Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban,
serat-serat alamiah, merupakan produkproduk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat
menarik untuk dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat memahami
dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya, konsep dasar tersebut dapat dikembangkan
untuk mengukur dan menganalisis bobot molekul polimer. Teknik pemisahan dan pengukuran
sampel polimer merupakan pengetahuan yang tidak kalah pentingnya untuk dikuasai. Teflon
adalah nama dagang terdaftar dari bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra Fluoro
Ethylene (PTFE). PTFE adalah salah satu kelas dari plastik yang dikenal sebagai
fluoropolymers. Suatu polimer adalah senyawa yang terbentuk oleh reaksi kimia yang
menggabungkan partikel / molekul molekul ke dalam kelompok-kelompok.

B. Rumusan Masalah
- Apakah teflon ?
- Bagaimana sejarah teflon ?
- Bagaimana bentuk gugus teflon ?
- Bagaimana proses produksi teflon ?
- Bagaimana sifat fisik / kimia teflon ?
- Apakah dampak teflon bagi kesehatan dan lingkungan hidup ?

C. Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini diharap mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan
konsep hasil pembelajaran dengan benar, dan berguna bagi diri sendiri pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEFLON
Teflon adalah nama merk dari sebuah compound polimer yang ditemukan oleh Roy J.
Plunkett(1910-1994)di dupont pada dan diperkenalkan sebagai produk komersial pada 1946.
Teflon merupakan sebuah fluoropolimer thermoplastic. Teflon adalah nama dagang terdaftar dari
bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra Fluoro Ethylene (PTFE). PTFE adalah salah
satu kelas dari plastik yang dikenal sebagai fluoropolymers.
Suatu polimer adalah senyawa yang terbentuk oleh reaksi kimia yang menggabungkan
partikel / molekul molekul ke dalam kelompok-kelompok. Polimer biasanya berbentuk serat
sintetis seperti polyester dan nilon. PTFE memiliki banyak sifat-sifat unik, yang membuatnya
berharga dalam sejumlah aplikasi. Teflon memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan juga stabil
pada suhu sangat rendah. Teflon sangat tahan panas dan tahan korosi. Teflon merupakan bahan
yang sangat baik untuk melapisi bagian-bagian mesin yang terkena panas, pakaian, dan gesekan,
untuk peralatan laboratorium yang harus tahan korosif bahan kimia, dan sebagai lapisan untuk
peralatan masak dan peralatan lainnya. PTFE digunakan untuk memberi perlindungan terhadap
kain, karpet, dan penutup dinding, dan tahan cuaca di luar ruangan.

