Anda di halaman 1dari 4

Nama : Saepul Hasan

Nim : 1153060061

Prodi : HPI B

Semester : III

Tugas Mata Kuliah Tafsir Ahkam Jinayah

A. Kronologi kasus
a) Rabu, 6 Januari 2016
Pukul 16.00
Ditemani suaminya, Mirna datang ke Mall Grand Indonesia
(GI). Kemudian mereka berpisah, Mirna akan menemui Jessica
dan Hani di Restoran Olivier.
Pukul 16.10
Jessica tiba lebih dulu dari Hani dan Mirna di Cafe Olivier dan
memesan 3 minuman yaitu Cocktail dan Fashioned Sazerac
untuk dirinya dan Hani, serta kopi Es Vietnam untuk Mirna.
Pukul 16.50
Mirna dan Hani tiba di Olivier, kemudian menuju meja nomor
54 yang berbentuk setengah lingkaran dimana mereka sudah
ditunggu Jessica. Mirna tiba di Olivier dan lalu duduk ditengah
diapit Jessica dan Hani. Mirna kemudian meminum kopi
Vietnam yang telah dipesan oleh jessica. Saat tegukan
pertama, mirna merasa ada yang tidak beres dengan kopi
tersebut. Mirna mengatakan its awful, its so bad. Ia
kemudian kejang-kejang. Mulut berbusa.
Pukul 17.21
Pemilik Restoran mengamankan kopi yang diminum Mirna.
Pukul 17.30
Suami Mirna tiba dan membawanya ke RS. Abdi Waluyo. Mirna
meninggal di Rumah Sakit tersebut.
b) Sabtu, 9 Januari 2016
Mirna dinyataka meninggal dengan tidak wajar. Polisi
meminta izin dari keluarga Mirna untuk dilakukan autopsi dan
pihak keluarga menyetujui. Jenazah Mirna kemudian dibawa
ke RS. Polri. Kasus ini kemudian menjadi perhatian publik.
Jessica yang waktu itu bersama Hani dan Mirna lebih dini
dihakimi publik sebagai pelakunya.
c) Minggu, 10 Januari 2016
Hasil autopsi, ditemukan ada pendarahan di lambung Mirna.
d) Senin, 11 Januari 2016
Polda Metro menggelar pra-rekonstruksi dengan
menghadirkan Jessica dan Hani (yang juga ada dalam
pertemuan di Olivier)
e) Minggu, 17 Januari 2016
Polisi memastikan bahwa kopi yang diminum Mirna
mengandung zat sianida.
f) Senin, 18 Januari 2016
Belum ada tersangka yang diumumkan namun polisi pastikan
Mirna tewas karena diracun.
g) Selasa, 19 Januari 2016
Jessica diperiksa. Mabes Polri menyebut Jessica sebagai saksi
spesial.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo mengatakan autopsi polisi
tidak akurat.
h) Rabu, 20 Januari 2016
Polisi mencari celana yang dipakai Jessica saat berada di Cafe
bersama Mirna dan Hani. Menurut polisi celana tersebut bisa
menjadi bukti penting terkait kematian Mirna. Pengacara
Jessica mengatakan celana itu dibuang karena sudah rusak
dan tak bisa dijahit lagi. Polisi sampai meminta bantuan
tukang sampah untuk mencari celana tersebut.
i) Rabu, 27 Januari 2016
Merasa disudutkan dalam kematian Mirna, Jessica dan kuasa
hukumnya mendatangi Komnas HAM.
j) Jumat , 29 Januari 2016
Jessica dicekal untuk keluar negeri.
k) Sabtu, 30 Januari 2016
Polda Metro Jaya menangkap Jessica Kumala Wongsodi Hotel
Neo Mangga dua square.
B. Analisis kasus perspektif hukum positif
Setelah membaca dan menelaah kronologi kasus kematian
Mirna dimana Jessica jadi tersangka utamanya. Dan Jessica Kumala
Wongso ini bisa dikenakan sebuah pasal pembunuhan berencana,
yaitu pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.
Adapun ancaman hukum pidana bagi Jessica apabila diterapkan
pasal 340KUHPIdana ini adalah hukuman mati. Inilah isi pasal 340
KUHPidana adalah :
Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dulu
merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama 20 tahun.
Namun, keputusan soal hukuman ini tergantung apakah hakim
pada pengadilan nanti memberikan keringanan hukuman atau tidak.
Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 340 KUHPidana
tentang pembunuhan berencana tersebut adalah :
a. Unsur subjektif
Dengan sengaja
Dan dengan rencana terlebih dahulu
b. Unsur objektif
Perbuatan menghilangkan nyawa
Objeknya : nyawa orang lain

Pembunuhan berencana ini terdiri dari pembunuhan dalam


arti pasal338 KUHPidana ditambah dengan adanya unsur dengan
rencana terlebih dahulu, itu mengandung 3 syarat, yaitu :

Memutuskan kehendak dalam suasana tenang


Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya
kehendak dalam suasana tenang
Pelaksanaan perbuatan dlam suasana tenang

Berdasarkan pasal 1 ayat 1 KUHPidana bahwa suatu tindakan


(perbuatan) tidak dapat dipidana kalau tidak ada aturan tertulis
yang mengaturnya. Sedangkan kasus pembunuhan yang dilakukan
Jessica itu ada aturan yang mengaturnya yaitu pasal 340
KUHPidana. Dimana Jessica itu diancam dengan hukuman mati atau
hukuman penjara seumur hidup atau juga penjara selama 20 tahun.

Namun, karena putusan hakim dengan berbagai


pertimbangannya. Maka, Jessica dihukum dengan hukuman penjara
selama 20 tahun.

C. Analisis kasus perspektif Hukum Pidana Islam


Menurut analisis kasus Jessica Perspektif Hukum Pidana Islam,
ini termasuk kedalam pembunuhan disengaja (qotlul amdi). Maka
hal ini, termasuk kedalam Jarimah Qishosh. Jadi, pembunuhan yang
dilakukan oleh Jessica itu masuknya jarimah Qishosh kategori qotlul
amdi, sebab jarimah qishosh itu ada 2, yaitu :

1) Tindak pidana atas jiwa


Qotlul amdi
Qotlu syibhul amdi
Qotlul khoto
2) Tindak pidana atas selain jiwa
Pelukaan sengaja
Pelukaan tidak sengaja

Karena pembunuhan termasuk kedalam jarimah qishosh,


maka jarimah yang dilakukan oleh Jessica itu uqubahnya adalah
dengan diqishosh, yaitu dengan cara dibunuh lagi. Sebagaimana
yang terdapat dalam QS. Al.Baqarah ayat 178.












)

)178

Anda mungkin juga menyukai