Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR

ILMU JURNALISTIK

Dono Darsono
Wartawn HU Pos
Kota Jakarta, dan
pengajar di UIN
SGD Bandung
PENULIS
Dono Darsono,
lahir di Kota Galendo, Ciamis. Usai menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di
tanah kelahiranya, ia mengadu nasib di Kota Kembang Bandung. Sejak semester dua
di STBA Yapari Bandung, pria yang hobi sepak bola ini sudah ‘melacurkan diri’ ke
dunia jurnalistik. Beberapa medica cetak yang pernah disinggahinya antara lain SKM
Barata, dan Swadesi Jakarta. SKM Mitra Desa PR grup, Kontributor Pikiran Rakyat .
Kemudian mulai 1996 hingga sekarang menetap di HU Pos Kota, sebagai pemasok
berita wilayah Bandung Raya, dan Wilayah Priangan Timur. Organisasi profesi,
sebagai anggota PWI Jawa Barat, Sekretaris Wartawan Kriminal Pokja Restabes
Bandung, Wakil Ketua wartawan kriminal restabes Bandung, Ketua Pokja Wartawan
Restabes Bandung. Kini menduduki jabatan sebagai Dewan penasehat wartawan
Kepolisian Polda Jawa Barat. Karya : Melawan Hegomoni Media, Reka Bentuk
Media Cetak, Secangkir Peristiwa di Mata Wartawan, Wartawan versus Polisi di balik
Policeline. Pendidikan, S1 Bahasa Inggeris, S2 Studi Masyarakat Islam, dan kini
tercatat mahasiswa S3 Ilmu Komunikasi Unpad Bandung.
PENGERTIAN HARFIAH:

 Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan. Kata dasarnya


“jurnal” (journal), yang artinya laporan atau catatan harian,
atau “journ” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day).
 Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang
berarti hari, kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran
tercetak
 Kamus : Kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, menulis
untuk surat kabar, majalah, dan berkala lainya.
 Leksikon komunikasi : Jurnalistik adalah pekerjaan
mengumpulkan, menuis, menyunting, dan menyebarkan
beritadan karangan untuk surat kabar, majalah, radio, televisi,
atau media massa lainya.
PENGERTIAN KONSEPTUAL
1. Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah,
menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui
media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
2. Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau
“keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel,
feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan
seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
3. Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai
pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini,
pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu
terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dan dinamika masyarakat itu sendiri.
DEFINISI :
• Jurnalistik adalah proses pencarian, penggalian, dan penulisan berita (news
processing) dan penyebarluasannya melalui media massa .
• Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan
penyebaran informasi secara sistematis dan dapat dipercaya di media massa
(Wolsley, 1996:31)
• Adinegoro : Jurnalistik adalah kepandaian mengarang yang pokoknya
memberikan pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar
seluas-luasnya.
• Astrid S Susabto : Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta
penyebaran tentang kejadian sehari-hari.
• Onong Uchjana : Jurnalistik adalah teknik mengelola berita mulai dari
mendapatkan bahan sampai pada penyebarluasan kepada masyarakat.
BENTUK JURNALISTIK

 Jurnalistik Media cetak


 Jurnalistik Elektronik Auditif

 Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual

Produk Jurnalistik
 Berita (News)
 Opini (Views)

 Iklan (Advertising)
PERKEMBANGAN JURNALISTIK
Perkembangan Jurnalistik
 Julius Caesar (100-44 SM) Romawi, dipancang papan-papan pengumuman (Forum Romanum) dipasang di
lapangan terbuka tempat rakyat berkumpul. Papan pengumuman dibagi dua pertama Acta Senatus : lporan
singkat hasil dari sidang senat. Acta Diurna Populi Rimawi : memuat keputusan rapat – rapat rakyat.

Kelahiran Wartawan Pertama :


Pemasangan papan dan penyebaran dilakukan oleh budak-budak. Budak itulah disebut wartawan pertama.

Jurnalistik Eropa
Pada tahun 1605 Abraham Verhoeven di Belgia mendapat izin untuk mencetak Nieuwe Tijdinghen.
Selebaran itu mulai terbit 1617 dan terbit secara teratur 8-9 hari sekali. Pada Tahun 1629 Tijdinghen
beragnti nama menjadi Wekelijksche.

Di Jerman : terbit surat kabar pertama Avisa Relation Order Zeitung (1609).
Belanda : terbit Courante Uyt Italien (1618) terbit di Amsterdam.
Inggreris : Terbut Curant of general News (1662)
Perancis : Terbit Gasette de France (1631).
Itali : Terbit surat kabar (1636)
ZAMAN PENJAJAHAN DI INDONESIA
Jurnalistik Pers dikenal abad 18 atau pada 1744. Terbit surat kabar Bataviasche
Nouvelies diterbitksn oleh pengiasa Belanda. Pada 1776 di Jakarta terbit Vendu
Niews. Memasuki 1854 terbit Majalah Bianglala, 1856 terbut Soerat Kabar
bahasa Melajoe di Surat Kabar.
Surat Kabar dikelola Bangsa Indonesia :
Mulai abad 20 surat kabar Medan Prijaji dan terbit di Bandung pemilik Tirto
Hadisurjo alias Rd Mas Djokomono. Awalnya mingguan (1907) kemudian
(1910) harian.
Persuratkabaran mulai bekermbang 1965, hingga Reformasi.
BERITA OPINI

PRODUK
PERS

IKLAN KARIKATUR
MEDIA
JURNALISTIK
• SURAT
KABAR
CETAK • MAJALAH
• TABLOID
ELEKTRO • RADIO
NIK • TELEVISI

• WEBSITE
ONLINE • BLOG
NEWS
PLANNING

NEWS
NEWS HUNTING
PROCESSI
NG NEWS
WRITING

NEWS
EDITING
RAPAT
REDAKSI

RAPAT RAPAT
PROYEKSI BUDGETING

ANGLE NARASUMBE AKURASI KEDALAMAN CHECK &


PILIH TOPIK
BERITA R DATA ANALISIS BALANCE
BANTAHAN FAKTA
FOKUS
BERITA

KOMENTA
R DATA
E D
A A
T
D
PIRAMIDA TERBALIK
E

KONSTRUKSI
L
L ( BERITA
I
J
EE U
N

A DU
(
DB L
A
B ( R B
E
O T I
R
E S
D I
R T
Y A T
A
( S A
I N )
S
I B G
E G
B R A
I L
E
R
UNSUR-UNSUR BERITA
(5W+1H)

WHAT = APA YANG TERJADI

WHERE = DI MANA PERISTIWA TERJADI

WHEN = KAPAN WAKTU TERJADINYA

WHO = SIAPA YANG TERLIBAT

WHY = MENGAPA TERJADI

HOW = BAGAIMANA TERJADINYA

Anda mungkin juga menyukai