Anda di halaman 1dari 13

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

DENGAN BAHAN UTAMA BUAH PISANG

Disusun Oleh :
1. Annisa Utama Berliana (201413500568)
2. Desy Puji Astuti (201413500559)
3. Muhammad Iqball (201313500577)

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul kegiatan : Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam
Negeri
Dengan Bahan Utama Buah Pisang
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Muhammad Iqball
b. NIM/NPM : 201313500577
c. Jurusan : Pend. Matematika
d. Universitas : Universitas Indraprasta PGRI
3. Anggota Kelompok 1
a. Nama Lengkap : Annisa Utama Berliana
b. NIM/NPM : 201413500568
c. Jurusan : Pend. Matematika
d. Universitas : Universitas Indraprasta PGRI
4. Anggota Kelompok 2
e. Nama Lengkap : Desy Puji Astuti
f. NIM/NPM : 201413500559
g. Jurusan : Pend. Matematika
h. Universitas : Universitas Indraprasta PGRI
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Riajeng Kristiana SP.M,Si.
b. NIDN : 0330098103
c. Alamat Rumah : Jln. Raya Ciangsana

Jakarta, 2 Januari 2015

Menyetujui,

Ketua Kelompok Dosen Pendamping

( Muhammad Iqball, S.T ) ( Riajeng Kristiana SP.M, Si. )


NPM : 201313500577 NIDN : 0330098103

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................. vi
ABSTRAK.............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................
1.1 PERUMUSAN MASALAH.............................................................. 1
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT.............................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3

BAB 3 METODE PENULISAN......................................................................... 4

BAB 3 METODE PENULISAN......................................................................... 5

BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 6
5.1 KESIMPULAN................................................................................. 1
5.2 SARAN............................................................................................. 1

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 7

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Perekonomian di dunia, berkembang dari ekonomi agrikultur menjadi ekonomi


industri. Indonesia belum mampu berkompetisi dengan maksimal dengan negara lain di era
ekonomi industri, sehingga banyak sumber daya alam Indonesia dikuasai pihak asing.
Padahal Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan tenaga kerja yang memadai,
namun secara de facto yang diuntungkan justru industri asing yang menanamkan modalnya di
Indonesia.

Perkembangan ekonomi kreatif ini diyakini dapat menjawab tantangan permasalahan


perekonomian bangsa Indonesia sebagai wujud optimisme serta luapan aspirasi untuk
mendukung visi Indonesia menjadi negara yang maju. Ekonomi kreatif diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi perekonomian bangsa yang merupakan sektor strategis dalam
pembangunan nasional bangsa Indonesia ke depan.

Ekonomi kreatif dapat menciptakan nilai tambah dengan basis pengetahuan, termasuk
warisan budaya, serta tekonologi. Disamping itu karya kreatif Indonesia dapat mengangkat
bangsa Indonesia di luar maupun membangun rasa bangga di dalam negeri. Salah satu alasan
dari pengembangan industri kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh
pada kehidupan sosial, iklim bisnis, peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra
suatu kawasan tersebut. Dengan adanya ASEAN Community, kerjasama pelaku produksi
antar negara akan semakin berkembang untuk menciptakan efisiensi dengan nilai tinggi.
ASEAN Community akan meningkatkan nilai kompetitif negara-negara ASEAN untuk
menyediakan produk yang memiliki kualitas tinggi.

Penguatan daya saing industri dan pengamanan pasar produk dalam negeri sangat
diperlukan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendongkrak penggunaan produk-produk
dalam negeri, baik melalui penerapan berbagai macam regulasi teknis dan tata niaga untuk
pengamanan pasar dalam negeri, serta program-program promosi seperti kampanye cinta
produk dalam negeri, sosialisasi produk dalam negeri maupun pameran-pameran, serta
mengajak kepada semua pihak agar terus memberikan dukungan untuk meningkatkan daya
saing melalui optimalisasi penggunaan produk dalam negeri dengan menjaga kualitas dan
standar.
Peran strategis industri kuliner berpotensi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia
sehingga dalam penelitian ini akan membahas mengenai optimalisasi penggunaan produk
dalam negeri sebagai upaya mengembangankan sektor ekonomi guna membangun daya saing
lebih kompetitif.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan pokok permasalahan karya
tulis ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Dalam upaya mengoptimalisasi produk dalam negeri, penulis menggunakan bahan


baku utama buah pisang sebagai usaha industri kuliner yang berpotensi besar di
Indonesia.
2. Mengetahui cara mengolah bahan baku utama buah pisang sebagai usaha industri
kuliner.

