebut
di antaranya BBLR 202 bayi (35,38%), BBLB 169 bayi (29,60%), asfiksia
155 bayi (27,15%), ikterus 40 bayi (7,00%), dan tetanus 5 bayi (,87%).
3
Jumlah bayi dengan asfiksia tersebut terdiri dari asfiksia sedang sebanyak
disebabkan karena asfiksia masih tinggi, serta didukung dari hasil studi
dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. S
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu :
penghambat.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Rumah sakit
judul Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny. B dengan
diketahui nilai APGAR score pada menit pertama yaitu 7, warna kulit
mulut hingga hidung, menilai APGAR score pada menit kelima dan
dengan judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. H
denyut jantung lebih dari 100 kali permenit, menangis kuat, nafas
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi baru lahir (newborn
7
8
denyut/menit.
telah sempurna.
(Wahyuni, 2011).
1) Sistem pernapasan
(stimulasi mekanik).
kimiawi).
2) Peredaran darah
3) Suhu tubuh
a) Konduksi
langsung).
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
4) Metabolisme
ginjal karena :
orang dewasa.
12
6) Imunoglobulin
7) Traktus digestivus
8) Hati
effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi
Pemeriksaan 0 1 2
Denyut jantung Tidak ada <100 >100
Usaha nafas Tidak ada Lambat Menangis
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Reaksi
sedikit fleksi melawan
Refleks Tidak bereaksi Gerakan Reakasi
sedikit melawan
Warna kulit Seluruh tubuh Tubuh, merah Seluruh tubuh
biru/pucat ekstremitas biru kemerahan
Sumber : Kurniawati dan Mirzanie, (2009)
baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama
aksila bayi.
15
3) Menjaga pernapasan
masalah.
menit.
berikut :
yang hangat.
mulai resusitasi.
4) Merawat mata
bersih.
tersumbat.
kondisi bayi.
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang
dari 2500 gram. Ada dua macam BBLR, yang pertama akibat
kurang bulan dan yang kedua bayi lahir kecil dengan berat
(dismatur).
kehamilan dekat.
sangat kecil (berat badan kurang dari 1500 gram dan usia
4) Letargi
5) Hipotermi
tinggi:
a) Asfiksia neonaturum
c) Kejang neonatus
2. Asfiksia
a. Pengertian
dan teratur segera setelah lahir. sering kali bayi yang sebelumnya
tali pusat atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan
(JNPR-KR, 2008).
(Prawirohardjo, 2006).
adalah :
menggunakan narkosa.
menyebabkan hipertoni.
neonatus.
a) Ibu
b) Plasenta
c) Fetus
dan janin.
23
d) Neonatus
c. Patofisiologi
buatan dan warna bayi berubah dari biru menjadi putih karena
24
meliputi :
meliputi :
rangsangan.
meliputi :
menit.
diberikan.
proses persalinan.
meliputi :
d) Bayi merintih.
rales, dan
h) wheezing positif.
e. Diagnosa
f. Penanganan
telunjuk.
napas buatan.
asfiksia berat
normal.
antiseptik.
membersihkan tubuhnya.
29
kesehatan.
resusitasi.
mulut.
30
a) Melakukan perawatan
bayi normal).
antiseptic.
mulut).
31
tubuhnya.
kesehatan.
Menjelaskan pentingnya :
lebih 4 bulan.
33
BAYI LAHIR
Bayi Bernafas Normal Asuhan Pasca Bayi tidak bernafas atau megap-megap Ventilasi
resusitasi: 1) Pasang sungkup perhatikan lekatan
1) Pamantauan 2) Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cmH2O
2) Pencegahan hipotermi 3) Bila dada mengembang lakukan ventilasi dengan
3) Inisiasi menyesui dini tekanan 20 cmH2O selama 30 detik
4) Pemberian vitamin K1
5) Pencegahan infeksi
6) Pemeriksaan fisik
7) Pencatatan dan pelaporan
NILAI NAPAS
Konseling
1) Lanjutkan resusitasi Bayi yang tidak bernafas/megap-megap
2) Pemantauan 1) Ulangi ventilasi sebanyak 20 kali selama 30 detik
3) Pencegahan hipotermi 2) Hentikan ventilasi dan nilai kembali napas tiap 30
4) Pemberian vitamin K detik
5) Pencegahan infeksi 3) Bila bayi tidak bernapas spontan sesudah 2 menit
6) Pencatatan dan pelaporan resusitasi, siapkan rujukan
1) Data Subyektif
a) Biodata
lain :
Identitas bayi
kekeliruan.
neonatus.
kelamin bayi.
jungan rumah.