B. SEJARAH TEFLON
PTFE ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1938 oleh seorang ilmuwan muda yang
mencari sesuatu yang lain. Roy Plunkett adalah seorang ahli kimia untuk EI DuPont de Nemours
and Company (Du Pont). Dia telah memperoleh gelar PhD dari Ohio State University pada tahun
1936, dan pada tahun 1938 ketika ia kebetulan menemukan teflon, padahal umurnya masih 27
tahun. Banyak bahan kimia yang digunakan sebagai pendingin sebelum tahun 1930-an sangat
terancam dapat meledak (flammable). Du Pont dan General Motors telah mengembangkan jenis
baru non-pendingin mudah terbakar, sebuah bentuk pendingin freon yang disebut pendingin 114,
dan diikat dalam suatu perjanjian eksklusif dengan divisi General Motors Frigidaire, dan pada
saat itu tidak dapat dipasarkan ke produsen lain. Kemudian nama teknis untuk 114 adalah
pendingin tetrafluorodichloroethane. Plunkett berharap untuk membuat pendingin yang serupa
dengan asam klorida yang bereaksi dengan senyawa yang disebut tetrafluoroethylene, atau TFE.
TFE sendiri dikenal substansi, dan Plunkett memutuskan tugas pertamanya adalah membuat
sejumlah besar gas ini. Para ahli kimia berpikir, sebaiknya ia membuat seratus pon gas, untuk
memastikan agar mencukupi untuk semua tes kimia , dan untuk tes toksikologi juga. Dia
menyimpan gas dalam kaleng logam dengan sebuah katup rilis, sangat mirip dengan kaleng yang
digunakan secara komersial untuk semprotan bertekanan seperti hair spray. Plunkett dan
asistennya melepaskan TFE gas dari kaleng ke dalam sebuah ruangan dipanaskan. Pada pagi
hari, tanggal 6 April, tahun 1938, Plunkett menemukan bahwa gas dari kaleng telah hilang.
Plunkett dan asistennya menafsir bahwa gas dalam semalam telah berubah menjadi putih.
Polimerisasi adalah proses kimia di mana molekul-molekul bergabung menjadi tali
panjang. Salah satu yang paling dikenal adalah polimer nilon, yang juga ditemukan oleh para
peneliti di Du Pont. Ilmu polymer itu masih pada tahap awal tahun 1930-an. Plunkett percaya
bahwa TFE tidak bisa dipolimerisasi, namun entah bagaimana melakukannya. Dia mengirimkan
serpihan putih yang aneh pada DuPont Central Research Department, di mana tim ahli kimia
menganalisis barang. Serpihan putih tersebut tidak bereaksi dengan bahan kimia lain, dan
serpihan tersebut menolak arus listrik, dan permukaannya sangat halus dan licin. Plunkett bisa
mengetahui bagaimana gas TFE tidak sengaja terpolimerisasi, dan ia mengeluarkan sebuah paten
untuk polimerisasi substansi, polytetrafluoroethylene, atau PTFE.
Ketika perang dunia II pecah, blok barat dan blok timur berlomba-lomba untuk
mempersenjatai masing-masing dengan senjata yang lebih mutakhir. Tentu hal ini dilakukan
secara diam-diam karena tidak ingin musuh mengetahui senjata pamungkas yang mereka
kembangkan. Amerika sebagai ujung tombak blok barat mengembangkan bom nuklir yang
mengambil ide dasar dari reaksi pembentukan inti helium dari penggabungan atom hidrogen di
matahari atau yang lebih dikenal dengan reaksi fusi. Ada masalah yang ditimbulkan dari
pengembangan ini yaitu bagaimana menyimpan uranium sebagai bahan utama yang berbahaya.
Setelah mengetahui bahwa Dupont telah berhasil menemukan jenis polimer yang mempunyai
karakteristik mampu menahan bahan-bahan kimiakelas berat maka diujicobakanlah polimer
baru tersebut yaitu teflon untuk menyimpan uranium. Dan saat terbukti berhasil, teflon yang saat
semula ditemukan belum jelas diketahui guna dan manfaatnya, dengan penggunaan ini
terjawablah sudah pertanyaan besar Dupont.

B. BAHAN DASAR TEFLON


Teflon adalah polytetrafluoroethylene (PTFE) yang berasal dari bahan dasar fluorocarbon
solid, karena berat molekul senyawa seluruhnya terdiri dari karbon dan fluor. Struktur molekul
teflon adalah berupa rantai atom karbon yang panjang, mirip dengan polimer lainnya. Rantai
atom yang panjang ini dikelilingi oleh atom fluor. Ikatan antara atom karbon dengan fluor sangat
kuat.
Karbon terdapat di dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia organik.
Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk membentuk ikatan kimia dengan
sesama karbon maupun banyak jenis unsur lain, membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang
diketahui. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil diantara unsur-unsur yang lain.
Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila dibandingkan dengan
semua unsur. Berwarna kuning pucat, gas korosif, yang bereaksi dengan banyak senyawa organik
dan anorganik, seperti logam, kaca, keramik, karbon, bahkan air terbakar dalam fluor dengan
nyala yang terang. Fluor sangat reaktif sehingga jarang ditemukan dalam keadaan bebas, fluor
biasa dijumpai berikatan dengan unsur atau senyawa lain.
Pada proses pembuatan teflon digunakan juga zat kimia lain yang bernama
Perfluorooctanoic acid (PFOA atau C8) yang merupakan garam ammonia. Zat ini digunakan
sebagai surfaktan dalam emulsi polimer PTFE. Karena itu zat kimia pada lapisan antilengket
mengandung berbagai logam yang berbahaya seperti mercuri dan zat PFOA yang bersifat
karsinogen.
Teflon juga merupakan bahan sintetik yang sangat kuat, umumnya berwama putih. Teflon
tahan terhadap panas sampai kira-kira 250C, dan diatas 250C teflon mulai melunak, di dalam
api akan meleleh dan sulit menjadi arang. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI. Teflon tidak tahan
terhadap larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung
khlor.
C. BENTUK GUGUS TEFLON
Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul teflon ditemukan mengandung rantai
karbon dengan mengikat atom-atom fluorin. Tetra fluoroetena (tetra fluoro etilena) merupakan
molekul yang sangat non polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu
kamar. Bagaimana caranya molekul tetrafluoroetilena dalam wujud gas dapat bereaksi dengan
molekul lainnya membentuk molekul besar yang berantai panjang dan umumnya berupa padatan.

