KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal/Presentasi Kasus : 3 Maret 2017
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA
I. IDENTITAS PASIEN :
Nama (inisial) : Tn. MJA
Usia : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : STM ( Lulus )
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jakarta Barat
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Wawancara dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada hari Kamis,
tanggal 16 Februari 2017 pukul 12.30 WIB di MPE. Autoanamnesis dengan pasien
dilakukan pada kamis tanggal 16 Februari 2017, hari senin tanggal 20 Februari 2017,
hari selasa tanggal 21 Februari 2017 di MPE.
A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke poliklinik RSKO dengan keluhan bicara sendiri sejak 3 minggu
SMRS.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu pasien. Ibu pasien sering melihat
anaknya berbicara sendiri. Ibu pasien mengatakan, ia tidak begitu jelas dengan
perkataan yang pasien ucapkan dalam percakapannya. Menurut ibu pasien, pasien
tidak setiap hari berbicara sendiri. Hanya ketika pasien sedang sendirian dan tidak
melakukan kegiatan.
Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit pasien seperti orang ketakutan
dan gelisah. Pasien mengatakan ia ketakutan dan gelisah karena merasa seperti
dunia akan segera kiamat. Menurut Ibu Pasien, anaknya terlihat lebih mudah
marah marah dan berperilaku kasar. Selain itu juga pasien sering bengong dan
tidak fokus, ia juga mengeluh sakit kepala dan badannya pegal-pegal. Pasien
mengatakan badannya terasa pegal dan lemas karena tidak mengkonsumsi sabu.
Akhirnya ibu pasien memutuskan untuk membawa pasien lagi ke RSKO untuk
mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Pada akhir tahun 2009 pasien berhenti minum tramadol dan mulai
mengkonsumsi sabu. Pertama kali pasien mendapatkan sabu tersebut dari
teman lingkungan sekitar rumahnya. Alasan pasien menggunakan sabu karena
ikut-ikutan temannya. Pasien mengatakan ia lebih merasa percaya diri setelah
menggunakan sabu. Jika tidak menggunakan sabu, pasien merasa badannya
pegal dan lemas. Pasien menggunakan sabu dengan cara dihisap menggunakan
bong.
5. Kehidupan beragama
Pasien tidak rajin sholat lima waktu. Sejak kecil pasien tidak dibiasakan untuk
melakukan solat lima waktu.
6. Kehidupan perkawinan
Pasien belum menikah.
7. Riwayat militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer sebelumnya
8. Aktivitas Sosial
Pasien tidak begitu aktif dalam lingkungan kegiatan sekitar. Pasien merupakan orang
yang tertutup, sehingga pasien tidak memiliki banyak teman. Biasanya pasien lebih
banyak menghabiskan waktu di kamar untuk tidur, bermain komputer dan membaca.
Sementara aktivitas keluar rumah, hanya berkumpul dengan teman di dekat rumah
untuk menggunakan sabu dan minum alkohol. Pasien tidak pernah mau mengikuti
kegiatan di lingkungan rumah.
Keterangan:
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 25 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya,
postur tubuh normal, tinggi 165 cm, kulit sawo matang, berambut hitam dengan
potongan pendek. Pasien berpenampilan cukup rapi dengan mengenakan kaos
oblong dan celana pendek.
2. Kesadaran sensorium/neurologik
a. Kesadaran sensorium/neurologik : Compos Mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tampak terganggu
b. Selama wawancara :
Pasien tidak dapat fokus. Pasien juga tampak duduk tidak rileks, tidak terdapat
gerakan-gerakan abnormal saat wawancara. Ekspresi wajah tidak sesuai.
c. Sesudah wawancara :
Pasien tampak tenang bersalaman dengan dokter muda dan langsung pergi
bergabung dengan teman-temannya.
F. PENGENDALIAN IMPULS
Pengendalian impuls baik. Selama wawancara, emosi pasien stabil, tidak
terganggu dengan keadaan sekitar, pasien menjawab pertanyaan dengan sikap yang
baik, tidak impulsif.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial : Tidak terganggu
b. Uji daya nilai : Tidak terganggu
c. Daya nilai reabilitas : Terganggu
H. TILIKAN
Tilikan derajat III : Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya.
I. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
IV PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
1. Keadaaan umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tensi : 110/70 mmHg
4. Nadi : 80x/menit
5. Suhu badan : 36C
6. Frekuensi pernapasan : 20x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan
9. Sistem respiratorius : Tidak ada kelainan
10. Sistem gastrointestinal : Tidak ada kelainan
11. Sistem musculoskeletal : Tidak ada kelainan
12. Sistem urogenital : Tidak ada kelainan
Kesimpulan : Pemeriksaan status internus dalam batas normal.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial : baik
2. Gejala rangsang meningeal : Dalam batas normal
3. Pupil : Isokor, refleks cahaya langsung tidak langsung
baik
4. Ofthalmology : Tidak dilakukan
5. Motorik : Dalam batas normal
6. Sensibilitas : Tidak dilakukan
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017
Pemeriksaan Hematologi
LED : 5 mm/jam
Hemoglobin : 14,9 g/dL
Leukosit : 8200 sel/UI
Hematokrit : 43 %
Trombosit : 258 ribu/UI
Hitung Jenis Leukosit
Basofil :0%
Eosinofil : 1%
N Batang : 2%
N Segmen : 60%
Limfosit : 33 %
Monosit :4%
Kimia darah
SGOT / AST : 18 U/L
SGPT / ALT : 19 U/L
Karbohidrat
Glukosa Sewaktu : 136 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum : 13 mg/dL
Kreatinin : 0,99 mg/dL
Drug Test
Benzodiazepine : negatif
Cannabis : negatif
Opiate : negatif
Cocain : negatif
Met-amphetamine : negatif
MDMA : negatif
Urinalisa
Makro :
Warna : Kuning
Jernih : Jernih
BJ : 1010
PH :5
Protein : Negatif
Glukosa : Negatif
Darah : Negatif
Bilirubin : Negatif
Urobilinogen : 0,2
Mikro :
Leukosit : 1-2/LPB
Eritrisoit : Jernih
Epitel : positif
Silinder : Negatif
Kristal : Negatif
Bakteri : Negatif
Rontgen Thorax
Jantung tak membesar. Mediastinum superior tak melebar. Trakhea di tengah. Hilus
normal. corakan bronkovaskuler kedua paru normal. tak tampak infiltrat. Pleura tidak
menebal. Sinus dan diafragma baik. Tulang baik.
Aksis V
Global Assessment of Functioning (GAF)
Aksis II : Tidak ada diagnosis, pasien tidak punya gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ada diagnosis, pasien tidak ada gangguang pada kondisi medik umum
Aksis IV: Pasien memiliki masalah berinteraksi dengan masalah dengan interaksi sosial dan
masih belum bekerja hingga kini.
Aksis V :
GAF current : 70-61
GAF saat masuk RS : 50-41
IX. PROGNOSIS
X. DAFTAR MASALAH
Organobiologik : Tidak ditemukan
Psikologi/psikiatrik: Tidak ditemukan
Sosial/keluarga : Hendaya sosial
XI. TERAPI
Farmakologi
Psikoterapi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan masalah dan memotivasi
pasien untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Sosioterapi
Mengedukasi pasien untuk berani mengatakan tidak untuk hal-hal yang dapat
membuatnya kembali menjadi seperti dulu. Memotivasi untuk mulai kembali bekerja
dan lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang lebih taat beragama.
Follow up
Tanggal 17 Februari 2017
S : Pasien mau berbicara dengan baik. Pasien terus meminta untuk pulang.
P : terapi dilanjutkan
Tanggal 20 Februari 2017
P : terapi dilanjutkan
P : terapi dilanjutkan
S : Pasien mengatakan ingin pulang, mau berkomitmen untuk minum obat teratur dan
kontrol rutin.
P : terapi dilanjutkan