Anda di halaman 1dari 8

TEORI AKUNTANSI

TEORI PENGUKURAN

RESUME

Dosen Pengampu: DR.Zuhrotun, S.E., M.Si., Ak., CA.

Nama : RIZKA NURMALA


NIM : 142140168
Kelas : EA-B

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
BAB 4 TEORI PENGUKURAN

Pengukuran adalah bagian signifikan dari pemeriksaan ilmiah.


Pengukuran dilakukan seperti yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data
kuantitatif dapat memberikan informasi yang lebih baik dibandingkan data
kualitatif dalam banyak hal. Laporan atribut yang dilaporkan di dalam laporan
akuntansi merupakan fungsi yang penting dalam akuntansi, hal ini akan berguna
bagi kita untuk menguji teori pengukuran dan untuk menguraikan sejumlah
asumsi pengukuran dasar dalam akuntansi.

Skala

Setiap pengukuran terbuat dalam skala. Sebuah skala dibuat ketika aturan
semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematis pada objek
atau peristiwa. Skala menunjukkan informasi yang mewakili angka-angka,
sehingga memberikan makna terhadap angka. Jenis skala dibuat berdasarkan
aturan semantic yang digunakan. Menurut Steven, skala dapat dideskripsikan
menjadi nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Skala Nominal

Dalam skala nominal, angka-angka hanya digunakan sebagai


penamaan atau label.

Skala nominal hanya mewakili klasifikasi, bukan pengukuran yang


dianggap dalam istilah biasa. Torgerson menunjukkan bahwa pengukuran
mengacu pada sifat suatu objek, sedangkan dalam skala nominal sebuah
angka sering menunjukkan objek itu sendiri. Di dalam sistem akuntansi,
skala nominal sangat dekat dengan istilah klasifikasi dari asset dan
kewajiban dalam kelas yang berbeda.
Skala Ordinal

Skala ordinal dibuat ketika tingkat operasi dari objek yang


bersangkutan berhubungan dengan property tertentu.

Kelemahan dari skala ordinal yaitu interval antara nomor (1 ke 2, 2


ke 3, dan 1 ke 3) tidak menjelaskan apapun mengenai kuantitas property
yang disampaikan.

Skala Interval

Skala interval memberi informasi lebih lanjut dibandingkan skala


ordinal. Tidak hanya tingkatan dari objek yang diketahui sehubungan
dengan properti tertentu, tetapi jarak antar interval dalam skala adalah
sama dan diketahui.

Kelemahan dari skala interval yaitu zero point didirikan semaunya.

Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang:

Urutan peringkat dari objek atau peristiwa yang sehubungan


dengan property tertentu diketahui
Interval-interval antara objek adalah sama dan diketahui
Asal mula keunikan sebuah zero point alamiah ada dimana jarak
dari zero point setidaknya diketahui satu objek.

Skala Operasi yang Diperbolehkan


Salah satu alasan mendiskusikan skala yaitu bahwa pengaplikasian
matematika tertentu hanya diperbolehkan untuk jenis skala yang berbeda. Skala
rasio memungkinkan untuk semua operasi matematis mendasar dalam
penjumlahan, perkalian dan pembagian, dan juga aljabar, analisis geometri,
kalkulus dan metode statistik. Sebuah skala rasio tetap invariant (fixed) atas
seluruh transformasi ketika dikalikan dengan sebuah konstanta. Sebagai contoh:

X = cX

Apabila X dapat menggambarkan sebuah titik titik pada skala tertentu,


dan setiap titik dikalikan dengan konstanta c, maka hasil skala X juga menjadi
skala rasio. Alasannya yaitu karena struktur skalanya adalah invariant kiri:

Urutan peringkat titik-titiknya tidak berubah


Rasio dari titik-titik tidak berubah
Titik nol tidak berubah

Dengan adanya skala varian dapat memudahkan untuk mengetahui


kejadian dimana teori atau ketentuan yang berlaku pada dasarnya adalah sama,
walaupun skalanya dinyatakan dalam unit-unit yang berbeda. Perubahan
invariant pada skala rasio akan mengalami perubahan keutuhan bentuk umum
dari hubungan variabel-variabel yang sama.