Pembentukan teflon atau politetra fluoroetilena

Teflon

Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya. Pada contoh


diatas, teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas
tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang.

D.PROSES PRODUKSI PANCI TEFLON


Panci dapat dibuat dengan proses permesinan yang menggunakan metode spinning / putar
tekan. Pada proses ini, lembaran tipis ditekan sambil diputar pada cetakan tertentu. Benda
ditekankan pada cetakan yang berputar berbentuk simetris dan dibuat dari kayu keras dan untuk
menghasilkan jumlah yang banyak digunakan cetakan dari baja licin. Bahan tebuk dapat berupa
lingkaran datar atau benda hasil linyuk ( deep drawing ).
Mesin pencetak panci (spinning)

Pekerjaan putar tekan pada umumnya dilakukan pada permukaan luar meskipun dapat
juga diputar tekan dari sisi dalam. Proses putar tekan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan proses pres, antara lain:
-peralatan lebih murah
-produk baru dapat dihasilkan lebih dini dan produk dalam skala besar
Kerugian pengerjaan putar tekan ;
-upah tenaga terlatih yang lebih tinggi
-laju produksi lebih rendah

Logam nonferrous setebal 6 mm dan logam ferrous lunak hingga 5 mm dapat dibentuk
dengan mudah. Toleransi sebesar 0,8 untuk diameter 460 mm dapat dijamin dengan mudah.
Proses ini sering diterapkan untuk membuat alat-alat musik, alat-alat penerangan, reflector,
corong, bejana besar untuk proses-proses dan alat-alat dapur.
Untuk membentuk pelat yang tebal diperlukan rol penekan bermotor, menggantikan
penekan tangan biasa, operasinya disebut proses putar tekan geser.
Langkah-langkah operasi putar tekan geser bisa dilihat pada. Mula-mula pelat ditekankan
pada madril oleh pemegang. Rol ditekankan pada pelat sehingga pelat terdesak mengikuti bentuk
madril dan tebal untuk keseluruhan benda sama.

Langkah-langkah pembuatan bejana konis dengan proses putar-tekan geser dari benda
tebuk berupa pelat . Pembentukan Material PTFE pada dasarnya adalah sebuah bentuk
tetrafluoroetilena dipolimerisasi (TFE), yang merupakan senyawa yang dapat diciptakan melalui
kombinasi kloroform, asam klorida, dan fluorspar. Zat kimia ini ditempatkan dalam ruang reaksi
dipanaskan sampai antara 1000 dan 1700 derajat Fahrenheit, kemudian didinginkan dan
dimurnikan untuk menghilangkan kontaminan. Pada tahap awal, TFE adalah gas beracun tidak
berbau dan biasanya bertekanan dan disimpan dalam keadaan cair pada temperatur rendah
sebelum produksi teflon dapat dimulai. TFE sangat mudah terbakar, terutama dalam bentuk gas,
sehingga beberapa produsen PTFE memproduksi on-site untuk menghindari potensi risiko yang
terlibat dalam pengangkutan ke fasilitas terpisah. Teflon (polytetrafluoroethylene) dapat
diproduksi melalui beberapa cara, tergantung pada sifat tertentu yang diinginkan untuk produk
akhir. Ada dua metode utama untuk memproduksi Teflon (polytetrafluoroethylene). Pertama
adalah polimerisasi suspensi, dalam metode ini TFE (tetrafluoroetilena) ini dipolimerisasi dalam
air, sehingga menjadi butiran PTFE. Biji-bijian ini bisa diolah lebih lanjut menjadi pelet yang
dapat dibentuk . Kedua adalah metode dispersi, teflon (polytetrafluoroethylene) yang dihasilkan
adalah susu pasta yang dapat diolah menjadi bubuk halus, baik pasta dan bubuk yang digunakan
dalam aplikasi coating.
Proses polimerisasi menggunakan jumlah yang sangat kecil, dan bahan kimia lainnya
sebagai pemrakarsa. Berbagai pemrakarsa dapat digunakan, termasuk amonium persulfate atau
disuccinic peroksida asam. Unsur penting lainnya dari proses polimerisasi adalah air.
Polimerisasi Suspensi

Reaksi 2 ruang diisi dengan air murni dan reaksi reagen atau inisiator, bahan kimia yang
akan memicu pembentukan polimer. TFE cair disalurkan ke dalam ruang reaksi untuk
memenuhi TFE inisiator dan mulai polimerisasi. Bentuk-bentuk yang dihasilkan padatan PTFE
menjadi butir yang mengambang di permukaan air. Ketika ini terjadi, reaksi ruangan terjadi
secara. Reaksi kimia di dalam ruang memanas, sehingga ruangan didinginkan oleh sirkulasi air
dingin atau pendingin. Kontrol otomatis mematikan pasokan TFE setelah adanya perubahan
bobot tertentu di dalam ruang. Air dikeluarkan dari ruangan, meninggalkan pecahan-pecahan
berserabut PTFE yang terlihat seperti parutan kelapa.

