Anda di halaman 1dari 15

Mata kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen : Fauzi Ahmad Abdillah, S.Sos

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA


(Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Profesi)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mid Mata kuliah Pendidikan
Pancasila

OLEH :

Nama : Agustina

No STK : 114009

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KELAUTAN (STITEK)


BALIK DIWA MAKASSAR
2016 2017
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan


rahmat, taufik, serta hidayahnya, sehingga penulisan Makalah Pendidikan
Pancasila yang berjudul Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Profesi dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang dibina oleh bapak selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila
Kelas/Offering B/GN Program Studi S1 Stitek Balik Diwa Makassar.
Makalah ini merupakan materi mengenai Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Profesi, Penulis berusaha mendapatkan dan mengumpulkan beberapa
materi mengenai Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Profesi dari beberapa
referensi yang diperoleh dari beberapa situs internet yang tidak dapat penulis dan
penerapan lansung dari pemukiran sesuai dengan profesi ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini.
Namun, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat beberapa
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai apabila
terdapat saran maupun kritik yang membangun dari semua pihak. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi para
pembacanya untuk memperluas khasanah Ilmu Pendidikan Pancasila yang terus
berkembang mengikuti kemajuan zaman, khususnya bagi khasanah Ilmu
Pendidikan Pancasila mengenai . Amin.

Makassar, 31 Oktober 2016

Penulis

Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................2

Daftar Isi...........................................................................................................3

BAB I Pendahuluan..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................5

BAB II Pembahasan.........................................................................................7

2.1 Pengertian Pancasila...............................................................................7

2.2 Nilai Nilai Pancasila...............................................................................8

2.3 Pengertian Penyuluh Perikanan..............................................................9

2.4 Implementasi Pancasila Sebagai Penyuluh Perikanan............................11

BAB III Penutup...............................................................................................14

3.1 Kesimpulan.............................................................................................14

3.2 Saran.......................................................................................................14

Daftar Pustaka...................................................................................................15

Page 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat
dan luas di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir
manusia. Perubahan Sosial dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai,
tetapi karena tata nilai baru belum melembaga sementara tata nilai lama mulai
ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak, ketidakpastian, rasa
cemas dan kegelisahan.
Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila,
dengan cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan
Ekonomi, Sosial Budaya. Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang
Maha Esa pada sila yang pertama dapat mengakibatkan mereka kehilangan nilai-
nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang adil dan beradab,
kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan
memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.
Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami
perpecahan dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau
ras. Tanpa nilai - nilai Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan
kekuatan pemerintahan yang sewenang-wenang yang akhirnya terjadi
pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-nilai Keadilan sosial,
dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi kecemburuan
sosial antara si kaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian
hidup bangsa dan negara.
Salah satu alasan strategis begitu pentingnya tunjangan jabatan bagi penyuluh
perikanan adalah faktor peningkatan kesejahteraan penyuluh perikanan sebagai
target tujuan dan ujung tombak keberhasilan pembangunan kelautan dan
perikanan.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak
harus dihayati dan diamalkan oleh penyuluh perikan dalam memberikan

Page 4
penyuluhan terhadap masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-
akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, kami dapat merumuskan masalah sebagai

berikut :

a) Bagaimanakah Penerapan Nilai Pancasila ?

b) Bagaimanakah Penerapan Pancasila Paada Profesi Penyuluh

Perikanan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

a) Untuk mengetahui Penerapan Nilai Pancasila

b) Untuk mengetahui alasan memilih profesi ini dan Penerapan Pancasila

Pada Profesi Penyuluh Perikanan

Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila
Seperti yang kita ketahui, Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta paca berarti lima dan
la berarti prinsip atau asas. Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam
perpustakaan Buddha yaitu dalam Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha
tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk mencapai nirwana/surga melalui
Pancasila yang isinya 5 J. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Istilah Pancasila telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad
XIV, yaitu terdapat pada buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan
dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh bangsa
Indonesia sejak tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno mengusulkan
Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Badan Penyidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ).
Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus1945, disusunlah suatu UUD pada 18 Agustus 1945 yang di dalam
pembukaannya tercantum lima dasar Negara R.I. yang disebut dengan Pancasila.
Pancasila adalah lima dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD N
1945, yaitu dasar : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Keadilan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Sehingga berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Pancasila merupakan lima dasar nilai yang menuntut dan mengatur manusia untuk

