Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
bahwa bangsa indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya
manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil. Untuk dapat
mengelola sumber daya yang berlimpah di harapkan Sistem Pemerintahan Negara
Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya yang berkualitas, yaitu
PNS Profesional yang saat ini di kenal dengan istilah ASN (Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN diharapkan memiliki kekuatan dan
kemampuan profesional, berintegritas tinggi nonparsial dalam melaksanakan tugas,
berbudaya kerja tinggi nonparsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik
dengan dukungan sumber daya manusia (SDM).
Peraturan baru tentang ASN secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umumnya disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan, akan
tetapi juga merujuk pada sebuah profesi pelayanan publik. Salah satu bentuk pelayanan
publik yang harus mendapat perhatian serius adalah pendidikan.
Salah satu ASN yang merujuk pada sebuah profesi pelayanan publik dalam
bidang pendidikan di bawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kab/Kota adalah Guru. Guru sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi
ASN yang berkompeten, profesional , berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas
dan fungsi yang diembannya.
Namun, pada era globalisasi posisi PNS sebagai ASN yang merupakan tulang
punggung penyelenggara pemerintahan banyak mendapat sorotan negatif. Hal ini
disebabkan oleh terjadinya kemerosotan mental dan moral baik yang bersifat tindakan
indisiplin maupun tindak pidana. Padahal, dibalik fenomena tersebut masih banyak PNS
sebagai ASN yang memiliki etos kerja tinggi, loyalitas terhadap institusi, bertanggung
jawab, jujur, bekerja keras, dan berprestasi.

1
Banyaknya kasus yang melibatkan PNS dan menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap PNS juga tidak terlepas karena system pendidikan dan pelatihan
(Diklat) yang diterapkan di badan diklat selama ini cenderung dengan pola
pembelajaran klasikal dan didominasi metode ceramah, serta aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS belum terlaksana dengan baik dan benar di lapangan. Oleh karena itu, perlu
adanya perubahan yang mendasar (revolusi) mulai dari pembenahan mental, sikap, dan
perilaku pada diri PNS lewat penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Diklat)
dengan pola baru.
Pelaksanaan diklat dan Prajabatan dengan pola baru tertuang dalam Perkalan
No.38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan pendidikan dan Pelatihan
Pajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang menjelaskan bahwa ASN
harus mengikuti diklat selama 31 hari kerja dengan 18 hari kerja secara pembelajaran
klasikal dan 13 hari kerja pembelajaran non klasikal
Penyelenggaraan diklat dengan pola baru bertujuan untuk mengubah pola
pembelajaran klasikal dan didominasi metode ceramah dengan menggunakan metode
pembelajaran inovatif, sehingga peserta diklat prajabatan mampu menginternalisasi
nilai-nilai dasar profesi PNS dan mengimplementasikannya (aktualisasi) secara
langsung dan mandiri di tempat tugas. Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA.
Dengan aktualisasi nilai ANEKA PNS diharapkan mampu meningkatkan: 1)
sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat,
bangsa, negara, dan tanah air; 2) kompetensi teknis, majerial dan/atau kepemimpinan;
dan 3) efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan
semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasi
masing-masing.
Salah satu angkatan peserta prajabatan yang mengenyam pendidikan dan
pelatihan pola baru adalah Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan XXI Provinsi Bali
tahun 2015. Setelah mengikuti kegiatan Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan XXI
dengan pola baru berbasis ANEKA diharapkan nilai-nilai dasar profesi akanselalu
melekat pada setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan PNS dalam melaksanakan tugas
dan fungsi sebagai pelayan masyarakat.

2
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai pedoman
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan antikorupsi) untuk:
1. meningkatkan kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
2. Meningkatkan kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
3. Meningkatkan kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
4. meningkatkan kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya, dan
5. meningkatkan anti korupsi dalam melaksanakan kegiatan di tempat tugasnya..

1.3 Lokus Aktualisasi


Lokus aktualisasi rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Amlapura yang beralamat di Jalan Veteran, Desa
Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Kegiatan
aktualisasi dilaksanakan selama 12 hari kerja dari tanggal 29 Juli-13 Agustus 2016.

3
BAB II
RANCANGAN KEGiATAN AKTUALISASI

2.1 Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara


Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu bekerja secara profesional,
yaitu mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Standar kompetensi yang harus dipenuhi
meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan antikorupsi.

2.1.1. Akuntabilitas
1. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas berasal dari bahasa inggris accountability yang berarti
pertanggungjawaban atau keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk
diminta pertanggungjawabannya. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi
yang berlaku pada setiap levelatauunit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya (LANRI, 2015: 9)
Akuntabilitas yaitu suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian
penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang ada di
masyarakat atau yang dimiliki oleh para stakeholders (Mukhilda, 2013).

2. Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder (LANRI, 2015: 12).
1) Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2) Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan
kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
3) Akuntabilitas kelompok menempatkan pembagian kewenangan dan semangat
kerja sama yang tinggi antarberbagai kelompok dalam sebuah institusi
memainkan peranan penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang
diharapkan.

4
4) Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan individu terhadap organisasi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholder lainnya.
5) Akuntabilitas stakeholder merupakan tanggungjawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.

3. Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas


Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi kepemimpinan, transparansi, integritas,
tanggungjawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dankonsistensi
(LANRI, 2015: 18-21). Kesembilan nilai tersebut diuraikan sebagai berikut.
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.
3) Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

5
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.

