Anda di halaman 1dari 3

Fadhilah al-Quran Di tengah trend dunia modern yang ditengarai dengan serbuan teknologi yang

H. Ahmad Faizal Adha demikian gencar, internet yang sudah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan
orang, dan juga media informasi lain yang kita bisa akses dengan mudah, tanpa
sadar telah menjadikan sebagian orang makin menggebu-gebu dalam memburu
informasi dan kenikmatan dunia, sehingga secara diam-diam era penjajahan
baru sudah dimulai. Bila dahulu penjajah melakukan aksinya dengan fisik,
maka sekarang penjajah melakukannya melalui pikiran lewat media-media tadi.
Seringkali kita tak sadar bahwa opini kita digiring, kelakuan kita diubah,
bahkan keimanan kita digoncang, dan lebih parahnya lagi, kita digiring untuk
menuruti hawa nafsu yang merupakan kenikmatan sesaat di dunia.
Perlahan tapi pasti, masjid dan musholla menjadi sepi, tapi warnet dan kafe-

kafe makin ramai, majlis-majlis keilmuan ditinggalkan, tapi konser-konser dan
acara tidak mendidik jadi panutan, makin dermawan dalam meluangkan waktu
untuk menonton televisi, membuka facebook, membuka twitter, namun juga
kian pelit dalam meluangkan waktu untuk mengorek ilmu, dan himah melalui
tilawah (membaca) al-Quran. Melakukan segala sesuatu semaunya tanpa
. berfikir akankah hal itu menyakiti orangtua, keluarga, atau tetangga dengan
- dalih HAM yang standarnya dibuat oleh manusia, lupa dan tidak sadar bahwa
apa yang tangan kita lakukan dan kemana kaki kita melangkah, waktu yang kita
habiskan akan dipertangunggjawabkan di akhirat kelak, dan standar HAM
sesungguhnya telah ditetapkan oleh Allah dalam Al-Quran dan Sunnah.
Sungguh sekali lagi kami tegaskan, bahwa tanpa sadar kita semua terjajah oleh
pemikiran barat yang disisipkan lewat teknologi yang makin canggih, kita
semua dijauhkan dari agama dengan dalih standarisasi ala barat yang tujuannya
. adalah memuaskan hawa nafsu dan meraih kenikmatan dunia. padahal Allah
SWT. telah mewanti-wanti dalam firmannya di QS 79 Al-naziaat ayat 39-41:
.
Marilah kita bersyukur kepada Allah, rabb pemelihara semesta alam ini, rabb


. .

.

yang telah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal kita, rabb yang telah
memberikan hidayah Islam kepada kita, Rabb yang juga telah memberikan kita

kekuatan, keafiatan, kecukupan lahir batin, sehingga kita bisa melaksanakan
kewajiban kita pada hari ini, yaitu melaksanakan shalat jumat berjamaah.
.

.

Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan
Shalawat dan salam selalu terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). dan Adapun orang-
SAW. kepada keluarganya, para sahabatnya dan juga seluruh ummatnya hingga orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan
akhir zaman. Selanjutnya khatib mewasiatkan kepada seluruhnya hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).
khususnya kepada diri khatib sendiri, untuk sama-sama Dari sini perlu kita sadari bersama untuk segera kembali kepada memegang
meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, yang dengan tali Allah, agar lurus kembali jalan menuju akhirat, ringan hisabnya, dan
ketakwaan itu kita bisa terhindar dari berbagai fitnah, terhindar digolongkan menjadi ahlinya Allah. Salahsatu cara utuk kita terhindar dari
dari penjajahan model baru, terhindar pula dari bencana, dan pengaruh penajajahan model baru ialah dengan memperbanyak dan
kita berharap dengan takwa kepada Allah pula kita digolongkan mendawamkan tadarrus al-Quran. Bukan hanya membaca arabnya namun juga
menjadi ahlinya Allah, yaitu orang-orang yang mendapat ridha membaca arti dan tafisrnya dan disertai usaha untuk mengamalkan apa yang
Allah di dunia dan di akhirat. sudah dibaca.
Maasyiral muslimin rahimakumullah... Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa suatu hari, Rasulullah Saw.
menjelaskan kepada para sahabatnya:
Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah, hendaklah ia hurufnya, maka kita akan mendapatkan 50 kebaikan, bayangkan pula bila kita
memuliakan ahlullah (famili Allah). Lantas sahabat bertanya: Apakah Allah membaca satu surat atau satu halaman saja yang didalamnya kurang lebih ada
Azza wa Jalla memiliki famili, ya Rasulullah? Ya,jawab Rasulullah. 200 huruf, berapa kebaikan yang akan kita dapatkan?, namun perlu diingat,
Siapakah gerangan familinya tersebut ya Rasulullah? Rasulullah kebaikan disini bukan berarti harus selalu berbentuk uang, kebaikan tersebut
menjelaskan: ketahuilah bahwa Ahlullah di dunia adalah orang-orang yang bisa juga berupa ketenangan hati, ketenangan pikiran, mudahnya segala urusan
membaca al-Quran. Subhannallah, Allahu Akbar hadits tersebut sehingga tidak ada yang menjadi kekhawatiran dalam hidup. Bandingkan
menjelaskan tentang kemulian seorang ahli Allah didunia, dengan memuliakan dengan yang seharian menonton televisi atau seharian bersosial media, apakah
Ahli-nya Allah di dunia saja sudah dijanjikan akan bertemu dengan Allah, setiap gambar dan berita itu mendatangkan ketenangan atau sebaliknya?
apalagi bila kita semua yang ada disini bisa menjadi Ahli-nya Allah, maka Selanjutnya Nabi Muhammad pun bersabda: Siapa saja membaca al-
bukan hanya kenikmatan akhirat yang kita dapat, maka akan dijanjikan pula Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua
dengan tempat yang tinggi di sisi Allah.. Aamin.. orangtuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan
sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua perhiasan yang
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.. nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya-tanya:
Pakar tafsir kontemporer, al-marhum Mutawwali Syarawi mengatakan, Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?, Dijawab: Karena
bahwa al-Quran sebagai mukjizat punya kekhasan tersendiri jika dibanding- anakmu telah membaca al-Quran dan mengamalkannya. (al-Hakim).
kan dengan mukjizat para Rasul terdahulu. Karena mukjizat itu bisa kita Hadits ini dengan jelas menegaskan bahwa investasi yang paling berharga
rasakan sampai hari kiamat nanti. Coba kita perhatikan Mukjizat Nabi Isa bukanlah melalui uang atau emas, atau rumah, namun investasi yang paling
adalah menyembuhkan orang yang buta dan penderita penyakit kusta, dan berharga adalah mempunyai keturunan yang sholeh yang gemar membaca al-
kitab-nya adalah Kitab Injil, sekarang apakah kita bisa melihat beliau quran dan mengamalkannya, kembali pertanyaan harus kita tujukan pada diri
melakukan hal tersebut dan apakah ada injil asli yang bisa kita baca pada saat kita masing-masing, apakah kita sudah memilikinya?
ini?. Selanjutnya Mukjizat Nabi Musa adalah tongkatnya yang dengannya bisa Demikian pula bila kita merasa doa kita belum diijabah, maka Allah
berubah menjadi ular dan membelah lautan, adapun kitab-nya adalah Kitab menjanjikan dengan sabda Rasul-Nya:
Taurat. Pertanyaannya, apakah kita bisa melihat tongkatnya nabi musa dan .






membaca taurat asli pada zaman ini? Jawabannya adalah tidak. Maka Disetiap khatmul quran ada doa yang mustajab..
bersyukurah kita sebagai umat nabi Muhammad saw yang dimana mukjizatnya Maka bacalah quran dan khatamkan, bila belum mampu untuk
adalah al-Quran al-Karim. Itulah sebabnya, mengapa para sahabat dan ulama mengkhatamkan sendiri maka adakanlah majlis quran yang disitu bisa
demikian terpesona dengan isi al-Quran, terus membaca dan mendarasnya. bertadarus bersama, atau bila belum mampu maka hadirilah majlis ilmu yang
Mereka percaya sepenuhnya pada sabda Rasulullah: didalamnya ada khatmul quran. Sering kali kita bertanya kapan doa ini