3. Mengidentifikasi cara pemasaran produk usaha kuliner buah pisang sebagai upaya
optimalisasi produk dalam negeri.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan produk dalam negeri


sebagai upaya mengembangankan sektor ekonomi guna membangun daya saing lebih
kompetitif.

1. Memanfaatkan buah pisang sebagai bahan baku utama usaha industri kuliner yang
bergizi dan baik untuk kesehatan.

2. Menjadikan usaha industri kuliner pisang sebagai Learn The Basics Of Business.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia atau basic needs. Karena termasuk kebutuhan dasar, maka pemenuhan terhadap
pangan menjadi hal mutlak jika manusia ingin tetap bisa menjaga keberlangsungan hidupnya.
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia baru akan bisa memikirkan untuk mencapai
kebutuhan lainnya. Kebutuhan bersosialisasi (social needs), percaya diri (self esteem) dan
aktualisasi diri (self actualization) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.

Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku lagi sekarang. Pangan bukan lagi
produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata. Pangan saat ini
menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pangan berubah menjadi sebuah
industri kuliner yang memberikan tidak hanya cita rasa tapi juga kebutuhan lain manusia
untuk bersosialisasi maupun beraktualisasi. Sebab, industri kuliner yang berkembang saat ini
juga menyediakan ruang bagi konsumen untuk bisa berkumpul dengan komunitasnya melalui
layanan ruangan maupun jasa lainnya. Tidak mengherankan jika industri kuliner saat ini
tumbuh sangat subur.

Dalam dunia kuliner, Entrepreneur harus memiliki kemampuan dan kualitas ilmu
pengetahuan yang memadai mengenai konsep serta cerdas dalam memilih jenis makanan.
Pilihlah makanan yang diketahui dan dikuasai resepnya beserta dengan cara pembuatannya.
Melakukan riset merupakan salah satu hal penting sebelum memulai usaha, usahakan riset
mengenai makanan apa yang belum terjual di sekitar tempat kita, dan usahakan di tempat
tersebut tidak memiliki saingan. Jika membuka restoran atau usaha kuliner dan memiliki
banyak pesaing di daerah tersebut usahakan menciptakan beberapa inovasi dari menu
restoran yang merupakan hal unik yang membuat orang penasaran untuk mencobanya.

Pada saat memulai bisnis kuliner usahakan mulai dengan harga bersahabat untuk
menarik pelanggan dan berikan kualitas yang baik. Bersikap ramah kepada pelanggan
merupakan hal wajib, yang membuat orang merasa betah dan ingin kembali ke tempat kuliner
kita. Perhatikan pesanan dari pelanggan pada saat memesan menu, karena setiap pelanggan
memiliki selera yang berbeda. Kebersihan juga merupakan daya tarik lain untuk pelanggan,
karena pelanggan akan merasa nyaman pada saat makan ketika tempat usaha kita bersih dan
jauh dari hal hal yang kotor, seperti sampah lalat dan sebagainya. Jika pelanggan semakin
banyak atau bahkan sudah memiliki pelanggan tetap, usahakan untuk merekrut tambahan
pegawai dan lakukan pembesaran pada tempat usaha untuk meningkatkan mutu dari
pelayanan usaha.

Jam Operasional tetap juga dibutuhkan untuk mempermudah pelanggan dan


menambah jumlah pelanggan tetap dengan cara menentukan jam buka dan jam tutup dari
usaha kuliner kita agar tidak membingungkan pelanggan. Hal yang tidak boleh dilupakan
adalah Promosi yang merupakan hal penting dalam usaha, meskipun mutu pelayanan kita
tinggi namun tidak ada orang yang tahu, usaha kita tidak akan meningkat maka dari itu
kekuatan promosi sangatlah penting. Dengan kecanggihan teknologi, akan mempermudah
kita untuk melakukan promosi melalui lewat internet, brosur, papan iklan, dan sebagainya.
Disamping itu promosi dari mulut ke mulut juga lebih jitu dalam menarik pasar.