Page 6
dapat mengamalkan nilai nilai yang terakandung didalamnya dalam bertingkah
laku dan merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai
dasar Negara Republik Indonesia.
2.2 Nilai-Nilai Pancasila .
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa.Nilai-nilai Pancasila
ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan.Dalam kehidupan kenegaraan,
perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia.Karena dengan tampaknya Pancasila dalam suatu peraturan
dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau luar kampus untuk bersikap sesuai
dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan Pancasila.

1. Sila Katuhanan Yang Maha Esa


Bangasa Indonesia adalah bangsa yang beragama. Bangsa menyatakan
percaya dan bertagwa kepada Tuhan YME. Memberikan kebebasan dalam
memilih agama sesuai asas kemanusiaan. Sila ke-1 yaitu Sila Katuhanan
Yang Maha Esa mengandung empatmakna, yaitu:
a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
Agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina
kerukunan hidup.
b. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina
kerukunan hidup.

2. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab


Kemanusiaan yang adil dan beradab menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, hak dan kewajiban serta kesamaan derajat antar masyarakat
sehingga tercipta sikap saling menghormati,menghargai dan tenggang rasa.
Sila ke-2 yaitu Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab mengandung tujuh
makna, yaitu:

Page 7
a) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban sesame
b) Saling mencintai sesama manusia
3. Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia, yang dikembangkan atas dasar
Bhineka Tunggal Ika menjunjung nilai persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan.Persatuan. Sehingga rakyat Indonesia yang bersatu
saling merangkul menciptakan kehidupan yang nyaman dan tentram. Sila
ke-3 yaitu Sila Persatuan Indonesia mengandung lima makna, yaitu:
Memajukan pergaulan demi persatuan
Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa Negara diatas kepentingan
pribadi/golongan
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Butir sila yang mengandung makna bahwa kita sebagai rakyat
Indonesia diharuskan melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan
masalah dan dalam pengambilan keputusan dapat dipertanggung
jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi
harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.Sila
ke-4 yaitu Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan mengandung tujuh makna, yaitu:
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung sebelasmakna, yaitu
Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong-royong.

Page 8
Bersikap adil dan Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
2.3 Pengertian Penyuluhan

Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor : PER/19/M.PAN/10/2008, tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan dan Angka Kreditnya disebutkan bahwa Penyuluhan Perikanan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha bidang
perikanan agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan
sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Alasan saya ingin berprofesi penyuluh
perikanan adalah profesi ini merupakan salah satu cara berbaur pada masyarakat
dan memberikan ilmu atau menerapkan ilmu kita sebagai seorang sarjana
perikanan. Selain kita mendapatkan gaji, kita juga dapat menjalankan kewajiban
seorang muslim yaitu menerapkan ilmu, atau menyebar luaskan ilmu kita pada
yang membutuhkan. Salah satu alasan strategis begitu pentingnya tunjangan
jabatan bagi penyuluh perikanan adalah faktor peningkatan kesejahteraan
penyuluh perikanan sebagai target tujuan dan ujung tombak keberhasilan
pembangunan kelautan dan perikanan. Menilik kepada pembangunan nasional
beberapa dasawarsa yang belum sepenuhnya menyentuh aspek kelautan dan
perikanan, menyebabkan pembangunan kelautan dan perikanan masih belum
optimal. Kondisi seperti ini menjelaskan posisi penyuluh perikanan masih belum
dipandang sebagai suatu korelasi di dalam keberhasilan pembangunan. Selain itu,
eksistensi penyuluh perikanan yang saat itu masih menjadi bagian dari penyuluh
pertanian menyebabkan belum adanya entitas akan keberadaan penyuluh
perikanan. Pada akhirnya, cita-cita menggantungkan harapan terhadap pemenuhan
kebutuhan mendasar untuk mencapai kesejahteraan sebagai penyuluh perikanan
masih belum memadai dan kurang bisa diandalkan.