Selanjutnya, PTFE dikeringkan dan dimasukkan ke dalam sebuah pabrik. Dalam pabrik
diolah dengan pisau yang berputar, menghasilkan bahan dengan konsistensi tepung terigu /
bubuk halus. Kemudian oleh pabrik bubuk halus (tepung) diubah menjadi butiran yang lebih
besar dengan proses yang disebut aglomerasi. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Salah satu metode adalah dengan mencampur bubuk PTFE dengan pelarut seperti aseton dan
dimasukkan dalam drum yang berputar. Biji-biji PTFE tetap bersatu, membentuk pelet kecil.
Kemudian pellet-pellet tersebut kemudian dikeringkan dalam oven.

Pellet dapat dibentuk menjadi bagian-bagian dengan menggunakan berbagai teknik.


Namun, PTFE dapat juga dijual dalam jumlah besar yang sudah akan dibentuk menjadi billet
(berupa silinder padat PTFE). Billet tinngginya dapat mencapai 5 ft (1,5 m). Billet dapat
dipotong menjadi lembaran atau blok yang lebih kecil, untuk cetakan selanjutnya. Untuk
membentuk billet, pellet PTFE dituangkan ke dalam cetakan silinder stainless steel.. Cetakan di-
load ke hidrolik tekan, yang merupakan sesuatu seperti lemari besar yang dilengkapi dengan ram
penimbang. Ram turun ke bawah ke dalam cetakan dan memberikan gaya pada PTFE. PTFE
molded dipanaskan di oven selama beberapa jam, sampai secara bertahap mencapai suhu sekitar
680 F (360 C). Ini adalah di atas titik leleh PTFE. Partikel PTFE menyatu dan kemudian
materi menjadi seperti gel. Kemudian secara bertahap PTFE didinginkan. Billet yang sudah
selesai dapat dikirim kepada pelanggan, yang diproses lebih lanjut.

Salah satu yang paling umum dan terlihat penggunaan lapisan PTFE adalah untuk panci
dan wajan antilengket. Panci atau wajan harus dibuat dari aluminium atau paduan aluminium.
Permukaan wajan harus disiapkan secara khusus untuk menerima PTFE. Pertama, panci dicuci
dengan deterjen dan dibilas dengan air, untuk menghilangkan semua minyak. Lalu panci
dicelupkan ke dalam air hangat asam klorida yang dalam prosesnya yang disebut etsa.
Kemudian panci dibilas dengan air dan dicelupkan lagi dalam asam nitrat. Kemudian panic itu
dicuci lagi dengan air dan menyeluruh kemudian deionized kering.