Dengan skala invariant tidak semua operasi arimatik dapat dilakukan.


Penjumlahan dan pengurangan dapat digunakan sehubungan dengan bilangan
tertentu pada skala maupun interval. Namun perkalian dan pembagian tidak dapat
digunakan dengan mengacu pada nomor tertentu, hanya untuk interval.
X = cX + b

Kondisi invariant menunjukkan bahwa kita dapat mengalikan dan


membagi jika ada keterkaitan dengan interval, akan tetapi operasi aritmatik ini
tidak dapat digunakan untuk bilangan-bilangan tertentu pada skala.

X = X + 10

Dengan skala ordinal, tidak semua operasi aritmatika dapat digunakan.


Kita tidak dapat menambahkan, mengurangi, mengalikan atau membagi bilangan
atau interval pada skala. Sehingga skala ordinal menyampaikan onformasi yang
terbatas.

Jenis-jenis Pengukuran

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses pengukuran sama dengan


pendekatan ilmiah dalam konstruksi dan pengujian teori.

Pertanyaan yang muncul dalam pengujian teori erat kaitannya dengan


pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai jenis pengukuran. CampBell
menyatakan ada dua jenis pengukuran: pengukuran fundamental dan pengukuran
derived. Jenis pengukuran selanjutnya yaitu pengukuran fiat, yang dinyatakan
oleh Torgerson yaitu sebagai tambahan atau pelengkap pada pengukuran
fundamental dan pengukuran derived.

Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-
angka dapat diterapkan pada benda dengan mengacu pada hokum alam
dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun. Seperti panjang,
hambatan listrik, bilangan, dan volume merupakan hal-hal yang dapat
diukur. Sebuah skala rasio dapat diformulasikan pada tiap tiap benda
sebagai hokum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran yang berbeda
pada benda-benda yang sudah ada.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sifat yang mendasar
dalam pengukuran adalah yang berkaitan dengan penjumlahan karena
dapat dengan mudah diketahui hal-hal yang secara fisik dengan operasi
aritmatik.

Pengukuran Derived
Menurut CampBell, pengukuran derived merupakan pengukuran
yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya
adalah pengukuran massa jenis, yang bergantung pada pengukuran massa
dan volume. Operasi pengukuran yang dilakukan bergantung pada
hubungan yang sudah diketahui dengan sifat-sifat mendasar lainnya.
Adanya hubungan seperti ini didasarkan pada teori empiris yang
disepakati dikaitkan dengan sifat-sifat tertentu dengan sifat-sifat lainnya.
Operasi matematika dapat dilakukan pada bilangan yang berasal dari
pengukuran.

Pengukuran Fiat
Ini adalah jenis pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi,
menggunakan definisi yang dibangun secara acak untuk dihubungkan
dengan hal-hal yang dapat diamati dengan pasti pada konsep yang telah
ada, tanpa perlu adanya teori yang dikonfirmasi untuk mendukung
hubungan tersebut.

Berdasarkan klasifikasi CampBell, pengukuran hanya dapat


dilakukan jika keberadaan teori empiris dikonfirmasi sebagai pendukung
pengukuran. Berdasarkan persyaratan CampBell ini, banyak dari
pengukuran pada ilmu sosial, termasuk pengukuran profit, tidak dapat
dianggap sebagai pengukuran.

Untuk membenarkan sebagian besar pengukuran dalam ilmu sosial,


Torgerson mengomentari pada salah satu kategori pengukuran lainnya
harus ditambahkan pada daftar CampBell: Pengukuran by Fiat. Torgerson
menyatakan bahwa yang menjadi permasalahan utamanya adalah yang
berkaitan dengan pengukuran yang dilakukan dengan fiat (normal), sebab
tidak didasarkan pada teori yang telah ada yang dapat dijadikan acuan
untuk melakukan berbagai cara dimana skala-skala dapat dikonstruksi.

