Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Yasin

10515058
Kelompok 6

TUGAS PENDAHULUAN N-1

1. Jelaskan prinsip penggunaan piknometer !


2. Jelaskan defenisi dari :
a. Volum molar
b. Volum molar parsial
c. Volum molar spesifik
d. Volum molar nyata
3. Apa kaitannya antara volume molar nyata dengan volume molar parsial!
4. Mana yang akan memiliki nilai volume molar parsial lebih besar, NaCl atau MgCl2?
Jelaskan alasannya!
5. Jelaskan aplikasi volume molar parsial pada bidang industri ! Jelaskan contohnya
minimal 2!

Jawaban

1. Piknometer merupakan suatu alat untuk menentukan massa jenis suatu larutan,
dengan cara
a. Membilas terlebih dahulu piknometer dengan aseton.
b. Melihat berapa volume dari piknometernya (tertera pada bagian tabung ukur), biasanya
ada yang bervolume 25 ml dan 50 ml.
c. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong.
d. Memasukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.
e. Menutup piknometer apabila volume yang diisikan sudah tepat.
f. Menimbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.
g. Menghitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno
berisi fluida dengan massa pikno kosong.
h. Setelah mendapat data massa dan volume fluidanya, kita dapat menentukan nilai
rho/masssa jenis () fluida dengan persamaan: rho () = m/V=(massa pikno+isi)
(massa pikno kosong) / volume. Adapun satuan yang biasanya di gunakan yaitu massa
dalam satuan gram (gr) dan volume dalam satuan ml = cm3
i. Membersihkan dan mengeringkan piknomete

2. a. Volum molar adalah volum yang ditempati 1 mol gas pada suhu dan tekanan
tertentu.
b. Volum molar parsial adalah kontribusi pada volum, dari satu komponen dalam sampel
terhadap volum total.
c. Volume molar spesifik merupakan kotribusi pada volum dalam sampel waktu
(variabel intensif).
d. Volume molar nyata merupakan volume suatu larutan dalam keadaan sebenarnya
dan telah dikoreksi.
3. Untuk menentukan volume parsial dapat juga ditentukan dengan menggunakan suatu
fungi volum molar nyata.

4. Volume molar parsial salah satunya dipengaruh jumlah mol zat di dalam suatu sistem.
Apabila jumlah mol MgCl2 di dalam suatu sistem lebih besar dari NaCl maka volume
molar MgCl2 lebih besar, begitu juga dengan hal sebaliknya.

5. Volume molar parsial berfungi dalam hal industri seperti pembuatan amonia, karena
proses pembuatan amonia terjadi dalam kesetimbangan maka agar menghasilkan
produk yang lebih besar harus adanya pengetahuan mengenai volume parsial agar
dapat mengarahkan pergeseran ke arah produk. Selanjutnya dalam industri gas alam
harus adanya pengetahuna mengenai volume parsial agar wadah untuk memisahkan
suatu senyawa gas yang berbeda tepat dan tidak brlebihan yang dapat memicu
ledakan.

Anda mungkin juga menyukai