Polimerisasi dispersi

Sekarang panci siap untuk pelapisan dengan PTFE dispersi. Lapisan cairan dapat
disemprotkan atau dikuaskan. Lapisan biasanya diterapkan dalam sampai beberapa lapisan,
lapisan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Setelah lapisan pertama disemprotkan /
dikuaskan, panci dikeringkan selama beberapa menit, dan biasanya dimasukkan ke dalam oven
konveksi. Kemudian lapisan berikutnya diterapkan, tanpa periode pengeringan di antara
keduanya. Setelah semua lapisan diterapkan, panci dikeringkan dalam oven dan kemudian
disinter. Sinter adalah pemanasan lambat yang juga digunakan untuk finishing billet. Jadi
biasanya, oven memiliki dua zona. Pada zona pertama, panci dipanaskan perlahan-lahan ke suhu
yang akan menguapkan air di dalam lapisan. Setelah air menguap, panci bergerak ke zona yang
lebih panas, yang suhunya sekitar 800 F (425 C) selama sekitar lima menit. Kemudian
terbentuk gel, gel ini yang dinamakan PTFE. Kemudian panci dibiarkan dingin. Setelah
pendinginan, panci teflon siap untuk langkah-langkah perakitan akhir, dan pengemasan dan
pengiriman.
Pengendalian kualitas harus dilakukan baik pada fasilitas manufaktur PTFE utama dan di
pabrik pengolahan, untuk lebih lanjut langkah-langkah seperti pelapisan, pengendalian kualitas
harus dilakukan. Dalam fasilitas manufaktur utama, industri harus mengikuti standar prosedur
untuk menentukan kemurnian bahan, ketepatan temperatur, dan lain-lain hingga produk akhir
diuji untuk kesesuaian dengan standar.
Untuk dispersi PTFE, viskositas dan bobot jenis dispersi diuji. Pemeriksaan lainnya dapat
dilakukan juga. Karena teflon adalah produk bermerek dagang, produsen yang ingin
menggunakan nama merek untuk bagian atau produk yang dibuat dengan teflon dan dengan
demikian penggunaan PTFE harus mengikuti pedoman pengendalian mutu yang ditetapkan oleh
DuPont. Dalam kasus manufaktur peralatan masak anti lengket, misalnya, para pembuat
peralatan masak mematuhi DuPont Program Sertifikasi Mutu, yang mengharuskan memonitor
ketebalan lapisan PTFE dan temperatur baking, dan melaksanakan tes adhesi beberapa kali
dalam setiap perubahan.

D. SIFAT FISIKA DAN KIMIA TEFLON


Sifat Mekanik ( sifat Fisika)
Beberapa sifat mekanik yang ada pada bahan teflon antara lain sebagai berikut.
1) Kekuatan (strength) dan ketangguhan (toughness)
a. Sifat sintetisnya sangat Kuat
tahan panas dari 100 sampai 250 C.
tidak bisa menjadi arang jika dibakar
tahan pada temperatur -240C
b. Teflon memiliki titik leleh 342C.
c. Tidak tahan oleh alkali hidroksida dan kurang tahan dengan hidrokarbon yang mengandung
khlor.
d. Tahan akan gesekan.
e. Tahan akan kimia kecuali alkali hidroksida dan hidrokarbon.
f. Karena teflon adalah termasuk bahan penyekat maka teflon tahan oleh uap air.
g. Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI
2) Memiliki resistivitas atau hambatan listrik yang besar.
3 Kekerasan (thougness).
Karena teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka teflon memiliki kekerasan yang tinggi.
4) Elastisitas
Karena teflon termasuk bahan penyekat bentuk padat maka teflon memiliki kemampuan
elastisitas yang rendah.
PTFE memiliki titik lebur yang relatif tinggi (dikarenakan oleh kekuatan gaya tarik antara
rantai-rantainya) dan sangat resisten terhadap serangan kimia. Rantai karbon begitu melekat pada
atom-atom fluorin sehingga tidak ada yang bisa mencapainya untuk bereaksi dengannya. Ini
bermanfaat dalam industri kimia dan dalam industri makanan untuk melapisi wadah dan
membuat wadah-wadah tersebut kebal terhadap hampir segala sesuatu yang dapat membuatnya
korosi.

Sifat Non Mekanik (sifat kimia)


Teflon memiliki sifat-sifat yang unik, berikut diantaranya:
1) Tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk ozone, klorin,acetic, acid, ammonia, surfur acid,
dan hydrochloric acid. Satu-satunya bahan kimia yang bisa merusak lapisan teflon adalah lelehan
logam alkali.
2) Anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala cuaca.
3) Anti lengket.
4) Bersifatt hidrofobik (tidak suka air).
Properti Value Nilai
2200 kg/m 3 2200 kg /
Density Kepadatan
m3
Melting point Titik lebur 327C 327 C
Young's modulus Young
0.5 GPa 0,5 GPa
modulus
Yield strength Yield
23 MPa 23 MPa
kekuatan
Coefficient of friction
0.05-0.10 0.05-0.10
Koefisien gesekan
Dielectric constant Konstanta =2.1,tan()<5(-4) =
dielektrik 2.1, tan () <5 (-4)
Dielectric constant (60 Hz) =2.1,tan()<2(-4) =
konstanta dielektrik (60 Hz) 2.1, tan () <2 (-4)
Dielectric strength (1 MHz)
60 MV/m 60 MV / m
Kekuatan dielektrik (1 MHz)