2.1.2. Nasionalisme
1. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LANRI, 2015: 1). Menurut Ernest
Renan, nasionalisme adalah kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat
persamaan dan kewarganegaraan.Menurut Douglas Weeks, nasionalisme merupakan
formalisasi dari kesadaran nasional yang membentuk bangsa dalam arti politik, yaitu
negara nasional.Nasionalisme merupakan jiwa dan semangat yang membentuk ikatan
bersama, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal pengorbanan demi bangsa dan
negara (Suastika, N. I., 2012).

2. Nilai-nilai Dasar Nasionalisme


Nilai-nilai dasar nasionalisme meliputi kelima sila dari pancasila yang diuraikan
sebagai berikut.
1) Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada tuhan sesuai dengan keimanan dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan kemanusiaan, dan
berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu semua sederajat,
maka dikembangkan sikap saling manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia
Bangsa indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Persaatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan Perwakilan

6
Manusia indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk menerima dan melaksanakan
hasil musyawarah dengan penuh tangung jawab. Kepentingan bersama lebih utama
daripada kepentingan pribadi atau golongan. Keputusan yang diambil harus
menjunjung tinggi nilai keadilan serta dapat dipertanggungjawabkan.
5) Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan dalam
masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong royongan
dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk
menjaga keadilan terhadap sesama.

2.1.3. Etika Publik


1. Pengertian Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Etika publik adalah
ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu organisasi atau kelompok
masyarakat (Dwiputrianti, S., 2014).

2. Dimensi Etika Publik


Pada prinsipnya etika publikdikelompokanmenjadi tiga dimensi, antara lain:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga
etika publik membentuk integritas pelayanan publik.
2) Dimensi Modalitas
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yaitu akuntabilitas, transparansi, dan
netralitas.
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik adalah kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan
moral yang diterima masyarakat.

3. Nilai-nilai Dasar Etika Publik


Nilai-nilai dasar etika publikdijabarkan sebagai berikut.
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.

7
2) Setia dan taat mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

2.1.4. Komitmen Mutu


1. Pengertian Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.

2. Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi dan Mutu


1) Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan.
3) Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.

8
3. Nilai-nilai Dasar Komitmen Mutu
Nilai-nilai dasar komitmen mututerdiridari:
1) mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2) memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3) menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa kesalahan,
dan tidak ada pemborosan;
4) beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5) menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;dan
6) melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, dan kolaborasi.

2.1.5. Antikorupsi
1. Pengertian Korupsi
Korupsi ialah penyalahgunaan kekuasaan atau kedudukan publik untuk
keuntungan pribadi (Azra, A., 2002). Antikorupsi adalah pemikiran, sikap, dan upaya
untuk memberantas korupsi.

2. Komitmen Antikorupsi
Komitmen antikorupsi adalah ketika individu telah mencapai kesadaran
antikorupsi secara menyeluruh dan utuh, maka hal tersebut tidak hanya sampai menjadi
semangat, namun akan terus bergerak hingga menjadi komitmen integritas, individu
akan melangkah lebih jauh, bukan sekedar menghindar namun mencari solusi terhadap
fenomena korupsi.

3. Nilai-nilai Dasar Antikorupsi


Nilai-nilai dasar antikorupsiterdiridari 9 nilai, yaknijujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggungjawab, kerjakeras, sedehana, beranidanadil.

1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi

9
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran juga
akan terbawa dalam bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.Nilai kejujuran di dalam sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk
tidak melakukan kecurangan akademik. Misalnya tidak mencontek, tidak melakukan
plagiatisme, dan tidak memanipulasi nilai.

2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya pada tempat yang masih terdapat banyak orang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan
tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.Nilai
kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk berusaha ikut memantau jalannya proses
pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya di sekolah, memantau
kondisi infrastruktur lingkungan sekolah. Nilai kepedulian juga dapat diwujudkan
dalam bentuk mengindahkan seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di dalam
sekolah dan di luar sekolah.

3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkan untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara
efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang mandiri dimanfaatkan untuk
menunjang pekerjaannya tetapi tidak untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.Nilai kemandirian dapat
diwujudkan dalam bentuk mengerjakan soal ujian secara mandiri dan mengerjakan
tugas-tugas akademik secara mandiri.

4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu

10
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.Nilai kedisiplinan dapat
diwujudkan dalam bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan pada
seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah, mengerjakan segala sesuatu
tepat waktu, dan fokus pada pelajaran.

5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsa. Dengan kesadaran seperti ini, maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.Penerapan nilai tanggung jawab dapat
diwujudkan dalam bentuk belajar sungguh-sungguh, mengerjakan tugas akademik
dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.

6) Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai etos kerja
dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Seseorangbisa mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya, sertatidak mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.Kerja keras dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam melakukan sesuatu menghargai proses
bukan hasil semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-
tugas akademik dengan sungguh-sungguh.

7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhan dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
Seseorangtidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama
yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa

11
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.Nilai kesederhanaan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Misalnya hidup sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak
suka pamer kekayaan, dan lain sebagainya.

8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan
tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.Nilai keberanian dapat dikembangkan dalam kehidupan di sekolah dan
di luar sekolah, seperti berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, dan berani bertanggung jawab.

9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang diterima sesuai
dengan jerih payahnya. Seorangindividutidak menuntut untukmendapatkan lebih dari
yang sudah diupayakan. Bila ia seorang pimpinan, maka akan memberi kompensasi
yang adil kepada bawahan sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.Nilai keadilan dapat
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah. Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan pujian tulus
pada kawan yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada
kawan yang tidak berprestasi, dantidak memilih kawan berdasarkan latar belakang
sosial.

2.2 Tugas Pokok Profesi Guru


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) No 5 Tahun 2014 Pasal 11,
menerangkan bahwa pegawai ASN bertugas:
1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembinakepegawaian

12
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Tugas Guru
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya Bab VII pasal 13, Rinciankegiatan Guru Mata Pelajaransebagaiberikut.

1) menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;


2) menyusun silabus pembelajaran;
3) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4) melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya;
7) menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
10) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional;
11) membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) melaksanakan pengembangan diri;
14) melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15) membuat karya inovatif.

2.3 Gambaran Umum SMK Negeri 1 Amlapura


2.3.1 Identitas Sekolah

13
1. Nama : SMK Negeri 1 Amlapura
2. NSS/NPSN : 50105591
3. Status Sekolah : Negeri
4. Status Akreditasi :
5. Alamat Sekolah
a. Jalan : Veteran
b. Kelurahan : Padangkerta
c. Kecamatan : Karangasem
d. Kabupaten : Karangasem
e. Provinsi : Bali
f. Kode Pos : 80812
6. Nomor Telepon Sekolah : 085239125732
7. E-mail Sekolah : smkn1_amp@yahoo.com
8. Website :
9. Ijin Operasional : SK Bupati Karangasem
Nomor: 420/1010/Disdikpora
Tanggal : 25 April 2013
10. Tim Pendiri Sekolah

a. Nama Ketua : I Wayan Artana, S.Pd., M.Pd


b. NIP : 19810802 200012 1 002
c. SK : Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Karangasem
Nomor : 28 Tahun 2013
Tanggal 27 Mei 2013
11. Komite Sekolah
a. Nama Ketua : I Wayan Latra Santosa
b. Nomor SK : 422.4/006/SMKN.1 Amp/2013
c. Tanggal SK :

2.3.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Amlapura


a. Visi SMK Negeri 1 Amlapura
Mewujudkan lulusan yang disiplin, kompetitif dan mandiri menghadapi era
globalisasi
b. Misi SMK Negeri 1 Amlapura
1. Pembangunan pencitraan sekolah menengah kejuruan
2. Menekankan kedisiplinan sebagai pilar utama dalam
penyelenggaraan pendidikan

14
3. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk membangun
jiwa berkompetisi dan kemandirian
4. Sebagai pusat pengembangan dan pelatihan teknologi untuk
menghasilkan sumber daya manusia berkualitas
5. Mengembangkan kualitas layanan lembaga dan lulusan secara
berkelanjutan

2.3.3 Data Guru Dan Pegawai


a. Data Guru Berdasarkan Pendidikan
Tabel 2.1. Data Guru SMK Negeri 1 Amlapura
NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

