Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PENYULUHAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI


TAHUN 2016

Disusun oleh :

Ivan Buntara

406152056

Senam Nifas

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT


KANDUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI - BOGOR
PERIODE 6 JUNI 2016 20 AGUSTUS 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PENYULUHAN
TENTANG Senam Nifas
DI RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

A PENDAHULUAN

Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa kemasyarakatan
terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Rumah sakit juga mempunyai kewajiban
terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat di sekitar rumah sakit, sebagai
bagian dari usaha promotif kesehatan.

Masa nifas merupakan masa setelah melahirkan hingga 40 hari berikutnya. Pada masa
ini, berbagai peristiwa fisiologis maupun patologis dapat terjadi. Senam nifas bertujuan
untuk menjaga kesehatan ibu-ibu pasca melahirkan, mempercepat proses pemulihan yang
sedang berlangsung, dan mencegah terjadinya berbagai komplikasi yang dapat timbul
pada masa nifas. Sehingga diperlukan suatu edukasi khusus mengenai pengertian,
manfaat, serta cara-cara dalam melakukan senam nifas.

B TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Senam Nifas, diharapkan


masyarakat memahami tentang apa itu masa nifas, apa itu senam nifas, manfaat dari
senam nifas, kapan sebaiknya tidak melakukan senam nifas, persiapan sebelum
melakukan senam nifas dan cara melakukan senam nifas yang benar.

C TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat menjelaskan


kembali tentang :

Apa itu masa nifas

Apa itu senam nifas

Manfaat senam nifas

Kapan sebaiknya tidak melakukan senam nifas

Persiapan sebelum melakukan senam nifas

Cara melakukan senam nifas yang benar


D MATERI

Terlampir

E METODE

Ceramah

Tanya jawab

F KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui


ceramah oleh pembicara dan tanya jawab.

Rincian kegiatan :

1 Pelaksana : Koas Obgyn UNTAR :

Ivan Buntara (406152056)

2 Tempat : Depan Ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Ciawi

3 Waktu : Jumat, 24 Juni 2016 pukul 11.00 WIB

4 Pembimbing : dr. Diana Dewi

G CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Menentukan waktu dan tempat kegiatan

Menentukan tempat pembicara

Menyiapkan materi dan peralatan penyuluhan

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

H SASARAN

Terlaksananya kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

Peserta yang hadir mengerti dan paham mengenai materi yang disampaikan pada
penyuluhan tentang Senam Nifas
I DAFTAR HADIR

Terlampir
LAPORAN PENYULUHAN DI RSUD CIAWI

MATERI PENYULUHAN : Senam Nifas


HARI / TANGGAL /JAM : Jumat, 24 Juni 2016 pukul 10.00 WIB 10.32 WIB
TEMPAT : Depan Poliklinik Kebidanan RSUD Ciawi
PESERTA : 20 Orang
PEMBIMBING : dr. Diana

A KEGIATAN PENYULUHAN

No Langkah Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan 2 menit

2. Kegiatan Pokok
1 Menyampaikan pengertian masa nifas dan senam nifas
2 Menyampaikan manfaat senam nifas 20 menit
3 Menyampaikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan
senam nifas dan siapa saja yang sebaiknya tidak melakukan
senam nifas terlebih dahulu
4 Menyampaikan persiapan-persiapan sebelum melakukan
senam nifas
5 Menyampaikan langkah-langkah melakukan senam nifas

3. Kegiatan Penutup
Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta dan menarik
kesimpulan secara lisan.
10 menit
Terakhir mengucapkan salam dan terima kasih atas partisipasi
peserta.

Jumlah 32 menit
B EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN

Peserta penyuluhan tertarik mengikuti penyuluhan dapat dilihat yaitu :

1 Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama dan mau mengikuti jalannya


penyuluhan sampai selesai.

2 Ada partisipasi dari peserta sehingga terjadi diskusi tanya jawab antara pemberi
penyuluhan dengan peserta.
MATERI PENYULUHAN Senam Nifas

MASA NIFAS
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan hingga 40 hari berikutnya. Pada masa nifas, akan
terjadi berbagai proses pemulihan dan peristiwa fisiologis. Hal tersebut dapat berlangsung
hingga 8 minggu pasca partus. Beberapa peristiwa fisiologis yang terjadi selama masa nifas
antara lain :
Involusi uterus yang dapat berlangsung hingga 6 minggu
Keluarnya ASI oleh karena peningkatan kadar hormon prolaktin setelah kadar
estrogen dan progesteron menurun
Kembalinya tubuh ke keadaan seperti sebelum hamil

Selain peristiwa-peristiwa fisiologis tersebut, terjadi juga proses pemulihan. Proses


pemulihan yang utama melibatkan sistem kardiovaskuler dan sistem muskuloskeletal.
Namun, sering kali proses pemulihan ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

Proses pemulihan sistem kardiovaskuler


Terjadi perbaikan tonus otot polos dinding vena, penurunan volume darah yang beredar
dalam sirkulasi, kembalinya viskositas darah ke keadaan sebelum hamil, dan penurunan
tekanan darah serta cardiac output. Edema yang terjadi pada masa kehamilan dapat masih
terlihat pada masa nifas. Edema ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain intake
cairan yang meningkat, terjadinya kongesti saat ibu meneran, serta imobilitas pascapartus.

Proses pemulihan sistem muskuloskeletal


Proses pemulihan muskuloskeletal pada ibu nifas memakan waktu yang cukup lama. Pada
awal-awal masa pascapartus, kelemahan otot masih terjadi dan dapat berlangsung hingga 3
bulan. Kelemahan otot ini sering disertai dengan perubahan postur. Otot-otot abdomen dan
panggul selain mengalami kelemahan juga mengalami peregangan, sehingga meningkatkan
risiko terjadinya diastasis rekti, gangguan miksi, dan gangguan defekasi.
Ligamen-ligamen sering kali masih dalam keadaan teregang, termasuk ligamen-ligamen yang
menyangga persendian. Hal ini akan menyebabkan ketidakstabilan gerak dan postur.
Pemulihan sempurna dari otot-otot serta ligamen dapat memerlukan waktu hingga 4 5
bulan.

SENAM NIFAS
Senam nifas adalah gerakan-gerakan tubuh sebagai bentuk mobilisasi dini yang dilakukan
pada masa nifas. Senam nifas dapat membantu ibu untuk menjaga kesehatan, mempercepat
proses pemulihan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi ibu pada masa nifas.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya senam nifas antara lain :
Membantu mempercepat penyembuhan rahim, perut, dan otot-otot pinggul
Mengembalikan kelenturan otot-otot yang meregang selama hamil
Mencegah terjadinya komplikasi seperti mengompol, turunnya organ-organ pinggul,
sakit punggung dan pinggang, varises (pembuluh darah yang menonjol), kaki
bengkak, kram kaki
Melancarkan aliran darah tubuh
Menjaga postur tubuh tetap baik

Senam nifas sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah persalinan agar hasil yang
diharapkan segera terlihat dan dirasakan. Pada ibu yang melahirkan normal, dianjurkan mulai
melakukan senam nifas 6 jam setelah melahirkan, sedangkan pada ibu yang menjalani operasi
sectio caesarea, dianjurkan mulai melakukan senam nifas 8 jam setelah tindakan operasi
selesai. Namun, senam nifas belum dianjurkan pada ibu-ibu yang mengalami anemia, atau
memiliki riwayat penyakit jantung serta paru.

Sebelum melakukan senam nifas, ibu dapat melakukan persiapan seperti kegiatan senam pada
umumnya. Persiapan yang baik akan meningkatkan keinginan dan keberhasilan dalam
melakukan senam nifas. Beberapa hal yang dapat disiapkan antara lain:
Peralatan-peralatan senam seperti matras, bantal-guling, tape recorder, kursi, dan
handuk kecil
Ruangan yang nyaman dengan aliran udara yang baik
Pakaian senam dari bahan kaos. Pakaian yang digunakan sebaiknya tidak terlalu ketat
(agak longgar)
Pemanasan berupa gerakan ringan diiringi dengan latihan napas (menarik napas
panjang dan dalam, kemudian dihembuskan perlahan)

Gerakan-gerakan senam nifas


Senam nifas terdiri dari gerakan-gerakan yang ringan. Seluruh rangkaian gerakan senam nifas
berfokus pada perbaikan sirkulasi, penguatan otot-otot abdomen dan dasar panggul, serta
stabilisasi postur. Senam sirkulasi sebaiknya dilakukan sesering mungkin pada masa pasca
partus dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan sirkulasi, serta mengurangi risiko
terjadinya trombosis dan edema pada ekstremitas. Senam abdomen dilakukan dengan tujuan
mengembalikan panjang dan kekuatan otot sesegera mungkin ke keadaan sebelum hamil.
Senam panggul harus dilakukan sesegera mungkin dengan tujuan mempercepat proses
pemulihan, mencegah terjadinya gangguan miksi dan defekasi jangka panjang, mengurangi
rasa tidak nyaman di daerah perineum, serta memulihkan kemampuan mengendalikan otot-
otot panggul.