Entrepreneur kuliner yang hebat adalah Entrepreneur yang dapat menjaga kualitas
makanan dan pelayanan. Masyarakat cenderung lebih mempercayai kualitas yang diakui oleh
pelanggannya. Standar Operational Procedure (SOP) mencakup faktor pelayanan, menu dan
penyajian, sebaiknya ketiga faktor ini disesuaikan dengan standar yang berlaku. Perlu adanya
persepsi yang berkaitan dengan simbol atau ciri yang digunakan dalam eksterior dan interior,
kemasan makanan, dan pelayanan terhadap konsumen. Cara ini akan memudahkan orang
mengingat dan datang kembali ke bisnis kuliner kita.
Bisnis kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak diminati oleh para
Entrepreneur yang hidup di daerah mereka sebagai upaya mengembangkan makanan khas
daerah mereka dan memanfaatkannya sebagai bisnis kuliner sekaligus tempat wisata kuliner.
Bisnis kuliner kian marak lantaran memiliki lahan yang cukup potensial dan kreatif dalam
pengelolaannya. Berbagai kreasi makanan mulai dari yang unik sampai ekstrem digemari
pecinta kuliner Indonesia, termasuk dari segmen makanan tradisional. Dunia kuliner
Indonesia terbagi menjadi dua kubu yaitu kubu holistik yang memilih makanan yang sehat,
dan kubu lainnya yang lebih memilih makanan mewah, ekstrem atau mencari sensasi
kenikmatan kuliner yang berbeda.

Dalam sub tema Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri penulis ingin
mengembangkan usaha kuliner dengan bahan utama pisang yang nantinya dapat
dikombinasikan dengan bahan campuran lainnya sebagai upaya mengoptimalkan sumber
daya alam di Indonesia.

Pisang merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi di dunia untuk
alasan yang baik. Manfaat pisang sudah tidak diragukan lagi, ini sebabnya pohon pisang
menjadi salah satu tanaman yang menjadi primadona di Indonesia. Hampir di setiap pelosok
daerah, terdapat berbagai macam pisang. Bahkan disetiap kebun-kebun terdapat setidaknya
ada 1 buah pohon pisang. Buah yang satu ini memang multi guna, berbagai jenis makanan
menggunakan buah pisang sebagai bahan dasar ataupun pendampingnya. Pisang juga
fleksibel, bisa dimakan masakan segar, maupun dibuat dalam bentuk makanan olahan.

Buah kuning berbentuk melengkung yang dibungkus dengan segudang gizi besar.
Pisang tumbuh setidaknya disekitar 107 negara dan menempati peringkat keempat di antara
dunia tanaman pangan yang di nilai secara moneter. Manfaat kesehatan yang mungkin
didapatkan dari mengkonsumsi pisang termasuk menurunkan risiko kanker, asma,
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Rincian gizi pisang ukuran
sedang (sekitar 126 gram) dianggap satu porsi. Satu porsi pisang mengandung 110 kalori, 30
gram karbohidrat dan 1 gram protein. Selain itu, pisang menyediakan berbagai vitamin dan
mineral.
Buah Pisang juga dapat dijadikan usaha kuliner yang menjanjikan, karena bahan yang mudah
dan kandungan gizi nya juga baik untuk kesehatan tak heran buah ini sering dijadikan bahan
utama dalam masakan olahan. Berbagai macam olahan makanan dari buah pisang pun juga
sering dijadikan olahan daerah di beberapa daerah di Nusantara.

Seorang Entrepreneur harus mencintai produknya sendiri. Kecintaan akan produk


akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan dan membuat kerja keras terasa ringan.
Membuat seorang Entrepreneur mampu melewati masa-masa sulit. Antusiasme dan keuletan
sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah
usaha yang baru. Peluang kemajuan dalam usaha ini sangat besar dikarenakan SDM yang
memiliki keterampilan dan kemauan untuk mengolah buah pisang menjadi usaha industri
kuliner sudah memadai. Kebutuhan konsumen akan usaha kuliner ini dapat dimanfaatkan
oleh semua kalangan khususnya para pecinta kuliner.

BAB 3

METODE PENULISAN
Dalam Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode sebagai berikut :

1. Pra produksi
a. Tahap perencanaan
Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survei harga pasar yang
dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai usaha kuliner dengan bahan utama buah
pisang. Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar, minat
konsumen dan perencanaan inovasi sajian makanan lebih lanjut.
Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu melakukan studi
kelayakan terhadap usaha kuliner yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui apakah usaha kuliner ini memiliki prospek yang menguntungkan dan
memiliki prospek jangka panjang baik dari kualitas maupun pelayanan makanan.

b. Tahap persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam pemilihan dan
penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk menunjang proses produksi.
Persiapan dan pengadaan bahan baku utama untuk langkah awal memulai suatu usaha
kuliner. Persiapan bahan baku yang lengkap akan memudahkan saat proses produksi
sesuatu usaha kuliner.

c. Tahap pengadaan produk


Pembuatan sampel makanan diperlukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kualitas
suatu makanan sebelum dipasarkan dalam jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal
yang perlu dilaksanakan untuk mengetahui uji kelayakan guna pakai. Sampel yang dibuat
kemudian diperkenalkan sebagai acuan mengenali selera masyarakat luas atas cita rasa
dan bentuk sajian kuliner yang sesuai dengan masyarakat.

