Anda di halaman 1dari 5

Metode Subtitusi

Teorema B
Aturan subtitusi Untuk Integral Tak Tentu
Misalkan g fungsi terdiferensiasikan dan misalkan bahwa F adalah anti-turunan f. Maka

Bukti Semua yang kita perlu untuk membuktikan hasil ini adalah
memperlihatkan bahwa anti turunan dari ruas kanan merupakan integran dari ruas
kiri. Ini adalah penerapan sederhana Aturan Rantai.

' ' '


Dx [ F ( g ( x ) )+ C ] F ( g ( x ) ) g ( x ) =f ( g ( x ) ) g (x )

Secara normal kita menerapkan teorema B sebagai berikut. Dalam integral seperti

du '
f ( g ( x ) ) g ' ( x ) dx kita misalkan u=g ( x ) , sehingga dx
=g ( x)
jadi

du=g ' ( x ) dx

Maka integral menjadi

f ( g ( x ) ) g ' (x) dx= f ( u ) du=F ( u ) +C=F ( g ( x ) ) +C

Jadi, kita dapat mencari anti-turunan untuk f (x), kita dapat menghitung

f ( g ( x ) ) g ' (x) dx .

CONTOH 7 Hitunglah sin 3 x dx


PENYELESAIAN Disini jelas bahwa subtitusinya adalah u=3 x , sehingga

1
du=3 dx , jadi sin 3 x dx= 3 sin ( 3 x ) 3 dx

1
sin u du
3

1
cos u+C
3

1
cos 3 x+C
3

CONTOH 8 Hitunglah x sin x 2 dx

PENYELESAIAN Disini subtitusi yang cocok adalah u=x 2 . Ini memberikan kita

sin x 2=sin u dalam integran, tetapi lebih penting lagi, x tambahan dalam integran

dapat diletakkan dengan diferensial, karena du=2 x dx . Jadi

x
1
x sin x 2 dx= sin( 2)2 x dx
2

1 1 1
cos x 2+C
2
sinu du= cos u+C=
2 2

CONTOH 9 Hitunglah x 3 x 4 +11 dx

PENYELESAIAN Subtitusikan u=x 4 + 11


4 x3 dx
1
4 2
( x +11 ) ()
x 3 x 4 +11 dx = 14
3
1
( x 4 +11 ) 2 +C
6

CONTOH 10 HItunglah x2 + x (2 x +1 ) dx

PENYELESAIAN Misalkan u=x 2 + x ; makadu=( 2 x +1 ) dx . Sehingga

1 3

x 2+ x ( 2 x +1 ) dx= u 2 du= 23 u 2 +C
3
2 2
( x + x) 2 +C
3

Karena itu, menurut Teorema Dasar Kalkulus Kedua,


4

[ ]
4 3

x + x ( 2 x +1 ) dx= 23 ( x 2+ x )2 +C
2

0 0

[ ]
3
2
( 20 ) 2 +C [ 0+C ]
3

3
2
( 20 ) 2 59,63
3

Perhatikan bahwa C dari integral tak tentu tercoret, yang selalu akan terjadi dalam
integral tentu. Itulah sebabnya mengapa pernyataan dari Teorema Dasar Kedua kita dapat
menggunakan istilah sebarang anti turunan. Khususnya, kita selalu boleh memilih C = 0
dalam menerapkan Teorema Dasar Kedua.

4

CONTOH 11 HItunglah sin3 2 x cos 2 x dx


0

PENYELESAIAN Misalkan u=sin2 x ; makadu=2 cos 2 x dx . Jadi,

2x
2 cos

1 3
dx= u du
2
3
( sin 2 x )
1
2 x dx=
2
3
sin 2 x cos

1 u4
+C
2 4

sin 4 2 x
+C
8

Karena itu, menurut Teorema Dasar Kalkulus Kedua



4

[ ]
4
sin 2 x cos 2 x dx= sin82 x
3 14
= 0=
8
1
8
0 0

Perhatikan bahwa prosedur dua-langkah yang diilustrasikan dalam contoh 10 dan 11, kita
harus yakin untuk mengekspresikan integral tak tentu dalam bentuk x sebelum kita
menerapkan Teorema Dasar Kalkulus Kedua. Karena batas integral 0 dan 4 dalam contoh


10, serta 0 dan dalam contoh 11 berlaku untuk x , bukannya u. Tetapi,
4

bagaimana jika dalam mebuat perubahan padanannya dalam limit-limit integral terhadap
u?
jika x=0, maka u=sin ( 2.0 ) =0


jika x= , maka u=sin 2
4

4 ( ( ))

=sin =1
2

Kemudian kita mengakhiri integrasi dengan integral tentu dalam bentuk u :



4 4 1

0
3
[ ]
sin 2 x cos 2 x dx= 12 u4 = 18 0= 18
0

Anda mungkin juga menyukai