E. KEGUNAAN TEFLON

Teflon digunakan sebagai bahan isolator listrik, seal, gasket, bushing dan alat anti gesek
pada industri kimia, listrik dan textile. Teflon juga dimanfaatkan sebagai bahan penyekat,
misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin geser (sifat geseran dapat diperbaiki dengan
bagian-bagian alat dari teflon menambahkan graft ke dalamnya). Teflon digunakan juga untuk
cincin 0 atau o-ring, untuk gasket konsentrik dengan diberi bahan lunak (sebab teflon tidak
begitu elastis), alat-alat yang kecil, pipa, slang selubung pipa.
PTFE bisa digunakan untuk mencegah serangga memanjat, permukaan yang dicat dengan
materi PTFE sangat licin mengakibatkan serangga tidak bisa mendapatkan pegangan dan
cenderung jatuh. Penggunaan PTFE juga sangat beragam karena sifatnya yang antilengket dan
tidak menghantar listrik. PTFE digunakan antara lain sebagai berikut.

1.Penggorengan atau Frying Pan.


2. Rice cooker dan Rice Warmer Jar pada pancinya.
3. Pelapis tapak dasar dari setrika agar lebih licin dalam menyetrika.
4. Melapisi Pipa -pipa zat kimia yang sangat sensitif seperti pada uranium
hexafluoride.
5.Sebagai insulator pada kabel dan konektor perakitan Microwave.
6. Membran pori pori pada kain sintetic.
7. Pada spare part mesin dan alat alat elektronik.
8. Pada peralatan laboratorium karena sifatnya yang anti korosi
PTFE atau lapisan antilengket di Indonesia banyak digunakan pada peralatan rumah
tangga sehari hari. Peralatan yang sering kita lihat adalah seperti Penggorengan (frying pan),
kuali (wok), penanak nasi electric (rice cooker) dan juga setrika ( Iron). Lapisan ini sangat
menolong karena kegunaanya dalam memasak yaitu :
1. mengurangi penggunaan minyak goreng atau margarine yang berlemak tinggi
2. mudah dibersihkan, pada peralatan setelah digunakan.

F.DAMPAK TEFLON BAGI KESEHATAN & ENVIRONMENT


Hampir kebanyakan orang kini mengenal dan menggunakan segala macam alat dapur
yang telah dilapisi Teflon. Lapisan Teflon yang tipis tersebut merupakan polimer yang
mengandung atom fluor. Berkat ukuran atom fluor dan sifat elektroniknya maka polimer tersebut
memiliki sifat fisik istimewa lebih dari sekedar polimer kebanyakan, misalnya daya tahan
terhadap panas, sinar ultraviolet maupun cuaca, inert terhadap asam dan basa serta beberapa sifat
optik maupun elektrik lainnya.Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang
sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis
dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh
Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat.
Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat
tekstil polyester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik
poliuretana untuk jantung buatan.Teflon memberikan suatu lapisan yang baik untuk wajan,
karena teflon bersifat tidak reaktif dan makanan tidak akan lengket pada wajan. Teflon memiliki
daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi. Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang
licin dan bahan lain tidak melekat. Bahaya penggunaan antilengket di Indonesia lebih
dikarenakan antilengket tersebut mudah tergores dan terkelupas dan digunakan pada peralatan
masak. Lapisan yang terkelupas ini apabila tercampur pada makanan sangat berbahaya. Karena
itu zat kimia pada lapisan antilengket mengandung berbagai logam yang berbahaya seperti
mercuri dan zat POFA yang bersifat karsinogen. Penggunaan lapisan antilengket yang terkelupas
sering tidak disadari terjadi pada panci Rice Cooker, karena biasanya kita kurang
memperhatikan panci Rice Cooker dibanding dengan penggorengan. .

