Anda di halaman 1dari 6

Ulil Albab

Hifdzan Silmi N.E


Reffany Dyah Septatiwi
Jihan Nurchairini
Menurut Al-Quran Ulil Albab ialah
sekelompok manusia tertentu yang
telah diberi keistimewaan oleh Allah
SWT. Diantara keistimewaannya adalah
mereka diberi hikmah, kebijaksanaan
dan pengetahuan yang diperoleh
secara empiris.
Kata-kata lain dalam Al-Quran untuk menggambarkan
sifat berfikir selain kata Ulil Albab
Nadzara, yaitu melihat secara abstrak dalam arti
berfikir (QS. Qaaf : 6-7)
Tafakkara, yaitu berfikir (QS. Al-Jasyiah: 12-13)
Fahima (fahhama) : (QS. Al-Anbiya: 78-79)
Tadzakkara. Berarti mengingat, memperoleh
peringatan, mendapat pelajaran, memperhatikan dan
mempelajari; yang kesemuanya mengandung
perbuatan berfikir (QS. An-Nahl: 17)
Tadabbara, yang berarti merenungkan (QS.
Muhammad: 24)
Faqiha, artinya mengerti, paham (QS. Al-Anam: 97)
Aqala, mengandung arti mengerti, memahami dan
berfikir (QS. Al-anfal: 22 dan QS. Al-Haj: 46)
Dari semua ayat yang tersebut di atas yang di
dalamnya terdapat kata nadzara, tafakkara,
fahima, tadzakkara, tadabbara, faqiha, ulul ilmi,
ulun nuha, dan ulul abshar, kesemuanya
mengandung suatu anjuran kepada manusia
agar mempergunakan akalnya. Dan
mempergunakan akal untuk berfikir itu
merupakan anjuran tegas dari Al-Quran sebagai
sumber utama umat Islam.
Ciri-Ciri Ulil Albab Dalam Al-Quran.
1. Orang-orang yang telah diberi hikmah.
2. Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu
3. Mampu memisahkan yang jelek dari yang baik.
4. Merenungkan terhadap segala ciptaan Allah yang ada di bumi dan di langit.
5. Bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakat,
sabar menunaikan apa yang diperintahkan Allah, memberi infaq dan menolak kejelekan
dengan kebaikan.
6. Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang ucapan, teori atau dalil
yang dikemukakan oleh orang lain.
7. Sanggup mengambil suatu pelajaran dari sejarah umat terdahulu dan mempelajari
berbagai sejarah bangsa kemudian dijadikan petunjuk dalam mengambil keputusan di
dalam kehidupan ini.
8. Mengambil pelajaran dari Al-Quran
9. Mereka bangun tengah malam dan mengisinya dengan rukuk dan sujud di hadapan Allah,
baik dalam keadaan suka maupun duka namun dia tetap tenang tidak kehilangan arah dan
pegangan. Dia tekun mengingat Allah lalu bersujud memohon ampunan dan ridlo Allah
10. Tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai