Anda di halaman 1dari 19

CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

1.

Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efek

ketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda beda diantaranya adalah
dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normal bahkan banyak kasus orang
yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena overdosis
2.

Kebersihan sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga

kebersihan baik itu dari makanan yang kita makan, kebersihan pakaian yang kita gunakan
maupun lingkungan tempat tinggal kita. Sudah banyak orang yang terserang penyakit
dikarenakan kurang menjaga kebersihan
3.

Indonesia adalah negara yang majemuk. Terdapat banyak agama dan kepercayaan dan

selain itu suku budaya indonesia sangat beragam misalnya suku jawa, madura, batak, ambon
dan masih banyak lagi suku - suku yang memiliki ciri khas masing masing

CONTOH PARAGRAF INDUKTIF


1.

Banyak sekali orang yang terkena penyakit sebagai akibat dari kurangya kesadaran

menjaga kebersihan baik itu dari makanan, pakaian yang kita gunakan maupun lingkungan
tempat kita tinggal padahal hampir semua dari kita sudah tau bahwa kebersihan itu sangat
penting untuk kesehatan
2.

suku jawa, suku madura, batak dan ambon adalah salah satu dari sekian banyak suku

yang terdapat di Indonesia. Selain suku dan budaya yang beragam, terdapat pula berbagai
agama dan kepercayaan maka dari itu Indonesia dikenal dengan negara yang majemuk
3.

narkoba memiliki efek candu yang sangat kuat dan dari jenis jenis narkoba tersebut

ada yang dapat menyebabkan gairah meningkat, detak jantung meningkat, dan pada kondisi

tertentu dapat menyebabkan overdosis dan kematian. Menghindari narkoba adalah harga mati
karena sangat berbahaya bagi kesehatan
Dari beberapa contoh di atas sudah sangat jelas perbedaan maupun ciri dari paragraf deduktif
dan induktif, dari ketiga contoh tersebut sengaja saya gunakan contoh kalimat yang sama
antara paragraf deduktif dan induktif tentunya untuk memudahkan pemahaman antara kedua
jenis paragraf tersebut. Semoga artikel ini membantu dan memberikan pemahaman tentang
paragraf deduktif dan induktif yang merupakan salah satu materi pelajaran bahasa indonesia
dan jika berkenan silahkan juga lihat contoh kalimat fakta dan opini.

PENGGUNAAN KUTIPAN DALAM KARYA ILMIAH


11.03 SYAHRUL MUNIR NO COMMENTS

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Kutipan

Menurut Bernandus kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai
sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.[1]
Menurut Wasty kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana
tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai
penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting
dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.[2]
Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya
tulis.

2.2

Jenis Kutipan dalam Penulisan Karya Ilmiah.

Kutipan dalam karya ilmiah terbagi menjadi 2 jenis yaitu:


1.

Kutipan Langsung

Menurut Rameli Kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya
tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti
apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebaginya. Sebaiknya
kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada. [3]
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata yang
digunakan dalam bahan asli.[4]

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kutipan langsung adalah suatu
pernyataan atau pendapat yang digali dari sumber lain dengan tidak mengubah apapun yang
ada atau apa adanya.
Fungsi Kutipan Langsung. Kutipan langsung tidak dapat menghindari hal hal berikut:
a.

Untuk mengutip rumus rumus.

b.

Untuk mengutip peraturan peraturan hukum, undang undang, anggaran dasar,

anggaran rumah tangga, dan sebagian besar program kerja.


c.

Untuk mengutip peribahasa, sajak, atau dialog drama.

d.

Untuk mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah

pasti.
e.

Untuk mengutip beberapa statemen ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain

dikhawatirkan kehilangan maknanya.


f.

Untuk mengutip ayat ayat dari kitab suci.

Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:


a.

Kutipan langsung panjang

Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda
petik, dan diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dengan tiga spasi dari tepi kiri.[5]
Contoh kutipan langsung panjang:
Gorys Keraf (1983: 3) berpendapat bahwa:
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha

untuk mempengaruhi sikap dan

pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara.
b.