Berdasarkan hasil uji commissioned by Environmental Working Group (EWG), Teflon,


produk yang diiklankan membuat hidup lebih mudah, juga digunakan dalam bentuk yang
berbeda untuk menjaga warna permadani dan pakaian. DuPont menyebutnya produk ini adalah
teman terbaik ibu rumah tangga. Teflon dan bahan kimia yang digunakan dalam produksi telah
berkembang menjadi US $ 2 miliar per tahun. Ini termasuk asam perfluorooctanoic (PFOA),
yang dikenal sebagai C-8, yang telah dihubungkan dengan kanker, kerusakan organ dan efek
kesehatan lainnya di tes di laboratorium pada hewan. Dalam dua sampai lima menit di stovetop
konvensional riset, alat masak yg dilapisi dengan teflon pada suhu tinggi lapisan tersebut dapat
menjadi retak dan mengeluarkan partikel dan gas-gas beracun yang mengakibatkan burung mati
dan timbulnya beberapa penyakit yang tidak dikenal setiap tahunnya. .
"Dalam tinjauannya, ini bisa jadi tampaknya seperti salah satu yang terbesar dari kesalahan
industri kimia yang pernah dibuat," kata Jane Houlihan, Vice President untuk penelitian di
lingkungan Working Group, sebuah organisasi aktivis. Mereka sudah sedemikian besar
konsumen berbagai produk. Jadi jika anda membeli pakaian yang dilapisi dengan teflon atau
yang lain yang melindungi dari kotoran dan noda, yang bahan kimia dapat menyerap langsung
melalui kulit. " Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, beberapa penemuan kandungan
tertinggi C-8 bahwa kandungan tertinggi C-8 ditemuka pada pakaian anakanak .
.
DuPont study menunjukkan bahwa Teflon melepaskan gas beracun pada panas sekitar
464 F. Pada panas 680 F teflon panas mengeluarkan sedikitnya enam gas beracun, termasuk
dua carcinogens, dua global polusi, dan MFA kimia yang dosis rendah dapat mematikan
manusia.
DuPont menyatakan bahwa mereka Teflon Coatings tidak memancarkan kimia berbahaya
dalam penggunaan biasa atau normal. Signifikan dekomposisi dari coating akan terjadi jika
melebihi suhu sekitar 660 derajat F (340 degrees C). Hal ini sendiri adalah suhu di atas normal
memasak. DuPont mengakui bahwa uap juga bisa orang jatuh sakit, sebuah kondisi yang disebut
demam polymer fume.
PFOA, atau amonium perfluorooctanoic acid, merupakan zat kimia utama dalam
pembuatan teflon sebagai pelapis dalam alat memasak. PFOA tidak hanya digunakan dalam
membuat pelapis alat memasak, tapi juga banyak digunakan dalam industri otomotif, elektronik
dan persenjataan. Contohnya, PFOA digunakan untuk membuat kabel, power steering, rem
mobil dan pelumas gear.
Saat ini teflon sedang mendapat perhatian lebih dari kalangan ilmuwan, dan mereka
melakukan tes terhadap beberapa sampel: berang berang sungai di di Oregon, beruang kutub di
Kanada, dan dalam darah dari 96% anak anak yang diuji di 23 negara bagian.
DuPont sebagai pencipta teflon mengatakan bahwa lebih dari 50 tahun penggunaan
teflon, tidak ada bukti bahwa teflon berbahaya bagi kesehatan makhuk hidup. Bahan kimia ini
tidak memberikan efek apapun terhadap binatang yang diberi makanan dengan dosis PFOA yang
tinggi. Tapi binatang memberi respon yang berbeda dengan manusia, dan tidak ada bukti bahwa
bahan kimia ini berbahaya bagi kesehatan manusia., David Boothe, manager DuPont.
Pada tahun 2004 Enviromental Protection Agency (EPA), telah melakukan riset terhadap
data sains PFOA terhadap dampaknya pada kesehatan manusia. Pada tahun yang sama media
banyak melaporkan bahwa DuPont, pembuat teflon, tidak memberikan informasi yang cukup
mengenai kehadiran PFOA pada sumber air dan dampaknya pada ibu hamil, karena dapat
menembus plasenta dan menuju janin.
Gas yang dihasilkan oleh panci yang dilapisi oleh teflon mempunyai campuran yang
kompleks yang berbeda beda kompisinya terhadap temperatur. Pada temperatur tertentu gas
yang dihasilkan didominasi oleh satu atau beberapa bahan kimia, sementara bahan kimi lainnya
hanya erdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Akumulasi gas ini pada makanan belom diuji,
tapi beberapa jenis gas yang dihasilkan dikenal sebagai gas yang bersifat racun.
Meskipun PTFE sendiri adalah non-toksik, namun produk sampingan dalam
pembuatannya menghasilkan racun. Yang termasuk dalam racun adalah fluorida asam dan
karbon dioksida. Wilayah kerja dalam pabrik pembuatan teflon sendiri harus cukup ventilasi
untuk mencegah polusi terhadap gas ketika PTFE sedang dipanaskan, atau ketika mendingin
setelah di sinter. Dokter telah mendokumentasikan penyakit tertentu yang disebut asap demam
polimer yang diderita oleh pekerja yang telah menghirup gas produk sampingan dari manufaktur
PTFE. Pekerja pabrik harus juga dilindungi dari PTFE saat menghirup debu PTFE.
Beberapa limbah yang diciptakan selama proses manufaktur dapat digunakan kembali
(reuse). Karena pada awalnya PTFE sangat mahal untuk diproduksi, produsen memiliki insentif
yang tinggi untuk menemukan cara alternatif untuk menggunakan bahan memo. Limbah atau
sampah yang dihasilkan dalam proses manufaktur dapat dibersihkan dan dibuat menjadi bubuk
halus. Bubuk ini dapat digunakan untuk pencetakan, atau sebagai aditif pelumas tertentu,
minyak, dan tinta.
Setelah digunakan, PTFE harus dikubur di tempat pembuangan sampah, bukan dibakar,
karena apabila dibakar pada suhu tinggi akan merilis hidrogen klorida dan zat-zat beracun
lainnya. Suatu penelitian yang dirilis pada tahun 2001 menyatakan bahwa PTFE juga
terdegradasi dalam lingkungan ke dalam satu substansi yang beracun untuk tanaman
(Trifluoroacetate, atau TFA). Sementara tingkatnya sampai saat ini, kadar terurainya TFA di
lingkungan rendah, zat bertahan untuk waktu yang lama. Jadi TFA memungkinan menyebabkan
polusi dan menyebabkan kekhawatiran untuk masa depan.