Fungsi Penyuluhan Perikanan

Page 9
Fungsi penyuluhan perikanan menurut UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan sebagaimana termaktub dalam
Pasal 4, yaitu:

Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha;


Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke
sumber informasi, teknologi, dan sumberdaya lainnya agar mereka
dapat mengembangkan usahanya;
Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan
kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha;
Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam
menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi
yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha
yang baik, dan berkelanjutan;
Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon
peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha
dalam mengelola usaha.
Menumbuhkembangkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha
terhadap kelestarian fungsi lingkungan; serta
Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan perikanan yang maju
dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan.

Fungsi penyuluhan adalah menjembatani kesenjangan antara praktik yang


biasa dijalankan oleh sasaran dengan pengetahun dan teknologi yang selalu
berkembang menjadi kebutuhan sasaran tersebut. Dengan demikian, penyuluhan
dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang bersifat dua arah (two
way traffic) antara :

Pengetahuan yang dibutuhkan sasaran dengan pengalaman yang biasa


dilakukan oleh sasaran; dan
Pengalaman baru yang terjadi pada pihak para ahli dengan kondisi
yang nyata dialami oleh sasaran.

Untuk itu, fungsi penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan


penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh

Page 10
masyarakat, sehingga program-program masyarakat yang disusun dengan itikad
baik akan berhasil dan mendapat partisipasi masyarakat.

2.4 Implementasi Pancasila Berprofesi Sebagai Penyuluh Perikanan Bagi


Masyarakat

1) Ketuhanan yang maha esa


Sebagai seorang penyuluh perikanan tentu harus menjungjung
tinggi kebebasan beragama bagi klien. Pengamalan pancasila sila pertama
tentu wajib dilakukan oleh seorang penyuluh perikanan. Hal itu
dikarenakan Negara Kesatuan Republik Indonesia mengakui adanya lima
kepercayaan atau agama. Maka sudah tentu sebagai seorang penyuluh
perikanan harus bisa menghargai dan menghormati masyarakat yang
berbeda kepercayaan.
a) Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berdoa dan sholat
menurut kepercayaannya masing masing.
b) Memberikan penyulhan pada masyarakat dengan mengembangkan rasa
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan
c) Penyuluh perikanan memberikan penyuluhan pada masyarakat, perlu
adanya sikap sadar, murah hati, dalam bersedia memberikan bantuan dan
penyuluhan kepada warga dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan
d) Dalam memberikan penyuluhan, berhak Membina kerukunan hidup di
antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila kedua ini mengandung arti bagi profesi penyuluhan yaitu
seorang penyuluh perikanan harul adil pada masyarakat. Memiliki rasa cinta
dalam artian sayang terhadap masyarakat, serta tidak membeda-bedakan
masyarakat dalam melakukan penyuluhan. Dengan keanekaragaman budaya
serta suku bangsa, seorang prnyuluhan dalam menjalankan tugasnya tentu
akan menghadapi masyarakat yang berbeda-beda. Sangat jelas bahwa