Berikut ini adalah gerakan-gerakan dalam senam nifas yang dapat dilakukan.
1 Duduk dengan bertumpu di lengan dan kaki diluruskan. Masing-masing kaki diangkat
sedikit dan dilakukan gerakan memutar pada pergelangan. Gerakan ini dapat memperbaiki
sirkulasi serta menguatkan otot kaki.

2. Duduk dengan bertumpu di lengan. Tungkai yang satu diletakkan di atas tungkai yang lain,
kemudian tungkai yang terbawah mengangkat ke atas secara perlahan. Gerakan dapat
ditambah dengan manuver valsava yang dipusatkan pada otot-otot miksi dan defekasi.
Gerakan ini dapat menguatkan otot-otot dasar panggul.
3. Duduk bersila, kemudian letakkan masing-masing tangan ke bahu sebagai tumpuan.
Gerakkan masing-masing lengan ke arah dalam dan luar secara berulang. Gerakan ini dapat
melatih otot-otot dada serta pernapasan.

4. Duduk dengan lutut sedikit ditekuk. Kemudian kedua lengan dipertahankan lurus ke depan
dan badan dicondongkan ke depan. Gerakan ini dapat mengecilkan otot-otot perut.

5. Dengan posisi merangkak, punggung ditekuk ke atas sambal melakukan manuver valsava.
Posisi ini dipertahankan selama 3 5 detik. Gerakan ini dapat menguatkan otot-otot dasar
panggul.
6. Melakukan push-up ringan dengan penekanan di daerah lutut. Gerakan ini dapat
menguatkan otot-otot perut dan tungkai.

7. Jalan di tempat, kemudian pinggul diputar dan punggung dibengkokan. Gerakan ini dapat
menguatkan otot tungkai dan menstabilkan postur.

8. Berdiri tegak dengan posisi tangan di samping, kemudian berlutut secara perlahan dan
tangan lurus ke depan dengan bertumpu di atas lutut. Gerakan ini dapat menguatkan otot-otot
perut dan otot-otot pinggul.
Referensi
1. Brayshaw E. Senam hamil & nifas: pedoman praktis bidan. Jakarta: EGC; 2005.
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, editors. Obstetri williams. Edisi 23.
Jakarta: EGC; 2012.
3. Kiranha VCD. Satuan acara penyuluhan: senam nifas untuk ibu post partum normal.
Foto-foto Kegiatan Penyuluhan
Laporan Pertanyaan Peserta Penyuluhan dan Jawabannya

1. Pertanyaan I : Bagaimana cara melakukan 2 gerakan yang terakhir? Belum terbayang.


Jawaban : (sambil memperagakan gerakan)
Gerakan untuk gambar pertama, jalan di tempat, kemudian pinggul diputar dan punggung
dibengkokan. Lakukan gerakan ini secara berulang dan perlahan-lahan saja, kira-kira 5 10
x. Tujuannya untuk menguatkan otot tungkai dan menstabilkan postur.
Gerakan untuk gambar kedua, berdiri tegak dengan posisi tangan di samping, kemudian
berlutut secara perlahan dan tangan lurus ke depan dengan bertumpu di atas lutut. Lakukan
gerakan ini juga secara berulang dan perlahan, kira-kira 5 10 x. Tujuannya untuk
menguatkan otot-otot perut dan otot-otot pinggul.

2. Pertanyaan II : Apakah setelah operasi sesar boleh melakukan senam ini?


Jawaban : boleh. Hanya saja rentang waktunya lebih lama sedikit daripada ibu yang lahir
secara normal, yaitu kira-kira 8 jam setelah operasi. Operasi sesar menyebabkan kerusakan
otot, jaringan yang lebih hebat, sehingga waktu yang aman untuk melakukan gerakan sedikit
lebih lama.
Laporan Pendamping Penyuluhan
Coass

Hari/tanggal : Jumat, 24 Juni 2016


Nama Coass : Ivan Buntara
Stase : Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
Materi : Senam Nifas
Jumlah Sasaran : 20 orang

Bogor, 24 Juni 2016

drg. Erli Romauli


DAFTAR HADIR

Hari : Jumat
Tanggal : 24 Juni 2016
Waktu : 11.00 WIB
Acara : Penyuluhan Koas Obstetri-Ginekologi mengenai Senam Nifas
Tempat: Depan Ruang Poliklinik Kebidanan RSUD Ciawi
No Nama Pekerjaan / Institusi Tanda Tangan
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Anda mungkin juga menyukai