Kutipan langsung pendek

Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang tidak lebih dari empat baris dapat
digabungkan atau dirangkai dengan kalimat yang ada dalam satu paragraf atau alinea, tanpa
mengganggu penuturan yang sedang ditulis.Model lain adalah mempergunakan tanda petik
(quotation mark) di antara bagian yang dikutip.[6]
Contoh Kutipan langsung pendek:
Winarno (1988) berpendapat bahwa Tujuan karangan ilmiah adalah melaporkan keterangan
dan pikiran secara jelas, ringkas dan tegas.

2.

Kutipan Tidak Langsung

Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis
dengan kata katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok pokok pikiran, atau ringkasan
dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri. walaupun
yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap dinyatakan dengan menggunakan bahasa
Indonesia. [7]
Contoh kutipan tidak langsung
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983: 3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang
bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis.

2.3 Cara Mengutip Suatu Sumber dalam penulisan karya ilmiah


Pengutipan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung.
Jika ada dua penulis, pengutipan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis
tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan kutipan dilakukan dengan cara
menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dan kawan-kawan. Jika nama
penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam kutipan adalah nama lembaga yang

menerbitkan, nama dokumen yan diterbitkan, atau nama Koran. Untuk karya terjemahan,
kutipan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Kutipan dari dua sumber
atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung
dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Dalam mengutip suatu sumber untuk penulisan karya ilmiah terdapat dua cara :

1.

Cara mengutip kutipan langsung

a.

Kutipan kurang dari 40 kata

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (.) sebagai bagian
terpadu dalam tesk utama, dan di ikuti dengan nama penulis, tahun , nama dan nomor
halaman.
Nama penulis dapat ditulis dapat di tulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh :

Keraf (1980:111) mengatakan, penyusunan karya ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang
menarik perhatian dengan pokok persoala yang benar-benar diketahui daripada menulis
pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak diketahui sama sekali.

Nama penulis disebut dengan tahun penerbit dan nomor halaman.

Contoh :
Brotowidjoyo (1985: 33-34) mengatakan bahwa orang yang berjiwa ilmiah adalah orang
yang memiliki tujuh macam sikap ilmiah.

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (..).
Contoh :

Kesimpulan dari bentuk-bentuk rumusan masalah terdapat tiga yaitu, rumusan masalah
deskritif (variable mandiri) , komparatifv(perbandingan) dan asosiatif (hubungan) Sugyono,
2000: 42-46).

b.

Kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan yang berisi

40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks

yang

menadahuluinnya, ( tanpa tanda kutip ), ditulis 1,2cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan,
dan diketik dengan jarang spasi tunggal, dan nomor halaman juga ditulis.

Contoh :
Jhonston (1988: 217) menjelaskan sebagai berikut :
Trust is a particular level of the subjective probability with which an agent Assesses that
another agent or group of agents will perform a particular action both before he can monitor
such action and in a context in which it affects his own action.

c.

Kutipan yang sebagian yang dihilangkan

Kutipan yang sebagian yang dihilangkan adalah apabila dalam mengutip langsung ada katakata kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti tiga titik
Contoh :

Trust is a particular level of the subjective probability with which an agent Assesses that
another agent or group of agents will perform a particular action both before he can monitor
such action and in a context in which it affects his own action. Jhonston (1988: 217)

2.

Cara mengutip kutipan tidak langsung

Bahasa penulis sendiri ditulis tanda kutip dan terpadu dalam teks , Nama penulis bahan
kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitnya.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh :
Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada
mahasiswa tahun keempat.
2.4 Ketentuan Penggunaan Kutipan Dalam Karya Ilmiah
a.

Mengutip kata demi kata, walau hanya beberapa kata, tetapi beurutan maka harus ditulis

diantara tanda koma dan menyebutkan sumbernya. Ketentuan ini tdiak berlaku bagi penulis
abstrak yang terpaksa harus menggunakan kata-kata dalam tulisan aslinya. Juga tidak berlaku
untuk kutipan bagian buku yang telah diketahui umum secara luas dan setiap pembaca
mengetahui sumbernya, contohnya peribahasa yang lazim dipakai umum, petikan yang
diambil dari syair-syair, karangan-karangan atau uraian-uraian orang terkemuka.

b.

c.

Mengutip bagian suatu karangan haruslah dilakukan secara cermat dan lengkap.

Jika kutipan itu bukan satu kalimat utuh dan panjangnya kurang dari satu baris maka

kutipan tersebut dapat disisipkan dalam bagian uraian pokok dengan tanda pembuka dan
penutup.

d.

Bila kutipan itu satu kalimat utuh dan panjangnya lebih dari lima baris maka sebaiknya

kutipan diketik dengan huruf-huruf yang lebih kecil dan diatur dalam kolom terbitan yang
kecil pula. Dalam hal ini tidak diperlukan tanda buka dan tutup apabila memakai bahasa
dalam tulisan yang asli.

e.

Istilah-istilah seperti ibid, op cit, dan loc cit tidak perlu digunakan dalam karya ilmiah

karena pembaca tidak akan langsung mengetahui siapa yang membuat isi pernyataan itu.
Dalam karya ilmiah pada masa lalu istilah-istilah itu digunakan dan berarti sebagai berikut:

Ibid ibidem berarti kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain;
Op cit = opere citato berarti kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada
halaman yang berbeda dan telah diselingi sumber lain;
Loc cit = loco citato berarti kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah
disela oleh sumber lain.
f.

Jika nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut.

Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan


Tulislah nama akhir pengarang

Cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman didalam kurung, baru kutipan
ditampilkan, baik dengan kalimat langsung maupun dengan kalimat tidak langsung.

g.

Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut.

Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan


Tulislah nama akhir pengarang
Cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman didalam kurung, baru kutipan
ditampilkan, baik dengan kalimat langsung maupun dengan kalimat tidak langsung.

h.

Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut:

Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan.


Tampilkan kutipan, dan
Sebutkan nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik
dua, dan nomor halaman didalam kurung dan akhirnya diberi titik.
i.

Jika diperlukan dari satu buku rujukan untuk kepentingan pendapat tersebut dan buku-

buku ini membicarakan hal yang sama, penampilan kutipannya sebagai berikut:
Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya pengarang pertama dengan
memberikan et al.atau dkk. (berarti dan kawan-kawan) dibelakang nama tersebut.
j.

Jika kutipan hanya lima baris atau kurang dari lima baris, yaitu kutipan dicantumkan

didalam teks dengan jarak dua spasi bait dengan kutipan langsung atau dengan kutipan tidak
langsung, sedangkan kutipan yang lebih dari lima baris dicantumkan dibawah teks dengan
jarak satu spasi, dan menjorok sekitar lima pukulan mesin tik,baik disebelah kiri maupun
disebelah kanan, tanpa diberi tanda petik.
k.

Jika yang dikutip isi pernyataan dari internet, pencantumannya sebagai berikut:

Kasus dana hibah di KPU Batam ini hampir mirip dengan kasus di KPU Kabupaten Karimun
yang merugikan negara sekitar Rp2 miliar. Bedanya, pihak Kejari Karimun sudah melakukan
penahanan terhadap Ketua KPU Karimun Zulfikri dan Ketua Pokja Pemilihan, Darman
Munir.
(Sumber: http://sindikasi.inilah.com)
[1]

Bernandus

Huta.

Kutipan.

Dari

http://www.scribd.com/Bernandus_Huta_7318/d/77547863-KUTIPAN 8 Januari 2012.


[2] Wasty Soemanto, Pedoman Teknis Penulisan Skripsi, (Palangka Raya:Bumi Aksara,
1994), h. 33.
[3] Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009),
h.127.
[4] M.Hariwijaya, Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Citra Pustaka,
2006), h.84.
[5] Paridjata Westra, Pedoman Penulisan Skripsi, (Surabaya: Airlangga University Press,
2001), h.27.
[6] Paridjata Westra, Pedoman Penulisan Skripsi, (Surabaya: Airlangga University Press,
2001), h.27.
[7] Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009),
h.129.
Posted in: pendidikan

