Anda di halaman 1dari 10

5

BAB II
RUMUSAN MASALAH

II.1 Profil Puskesmas Jagasatru


Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di
Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara provinsi Jawa Barat,
secara geografis Kota Cirebon terletak pada posisi 108,330 dan 6,410 LS
pada pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 meter dari permukaan
laut. Kota Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24 0C-
330C. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Kejaksan
2. Kecamatan Kesambi
3. Kecamatan Pekalipan
4. Kecamatan Lemah wungkuk
5. Kecamatan Harjamukti
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan
Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak kurang lebih 10
Km dari pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,5 ha/m2, yang
berbatasan dengan :
Sebelah Barat : Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk
Kelurahan Drajat dan Kecamatan Kesambi
Sebelah Timur : Lemahwungkuk
Sebelah Selatan : Kelurahan Pegambiran
Sebelah Utara : Kelurahan Pulasaren dan Kecamatan Pekalipan
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 Rukun
Warga (RW) serta 51 Rukun Tetangga (RT). Keterjangkauan pelayanan
kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis
wilayah tersebut, dimana Kelurahan jagasatru secara geografis terletak di
daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah
kerjanya.

II.2 SUMBER DAYA MANUSIA


1. Ketenagaan
6

UPTD Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 29 orang Pegawai


dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja di UPTD
Puskesmas Jagasatru Tahun 2008
No Jenis Ketenagaan Gol IV Gol III Gol II PTT Sukwan Jumlah
1 Dokter umum 0 3 0 0 0 3
2 Dokter gigi 0 1 0 0 0 1
3 Kes. Masyarakat 0 1 0 0 0 1
4 Bidan 0 3 1 1 0 5
5 Perawat 0 2 5 0 0 7
6 Perawat gigi 0 1 0 0 0 1
7 Sanitarian 0 1 1 0 0 2
8 Promkes 0 0 0 0 0 0
9 Nutrisionist 0 0 1 0 0 1
10 Analis farmasi 0 1 0 0 1 2
11 Pelaksana 0 4 1 0 0 5
12 Cleaning service 0 0 0 0 1 1
Jumlah 0 17 9 1 2 29
Sumber Data Puskesmas Jagasatru Tahun 2014

II.3 KEADAAN PENDUDUK


II.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru adalah Kelurahan Jagasatru
Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon dengan jumlah penduduk menurut
sumber data Discapil Kota Cirebon Desember 2014 sebanyak 12.051
jiwa terdiri dari 6.163 jiwa penduduk laki-laki dan 5.888 jiwa
perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.653KK
(Kepala Keluarga). Jumlah Penduduk per RW di Kelurahan Jagasatru
yang paling banyak adalah RW 05 Pegajahan Selatan yaitu 1.720 jiwa
(14,27%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah RW 01 yaitu
713 jiwa (5,92) ( Laporan Profil Kelurahan Tahun 2014 ).

II.3.2 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


7

Tabel 4. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan


DiWilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2014
NO URAIAN JUMLAH %
1 Tidak Sekolah 299 3.40%
2 Pernah SD 1.324 15.07%
3 Lulus SD 2.396 27.28%
4 Lulus SLTP 1.684 19.17%
85 Lulus SLTA 2.618 29.81%
6 Lulus Pergurua Tinggi 462 5.26%
JUMLAH 8.783 100%

II.4 GAMBARAN KEGIATAN RSBM


Kegiatan Early Clinical Exposure (ECEX) yang diselenggarakan kali ini
berbeda dengan kegiatan ECEX yang dilakukan pada semester-semester
sebelumnya. Selain mengikuti kegiatan-kegiatan pelayanan di balai
pengobatan, melakukan pemeriksaan ibu hamil di ruang kesehatan ibu dan
anak (KIA), dan Posyandu, kami juga mengikuti program kegiatan Rumah
Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) dimana dalam kegiatan ini dilakukan
penapisan ibu hamil risiko tinggi oleh dokter SPOG serta mengikuti alur
rujukan pelayanan kesehatan RSBM dari tingkat puskesmas sampai ke tingkat
rumah sakit.
Program RSBM bertujuan untuk menekan dan menurunkan jumlah
kematian ibu bersalin dan bayi di Kota Cirebon.Kegiatan ini dibawah
tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Cirebon dengan melibatkan seluruh
komponen baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Pelayanan pada kegiatan
dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pelayanan rujukan bagi ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi yang sebelumnya sudah ditapis baik oleh kader
kampung siaga puskesmas dokter Sp.OG/Sp.A/Sp.JP dari RSBM Wilayah
Kerja Puskesmas dianjurkan untuk datang kembali pada waktu yang sudah
ditentukan dimana dokter spesialis baik Sp.OG maupun Sp.A datang ke
puskesmas 2 minggu sekali dan apabila pasien bayi atau anak yang berisiko
tinggi dikonsultasikan kepada dokter Sp.A. Selain itu ibu hamil yang
termasuk resiko tinggi maka untuk pemeriksaan lebih lanjut pasien
8