2. Produksi
a. Tahap pelaksanaan usaha kuliner
Tahap produksi merupakan kegiatan dari aktivitas wirausaha, kegiatan produksi memiliki
beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pembuatan
produk dan juga pemasaran kepada konsumen baik melalui media sosial maupun media
secara langsung dari mulut ke mulut.
Salah satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang
sangat penting karena denagn pemasaran produk yang dihasilkan dapat dipasarkan
kepada konsumen. Pemasaran dapat dilakukan berhasil ketika terdapat suatu strategi.

3. Pasca Produksi
a. Tahap pelaporan
Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca
produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data kegiatan mulai dari tahap pra produksi
dan tahap produksi dengan durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk
mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga diperoleh
data yang akurat sebagai bahan evaluasi.

A. Rencana Anggaran Biaya

1. Pelaksanaan dan Operasional Awal Pembuatan Kuliner Dari Pisang

Tabel 1. Daftar Harga Perlengkapan

No Bahan Baku Jumlah Harga Satuan Besarnya


1 Kertas A4 1 Rim 500 lbr Rp. 80 Rp. 40.000
2 Tinta 4 btl Rp. 30.000 Rp. 120.000
3 Jilid Proposal 6 buah Rp. 5000 Rp. 30.000
Total Rp. 190.000

2. Biaya Bahan Utama Pembuatan Usaha Kuliner

Tabel 2. Daftar Harga Bahan Utama

No Bahan Baku Jumlah Harga Satuan Besarnya


1. Bambu Petung 5m Rp. 10.000 Rp. 50.000 3. Biay
2. Bahan Pengawet 1 sachet Rp. 30.000 Rp. 30.000 a
3. Plitur 1 kaleng Rp. 60.000 Rp. 60.000
4. Amplas 10 lembar Rp. 5.000 Rp. 50.000
5. Kabel Listrik 50 meter Rp. 6.000 Rp. 300.000
6. Mangkok Lampu 10 buah Rp. 6.000 Rp. 60.000
Total Rp.550.000.
Peralatan Penunjang
Tabel 3. Daftar Harga Peralatan Penunjang

No Bahan Baku Jumlah Harga Satuan Besarnya


1. Gergaji Kayu 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
2. Bor Kayu 1 buah Rp. 600.000 Rp. 600.000
3. Pensil Gambar 3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000
4. Pisau 3 buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
Total Rp. 770.000

4. Penerimaan Usaha /bulan

Tabel 4. Daftar Penerimaan Usaha/bulan

No Jenis Penerimaan Jumlah Harga Satuan Besarnya


1. Penjualan Si 30 buah Rp. 50.000 Rp. 1.500.000
Babu
Total

Keterangan Perhitungan Biaya :

Total Biaya Awal :


Pelaksanaan dan Operasional Awal Pembuatan Si Babu + Tetap + Penunjang
= Rp. 190.000 + Rp. 550.000 + Rp. 770.000 = Rp.1.510.000
Total Biaya Produksi
= Total Investasi + Total Penyusutan + Total biaya operasional pertahun
= Rp. 550.000 + Rp. 45.833 + Rp. 770.000 = Rp. 1.365.833
Penjualan per tahun
= Rp. 1.500.000 x 12 = Rp. 18.000.000
HPP (Harga Pokok Penjualan)
Total cost per tahun
x 1000
Total produksi per tahun
Harga Pokok Penjualan =
Rp. 1.365.833
x 1000
Rp. 18.000.000
=
= Rp. 75,88
Analisis Biaya Manfaat
Keuntungan = Penerimaan Total Biaya Produksi
= Rp. 18.000.000 - Rp. 1.365.833
= Rp. 16.634.166,67/tahun
= Rp. 1.386.180,556/bulan
BEP (Break Even Point)
BEP terjadi bila TC=TR
BEP = Biaya operasional (per tahun) / harga
1.365.833
50.000
=
= 27,32 kemasan / bulan

Investasi Biaya Operasiona l


Laba Bersih Penyusutan
Pay Back Periode =
1.365.833
16.634.166,67 45.833,33
=

1.365.833
16.680.000
=
= 0,0818 tahun
= 29,88 hari atau 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai