TEORI PENGUKURAN
RESUME
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
BAB 4 TEORI PENGUKURAN
Skala
Setiap pengukuran terbuat dalam skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan
semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematis pada objek
atau peristiwa. Skala menunjukkan informasi yang mewakili angka-angka,
sehingga memberikan makna terhadap angka. Jenis skala dibuat berdasarkan
aturan semantic yang digunakan. Menurut Steven, skala dapat dideskripsikan
menjadi nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Skala Nominal
Skala Interval
Skala Rasio
X = cX
X = X + 10
Jenis-jenis Pengukuran
Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-
angka dapat diterapkan pada benda dengan mengacu pada hokum alam
dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun. Seperti panjang,
hambatan listrik, bilangan, dan volume merupakan hal-hal yang dapat
diukur. Sebuah skala rasio dapat diformulasikan pada tiap tiap benda
sebagai hokum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran yang berbeda
pada benda-benda yang sudah ada.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sifat yang mendasar
dalam pengukuran adalah yang berkaitan dengan penjumlahan karena
dapat dengan mudah diketahui hal-hal yang secara fisik dengan operasi
aritmatik.
Pengukuran Derived
Menurut CampBell, pengukuran derived merupakan pengukuran
yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya
adalah pengukuran massa jenis, yang bergantung pada pengukuran massa
dan volume. Operasi pengukuran yang dilakukan bergantung pada
hubungan yang sudah diketahui dengan sifat-sifat mendasar lainnya.
Adanya hubungan seperti ini didasarkan pada teori empiris yang
disepakati dikaitkan dengan sifat-sifat tertentu dengan sifat-sifat lainnya.
Operasi matematika dapat dilakukan pada bilangan yang berasal dari
pengukuran.
Pengukuran Fiat
Ini adalah jenis pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi,
menggunakan definisi yang dibangun secara acak untuk dihubungkan
dengan hal-hal yang dapat diamati dengan pasti pada konsep yang telah
ada, tanpa perlu adanya teori yang dikonfirmasi untuk mendukung
hubungan tersebut.
Sources of Error
a) Operasi pengukuran tidak tepat
Ketentuan dalam menentukan jumlah sifat-sifat tertentu
biasanya terdiri dari serangkaian operasi. Serangkaian operasi tidak
dapat dijelaskan secara akurat dan oleh karenanya dapat juga
ditafsirkan dengan tidak tepat oleh pengukur.
b) Pengukur
Pengukur mungkin saja salah dalam menafsirkan ketentuan,
menajdi bias, atau dapat menerapkan atau membaca instrument
dengan tidak benar.
c) Instrument
Banyak operasi yang memerlukan penggunaan instrument fisik.
Terdapat potensi kesalahan bahkan ketika instrument bukan
peralatan yang berbentuk fisik.
d) Lingkungan
Pengaturan dimana operasi pengukuran dilakukan dapat
mempengaruhi hasil.
e) Attribute unclear
Apa yang akan diukur mungkin tidak jelas, terutama jika
pengukuran melibatkan konsep yang tidak dapat diukur secara
langsung.
Modal diturunkan dari pengukuran bersih nilai wajar pada asset dan
kewajiban. Itu berarti kita harus mengukur nilai dari modal pembukaan, jumlah
pendapatan yang diterima, jumlah modal yang digunakan, dan perubahan nilai
wajar pada aktiva bersih. Kenaikan modal selama periode tersebut akan mengukur
jumlah profit dari berbagai sumber termasuk operasi dan pengukuran kembali.
Nilai wajar disajikan kembali pada aktiva bersih yang selanjutnya akan
membuka modal pada periode berikutnya.
Pertanyaan:
1. Bagaimana menentukan jenis skala yang tepat untuk digunakan dalam
melakukan pengukuran?