Bab 3 SIG
Bab 3 SIG
Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi.
Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka.
Berikut adalaha beberapa definisi SIG yang telah beredar :
a. Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
b. Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan,
menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi
keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
c. Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data
keruangan.
d. Aronoff (1989), SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam
menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan
pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi.
e. Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan
mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena
yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang
diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
f. Chrisman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data,
manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di
permukaan bumi.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya memetakan hasilnya. Data
yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan
merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga
aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi,kondisi, tren, pola dan
pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak
semua data merupakan informasi.
System
Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi dan
berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
Karakteristik SIG
1. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk
tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu system berbasis
komputer.
2. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.
3. Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur,
model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system
dan decision support system serta penerapannya
4. Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis,
dan terdiri dari data tekstual maupun grafik
5. Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk
peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali
6. Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi,
memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
7. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah.
Contoh : penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti
curah hujan, suhu, angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala
dalam jangka yang cukup panjang.
Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen dasar Sistem Informasi Geografik terdiri dari empat macam (Arronoff, 1989) :
1. Pemasukan data (Input data). Pemasukan data merupakan suatu prosedur pengkodean
data ke dalam suatu bentuk yang dapat dibaca komputer dan menuliskannya ke dalam
basis data Sistem Informasi Geografis. Pemasukan data dengan jalan mengubah data dari
format analog ke format digital. Data yang dimasukkan dalam SIG mempunyai dua tipe
data yaitu data spasial dan data atribut (data non-spasial). Data spasial menyajikan lokasi
geografis suatu kenampakan muka bumi (feature). Titik, garis dan luasan dipakai untuk
menyajikan featuregeografis seperti jalan, hutan, persil tanah dan lain-lain. Data atribut
Nama : Ivan Dhermawan Page 3
Nim : 111.140.081
Kelas : B
Sistem Informasi Geografis 2016
menyajikan informasi diskriptif seperti nama jalan, komposisi hutan atau nama pemilik
persil. Adapun cara pemasukaan data yang umum digunakan dalam SIG yaitu
melalui keyboard, digitasi dengan perangkatdigitizer, scanning, koordinat geometri,
konversi file data digital.
2. Manajemen data (Data management). Komponen ini berisikan fungsi-fungsi untuk
menyimpan dan memanggil kembali data. Data-data masukan dalam SIG dikelola
sedemikian rupa dalam suatu sistem basis data. Basis data didefinisikan sebagai
kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan bersama dengan sedikit
redundansi serta mampu melayani lebih dari satu pemakai. Organisasi konseptual dalam
suatu basis data disebut dengan model data. Ada tiga model data yang dipergunakan
dalam mengorganisasi data atribut yaitu : model data hirarki, jaringan dan relasional.
Sedangkan model data spasial dapat berupa data vektor dan data raster.
3. Manipulasi dan analisis data (Data manipulation dan analysis). Dalam fungsi
manipulasi dan analisis ini data diolah sedemikian rupa guna memperoleh informasi yang
diinginkan dari Sistem Informasi geografis. Manipulasi dan analisis dengan membuat
algoritma dari data grafis dan atribut yang berupa tumpang-susun (overlaying) data grafis
maupun pengkaitan data grafis dan atribut.
4. Penyajian Data (Output data). Penyajian data merupakan prosedur untuk menyajikan
informasi dari SIG dalam bentuk yang diinginkan pemakai. Output data disajikan
dalam hardcopy dan softcopy. Outputdalam format hardcopy berupa tampilan permanen,
biasanya dicetak pada kertas, film fotografik atau material lain. Output
dalam softcopydisajikan melalui layar komputer baik berupa teks atau grafik maupun
sebagai langkah guna melihat hasil analisis sebelum dicetak secara permanen.
dalam proses analisanya membutuhkan memori yang besar dan prosesor yang cepat. Untuk
mengubah peta ke dalam bentuk digital diperlukan hardware yang disebut digitizer.
General Hardware Setup for a Microcomputer-based GIS
Alat masukan data (digitizer, scanner, keyboard omputer, CD reader, diskette reader)
Alat penyimpan dan pengolah data (komputer dengan hard disk-nya, tapes or cartridge
unit, CD writer)
Alat penampil dan penyaji keluaran/informasi (monitor komputer, printer, plotter)
2. Software
Dalam pembuatan GIS di perlukan software yang menyediakan fungsi tool yang mampu
melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian,
elemen yang harus terdapat dalam komponen software GIS adalah:
Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
Tool yang mendukung query geografis, analisa dan visualisasi
Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. Inti dari
software GIS adalah software GIS itu sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi
untuk penyimpanan, pengaturan, link, query dan analisa data geografi. Beberapa contoh
software GIS adalah ArcView, MapInfo, ArcInfo untuk SIG; CAD system untuk entry
graphic data; dan ERDAS serta ER-MAP untuk proses remote sensing data. Modul dasar
perangkat lunak SIG: modul pemasukan dan pembetulan data, modul penyimpanan dan
pengorganisasian data, modul pemrosesan dan penyajian data, modul transformasi data,
modul interaksi dengan pengguna (input query)
3. Data
SIG merupakan perangkat pengelolaan basis data (DBMS = Data Base Management
System) dimana interaksi dengan pemakai dilakukan dengan suatu sistem antar muka dan
sistem query dan basis data dibangun untuk aplikasi multiuser.
SIG merupakan perangkat analisis keruangan (spatial analysis) dengan kelebihan dapat
mengelola data spasial dan data non-spasial sekaligus.
Syarat pengorganisasian data:
Volum kecil dengan klasifikasi data yang baik; Penyajian yang akurat; Mudah dan cepat dalam
pencarian kembali (data retrieval) dan penggabungan (proses komposit).
Type Data
Data lokasi:
Koordinat lokasi
Nama lokasi
Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri danau A, sebelah kanan pertokoan B)
Data non-lokasi:
Curah hujan
Jumlah panen padi
Terdiri dari variabel (tanah), kelas (alluvial), nilai luas (10 ha), jenis (pasir)
Data dimensi waktu (temporal):
Data non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat berubah dengan waktu (misal: data curah
hujan bulan Desember akan berbeda dengan bulan Juli)