.



diijabah? Maka harus kembali kita tanya diri kita, kapan terkahir kali kita
Bila seseorang ingin berdialog dengan Rabb-nya, maka bacalah al- mengakatamkan al-Quran? Diriwayatkan bahwa para sahabat nabi bisa
Quran (HR. Daila-mi dan Baihaqi). mengkatamkan 30 kali al-quran dalam sebulan, yang berarti setiap tiga hari
Hadits diatas bukanlah ditujukan pada ulama saja, tapi kita semua, supaya satu kali khatam. Bila kurang dari itu maka para sahabatpun sedih dan takut
kita termotivasi untuk terus menggali ilmu, menggali hikmah, dan berdialog untuk mempertanggungjawabkan umurnya
dengan Allah dengan membaca al-Quran Lantas di manakah posisi kita? Pernah kita sedih lantaran tak bisa membaca
al-Quran? Kalau kita belum bisa membaca al-Quran, pernahkah kita berusaha
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.. mencari guru yang mengajari kita mengaji dan memahami al-Quran? Adakah
Muslim sejati adalah muslim yang selalu dekat dengan al-Quran. Mulai al-Quran atau terjemahan al-Quran di rumah kita? Kalau belum, tergerakkah
dengan belajar membaca al-Quran, tekun menyimaknya, memahami hati kita untuk memilikinya? Bila semua pertanyaan ini dijawab dengan
kandungan ajarannya, hingga tergerak untuk mengamalkan isinya dalam belum, maka tegurlah keras-keras diri kita! Kalau tv dan hape bisa kita miliki
kehidupan nyata. Rasulullah bersabda : Siapa saja membaca satu huruf dari dan selalu kita gunakan, mengapa al-Quran belum kita miliki dan kita baca?
kitab Allah (Al-Quran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu Sidang Jumat rahimakumullah, sebuah hadis mengingatkan kita:
dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. (At-Tirmidzi).





Bayangkan Bila dalam satu hari kita membaca satu ayat yang di dalamnya
.

terdapat kurang lebih 5 huruf, dikalikan dengan sepuluh kebaikan dari tiap
Orang yang dalam benaknya tidak ada sedikti pun dari al-Quran, ibarat
rumah yang bobrok (HR. Mashaabihus-Sunnah). Naudzubillah tsumma

naudzubillah, tentunya kita tidak ingin digolongkan menjadi orang yang
bobrok.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah... .
Melalui khutbah ini, moga hati dan diri kita tergerak untuk mulai
meluangkan waktu untuk membaca dan mendaras al-Quran, bila sahabat nabi
bisa 30 kali khatam dalam sebulan, maka kita pun harus yakin bisa .
mengkatamkan sejumlah itu dalam waktu sebulan, dengan cara bertahap, dari
setahun sekali, naik menjadi setahun dua kali, bila sudah bisa maka usahakan
khatam setahun empat kali, demikian selanjutnya sebulan sekali, kemudian

seminggu sekali dan paling purna adalah 3 hari sekali, bila pikiran kita pesimis, . .
perlu kita motivasi, apa yang akan kita jawab di akhirat kelak bila sampai
pertanyannya untuk apa umurmu dihabiskan?.
Terakhir, kita berdoa kepada Allah supaya kita dan keturunan kita disadarkan
dan dijauhkan dari penjajahan pikiran dan iman dengan mulai dijauhkan dari .
berita-berita yang kurang baik, tontonan yang kurang mendidik atau tempat-
tempat yang tidak bermanfaat, kita juga mohon diberikan hidayah-Nya dan

kemampuan-Nya untuk bisa mulai mencintai al-quran, mencintai untuk
berkumpul bersama untuk membaca, memahami, dan mengamalkan al-Quran
sehingga termasuk digolongkan menjadi ahlinya Allah yang mendapat ridha di
dunia dan di akhirat. Amin.



.





.
. .

.





.

Anda mungkin juga menyukai