Anda di halaman 1dari 2

Proses akulturasi kebudayaan terjadi apabila suatu masyarakat atau kebudayaan

dihadapkan pada unsur-unsur budaya asing. Proses akulturasi kebudayaan bisa


tersebar melalui penjajahan dan media massa. Proses akulturasi antara budaya asing
dengan budaya Indonesia terjadi sejak zaman penjajahan bangsa Barat di Indonesia
abad ke-16. Sejak zaman penjajahan Belanda, bangsa Indonesia mulai menerima
banyak unsur budaya asing di dalam masyarakat, seperti mode pakaian, gaya hidup,
makanan, dan iptek. Pada saat ini, media massa seperti televisi, surat kabar, dan
internet menjadi sarana akulturasi budaya asing di dalam masyarakat. Melalui media
massa tersebut, unsur budaya asing berupa mode pakaian, peralatan hidup, gaya
hidup, dan makanan semakin cepat tersebar dan mampu mengubah perilaku
masyarakat. Misalnya, mode rambut dan pakaian dari luar negeri yang banyak ditiru
oleh masyarakat. Namun, dalam proses akulturasi tidak selalu terjadi pergeseran
budaya lokal akibat pengaruh budaya asing. Misalnya, pemakaian busana batik dan
kebaya sebagai busana khas bangsa Indonesia. Meskipun pemakaian busana model
barat seperti jas sudah tersebar di dalam masyarakat, namun gejala tersebut tidak
menggeser kedudukan busana batik dan kebaya sebagai busana khas bangsa
Indonesia. Pemakaian busana batik dan kebaya masih dilakukan para tokoh-tokoh
masyarakat di dalam acara kenegaraan di dalam dan luar negeri. Bahkan beberapa
desainer Indonesia seperti Edward Hutabarat dan Ghea Pangabean sudah mulai
mengembangkan busana batik sebagai alternatif mode pakaian di kalangan generasi
muda. Modifikasi busana tradisional tersebut ternyata dapat diterima oleh masyarakat
dan mulai dijadikan alternatif pilihan mode berbusana selain model busana barat.

Proses akulturasi berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal itu
disebabkan adanya unsur-unsur budaya asing yang diserap secara selektif dan ada
unsur-unsur budaya yang ditolak sehingga proses perubahan kebudayaan melalui
akulturasi masih mengandung unsur-unsur budaya lokal yang asli.

Unsur-Unsur Proses Terjadinya Akulturasi


Berkaitan dengan proses terjadinya akulturasi, terdapat beberapa unsur-unsur yang
terjadi dalam proses akulturasi, antara lain sebagai berikut.
1. Substitusi
Substitusi adalah pengantian unsur kebudayaan yang lama diganti dengan unsur
kebudayaan baru yang lebih bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Contohnya
yaitu sistem komunikasi tradisional melalui kentongan atau bedug diganti dengan
telepon, radio komunikasi, atau pengeras suara, dan juga para petani yang mengganti
alat pembajak sawah oleh mesin pembajak seperti traktor.
2. Sinkretisme
Sinkretisme adalah percampuran unsur-unsur kebudayaan yang lama dengan unsur
kebudayaan baru sehingga membentuk sistem budaya baru. Misalnya, percampuran
antara sistem religi masyarakat tradisional di Jawa dan ajaran Hindu-Buddha dengan
unsur-unsur ajaran agama Islam yang menghasilkan sistem kepercayaan kejawen.
Unsur-unsur budaya lama yang berfungsi padu dengan unsur-unsur budaya yang baru
sehingga membentuk sistem baru. Perpaduan ini sering terjadi dalam sistem
keagamaan, contohnya agama Trantayana di zaman Singosari yang merupakan
perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.
3. Adisi
Adisi adalah perpaduan unsur-unsur kebudayaan yang lama dengan unsur
kebudayaan baru sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Contohnya
adalah beroperasinya alat transportasi kendaraan angkutan bermotor untuk
melengkapi alat transportasi tradisional seperti cidomo (cikar, dokar, bemo) yang
menggunakan roda mobil di daerah Lombok dan juga di Kota Yogyakarta,
penggunaan kendaraan bermotor melengkapi sarana transportasi tradisional, seperti
becak dan andong.
4. Dekulturasi
Dekulturasi adalah proses hilangnya unsur-unsur kebudayaan yang lama digantikan
dengan unsur kebudayaan baru. Contoh dekulturasi adalah penggunaan mesin
penggilingan padi untuk mengantikan penggunaan lesung dan alu untuk menumbuk
padi dan juga delman atau andong diganti oleh angkot atau angkutan bermotor.

Ciri-ciri dari akulturasi


1.Munculnya sikap terbuka kebudayaan yang dipengaruhi
2.Adanya rasa kecocokan yang dirasakan oleh kelompok masyarakat
terhadap masuknya nilai nilai kebudayaan baru sehingga timbul rasa
menyukai

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Reffany
    Jurnal Reffany
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Reffany
    Reffany Dyah Septatiwi
    Belum ada peringkat
  • Fenotiazin
    Fenotiazin
    Dokumen6 halaman
    Fenotiazin
    Reffany Dyah Septatiwi
    Belum ada peringkat
  • Ulil Albab
    Ulil Albab
    Dokumen6 halaman
    Ulil Albab
    Reffany Dyah Septatiwi
    Belum ada peringkat
  • Tetes Mata
    Tetes Mata
    Dokumen24 halaman
    Tetes Mata
    Reffany Dyah Septatiwi
    Belum ada peringkat
  • Medication Error
    Medication Error
    Dokumen9 halaman
    Medication Error
    Reffany Dyah Septatiwi
    100% (1)
  • Kromatografi Kolom
    Kromatografi Kolom
    Dokumen24 halaman
    Kromatografi Kolom
    Reffany Dyah Septatiwi
    Belum ada peringkat