Anda di halaman 1dari 3

4.

1 Overview Sistem Kelistrikan Jawa Timur

Pada sub ini akan dibahas tentang penjelasan bagaimana pembangkitan dan beban
pada jawa timur. Dan juga akan dibahas pada pembangkit apa saja yang hidup
ketika jam sekian sekian dan sekian

Pertanyaan :

Bagaimana kah porsi pembagian pembangkit, apakah sudah sesuai?

4.2 Penjelasan kurva trending

Akan dijelaskan dari kurva harian beban semisal bulan januari 2016 ,trending dari
hari ke hari. Tujuannya adalah mengetahui pola beban. Dari pola beban akhirnya
dapat ditentukan metode peramalannya, apakah menggunakan metode seasonal
atau tidak

Pertanyaan :

Apakah dibutuhkan trending selama setahun?

4.3 Penjelasan pembangkitan di Jawa Timur

Pada sub bab ini akan dijelaskan daya mampu net tiap tiap pembangkit.
Tujuannnya adalah untuk mengetahui kemampuan pembangkit di jatim yang
existing. Ditambah pula bagaimana load flow di jatim berdasarkan LSD. Dari
LSD akan didapat penentuan pembangkit base load, follower load dan peak load

Pertanyaan : Berapakah sample hari yang dibutuhkan untuk mengetahui


karakteristik pemnbangkitan?

4.4 Peramalan beban dengan metode ARIMA

Metoda yang digunakan adalah arima, metode tersebut menggunakan data deret
waktu. Alasan penentuan metode peramalan adalah apakah data tersebut seasonal
atau non seasonal. Ada kemungkinan pula menggunaka pola SARIMA yakni
Seasonal. Data dikatakan seasonal ketika ada beberapa data yang memiliki
kecenderungan untuk berubah sesuai musim. Semisal pada data mingguan, ada
hari kerja dan hari libur. Sesuai dengan daily load curve terdapat perbedaan
bentuk dari kurva harian . Hal ini lah yang dinamakan musiman.

Pertanyaan :

Bagaimanakah penentuan hari peramalan? Saran : dari tiap bulan diambil 1 hari
jadi data selama setahun ada 12 dikali 4 tahun berarti ada 48 data.

4.5 Analisa kecukupan pembangkit

Pada sub bab ini akan dianalisa dengan pertumbuhan beban apakah pembangkit
exsiting masih mampu untuk menanggulangi beban yang meningkat. Akan
dianalisa kecukup per tiap tahun. Dan juga akan di bandingkan dengan RUPTL
2016-2024. Isi yang terkandung pada RUPTL 2016-2024 adalah rencana jangka
panjang dari kementrian ESDM .

Akan ada 2 analisa, analisa yang pertama adalah analisa dari sisi peak load.
Tujuan hanya sebatas dari peak load yang ada apakah masih kemampuan
pembangkit jatim masih tetap baik?

Analisa selanjutnya adalah analisa dari kurva harian beban. Dari hasil ramalan
tiap tahun adalah ada 12 hasil ramalan dengan rincian data ramalan tiap beban.
Secara spesifik, data ramalan berlangsung mulai dari pukul 00.30 sampai
00.00(seperti LSD pada umumnya). Dari data tersebut dapat dilakukan
perhitungan dan penentuan, apakah dalam sistem membutuhkan pembangkit base
load, follower load dan peak load. Dalam menentukan base load, follower load
dan peak load harus diketahui karakteristik dari tiap unit pembangkit dalam
merespon beban.

Pertanyaan dan permasalahan

1. Belum bisa menemukan rumus untuk mencari baseload dll


2. Praktek dilapangan kadang PLTA diposisikan sebagai base load

Lebih lanjut dalam penentuan pembangkit follower kadang terlampau sulit ketika
adanya fluktuasi beban.
4.6 Analisa transfer

Pembangkitan jatim mentransfer daya menuju bali dan region 2 3 tiap hari.
Dengan bertambahnya tahun akan ada peningkatan daya yang otomatis ada
kenaikan daya transfer.

Permasalahan

Untuk peramalan dari transfer tidak dapat dilakukan karena itu tergantung dari
kebijakan dari p2b

NO DATA YG DIOLAH STATUS KEPERLUAN


1 DATA BEBAN 2013-206 SELESAI UNTUK DATA PERAMALAN BEBAN
2 DATA PEMBANGKITAN BELUM UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN
3 RUPTL 2016-2017 SELESAI UNTUK ALAT PEMBANDING ANTARA RAMALAN DENGAN PROYEK PLN
4 DATA TRANSFER BELUM SEBAGAI DATA KAPAN JATIM TIDAK MAMPU LAGI MENTRANSFER

Anda mungkin juga menyukai