Anda di halaman 1dari 1

Latar belakang

Sejatinya setiap individu pasti mengharapkan hidup dengan nyaman dilingkungan yang
bersih dan asri, agar tempat tinggal sehari-hari dapat menciptakan udara yang sehat bagi
kebutuhan tubuh kita. Namun kondisi alam dan kebutuhan serta telah pudarnya rasa
keperdulian masyarakat akan hal itu, nampaknya akan terasa sulit dicapai pada zaman
sekarang. Salah satu yang kini menjadi permasalahan ditengah-tengah masyarakat terkait
kenyamanan lingkungan hidup adalah sampah. Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas
makhluk hidup yang identik dengan bahan buangan yang tidak memiliki
nilai,kotor,kumuh,dan bau. Sampah organik seperti dedaunan yang berasal dari tanaman sisa
sayur dan buah yang berasal dari rumah tangga memang sering menimbulkan permasalahan.
Baik itu masalah keindahan dan kenyamanan maupun masalah kesehatan manusia, baik
dalam lingkup individu, keluarga, maupun masyarakat. Masalah-masalah seperti timbulnya
bau tak sedap maupun berbagai penyakit tentu membawa kerugian bagi manusia maupun
lingkungan disekitarnya, baik materi ataupun psikis.
Masalah sampah juga masih terjadi di RW02 Kecamatan Semampir Kelurahan
Wonokusumo Surabaya. Hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok masih ditemukan
adanya perilaku masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Jarak TPS yang
cukup jauh dari pemukiman warga menjadi salah satu penyebab kenapa sampah-sampah yang
ada di lingkungan masih tidak tertata. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan rumah warga
yang terlihat kumuh serta masih banyak sampah yang menumpuk ataupun berserakan.
Masalah yang terjadi tersebut menjadikan nilai estetika lingkungan di RW 02 menjadi
berkurang. Selain itu banyak timbul masalah kesehatan terkait sampah yang tidak dikelola
dengan baik di lingkungan tersebut salah satunya adalah diare.
Dari masalah tersebut kelompok akan melakukan beberapa alternatif untuk
menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di RW 02 yaitu kerja bakti,bank sampah, dan
komposting. Pengelolaan sampah organik domestik dengan teknik komposting tanpa
penambahan sktivator pengomposan, disamping terdapat teknik pengolahan lain
menghasilkan produk yang bernilai lebih, baik dari segi ekonomi yaitu memiliki suplemen
bagi tanaman. Meskipun dalam metode ini tidak ditambahkan aktivator pengomposan, namun
kedalamnya ditambahkan organik agen (serbuk gergaji dan kotoran hewan) yang berfungsi
memacu pertumbuhan mikroba dan menambah unsur hara dalam kompos. Selain melakukan
pengelolaan sampah juga akan di manfaatkan agar memiliki nilai ekonomi dengan
menggunakan bank sampah. Hal ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat
agar dapat mengelola sampah sendiri dengan teknik terintegrasi serta dapat membuka
lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.

Anda mungkin juga menyukai