Identitas ibu
kekeliruan.
tidak.
36
sosial ekonomi.
berian KIE.
rumah.
Identitas ayah
jadinya kekeliruan.
sosial ekonomi.
berian KIE.
b) Riwayat persalinan
plasenta).
kehamilan).
(4) Penyuluhan
(Mufdlilah, 2009).
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan 0 1 2
Denyut jantung Tidak ada <100 >100
Usaha nafas Tidak ada Lambat Menangis
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas Reaksi
sedikit fleksi melawan
Refleks Tidak bereaksi Gerakan Reakasi
sedikit melawan
Warna kulit Seluruh tubuh Tubuh, merah Seluruh tubuh
biru/pucat ekstremitas biru kemerahan
Sumber : Kurniawati & Mirzanie, (2009).
42
b) Pemeriksaan umum
gelisah, koma).
normal (36,5-37oC).
adalah :
caput succedaneum..
konjungtiva.
(Dewi, 2013).
(Dewi, 2013).
(Dewi, 2013).
(Dewi, 2013).
45
d) Pemeriksaan reflek
(Sondakh, 2013).
46
(Sondakh, 2013).
kurang beraktifitas.
e) Pemeriksaan Antropometeri.
meliputi :
(Dewi, 2010).
(48 50cm).
4000 gram).
cm).
(Sondakh, 2013).
(Sondakh, 2013).
1) Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
a) Data Subjektif
b) Data Obyektif
(2) TTV :
per menit.
2) Masalah
3) Kebutuhan
(Muslihatun, 2010).
51
1) Lakukan perawatan
normal).
antiseptic.
atau punggung.
mulut).
c) Perawatan talipusat.
d) Memandikan bayi.
Jelaskan pentingnya :
bulan.
1) Lakukan perawatan
normal).
punggung.
c) Perawatan talipusat.
d) Memandikan bayi.
Jelaskan pentingnya :
bulan.
f. Langkah 6 : Implementasi
1) Melakukan perawatan
normal).
antiseptic.
punggung.
d) Memandikan bayi.
Menjelaskan pentingnya :
bulan.
57
g. Langkah 7 :Evaluasi
baru lahir dengan asfiksia ringan adalah bayi sudah bisa bernafas
bagi ibu, dan makanan tambahan bagi bayi diusia kurang lebih 4
3. Data Perkembangan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan ini
S : Subyektif
O : Obyektif
diagnostik lain.
P : Plan
C. Landasan Hukum
3. Perawatan bayi.
6. Pemberian imunisasi.
7. Pemberian penyuluhan
(Kepmenkes, 2010).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ini adalah dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang
terdiri dari unit tunggal, unit tunggal disini dapat berarti satu orang.
asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. S dengan asfiksia ringan di
RSUD Surakarta.
penulis mengambil subyek penelitian Bayi Baru Lahir Ny. S dengan asfiksia
ringan.
60
61
untuk mencari kasus (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada:
Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang di gunakan untuk
banyak dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan data
1. Data Primer
a. Wawancara
keluarga pasien yaitu ibu Bayi Baru Lahir Ny. S dan bidan.
b. Observasi
yang telah diberikan pada pasien. Pada kasus ini yang diobservasi
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
kaki.
2) Palpasi
3) Auskultasi
4) Perkusi
2. Data Sekunder
lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek
a. Studi Dokumentasi
b. Studi Kepustakaan
(Notoatmodjo, 2012).
buku dari tahun 2006 - 2013 dan keaslian yang pernah melakukan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :
b. Buku tulis
c. Bolpoint
a. Termometer
b. Stetoskop
65
c. Jam tangan
d. Timbangan bayi
e. Metline
Menggunakan alat :
A. TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS BAYI
2. Umur : 40 th Umur : 39 th
66
67
PADA IBU
sebanyak 2 kali.
hamil.
c. Penolong : Bidan
Kala II = 30 menit
4. Riwayat penyakit
tangan.
malam hari.
dari mulut.
penyakit lainnya.