dikonsultasikan ke dokter Sp.OG di Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan


lanjutan berupa USG,
Adanya kunjungan dokter spesialis baik obstetri maupun spesialis anak
yang datang setiap dua minggu sekali. Bila dokter spesialis yang
bersangkutan pada hari yang sudah ditentukan berhalangan hadir, pada MOU
disepakati dokter spesialis yang bersangkutan akan memberitahu puskesmas
dan menunjuk dokter spesialis lain sebagai gantinya, dan diinformasikan ke
puskesmas minimal dua hari sebelum jadwal pemeriksaan dalam kegiatan ini
sudah ada payung hukum bagi dokter spesialis dari Kepala Dinas Kesehatan
berupa surat tugas, karena terkendala adanya Undang Undang Praktek
Kedokteran (UUPK) dan adanya nota kesepahaman/MOU antara dokter
spesialis (RSUD, RS. Swasta) dan UTDC PMI.
Pelayanan yang diberikan tidak hanya mendeteksi ibu hamil dan
mendeteksi kelainan, RSBM juga memberikan transfer knowledge yaitu suatu
kegiatan RSBM memberikan Transfer of knowledge kepada Tenaga
Kesehatan dan Masyarakat, melalui : Ceramah, Tanya Jawab,
Demonstrasi/peragaan, AMP, Seminar dan Diskusi Ilmiah. Kegiatan Transfer
of Knowledge belum pernah terselenggara di puskesmas jagasatru.
Gambar 2. Alur Rujukan RSBM

Adapun hasil sebenarnya dari kegiatan RSBM dapat dilihat pada tabel-
tabel dibawah ini:
1. Jumlah Kunjungan RSBM Tahun 2014-2015
Tabel 5. Jumlah Kunjungan RSBM 2014-2015
No 2014 2015
1 Kebidanan 257 204
2 Anak 53 64
3 Jantung 30 6
340 274
Catatan: Kunjungan kasus resti bumil dan bayi sudah bisa diakomodir dalam
kegiatan RSBM.
9

2. Kematian Bayi di Kecamatan Pekalipan

Tabel 6. Jumlah Kematian Bayi di Kec.Pekalipan 2014-2015


No Kelurahan 201 Penyebab 201 Penyebab
4 Kematian 5 Kematian
1 Jagasatru 4 Asfiksia (1) 0 -
preterm (1) BBLR
(2)
2 Pekalipan 0 - 0 -
3 Pulasaren 0 - 0 -
4 Pekalanga 1 Asfiksia 0 -
10

n
Jumlah 5 5 0 -
Catatan : Seluruh bayi sudah di intervensi langsung oleh pihak
puskesmas melalui kegiatan RSBM. Jumlah kematian bayi dari 5
menjadi 0.

3. Kematian Ibu di Kecamatan pekalipan


Tabel 7. jumlah kematian ibu di kec.pekalipan 2014-2015

N Kelurahan 2014 Penyebab 2015 Penyebab


o Kematian Kematian
1 Jagasatru 0 - 0 -
2 Pekalipan 0 - 0 -
3 Pulasaren 1 PEB 0 -
4 Pekalangan 0 - 0 -
Jumlah 1 0
Catatan : Seluruh ibu sudah di intervensi langsung oleh pihak puskesmas
melalui kegiatan RSBM

4. Jadwal Kunjungan Kegiatan RSBM di Puskesmas Jagasatru

Tabel 8. Jadwal Kunjungan Kegiatan RSBM di Puskesmas


Jagasatru
No Tempat RSBM Waktu Dokter
1 Puskesmas jagasatru Minggu ke II & IV dr. Samsudin Sp.OG