Page 11
seorang penyuluh harus adil dengan penuh tanggung jawab serta tidak
dengan semena-mena. Implementasi dari sila kedua antara lain :
a) Memberikan penyuluhan yang adil tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya sesuai dengan kendala perikanan yang alami
masyarakat.
b) Dalam memberi penyuluhan hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dengan tidak memperlakukan masyarakat dengan semena-
mena
c) Membela masyarakat pada saat terjadi pelanggaran hak-hak masyarakat,
seperti daerah tambak yang di miliki masyarakat akan di jadikan tambang
oleh pemerintah tanpa melihat bahwa kehidupan dari masyarakat berada
di tambak, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman.
d) Penyuluh memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap
empati yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh masyarakat.
e) Penyuluh bersedia mengerti terhadap kecemasan pada kendala yang di
alami nelayan atau petambak.
3) Persatuan indonesia
Implementasi dari sila ketiga antara lain :
a) Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan
penyuluhan perikanan.
b) Mengutamakan kepentingan dan keselamatan masyarakat dari pada
kepentingan pribadi.
c) Seorang penyuluh perikanan harus menjalin hubungan baik terhadap
sesama penyuluh, masyarakat dan keluarga agar tidak terjadi konflik
yang menimbulkan perpecahan.
d) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
e) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan malu pada masyarakat setempat.

Page 12
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan
Implementasi sila keempat antara lain :
a) Sebelum melakukan tindakan peenyuluhan kepada masyarakat
hendaknya mengutamakan musyawarah
b) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
c) Seorang penyuluh hendaknya mencari solusi atas kendala yang di alami
masyarakat
d) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
e) Penyuluh Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, tetapi
mencoba memberikan pemahaman pada masyarakat.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Implementasi sila kelima antara lain:
a) Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua masyarakat.
b) Penyuluhan perikanan dilaksanakan dengan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan antara nelayan, petambak dan para
penyuluh perikanan.
c) Penyuluh mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten serta tepat dalam bertindak.
d) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Page 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dengan hasil dan pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan
hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian
bangsa.Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas
segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
kenegaraan.Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila
harus tampak dalam suatu peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia.Karena dengan tampaknya Pancasila dalam suatu peraturan
dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau luar kampus untuk
bersikap sesuai dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan
Pancasila.

Dalam menjalankan profesi sebagai penyuluh perikanan, memberikan

pelayanan yang terbaik untuk masyarakat merupakan sebuah kewajiban. Bukan

semata-mata hanya karena uang. Ketulusan membantu tanpa membeda-bedakan

satu sama lain merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung

dalam pancasila.

3.2 Saran
Dengan melihat kesimpulan diatas maka dapat disaranakan bahwa
Perlu adanya penerapan nilai pancasila pada tiap profesi, dan penerapan
pancasila ini tidak melihat atau memandang profesi apa yang sedang anda
dapatkan, tentunya harus berdasarkan nilai pancasila.

Page 14
DAFTAR PUSATAKA

Kaelan, 2004.Pendidikan Pancasila.Edisi Reformasi,Paradigma, Yogyakarta


Kaelan, 2010. Pendidikan Pancasila.Edisi Reformasi,Paradigma
Kansil, C.S.T, & Kansil Christine; Modul Pancasila dan Kewarganegaraan,
Pradya
Paramita, Jakarta 2006
Anonimous, 2006, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 tentang
Sistem penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Anwar. S, 2000. Kontribusi Penyuluhan Pembangunan Dalam Mendukung


Otonomi Daerah. Disajikan Seminar Pemberdayaan Sumberdaya
Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani di Bogor, 25-26
September 2004.

Mosher. T, 1966, Menggerakkan dan Membangun Perpelaku utamaan, Jakarta:


CV .Yasaguna

Margono Slamet, 1989. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Perpelaku utamaan..


Institut Perpelaku utamaan Bogor.

Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Perpelaku utamaan. Sebelas


Maret University Press, Surakarta.

Setiana L., 2005. Teknik Penyuluhan dan pemberdayaan Masyarakat. Penerbit


Graha Indonesia. Ciawi. Bogor.

Zakaria, 2006. Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Perpelaku utamaan. Pusat


Manajemen Pelatihan Sumberdaya Manusia Pertanan, Ciawi. Bogor

Page 15

Anda mungkin juga menyukai