1) Menular
hepatitis, HIV/AIDS.
70
2) Menurun
e. Riwayat operasi
Yang Dinilai 0 1 2 1I
1. Appearance Biru/ pucat Badan merah Badan dan 2
(warna muda ekstremitas
kulit) ekstremitas biru merah muda
2. Pulse Tidak < 100 x/menit >100 x/menit 2
(denyut teraba
jantung)
3. Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat 1
(reflek)
4. Activity Lemas / Gerakan sedikit / Aktif / fleksi 1
(aktivitas) lumpuh fleksi tungkai tungkai baik /
reaksi
melawan
5. Respiratory Tidak ada Lambat, tidak Baik, 1
(pernafasa) teratur menangis kuat
JUMLAH 7
2. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
Pernapasan : 38 x/menit
4. Reflek
5. Antropometri
d. BB / PB : Belum dilakukan.
6. Eliminasi
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Diagnosa Kebidanan
Data Dasar :
1) Dasar Subjektif
2) Dasar Objektif
b) Kesadaran : Composmentis
d) Pemeriksaan fisik
e) Vital sign
f) Pemeriksaan reflek
Belum dilakukan
3) Masalah
4) Kebutuhan
V. RENCANA TINDAKAN
telapak tangan.
f. Pakaikan baju, popok, sarung tangan,sarung kaki, popok dan topi bayi
VI. PELAKSANAAN.
kering.
kaki, popok dan topi bayi dan ganti handuk basah dengan gedong
VII. EVALUASI
c. Pukul : 02.36 WIB Nilai APGAR score pada menit kelima adalah 8.
e. Pukul : 02.38 WIB Bayi telah diberikan rangsangan pada telapak kaki dan
g. Pukul : 02.40 WIB Bayi telah di letakkan di bok hangat dengan jarak 60
h. Pukul : 02.41 WIB Nilai APGAR score pada menit ke sepuluh adalah 9.
77
Tabel 4.2 APGAR Score By. Ny. S 5 Menit Pertama dan kedua
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
kuat.
O : Obyektif
b. Respirasi : 48 x/menit.
c. Suhu : 36,4 C.
hematoma.
ada serumen
labiopalatoskizis.
punggung.
kaki lengkap.
ada kelainan.
5. Reflek
disusukan.
tidur.
6. Antropometri
a. Lingkar kepala : 32 cm
b. Lingkar dada : 32 cm
c. LLA : 11 cm
d. BB / PB : 2930 gram / 46 cm
7. Eliminasi
A : Assesment
P : Planing
paha kiri bagian luar dengan cara bersihkan terlebih dahulu area suntik
bayi.
kebutuhan bayi.
6. Pukul: 04.42 WIB Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru
lahir :
d. Tali pusat merah, berbau busuk dan keluar cairan atau darah.
82
Evaluasi
1. Pukul: 03.30 WIB Tali pusat bayi telah dibungkus dengan kassa steril.
3. Pukul: 03.40 WIB Bayi sudah diberikan salep mata eritromisin 0,5 %.
4. Pukul: 04.41 WIB Bayi telah dilakukan rawat gabung dengan ibu.
bayi.
6. Pukul: 05.42 WIB Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya bayi baru
lahir.
83
DATA PERKEMBANGAN II
S: Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah mulai memberikan ASI kepada bayinya setiap 2 jam
selama 10 menit di setiap payudara dimulai dari pagi pukul 05.00 WIB,
Tetapi ASI tidak lancar. Dari jam 05.00-16.00 bayi menyusu sebanyak 5
kali.
O: Obyektif
1. KU bayi : baik.
Respirasi : 50 x/menit.
Suhu : 36,6 C.
a. BAK
Frekuensi : 1 kali.
Popok : Diganti
Frekuensi : 1 kali.
Popok : Diganti
Frekuensi : 1 kali.
Popok : Diganti
b. BAB
Frekuensi : 1 kali.
Konsistensi : Lunak.
Popok : Diganti
A : Assesment
Bayi Ny.S Umur 13 jam lebih 30 menit dengan riwayat asfiksia ringan.
P : Planing
1. Pukul: 16.01 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi
sudah stabil.
85
dengan cara mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
4. Pukul: 16.04 WIB Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang cara
5. Pukul: 16.05 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI sesuai
kebutuhan bayi.
6. Pukul: 16.07 WIB Memberitahu ibu bahwa kalau keadaan bayi tetap stabil
Evaluasi
2. Pukul: 16.02 WIB Ibu sudah menjaga kehangatan bayi dengan cara
4. Pukul: 16.04 WIB Ibu telah mengerti dan paham bagaimana cara
5. Pukul: 16.05 WIB Ibu sudah menyusui bayinya setiap saat bayi
6. Pukul: 16.07 WIB Ibu faham atas penjelasan bidan bahwa apabila
keadaan bayi tetap stabil ibu dan bayi bisa segera pulang.
87
S: Subjektif
2. Ibu mengatakan bayi telah dimandikan pukul 06.00 WIB serta pakaian dan
O: Objektif
Suhu : 36,7 C
3. Warna kulit bayi : Kemerahan, tidak ada sianosis, tidak tampak ikterik.
6. BAB (+) Pukul 06.00 WIB: Konsistensi lembek, warna hitam kehijauan
A: Assesment
P: Planing
2. Pukul: 08.10 WIB Menjaga personal hygiene bayi serta mengganti pakaian
dan popok.
4. Pukul: 08.15 WIB Memenuhi kebutuhan nutrisi dengan ASI menetek ibu
5. Pukul: 08.20 WIB Melaksanakan advice dari Dokter Spesialis Anak: bayi
selalu memandikan setiap pagi dan sore serta mengganti pakaian yang
8. Pukul: 13.03 WIB Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja kepada
nutrisi bayi dengan memberikan ASI setiap 2 jam sekali selama 10-15
(ASI on demand).
Evaluasi
Ibu selalu mengganti popok bayi setiap kali bayi BAB dan BAK.
3. Pukul: 08.12 WIB Ibu sudah menjaga kehangatan bayi dengan cara
Pukul 08.15: menetek ibu + 20 menit, bayi menghisap kuat, muntah (-)
Pukul 11.00: menetek ibu +30 menit. bayi menghisap kuat, muntah (-)
5. Pukul: 08.20 WIB Ibu telah mengerti bahwa tanggal 19 April 2015
6. Pukul: 13.00 WIB Ibu bersedia akan merawat tali pusat dengan benar
yaitu cara mencuci atau membersihkan tali pusat bayi dari bagian ujung
7. Pukul: 13.01 WIB Ibu bersedia akan tetap menjaga kebersihan bayinya.
8. Pukul: 13.03 WIB Ibu bersedia memberikan ASI saja kepada bayinya
jam sekali atau bila bayi menginginkan selama 10-15 menit pada 1
9. Pukul: 13.04 WIB Bayi akan dibawa ke Rumah Sakit untuk kontrol
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas kasus tentang bayi baru lahir
dengan asfiksia ringan yang ada di lahan klinik dengan teori yang ada. Karena
1. Pengkajian
dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga bayi tidak dapat
ditandai adanya gejala takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per
menit, bayi tampak sianosis, adanya retraksi sela iga, bayi merintih,
positif.
score diperoleh hasil nilai APGAR score satu menit pertama 7 yaitu
praktek dilapangan.
2. Interpretasi Data
menentukan masalah, dan kebutuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia
ringan.
dengan asfiksia ringan, Masalah yang mungkin muncul pada bayi baru
sianosis, Kebutuhan pada bayi lahir dengan asfiksia ringan antara lain
umur 2 menit dengan asfiksia ringan. Masalah yang ditemukan pada bayi
kasus.
3. Diagnosa Potensial
asfiksia sedang. Pada kasus bayi Ny. S dengan asfiksia ringan diagnosa
potensial terjadi asfiksia sedang, jadi sudah sesuai dengan teori. Pada
kasus ini tidak terjadi diagnosa potensial karena dapat ditangani dengan
baik sehingga bayi dapat bernapas dengan spontan. Jadi pada langkah
4. Antisipasi
pembersihan jalan nafas, dan menjaga agar suhu tetap hangat. Pada kasus
pembersihan jalan napas dan menjaga agar suhu tetap hangat. Antisipasi
yang diberikan pada kasus ini sudah sesuai dengan teori. Jadi pada
5. Perencanaan
sebelumnya. Rencana yang dapat dilakukan pada bayi baru lahir dengan
3) Lakukan perawatan
8) Kepala bayi ditutup dengan baik atau topi kepala yang terbuat
dari plastik.
3) Perawatan talipusat.
4) Memandikan bayi.
Jelaskan pentingnya :
Pada kasus bayi Ny. S dengan Asfiksia ringan ini rencana tindakan
d. Bersihkan jalan nafas dari mulut hingga hidung dengan selang dee
lee.
f. Pakaikan baju, popok, sarung tangan, sarung kaki, popok dan topi
6. Pelaksanaan
a. Melakukan perawatan
8) Menutupi kepala bayi dengan baik atau topi kepala yang terbuat
dari plastik.
96
4) Memandikan bayi.
Menjelaskan pentingnya :
Pada kasus bayi Ny. S dengan Asfiksia ringan ini tindakan yang
dilakukan adalah :
dee lee.
f. Memakaikan baju, popok, sarung tangan, sarung kaki, topi bayi dan
dilakukan dilahan praktek, Jadi pada langkah ini tidak ada kesenjangan
7. Evaluasi
dan rencana. Jadi tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan asfiksia ringan adalah bayi sudah bisa bernafas dengan baik, bayi
bayi. Dan ibu sudah mengetahui pentingnya pemberian ASI sampai usia
2 tahun, makanan bergizi bagi ibu, dan makanan tambahan bagi bayi
Ny. S, asfiksia ringan telah teratasi dengan hasil APGAR score pada
menit kelima dan ke sepuluh adalah 8 dan 9, bayi dapat menangis dengan
kuat, tidak ada hambatan dan masalah yang terjadi pada bayi dapat
bayi dalam keadaan normal. Evaluasi pada kasus ini yang dihasilkan
sudah sesuai dan bayi dapat bernapas dengan normal, tidak hipotermi,
PENUTUP
A. Kesimpulan
manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Bayi Ny. S dengan
1. Dari pengkajian pada bayi Ny. S dengan asfiksia ringan diketahui nilai
dengan nilai : 1, Pernafasan lambat tidak teratur dengan nilai : 1 dan ibu
lahir.
2. Dari interpretasi data ditegakan diagnosa kebidanan bayi Ny. S umur satu
99
100
4. Antisipasi yang dilakukan pada bayi Ny. S dengan asfiksia ringan adalah
c. Nilai APGAR score pada menit kelima, Bersihkan jalan nafas dari
telapak tangan.
e. Pakaikan baju, popok, sarung tangan, sarung kaki, popok dan topi
ringan telah teratasi dengan hasil APGAR score pada menit kelima dan
ke sepuluh adalah 8 dan 9, bayi dapat menangis dengan kuat dan setelah
dilakukan pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi selama 2 hari
hasilnya kondisi asfiksia ringan pada bayi dapat teratasi dan kondisi bayi
normal, nutrisi dan eliminasi baik. Jadi asuhan yang diberikan pada bayi
B. Saran
1. Bagi profesi
2. Bagi institusi
a. RSUD Surakarta
asfiksia ringan.
3. Bagi keluarga
apa bila terjadi penyulit dalam persalinan dapat terdeteksi lebih awal.
DAFTAR PUSTAKA
Azzahra, S. 2012. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny. B Dengan
Dewi, V, N, L. 2013 .Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Indrayani dan Djami. 2013. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Cv.
Trans Info Media.
Oktikasari, D. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia
Ringan. Di RSUD Dr. Moewardi. Surakarta. Stikes Kusuma Husada.
Saifuddin dkk. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Setiawan, C, J. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. H
Dengan Asfiksia Sedang. Ruang PICU/NICU. RSUD Sukoharjo.
Surakarta. Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.