2 Puskesmas jagasatru Minggu ke II & IV dr. Hj.Atikah Sp.A

3 Puskesmas jagasatru Setiap dua bulan dr. H.M Edial S, Sp.JP

Catatan : Pada kenyataannya kegiatan RSBM hanya dilakukan satu bulan


sekali

Setiap kegiatan RSBM, dokter spesialis memberikan pelayanan selama 1


hingga 2 jam, jumlah pasien dalam setiap kunjungan 10-15 pasien untuk RSBM
11

anak, 20-25 pasien ibu hamil untuk RSBM obstetrik. Meski demikian penapisan
pada ibu risti dan anak sudah bisa tertangani. Pada setiap ibu risti seperti KEK,
anemia, dan lainnya sudah tertangani dengan pemberian PMT (Pemberian
Makanan Tambahan). Namun untuk kegiatan transfer knowledge di puskesmas
jagasatru belum terlaksana dengan baik, Hal tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor, berdasarkan hal tersebut maka kami membahas permasalahan tersebut pada
proposal ini.

II.4 IDENTIFIKASI MASALAH


Setelah melakukan identifikasi masalah yang ada di RSBM di wilayah
kecamatan pekalipan, didapatkan 5 (lima) masalah yaitu :
1. Masih ditemukannya kasus-kasus ibu dan bayi resiko tinggi.
2. Masih adanya kematian bayi di wilayah kecamatan pekalipan
3. Jadwal penapisan bumil dan bayi resiko tinggi di RSBM masih tidak
sesuai jadwal dan kurangnya waktu pelayanan yang diberikan dokter
RSBM.
4. Belum terlaksananya kegiatan Transfer of Knowledge pada petugas
kesehatan dan masyarakat.
5. Mobilisasi dari penduduk

II.5 PRIORITAS MASALAH


Untuk menentukan prioritas masalah perlu dilakukan untuk menentukan
masalah mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah lainnya.
Untuk menentukan prioritas masalah yang ada, dilakukan menggunakan
analisis USG dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
S : Seriousness (tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk
penanganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan
pada saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)

PENILAIAN KRITERIA
Tabel 9 Penilaian Kriteria USG
Nilai KRITERIA

URGENCY SERIOUSNESS GROWTH


12

5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh


4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Keterangan: Nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah.

Berikut adalah penerapan analisis USG yang dilakukan pada masalah-


masalah yang sudah kami identifikasi dari kegiatan RSBM di Puskesmas
Jagasatru.
Tabel 10 Analisis Permasalahan
No
MASALAH POKOK U S G Total

Jadwal penapisan bumil dan bayi resiko tinggi di


1 RSBM masih tidak sesuai jadwal dan kurangnya 4 3 3 10
waktu pelayanan yang diberikan dokter RSBM.
Belum terlaksananya kegiatan Transfer of
2 4 5 3 12
Knowledge dari dokter spesialis ke ibu hamil
3 Mobilisasi penduduk 3 3 4 10

Dengan menjumlah (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai


prioritas masalah. Dengan demikian prioritas masalah yang memerlukan
pemecahan segera pada program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat maka dibuat
pohon masalah.

II.6 POHON MASALAH

1a. Jadwal Sp.OG/Sp.A/Sp.JP


yang terlalu sibuk dirumah sakit
tempat dokter tersebut bekerja

1b. petugas kesehatan tidak 1c. ibu hamil terlalu pasif


mengingatkan dokter spesialis
untuk menjelaskan lebih lanjut
mengenai keadaan ibu hamil
13

Masalah utama:
Transfer Knowledge yang kurang dari Sp.A/Sp.OG/Sp.Jp ke ibu
hamil terutama yang risti

Akibat : ibu hamil masih belum


memahami keadaan yang ada pada
dirinya

Gambar 3 pohon masalah

Keterangan :
Masalah yang dihadapi adalah no . 1 Belum terlaksananya kegiatan
Transfer of Knowledge pada petugas kesehatan dan masyarakat.
Penyebab pokok dominan No. 1b (Jadwal Sp.OG/Sp.A/Sp.JP yang
terlalu sibuk dirumah sakit tempat dokter tersebut bekerja)
Akibat masalah utama no. 1b yaitu masih adanya angka kematian ibu dan
bayi tahun 2014

No Masalah Pokok U S G Total


1. petugas kesehatan tidak 3 3 3 9
mengingatkan dokter
spesialis untuk
menjelaskan lebih lanjut
mengenai keadaan ibu
hamil
2. Jadwal 4 4 4 12
Sp.OG/Sp.A/Sp.JP yang
terlalu sibuk dirumah
sakit tempat dokter
14

tersebut bekerja
3. Ibu hamil terlalu pasif 3 4 3 10

Tabel.. Analisis Permasalahan Pada Pohon Masalah

Anda mungkin juga menyukai