Anda di halaman 1dari 1

Tugas Kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelompok :1
Anggota :
1. Abdul Fahmi Maulana
2. Ajeung Intan Juita
3. Amalia Septiani
4. Ardiansyah R
5. Asep Supriadi

PERJUANGAN DIPLOMASI

Dalam menghadapi masalah Irian Barat tersebut Indonesia mula-mula


melakukan upaya damai, yakni melalui Diplomasi Bilateral dalam lingkungan ikatan
UNI Indonesia-Belanda. Akan tetapi usaha-usaha melalui meja perundingan secara
bilateral ini selalu melalui kegagalan.

Setelah upaya-upaya tersebut tidak membawa hasil maka sejak tahun 1953
perjuangan pembebasan Irian Barat mulai dilakukan diforum-forum internasional,
terutama PBB dan forum-forum Solidaritas Asia-Afrika seperti Konferensi Asia Afrika.

Sejak tahun 1954 masalah Irian Barat ini selalu dibawa dalam acara sidang
majelis umum PBB, namun upaya inipun tidak memperoleh tanggapan yang positif.
Setelah upaya-upaya diplomasi tidak mencapai hasil maka pemerintah mengambil
sikap yang lebih keras yakni membatalkan Uni Indonesia-Belanda dan diikuti
pembatalan secara sepihak persetujuan KMB oleh Indonesia pada tahun 1956

Partai-partai politik dan semua golongan mendukung terhadap upaya


pembebasan Irian Barat. Selain itu perjuangan merebut Irian Barat diresmikan
pemerintah maka ditetapkanlah Soa-Siu di Tidore sebagai Ibukota provinsi Irian
Barat dan Zainal Abidin Syah ditetapkan menjadi gubernur pada tanggal 23
september 1956.

Anda mungkin juga menyukai