Penulisan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki yang Benar


berikut Cara Penulisan Daftar Pustaka
1. penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-turut dari atas ke
bawah, tanpa memakai angka ( , 2, 3, dan sebagainya )
2. dalam penulisan daftar pustaka butuh di perhatikan banyak hal di bawah ini :
menulis nama pengarang ( nama pengarang sisi belakang terlebih dulu ditulis, lantas diikuti
dengan nama depan )
catat tahun terbit buku, sesudah itu diberi sinyal titik (. )
catat tahun terbit buku memberikan garis bawah atau cetak miring. sesudah judul buku lantas
diberikan sinyal titik (. )
catat kota terbit serta nama penerbitnya. pada ke-2 sisi tersebut diberi sinyal titik dua ( : ),
setelah nama penerbit diberikan sinyal titik (. )
3. apabila dapat dipakai dua sumber pustaka atau lebih dengan pengarang yang sama, maka
sumber dirilis dari buku yang terlebih dulu terbit, lantas diikuti dengan buku yang baru terbit.
pada ke-2 sumber pustaka itu dibubuhkan sinyal garis panjang.
4. apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka bisa ditulis layaknya yang
dianjurkan oleh sophia ( 2002 ), di mana komponen bibliografi online tersebut ditulis seperti
berikut :

nama pengarang
tanggal revisi terakhhir
judul makalah
media yang memuat
url yang terdiri dari protocol/situs/path/file
tanggal akses
5. penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama ; penulisan nama
untuk awal memakai huruf besar terlebih dulu sesudah nama belakang ditulis beri ( sinyal
koma ), diawali dari nama belakang lantas beri ( sinyal koma ) serta dilanjutkan dengan nama
depan, ke-2 ; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga ; judul bukunya ingat ditulis
unakan huruf miring sesudah judul pakai ( sinyal titik ), keempat ; area diterbitkannya
sesudah area penerbitan pakai ( sinyal titik dua ), serta kelima ; penerbit buku tersebut
diakhiri dengan ( sinyal titik ). layaknya perumpamaan di bawah ini :
peranginangin, kasiman ( 2006 ). aplikasi situs dengan php serta mysql. yogyakarta : penerbit
andi offset.
soekirno, harimurti ( 2005 ). langkah gampang menginstall situs server berbasis windows
server 2003. jakarta : elex media komputindo.
6. penulisan daftar pustaka yang kian lebih satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.
pertama catat nama belakang dari penulis yang pertama sesudah nama belakang beri ( sinyal
koma ) lantas catat nama depan bila nama depan berbentuk singkatan catat saja singkatan itu
sesudah nama pertama selesai beri ( sinyal titik ) lantas beri ( sinyal koma ) untuk nama ke-2 /
ketiga ditulis sama layaknya nama sali alis tak ada pergantian, yang beralih penulisannya
cuma orang pertama namun orang ke-2 serta ketiga terus. sesudah penulisan nama ke-2

selesai, nah bila tiga penulis pakai sinyal serta ( & ) pada nama paling akhir begitupula bila
penulisnya cuma dua orang saja, sesudah penulisan nama selesai, ke-2; tahun pembuatan atau
cetakan buku tersebut dengan dimulai sinyal kurung buka serta kurung tutup/ ( ) sesudah itu
beri ( sinyal titik ). ketiga ; judul buku atau karangan sesudah itu beri ( sinyal koma ) serta
ditulis dengan huruf miring ok. keempat ; yakni penulisan area penerbitan/cetakan sesudah
itu beri ( sinyal titik dua : ) serta paling akhir kelima ; nama perusahaan penerbit buku atau
catatan tersebut serta diakhiri ( sinyal titik ) ok. untuk gelar akademik tidak ditulis dalam
penulisan daftar pustaka. nah ini perumpamaannya layaknya di bawah ini :
suteja, b. r., sarapung, j. a, & handaya, w. b. t. ( 2008 ). memasuki dunia e-learning, bandung :
penerbit informatika.
whitten, j. l., bentley, l. d., dittman, k. c. ( 2004 ). systems analysis and design methods.
indianapolis : mcgraw-hill education.

Contoh Penulisan Pustaka untuk Buku


Alloway, B.J. & D.C. Ayres. 1993. Chemical Principles of Environmental Pollution. Blackie
Akademic & Professional, London.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Untuk Buku Terjemahan


Draper, N.& H. Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi ke-2. Terjemahan Bambang
Sumantri. Gramedia, Jakarta.

Contoh Penulisan Pustaka dari Jurnal/majalah ilmiah


Swafford, J.O., G.A. Jones, C.A. Thornton, S.L. Stump & D.R. Miller. 1999. The Impact on
Instructional Practice of a Teacher Change Model. Journal of Research and Development in
Education. 32:69-82.

Contoh penulisan pustaka yang mengambil sumber dari Makalah yang tidak dipublikasikan
Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning), Hakikat,
Filosofi dan Contoh Implementasinya. Makalah pada penelitian Kurikulum Berbasis
Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual di Perguruan Tinggi. PMIPA FKIP Unlam,
Banjarmasin. Tidak di Publikasikan.
Contoh Penulisan Pustaka dengan sumber Publikasi oleh perusahaan/ Lembaga
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. 1996. Katalog
Sarjana FMIPA IPB 1995-1999. FMIPA IPB, Bogor.
Minitab Inc. 1991. Minitab Reference Manual V.8. State. College, USA.

Contoh Penulisan Pustaka yang mengambil sumber dari surat kabar/koran


Ada Nama Pengarang :
Jumani, M. 2012. Tembus Rimba Kahung. Banjarmasin Post. 27 Desember 2012. hal.. ..
(kolom ..)
Tidak ada Nama Pengarang :
Ditemukan, Antikanker Baru. Banjarmasin Post. 9 Agustus 2000. hal 6 (kolom 7-8).

Contoh Penulisan Pustaka yang mengambil sumber dari Internet :


Jumani,

M.

2013.

Kunci

Determinasi

Ordo

Serangga.

http://www.mjumani.net/2013/02/kunci-determinasi-ordo-serangga-part-1.html

1. Dari Buku
Nama Pengerang. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1980. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
2. Artikel dari koran
Nama Penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. Nama Koran. Tanggal terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum. Sinar Harapan, 1
September 1984.
3. Artikel dari majalah
Nama Penulis. Tahun terbit. Judul Artikel. Nama Majalah Nomor edisi.
Contoh:
Kleiden, Ignas. 2005. Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik. Tempo No. 50 tahun
XXXIII.
4. Artikel dari Internet

Nama Penulis. Tahun dibuatnya artikel (jika ada). Judul Artikel. Alamat situs. Tanggal
diaksesnya artikel.

Contoh:
Malik, Aji Istofana. 2006. Cara Menulis Daftar

Pustaka dan Catatan Kaki.

http://aurigamaulana.blogspot.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatankaki.html. Diakses tanggal 15 September 2010.

Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama.
Pertama tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda
koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah
nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga
ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya
orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua
selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika
penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan
atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah
itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan
ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah
itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan
tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan
daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning,
Bandung: Penerbit Informatika.

Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods.
Indianapolis: McGraw-Hill Education.
CONTOH CATATAN KAKI
1.

Buku

Nomor Nama Pengerang, Judul Buku (Kota terbit: Penerbit, Tahun terbit), hal.
Contoh:
3Keraf, Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: Gramedia, 1980), hal. 18.
2. Artikel dari koran
Nomor Nama Penulis, Judul Artikel, Nama Koran, Tanggal terbit, hal.
Contoh:
2Tabah, Anton, Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum, Sinar Harapan, 1
September 1984, hal. 25-26.
3. Artikel dari majalah
Nomor Nama Penulis, Judul Artikel, Nama Majalah, Tanggal terbit, hal.
Contoh:
1Kleiden, Ignas, Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik, Tempo, 1 Januari 2005, hal.
45.
4. Artikel dari Internet
Nomor Nama Penulis, Judul Artikel (online), Alamat situs.
Contoh:

Malik, Aji Istofana, Cara Menulis Daftar

Pustaka dan Catatan Kaki (online),

http://aurigamaulana.blgospt.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatan-kaki.html
Note:
Nama penulis ditulis secara terbalik, yaitu nama paling belakang ditulis di awal dan diberi
tanda koma. Misal nama penulis adalah Auriga Maulana Khasan ditulis menjadi Khasan,
Auriga Maulana.
Ketika penulisan daftar pustaka dan catatan kaki menjadi dua baris atau lebih, maka baris
kedua dan seterusnya ditulis secara menjorok
Penulisan nomor pada catatan kaki ditulis lebih kecil, semisal dengan font size 9

Anda mungkin juga menyukai