1 I Wayan Artana, S. Pd, M. Pd. S2 ADMINISTRASI PENDIDIKAN

2 Drs. I Ketut Suamba PMP

S1 BAHASA DAN SASTRA


3 I Gede Sukada, S.Pd.
INDONESIA

4 I Gede Suberatha, S.Pd S1 PKN

5 Andriani Hendrawati, S.Pd. S1 BAHASA INGGRIS

6 Drs. I Gede Dana, M.Pd. S2 ADMINISTRASI PENDIDIKAN

7 I Wayan Puja Astawa, M.Pd S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

8 I Wayan Darmayasa, ST, M.Si S2 KAJIAN BUDAYA

9 Eries Setyorini, S.Pd.,M.Pd S2 IPS

10 I Gede Darsa Utama, S.Pd. S1 PENDIDIKAN KIMIA

11 I Gede Sudarma, S.Ag. S1 AGAMA

12 I Made Taman, S.Sk, M.Pd. S1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN

13 Budi Mulyawan, S.Pd. S1 PENJASKESREK

S1 BAHASA DAN SASTRA


14 I Kadek Supartika Wijaya, S.Pd
INDONESIA

15 Ida Bagus Muliadnyana, S.Pd S1 PENDIDIKAN SEJARAH

16 I Km. Suputra Wiryana, SST.Par S1 PARIWISATA

17 I Made Yuliarsana, SS S1 SASTRA JEPANG

18 I Made Subagia, S.Pd,M.Pd. S2 PEP

15
NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

19 Ni Putu Eka Damayanti, S.Pd S1 PENDIDIKAN AGAMA HINDU

S1 BAHASA DAN SASTRA


20 I Gusti Ayu Kusumayani, S.Pd
INDONESIA

21 I Komang Agus Aryadi Putra, S.Pd S1 PENDIDIKAN FISIKA

22 I Wayan Ligiana Putra, S.Pd S1 PENJASKESREK

23 I Kadek Sastrawan, S.Pd S1 PENDIDIKAN KIMIA

24 Ni Kadek Srianingsih, SE S1 EKONOMI

25 Putu Yuliantari, S.Pd S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

26 I Nengah Agus Aryawan, ST S1 TEKNIK MESIN

27 Ns. Ratna Puspita Dewi, S.Kep S1 KEPERAWATAN

28 Ni Wayan Puriani, S.Pd S1 PARIWISATA

29 Ni Made Tantri Astiti S1 PENDIDIKAN FISIKA

30 Ni Wayan Yuli Aryawati, S.Pd S1 EKONOMI

31 I Wayan Sugita S1 BAHASA INGGRIS

32 Luh Putu Ari Sumariawati, S.Pd S1 MATEMATIKA

33 Dr. Ida Bagus Putra Udaya, M.Rep S2 REPRODUKSI

34 Ni Luh Putu Mery Astuti, S.Pd S1 PENJASKESREK

S1 PEND. BAHASA DAN SASTRA


35 I Nengah Semadi, S.Pd
INDONESIA

36 Ni Ketut Fitri Rianingsih, S.Pd S1 PENJASKESREK

37 Ni Luh Putu Eni Sutrisnawati, S.ST S1 PENDIDIKAN KEBIDANAN

38 I Komang Agus Rai D, S.Kep., Ns S1 KEPERAWATAN

39 I Made Setiarya, S.SP S1 BAHASA BALI

40 Lilik Sri Rahayu, S.Pd S1 PARIWISATA

41 I Wayan Wikana, S.Pd S1 BAHASA BALI

42 I Gede Agus Permadiana,S.Pd S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

43 Ni Luh Ayuningtias Damayanti, S.Pd S1 BIMBINGAN KONSELING

44 Elisabeth De Orney, S.Pd S1 PKN

16
NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

45 I Ketut Sueta, S.Pd S1 PENDIDIKAN AGAMA

46 I Nyoman Suwenda,S.Pd S1 PARIWISATA

47 Made Budiartini, S.Pd S1. PENDIDIKAN

Drs. I Dw Nym. Rai Sumerthi Yasa,


48
M.Si S.2 KAJIAN BUDAYA

S1 PENDIDIKAN TEKNIK
49 I Dewa Ayu Anden Decy Apsari, S.Pd
INFORMATIKA

S1 PENDIDIKAN
50 Ni Kadek Nuasri Astuti, S.Pd
EKONOMI/AKUNTANSI

Ni Luh Putu Ayu Nopiyanti, S.Pd.,


51
M.Pd. S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

52 Ni Luh Resianti, S.Pd S1 SENI

53 Luh Putu Asti Rupini, SS S1 SASTRA JEPANG

54 Ni Luh Putu Oka Arisona, S.Pd S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

55 I Gede Putu Prastihana, S.Pd S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Pande Gd. Subiksa Brahma R. S.Pd,


56
M.Pd. S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA

57 Ni Luh Darma Dewi, S.ST D IV BIDAN PENDIDIK

58 I Ketut Suarjana S1. PARIWISATA

59 I Ketut Mangku Sudiana S1 PARIWISATA (S1 HUKUM)

S1 PENDIDIKAN TEKNIK
60 I Kadek Soka, S.Pd
OTOMOTIF

61 Ni Putu Oka Wahyuni, S.Pd S1 PENDIDIKAN BHS INGGRIS

62 Ni Nyoman Tuti Widari, SPd S1. PENDIDIKAN GEOGRAFI

63 I Gede Agus Dharmayata D1 JASA BOGA

S1 PENDIDIKAN BHS DAN SASTRA


64 I Made Dwi Sutanegara, S.Pd. B
AGAMA

65 I Dewa Putu Widiasa, S.Pd S1. KIMIA

66 Isyatir Rodiyah, S.Ag S1. AGAMA

67 Dr. Nengah Gandhi Karyadi, M.Repro S.2 REPRODUKSI

17
NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

68 Ns. Luh Suciati, S. Kep S1. KEPERAWATAN

69 Ns. Ketut Darni, S.ST, M.AP D IV BIDAN PENDIDIK

70 Cicilia Warni S.1 AGAMA

71 Ni Luh Putu Sudarmi, S.Pd S1. PENDIDIKAN

72 Ni Made Sukma Desy Kasiani, S.Pd S.1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

73 I Nyoman Suarjana, S.Pd S.1 PARIWISATA

b. Data Pegawai
NO NAMA PEGAWAI PENDIDIKAN

1 Ni Luh Putu Mery Astuti, S.Pd S1. PENJASKESREK

2 Ni Ketut Fitri Rianingsih, S.Pd S1. PENJASKESREK

3 Ni Luh Wida Kencana Devi D1. PERHOTELAN

4 I Made Narananta Kusuma, S.Pd S1. PENJASKES

5 I Gede Agus Permadiana, S.Pd D3. TEKNIK ELEKTRO

6 I Wayan Arnaya, SE S1. MANAJEMEN

7 Ni Putu Diah Ayu Suardiantari, S. Ag S1. AGAMA HINDU

8 Ni Kadek Megi Desiyanti MULTIMEDIA

9 I Made Putu Sumerta SMA

10 I Gede Rai SMA

11 I Putu Dania SMA

12 I Gusti Made Eka SMA

13 I Komang Wirta SMA

2.3.4 Deskripsi Sekolah


SMK Negeri 1 Amlapura merupakan unit sekolah baru (USB) di kota Amlapura.
Sekolah yang berada pada lokasi yang sangat strategis yaitu di Jalan Veteran,
Padangkerta, Karangasem (sebelah stadion olahraga Karangasem). Sekolah ini resmi
beroperasi berdasarkan nota kesepahaman (MoU) Nomor: 036/D3.4/KU/2013 antara
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Ir. Anang Tjahjono, M.T dan
Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, S.H serta Surat Perjanjian Kerjasama Nomor:

18
016/D3.4/Kep/KU/2013 antara Kepala Seksi Sarana Direktorat Pembinaan SMK, Ir.
Nur Widyani, MM dan Ketua Tim Pendiri USB SMK Negeri 1 Amlapura, I Wayan
Artana, S.Pd., M.Pd.

Pada awal berdiri (tahun pelajaran 2013/2014), SMK Negeri 1 Amlapura sudah
menerima peserta didik dengan membuka 3 program dan 3 paket keahlian yaitu (1)
Kesehatan: Keperawatan, (2) Pariwisata: Akomodasi Perhotelan dan (3) Teknik
Otomotif: Teknik Kendaraan Ringan. Animo lulusan SMP untuk melanjutkan ke SMK
sangat tinggi dengan jumlah peserta didik angkatan pertama adalah 218 orang yang
dibagi menjadi 7 rombongan belajar. Pada tahun 2014/2015, minat peserta didik SMP
untuk melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Amlapura kembali mengalami
peningkatan sehingga jumlah rombongan belajar diperbanyak yaitu menjadi 8
rombongan belajar dengan peserta didik sebanyak 406 orang. Tingginya animo peserta
didik SMP untuk melanjutkan ke SMK menyebabkan SMK Negeri 1 Amlapura
mengembangkan paket keahlian baru sehingga pada tahun pelajaran 2015/2016
membuka 5 paket keahlian yaitu (1) Keperawatan, (2) Akomodasi perhotelan, (3) Jasa
Boga, (4) Teknik Kendaraan Ringan dan (5) Teknik Sepeda Motor. Penambahan paket
keahlian ini pun tidak serta merta dapat menampung semua lulusan SMP yang
mendaftar karena dari 641 orang peserta didik hanya bisa diterima sebanyak 439 orang
yang terbagi menjadi 12 rombongan belajar. Asal siswa pun beragam dari 8 kecamatan
di Kabupaten Karangasem, yaitu Kecamatan Karangasem, Bebandem, Abang, Manggis,
Kubu, Selat, Rendang dan Sidemen. Ini menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 Amlapura
merupakan SMK kini menjadi pilihan terfavorit bagi lulusan SMP/MTs/sederajat di
Kabupaten Karangasem.

Data menunjukkan bahwa tren peserta didik baru yang melanjutkan ke SMK
Negeri 1 Amlapura dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Seiring dengan ini,
sekolah juga telah mengupayakan penyediaan sarana-prasarana baik fisik maupun non-
fisik. Pada awalnya, Pemerintah Pusat melalui Direkotrat Pembinaan SMK telah
memberikan bantuan USB berupa 1 unit Laboratorium Otomotif dan 3 ruang kelas baru
beserta perabotnya. Dalam upaya mensupport peningkatan layanan sekolah, Pemerintah
Kabupaten Karangasem memberikan berbagai bantuan. Bantuan pertama melalui dana
alokasi khusus (DAK) pendidikan menengah tahun 2013 yaitu berupa 3 ruang
laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) dan 1 unit perpustakaan beserta
perabotnya. Selanjutnya melalui DAK Pendidikan Menengah tahun 2014, Pemerintah

19
Kabupaten Karangasem telah menambah ketersedian ruang kelas baru (RKB) dengan
memberikan bantuan berupa 3 unit RKB yang terdiri dari 8 ruang kelas. Pemerintah
juga mengucurkan dana APBD tahun 2014 untuk pembangunan ruang tata usaha
(administrasi).

Sekolah juga mendapat bantuan sarana prasarana pendidikan nonfisik berupa e-


learning/e-tablet, sarana pendukung pembelajaran berbasis TIK seperti komputer, LCD,
pengadaan media, alat/bahan praktek pembelajaran, penyediaan air bersih, listrik dan
sebagainya yang bersumber dari bantuan operasional sekolah serta beasiswa miskin
(BSM). Di samping itu, sekolah secara bertahap juga melengkapi sarana prasarana
pendidikan yang tersedia antara lain berupa tempat ibadah (padmasana), perabot
pendidikan, penataan taman dan kebun, penyediaan tempat cuci tangan (wastafel) dan
sebagainya. Karena menggeliatnya perkembangan SMK Negeri 1 Amlapura, pada tahun
2015 Bank Indonesia Perwakilan Denpasar memberikan bantuan hibah berupa 1 unit
mobil minibus Daihatzu, komputer dan laptop serta mesin open.

2.3.5 Profil Penulis


Adapun profil penulis yang akan melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah
sebagai berikut.
1. Nama : I Kadek Sastrawan, S.Pd
2. Tempat, tanggal lahir : Kubu, 7 Mei 1987
3. Alamat : Dsn. Banjar Kubu, Desa Kubu
4. Tempat tugas : SMK Negeri 1 Amlapura
5. Mata Pelajaran : Kimia
6. Terhitung mulai tugas : 2 Juni 2015
7. Jumlah jam mengajar : 26 jam mengajar
8. Tugas tambahan : Wali Kelas X JB 2

20
21
2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
2.5 Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
1. 2.18 Penyusuna 1. Menentukan standar 2.19 Tersed 2.20 Dalam kegiatan penyusunan RPP, 2.21 Dengan
n RPP Laju kompetensi, kompetensi ianya RPP guru membuat perangkat pembelajaran Penyusunan
Reaksi dasar, alokasi waktu, dan Laju yang sesuai dengan ketentuan kurikulum Rencana
dengan tujuan pembelajaran. Reaksi KTSP sebagai salah satu syarat penting Pelaksanaan
pendekatan 2. Menyusun langkah- dengan sebelum mengajar di kelas dan syarat Pembelajaran
proses sains langkah pembelajaran pendekata dokumen yang diminta oleh kurikurum. (RPP) Laju
dan alokasi waktu n proses Ini merupakan bentuk pertanggung Reaksi
3. Menyusun alat evaluasi sains jawaban guru sebagai aktualisasi nilai meningkatan
pembelajaran. akuntabilitas. Dalam penyusunan penyelenggara
4. Pengesahan oleh kepala
dilakukan sendiri tanpa menjiplak kan
sekolah
pekerjaan guru lain. Ini mencerminkan pendidikan
kemandirian sebagai aktualisasi nilai yang
anti korupsi. dengan mengkreasikan berkualitas
KD, materi, tujuan, dan sumber untuk
pembelajaran dengan pendekatan proses membangun
sains menunjang kualitas RPP sehingga jiwa
menunjang kualitas pembelajaran. Ini berkompetisi
merupakan aktualisasi nilai komitmen dan
mutu. Guru menggunakan teks bahasa kemandirian.

22
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
Indonesia yang baik dan benar serta
tidak mengandung unsur SARA. Ini
merupakan aktualisasi nilai persatuan
dan kesatuan dalam nasionalisme. Di
akhir kegiatan guru menjalin
komunikasi dan kerja sama yang baik
dengan kepala sekolah saat konsultasi
dan permohonan tanda tangan
pengesahan RPP. Hal ini mencerminkan
nilai hormat sebagai aktualisasi nilai
etika publik.

2. 2.22 Penyusuna 1. Menyusun format LKS 2.23 Tersus 2.24 Penyusunan LKS materi Laju Reaksi 2.27 Dengan
n LKS materi 2. Mencari bahan dari unnya LKS merupakan merupakan penunjang Penyusunan
Laju Reaksi buku atau internet Laju Reaksi kualitas RPP yang dibuat dalam aplikasi LKS materi
3. Menyusun LKS materi pembelajaran. Sehingga proses Laju Reaksi
Laju Reaksi pembelajaran berjalan efektif karena meningkatan
guru dan siswa lebih dipermudah. Ini penyelenggara
mencerminkan nilai efektifitas dalam kan
aktualisasi nilai komitmen mutu. pendidikan
Dengan LKS juga memperjelas apa yang yang
harus dilakukan siswa dalam berkualitas

23
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
pembelajaran dan apa yang dilakukan untuk
guru. Ini mencerminkan nilai kejelasan membangun
sebagai aktualisasi nilai akuntabilitas. jiwa
Bahasa yang singkat, jelas dan menarik berkompetisi
dapat menciptakan kenyamanan siswa dan
belajar. Ini merupakan bentuk layanan kemandirian.
kepada siswa sebagai aktualisasi nilai
etika publik.
2.25 Dalam kegiatan ada redaksi
membagi kelompok siswa dengan tanpa
membedakan laki perempuan atau
agama yang berbeda. Hal ini
mencerminkan persamaan derajat
sebagai aktualisasi nilai kemanusiaan
dalam nasionalisme. Kesesuaian antara
kegiatan yang dilaksanakan dengan
alokasi waktu juga diperhatikan
sehingga tidak ada korupsi waktu
(disiplin). Ini merupakan aktualisasi
nilai anti korupsi
2.26
3. 2.28 Pelaksana 1. Mengucapkan salam 2.29 Terlak 2.30 Dalam pelaksanaan kegiatan 2.32 Dengan

24
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
an kegiatan pembuka sananya pembelajaran guru berpakaian rapi, Pelaksanaan
pembelajaran 2. Mengecek kehadiran kegiatan menggunakan bahasa dan prilaku yang kegiatan
materi Laju dan kesiapan siswa pembelaja santun. Kesabaran dalam membina siswa. pembelajaran
Reaksi dalam belajar. ran secara Hal ini mencerminkan aktualisasi nilai dasar di kelas materi
3. Menyampaikan topik efektif dan etika publik. Memberikan perlakuan yang Laju Reaksi
dan tujuan menyenan sama ketika pembelajaran berlangsung di meningkatan
pembelajaran. gkan di kelas tanpa membeda-bedakan latar penyelenggara
4. Pada kegiatan inti, guru kelas belakang, pekerjaan wali murid, suku, dan kan
memberikan materi dengan agama siswa baik untuk bertanya maupun pendidikan
sesuai dengan SK, KD, materi mengeluarkan pendapat mencerminkan nilai yang
dan tujuan Laju keadilan dan persamaan derajat sebagai berkualitas
pembelajaran yang Reaksi aktualisasi nilai nasionalisme. Pembelajaran untuk
sudah ditentukan. dilakukan tepat waktu sesuai alokasi waktu membangun
5. Guru membagi siswa pada RPP. Ada kesesuaian antara silabus, jiwa
menjadi 8 kelompok RPP dan pelaksanaannya. Ini merupakan berkompetisi
dengan masing-masing cerminan nilai disiplin dalam aktualisasi dan
kelompok terdiri dari 5 nilai anti korupsi. Guru dengan konsisten kemandirian.
orang siswa untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP
melakukan eksperimen yang dibuat untuk mencapai tujuan. Ini
dan menganalisis merupakan aktualisasi nilai akuntabilitas
permasalahan ada (konsistensi). Dengan konsistensi dan
lembar kerja siswa penggunaan sumber belajar maupun media

25
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
(LKS). yang baik akan dihasilkan kualitas
6. Kegiatan pembelajaran pembelajaran yang maksimal. Ini
berpusat pada siswa merupakan aktualisasi nilai komitmen
(student center). mutu.
7. Guru memberikan 2.31
penguatan materi.
8. Pada kegiatan penutup,
guru memberikan
evaluasi kepada siswa
berupa latihan soal-
soal.
9. Guru memberikan
tugas pada siswa.
4. 2.33 Pemilihan 1. Membuat form 2.34 Terpili 2.35 Pemilihan anggota KSP (Kelompok 2.38 Dengan
KSP Kimia pendataan KSP kimia hnya Siswa Penggemar) Kimia bertujuan pendataan dan
2. Penyebaran form anggota untuk mempermudah guru ketika ada seleksi
pendataan KSP kimia KSP lomba yang berhubungan dengan kimia anggota KSP
3. Pengumuman siswa Kimia sehingga meningkatkan efektivitas dan (Kelompok
yang lulus seleksi KSP efisiensi pembinaan. Ini merupakan Siswa
kimia aktualisasi nilai komitmen mutu. Penggemar)
Pertama-tama guru melakukan Kimia
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama menyelenggar

26
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
dengan guru kimia lain dan kepala akan
sekolah. Hal ini merupakan aktualisasi pendidikan
nilai etika publik. Dilanjutkan yang
pembuatan form pendataan, penyebaran berkualitas
form dan pengumuman siswa yang untuk
terpilih. Ini menunjukkan transparansi membangun
pemilihan sebagai aktualisasi nilai jiwa
akuntabilitas. Pembuatan form, berkompetisi
penyebaran form dan pengumuman dan
dilakukan tepat waktu. Ini kemandirian
mencerminkan nilai disiplin sebagai
aktualisasi nilai anti korupsi.
2.36 Dalam kegiatan ini guru lain saling
membantu baik dalam pembuatan dan
penyebaran form pendataan KSP kimia.
Hal ini merupakan aktualisasi nilai
nasionalisme.
2.37
5. 2.39 Pelaksana 1. Memberi salam kepada 2.40 Tercipt 2.41 Dengan kegiatan BeKelSeBel guru 2.42 Dengan
an kegiatan siswa anya kelas mampu mengkondisikan kelas agar Pelaksanaan
BeKelSeBel 2. Mengecek keadaan yang indah dan nyaman, dan menyenangkan kegiatan
kelas bersih dan sebelum melaksanakan pembelajaran. BeKelSeBel

27
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
3. Mengecek kedisiplinan nyaman Ini merupakan nilai estetika atau sebelum
siswa terutama cara untuk keindahan dalam aktualisasi nilai pembelajaran
berpakaian melaksana akuntabilitas. Selain itu guru mampu mampu
4. Meminta siswa untuk kan untuk menegakkan disiplin kepada menekankan
membersihkan kelas pembelaja peserta didik. Ini merupakan cerminan kedisiplinan
ran nilai disiplin dalam antikorupsi. sebagai pilar
Kegiatan ini diperuntukkan semua siswa utama dalam
yang diajar tanpa terkecuali dan tanpa penyelenggara
diskriminasi. Hal ini merupakan an pendidikan
cerminan persamaan derajat
(kemanusiaan) dari nilai nasionalisme.
Dengan menegakkan peraturan di
sekolah sehingga meningkatkan kualitas
disiplin guru maupun peserta didik
merupakan cerminan nilai mutu dalam
komitmen mutu. Segala bentuk
kegiatan untuk menciptakan suasana
pembelajaran sehingga mendapatkan
kualitas mutu yang berkualitas
merupakan tanggung jawab guru. Ini
adalah cerminan aktualisasi nilai
akuntabilitas.

28
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
6. 2.43 Pembuata 1. Membuat akun edmodo 2.44 Tersed 2.45 Dengan pembuatan kelas maya 2.46 Dengan
n kelas maya untuk guru ianya dalam pembelajaran IPA akan Pembuatan
IPA 2. Memberi arahan kepada kelas mempermudah pembelajaran lebih kelas maya
peserta didik tentang maya efisien dan efektif terutama bias dalam
kelas maya untuk dilakukan di manapun dan kapanpun. Ini pembelajaran
menggunakan edmodo mata merupakan cerminan nilai komitmen IPA
3. Meminta peserta didik pelajaran mutu. Pembelajaran juga akan lebih 2.47 sebagai
melakukan pendaftaran IPA menyenangkan, lebih mengasyikkan, pengembangan
edmodo untuk group lebih indah ada unsure bermain ada dan pelatihan
matapelajaran IPA unsure estetika. Ini merupakan cerminan teknologi untuk
nilai etika publik. Dengan kegiatan ini menghasilkan
guru mampu melakukan kontrol dan sumber daya
mengurangi kegiatan negatif di luar manusia
sekolah. Ini merupakan cerminan berkualitas
tanggung jawab guru sebagai aktualisasi 2.48
nilai akuntabilitas. Guru bisa
berinteraksi dengan siswa walaupun di
luar sekolah merupakan kepedulian guru
terhadap siswa sebagai aktualisasi nilai
anti korupsi. Dengan aplikasi ini guru
bisa membentuk kelompok guru mata
pelajaran sehingga bisa saling tolong

29
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
menolong tanpa bembedakan SARA.
Hal ini adalah aktualisasi nilai
nasionalisme.
7. 2.49 Pembuata 1. Merancang aplikasi 2.50 Tersed 2.51 Dengan pembuatan aplikasi absensi 2.54 Dengan
n aplikasi absensi untuk peserta ianya peserta didik guru dapat menginput data pembuatan
absensi untuk didik aplikasi absen peserta didik kapanpun di aplikasi
peserta didik 2. Membuat aplikasi absensi manapun. Hal ini mengakibatkan absensi untuk
absensi peserta didik peserta pelaksanaan absensi peserta didik lebih peserta didik
menggunakan excel didik efektif dan efisien. Ini merupakan mampu
3. Mengumpulkan data aktualisasi nilai komitmen mutu. mengembangk
peserta didik Akibatnya guru mampu membuat an kualitas
4. Menginput data peserta
laporan absensi peserta didik sebagai layanan
didik
bentuk pertanggung jawaban kepada lembaga serta
atasan yang merupakan aktualisasi nilai membangun
akuntabilitas. Dengan laporan tersebut pencitraan
guru mempunyai dokumen jelas tentang sekolah
absen yang nantinya bisa digunakan menengah
untuk peningkatan layanan kepada siswa kejuruan
dan orang tua. Ini merupakan cerminan
layanan publik sebagai aktualisasi nilai
etika publik. Perlu niat yang sungguh-
sungguh dan pantang menyerah karena

30
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
masih perlu belajar banyak tentang
excel. Ini merupakan cerminan nilai
kerja keras sebagai aktualisasi nilai anti
korupsi.
2.52 Untuk membantu pembuatan
aplikasi, guru melakukan kerjasama
dengan rekan-rekan yang berkompeten.
Ini merupakan cerminan nilai kerjasama
sebagai aktualisasi nilai dasar
nasionalisme.
2.53
8. 2.55 Pembuata 1. Menganilisis materi 2.56 Tersed 2.57 Sebagai guru kimia (sains) tentunya 2.58
n buku kimia yang terdapat di ianya akan memberikan materi praktikum.
panduan SMK buku Sudah menjadi tanggung jawab guru
Praktikum 2. Menganalisis materi panduan untuk memberikan panduan pada siswa.
Kimia SMK yang bisa dipakai untuk Praktikum Ini merupakan bentuk tanggung jawab
menarik praktikum Kimia guru sebagai aktualisasi nilai
3. Membuat panduan SMK akuntabilitas. Dengan pembuatan buku
praktikum kimia SMK menarik panduan kimia SMK menarik dapat
yang menarik. meningkatkan pengetahuan siswa
tentang praktikum kimia. Ini adalah
cerminan peningkatan kualitas guru

31
2.9 Output/ 2.11 Kontribus
2.6 N
2.7 Kegiatan 2.8 Tahapan Kegiatan Hasil 2.10 Nilai-Nilai Dasar i terhadap Visi
o
Kegiatan Misi Organisasi
2.12
2.13 (2) 2.14 (3) 2.15 (4) 2.16 (5) 2.17 (6)
(1)
mupun siswa sebagai aktualisasi
komitmen mutu. Buku ini bisa
membantu siswa dalam melakukan
praktikum serta sebagai inventaris lab.
Hal ini adalah cerminan saling
menolong/kepedulian sebagai aktualisasi
nilai anti korupsi. Dalam penyususan
buku ini, guru berkonsultasi dan bekerja
sama dengan guru mata pelajaran kimia
maupun teman kuliah dulu. Hal ini
merupakan cerminan nilai kerja sama
dalam aktualisasi nilai nasionalisme.
Buku ini disusun dengan kata-kata
sederhana disertai gambar-gambar agar
kelihatan menarik. Hal ini merupakan
aktualisasi nilai etika public
(keindahan)
2.59
2.60

32
2.61 Jadwal Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Aneka
2.62 Tabel 2.3 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
2.65 Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi (29 Juli 13 Agustus)
2.63 2.68 Juli 2.69 Agustus
No. 2.64 Kegiatan 2.72 2.73 2.74 2.75 2.76 2.77 2.78 2.79 2.80 2.81 2.82 2.83 2.84 2.85 2.86 2.87
29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2.92

2.99
2.88 2.89 Penyusunan RPP Laju Reaksi 2.90 2.91 2.93 2.94 2.95 2.96 2.97 2.98 2.100 2.101 2.102 2.103 2.104 2.105
1.
dengan pendekatan proses sains
2.106 2.107 Penyusunan LKS materi Laju Reaksi 2.108 2.109 2.110
2.111 2.112 2.113 2.114 2.115 2.116 2.117
2.118 2.119 2.120 2.121 2.122 2.123
2.
2.124 2.125 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di 2.126 2.127 2.128
2.129 2.130 2.131 2.132 2.133 2.134 2.135
2.136 2.137 2.138 2.139 2.140 2.141
3. kelas materi Laju Reaksi
2.142 2.143 Pemilihan KSP Kimia 2.144 2.145 2.146
2.147 2.148 2.149 2.150 2.151 2.152 2.153
2.154 2.155 2.156 2.157 2.158 2.159
4.
2.160 2.161 Pelaksanaan kegiatan BeKelSeBel 2.162 2.163 2.164
2.165 2.166 2.167 2.168 2.169 2.170 2.171
2.172 2.173 2.174 2.175 2.176 2.177
5.
2.178 2.179 Pembuatan kelas maya IPA 2.180 2.181 2.182
2.183 2.184 2.185 2.186 2.187 2.188 2.190 2.191 2.192 2.193 2.194 2.195
6. 2.189
2.196 2.197 Pembuatan aplikasi absensi untuk 2.198 2.199 2.201 2.202 2.203 2.204 2.205 2.206 2.208 2.209 2.210 2.211 2.212 2.213
2.200
7.
peserta didik 2.207
2.214 2.215 Pembuatan buku panduan Praktikum 2.216 2.217 2.219 2.220 2.221 2.222 2.223 2.224 2.226 2.227 2.228 2.229 2.230 2.231
2.218
8.
Kimia SMK menarik 2.225
2.232

33

Anda mungkin juga menyukai