Setelah melakukan uji dan pengambilan sampel, ilmuwan menemukan beberapa efek PFOA
dalam kesehatan:
1. Dari pengujian terhadap binatang
Binatang yang digunakan antaranya kelinci, tikus dan monyet yang diberi dosis PFOA
yang tinggi, mengalami perubahan bentuk jantung, pengurangan berat badan. Pemberian PFOA
dengan media udara mengakibatkan binatang percobaan mengalami gangguan pernafasan,
perubahan berat jantung, pengurangan berat baan, dan gangguan mata. Hal ini dalam jangka
waktu panjang mengakibatkan kanker liver, dan pankreas pada binatang uji.
2. Pengujian terhadap manusia
Pengujian dilakukan terhadap pekerja di USA dan Eropa yang banyak berhubungan
dengan dosis PFOA yang tinggi. Pada 4000 sampel pengujian tidak ditemukan hubungan antara
kadar PFOA yang tinggi dengan penyebab kanker. Namun, pada tahun 1981 ditemukan dua bukti
dari pekerja yang berinteraksi dengan PFOA, melahirkan anak yang cacat lahir.
Merupakan hal yang sangat miris ketika sebuah perusahaan besar terus mengambil
keuntungan tanpa memperhitungkan keselamatan konsumennya. Oleh karena itu kita harus
berhati hati terhadap penggunaan berbagai bahan yang mengandung bahan kimia yang belum
kita kenali. Lebih baik kita kembali ke alam, hidup serasi dengan alam. Jangan terlalu percaya
terhadap bahan bahan kimia yang dikatakan oleh produsen mempunyai fungsi yang baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teflon adalah nama merk dari sebuah compoundpolimer yang ditemukan oleh Roy J. Plunkett
(19101994) di DuPont pada 1938 dan diperkenalkan sebagai produk komersial pada 1946.
Teflon merupakan sebuah fluoropolimerthermoplastik. Teflon adalah nama dagang terdaftar dari
bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra Fluoro Ethylene (PTFE). PTFE adalah salah
satu kelas dari plastik yang dikenal sebagai fluoropolymers.
Teflon memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan juga stabil pada suhu sangat rendah. Teflon
sangat tahan panas dan tahan korosi. Teflon merupakan bahan yang sangat baik untuk melapisi
bagian-bagian mesin yang terkena panas, pakaian, dan gesekan, untuk peralatan laboratorium
yang harus tahan korosif bahan kimia, dan sebagai lapisan untuk peralatan masak dan peralatan
lainnya. PTFE digunakan untuk memberi perlindungan terhadap kain, karpet, dan penutup
dinding, dan tahan cuaca di luar ruangan. Teflon tidak tahan terhadap larutan alkali hidroksida.
Juga kurang tahan terhadap hidrokarbon yang mengandung khlor.

3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari unsur kesempurnaan, maka dari itu mohon kritik dan saran dari
berbagai pihak. Kurangnya jumlah referensi dan lainnya menyebabkan kurang detailnya makalah
tentang teflon.
DAFTAR PUSTAKA

http://ifankiwon.blogspot.co.id/2012/01/ptfe-teflon.html

http://ariptpm.blogspot.co.id/2011/07/teflon-ptfe.html

http://snrija.blogspot.co.id/2013/11/polimer.html

Anda mungkin juga menyukai