Salah satu alasan perlunya melakukan pengukuran pada


pendekatan formulasi teori akuntansi adalah dengan harapan apabila teori
akuntansi dapat secara empiris diuji, kemudia melakukan pengukuran fiat
agar dapat melakukan pengukuran yang mendasar. Selain itu, setiap orang
dapat lebih merasa yakin terhadap pengukuran.

Keandalan dan Ketepatan

Sources of Error
a) Operasi pengukuran tidak tepat
Ketentuan dalam menentukan jumlah sifat-sifat tertentu
biasanya terdiri dari serangkaian operasi. Serangkaian operasi tidak
dapat dijelaskan secara akurat dan oleh karenanya dapat juga
ditafsirkan dengan tidak tepat oleh pengukur.

b) Pengukur
Pengukur mungkin saja salah dalam menafsirkan ketentuan,
menajdi bias, atau dapat menerapkan atau membaca instrument
dengan tidak benar.

c) Instrument
Banyak operasi yang memerlukan penggunaan instrument fisik.
Terdapat potensi kesalahan bahkan ketika instrument bukan
peralatan yang berbentuk fisik.

d) Lingkungan
Pengaturan dimana operasi pengukuran dilakukan dapat
mempengaruhi hasil.

e) Attribute unclear
Apa yang akan diukur mungkin tidak jelas, terutama jika
pengukuran melibatkan konsep yang tidak dapat diukur secara
langsung.

Pengukuran yang Dapat Diandalkan


Keterhandalan erat kaitannya dengan konsistensi yag telah terbukti
pada setiap operasi untuk memperoleh hasil-hasil yang memuaskan atau
hasilnya sendiri pada pemakaian tertentu. Dalam statistik, keterhandalan
memerlukan pengukuran yang dapat diulang, karena itu perlu dijelaskan
konsistensinya.

Gagasan kehandalan menggabungkan dua aspek: keakuratan dan


kepastian pengukuran, dan mewakili kepatuhan pada pengungkapan yang
berhubungan dengan transaksi ekonomi.

Istilah presisi sering digunakan dalam dua konteks. Pertama,


presisi mungkin merujuk pada bilangan/nomor, dalam hal ini berlawanan
dengan gagasan pendekatan. Kedua, presisi ini dapat merujuk pada operasi
pengukuran, dalam hal ini berhubungan pada:
Tingkat pembaharuan operasi atau kinerja
Kesepakatan hasil antara pengguna berulang dari operasi
pengukuran sebagaimana diterapkan pada sifat-sifat
tertentu.
Pengukuran yang Akurat
Meskipun prosedur pengukuran mungkin sangat handal,
memberikan hasil yang sangat tepat, namun belum tentu menghasilkan
hasil yang akurat.
Sifat-sifat dasar seperti panjang objek dapat ditentukan secara
akurat dengan membandingkan objek dengan standar yang dapat
menggambarkan nilai yang sebenarnya.

Pengukuran Dalam Akuntansi


Pengukuran dalam akuntansi termasuk ke dalam pengukuran turunan
untuk modal dan profit. Profit akuntansi sekarang ini merupakan turunan, dibawah
standar akuntansi internasional. Dari perubahan modal selama periode dari semua
aktivitas termasuk kenaikan dan penurunan nilai wajar aktiva bersih.

Modal diturunkan dari pengukuran bersih nilai wajar pada asset dan
kewajiban. Itu berarti kita harus mengukur nilai dari modal pembukaan, jumlah
pendapatan yang diterima, jumlah modal yang digunakan, dan perubahan nilai
wajar pada aktiva bersih. Kenaikan modal selama periode tersebut akan mengukur
jumlah profit dari berbagai sumber termasuk operasi dan pengukuran kembali.

Nilai wajar disajikan kembali pada aktiva bersih yang selanjutnya akan
membuka modal pada periode berikutnya.

Pertanyaan:
1. Bagaimana menentukan jenis skala yang tepat untuk digunakan dalam
melakukan pengukuran?

2. Mengapa prosedur pengukuran handal yang dapat memberikan hasil


yang sangat tepat namun nyatanya belum tentu akurat?

Anda mungkin juga menyukai