Anda di halaman 1dari 3

A.

Pendahuluan

Di lingkungan tempat tinggal kami terdapat dua belas kepala keluarga bukan dari golongan
kami, (penduduk kampung yang asli), pada tahun 1997. Pada tahun itu pertama kali kami
menempati perumahan yang kami impikan, tentunya proses pembangunan perumahan tersebut
sudah dimulai sejak tahun 1996, dua tahun sebelum kami tempati. Kembali pada kedua belas
kepala keluarga yang kami tulis di awal adalah mereka pendududk asli perumahan yang kami
tempati, mereka orang-orang yang menolak di relokasi dengan kata lain mereka orang-orang
yang tidak mau menjual rumah dan tanah mereka kepada pihak pengembang perumahan kami
pada awal pembangunan perumahan.

Secara ekonomi sebetulnya penghidupan mereka mengalami peningkatan,misalnya dalam


penerimaan pendapatan ada peningkatan dari jumlah upah yang mereka terima karena
disesuiakan dengan tingkat sosial ekonomi dengan standar
Tentang pekerjaan..Asalnya mereka kerja di pabrik dengan upah sangat minim, dengan
memerlukan biaya transportasi yang cukup tinggi, maka penghasilan yang mereka dapatkan dari
pabrik tersebut menjadi habis oleh biaya transportasi dan biaya makan, lebih parahnya merokok
menjadi suatu keharusan. Tapi setelah bergabung dengan perumahan ini.

Tentang peribadatan atau keyakinan terhadap agama,Bulan puasa ramadhan menjadi


moment yang sangat ditunggu bagi muslim, awalnya kami kira mereka menjalankan puasa
sebagaimana puasa kami ternyata mereka sama sekali tidak puasa..bahkan suatu hari saya ada
perlu untuk memanggil salah satu dari mereka untuk membetulkan langit-langit rumah yang
sedikit bocor, terpaksa saya harus memasuki lingkungan tersebut, sungguh menjadi
pemandangan yang sangat menyedihkan ketika saya lewat sekitar pukul 15.30. Aroma hidangan
makanan yang baru mateng menusuk hidung, kalau bulan puasa aroma seperti itu akan
bermunculan sekitar pk 17.00
Apa yg terjadi, mereka mungkin lupa bahwa yang lewat adalah orang yang kaget besar,ketika
mereka dengan tenang menawari saya makan, giliran mereka yang kaget saya katakan pada
mereka

Tentang pekerjaan..Asalnya mereka kerja di pabrik dengan upah sangat minim, dengan
memerlukan biaya transportasi yang cukup tinggi, maka penghasilan yang mereka dapatkan dari
pabrik tersebut menjadi habis oleh biaya transportasi dan biaya makan, lebih parahnya merokok
menjadi suatu keharusan. Tapi setelah bergabung dengan perumahan ini.

Tentang peribadatan atau keyakinan terhadap agama,Bulan puasa ramadhan menjadi


moment yang sangat ditunggu bagi muslim, awalnya kami kira mereka menjalankan puasa
sebagaimana puasa kami ternyata mereka sama sekali tidak puasa..bahkan suatu hari saya ada
perlu untuk memanggil salah satu dari mereka untuk membetulkan langit-langit rumah yang
sedikit bocor, terpaksa saya harus memasuki lingkungan tersebut, sungguh menjadi
pemandangan yang sangat menyedihkan ketika saya lewat sekitar pukul 15.30. Aroma hidangan
makanan yang baru mateng menusuk hidung, kalau bulan puasa aroma seperti itu akan
bermunculan sekitar pk 17.00
Apa yg terjadi, mereka mungkin lupa bahwa yang lewat adalah orang yang kaget besar,ketika
mereka dengan tenang menawari saya makan, giliran mereka yang kaget saya katakan pada
mereka

Tentang pendidikan...sangat megkhawatirkan, di zaman modern ini masih ada lingkungan


masyarakat dekat perkotaan, masih belum mengerti pentingnya arti pendidikan, bahkan
sepertinya tidak akan pernah mau mengerti apalagi mencari tau tentang makna pendidikan bagi
sebuah kehidupan.
Mengenai pendidikan tentu saja disini yang menjadi bahan pemikiran kami sejak awal kami
mengenal mereka, sungguh sangat pantas jika mereka diberi gelar kelompok primitif karena
sejak awal kami tahu bahwa mereka tidak mengenal pendidikan. Sekolah Dasar jika tamat sangat
beruntung, sebagian besar dari mereka tidak mengenal bangku sekolah

Tentang pergaulan...di lingkungan kampung ini kalau dihadapan kami, mereka


memposisikan sebagai orang yang dibawah maka pola pergaulan nya pun sebagai orang-orang
yang perlu permakluman dari kami, lugu dan kampungan. Ternyata dibalik itu mereka mengikuti
perkembangan zaman dalam fasilitas teknologi tetapi sayangnya tidak dibekali dengan ilmu
pengetahuan (karena memang sebagian besar dari mereka buta huruf) sehingga mengakibatkan
tidak sinergi antara teknologi dengan pengetahuan

Tentang mental..
Mental ingin diberi meskipun secara ekonomi kalau dikalkulasikan mereka bisa tergolong sudah
diatas miskin, artinya masih banyak yang secara ekonomi berada dibawah mereka, akhirnya
miskin itu relatif juga.

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar.

Kajian :
Anak adalah amanah, maka para orangtua harus bertanggungjawab penuh untuk mendidiknya,
membimbingnya, dan mengarahkannya agar tidak menjadi anak-anak yang lemah.
Generasi yang kuat lebih senangi oleh Allah dari pada generasi yang lemah.
Untuk menjadikan anak-anak menjadi kuat caranya melalui pengajaran, pendidikan, dan
pelatihan. Ajari anak-anak tentang ilmu agama, didiklah agar bermoral dan biasakanlah agar
tidak canggung, ahli dan mahir. Kirimkanlah mereka ke lembaga yang patut untuk dipercaya.
Bekali ilmu agama, ilmu memanah, berenang dan berkuda. Aplikasi ilmu agama adalah adil
saat memimpin, tidak korupsi saat punya kewenangan, memikirkan anak buah atau rakyatnya
saat berkuasa, jujur saat bicara dan saat bertindak. Aplikasi ilmu memanah adalah siap
berburu dan perang, dan di zaman sekarang bisa diterjemahkan pandai mencari nafkah yang
halal dan fokus terhadap suatu tujuan. Aplikasi ilmu berenang adalah siap mengarungi
kehidupan yang penuh ketidakpastian dengan badan yang sehat dan senantiasa bugar.
Sedangkan aplikasi ilmu berkuda, adalah memiliki kendaraan atau cara dalam melangkah agar
lebih cepat sampai tujuan.
Janganlah kawatir jika kita sudah bertakwa kepada Allah semua pasti akan didapatkan jika
sudah kita ikhtiarkan sesuai dengan tuntunan-Nya.
Kata kunci agar anak-anak tidak lemah adalah : Pendidikan Agama, Pendidikan Teknologi, dan
Aplikasi di lapangan hidup sehari-hari.
Wallahualam bisshawab.
(Yogyakarta, Selasa, 4 Februari 2014. Teguh Sunaryo)

Anda mungkin juga menyukai