Oleh
sedangkan titik lelehnya 368 C . Kelarutannya sangat sedikit larut dalam air dingin.
Identifikasi bahaya yang ditimbulkan dari kalium kromat adalah berbahaya dalam
kasus kontak kulit (korosif, iritan), kontak mata (iritan), menelan, inhalasi. Sangat berbahaya
dalam kasus kontak kulit (permeator). Tindakan pertolongan pertama jika terkontak dengan
kulit yaitu segera cuci kulit dengan air mengalir selama minimal 15 menit dan apabila terhirup
segera pindahkan ke udara segar (Anonim, 2016).
Alat
- dipasang sesuai dengan prosedur
- dipasang dan dipastikan tidak ada kebocoran dan diisi buret sampai 25 mL
- ditimbang erlenmeyer dengan teliti
Hasil
Kalium klorat
- ditimbang 0,2 gram
- dimasukkan pada erlenmeyer
- dipasang alat sesuai prosedur
- diamati kondisi setimbang permukaan air pada buret
- dipanaskan pelan-pelan erlenmeyer
- dicatat volume oksigen yang tertampung
- dicatat temperature dan tekanan barometer
- diulangi sebanyak 3 kali
Hasil
Natrium karbonat
- ditimbang 0,2 gram
- dimasukkan pada erlenmeyer
- ditimbang tabung reaksi dan diisi dengan 3 mL asam sulfat pekat kemudian
ditempatkan pada erlenmeyer (jangan direaksiakn dulu)
- dipasang alat sesuai prosedur
- digoyang pelan-pelan erlenmeyer hingga kedua reaktan bereaksi
- dicatat volume karbondioksida yang tertampung
- dicatat temperatur dan tekanan barometer
- diulangi sebanyak 3 kali
Hasil
4.1 Hasil
4.1.1 Data Percobaan
4.1.1.1 Penentuan Volume Molar Gas O2
Massa T Volume
Percobaan
KClO3( O2 h (cm)
ke- o
( C)
g) (mL)
Massa T Volume h
Percobaan
Na2CO3 CO2
ke- o
( C) (cm)
(g) (mL)
ptotal pgas Vm
(
p (
( (
L
mmHg mmHg
mmHg mol
) )
) )
mmHg (
(
mmHg
mmHg ) L
) mol
) )
4.2 Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan adalah volume molar gas. Volume molar gas sendiri
pengertiannya merupakan ukuran satu molar gas pada suhu dan tekanan tertentu yang dimana
keadaannya pada keadaan standar (STP). Percobaan kali ini menghitung volume molar gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2)
Percobaan pertama yaitu penentuan volume molar gas oksigen O 2 dengan
menggunakan KClO3 yang ditimbang sebanyakk 0,2 gram dan di lakukan dengan tiga kali
pengulangan. KClO3 digunakan kareana bahan tersebut bersifat konduktor. Prosedurnya
memanaskan kristal KClO3 yang sebelumnya di masukkan ke dalam sebuah erlenmeyer yang
telah di hubungkan dengan pipa kapiler bentuk U berskala yang berukuran 50 ml buret dan
pipa satunya tidak berskala. Reaksi pemanasan menghasilkan O 2 yang tekanannya akan
mendorong cairan akuades dalam pipa U tersebut maka besar pergeseran atau volume cairan
tersebut yang dapat di asumsikan sebagai volume dari gas O 2 tersebut. Gas memiliki volume
yang sama dengan wadahnya, jika gas tidak diberi wadah maka besarnya voleme gas dan
tekanan gas menjadi tak hingga. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Percobaan menghitung volume molar gas O2 mendapatkan tiga data yaitu pada suhu 60C
ketinggian yang diperoleh adalah 0,3 cm dan volume gas O 2 percobaan menghasilkan sebesar
0,4 ml, data yang kedua pada suhu 60 C memperoleh ketinggian1,5 cm dan volume gas O 2
percobaan menghasilkan sebesar 2,0 ml dan data yang ketiga memperoleh ketinggian 0,6 cm
pada suhu 60 C dan volume gas O2 percobaan menghasilkan 0,9 ml. Semakin tinggi suatu
percobaan yang didapatkan maka tekanan Pbar kan semakin tinggi pula dan juga volume gas
O2 yang didapatkan akan semakin banyak. Menurut teori semakin tinggi suatu suhu maka
volume yang dihasilkan akan semakin besar. Percobaan yang pertama menggunakan suhu
yang sama yaitu 60 C. Perhitungan yang dihasilkan volume molar gas oksigen pada saat STP
L
data pertama sebesar 22,24 mol .
Pada percobaan ke dua yaitu mereaksikan Na2CO3 dengan H2SO4 tanpa dipanaskan
sebab kedua senya tersebut tanpa perlu diberi perlakuan sudah dapat bereaksi untuk
menghasilkan gas CO2, pada reaksi ini prinsip pengukuran volumenya sama seperti pada
penentuan volume gas O2 diatas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
L L
adalah sebesar -1906,84 mol dan gas CO2 yang diperoleh sebesar -4570,87 mol .
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini yaitu gas O didapat dari hasil
pemanasan KClO dan gas CO diperoleh dari reaksi NaCO dengan HSO4. Volume molar
L
gas O yang diperoleh adalah sebesar -1906,84 mol dan gas CO2 yang diperoleh sebesar
L
-4570,87 mol .
5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini yaitu praktikan diharapkan untuk lebih berhati-hati
dalam melakukan percobaan dan juga praktikan harus lebih cekatan. Percobaan ini
menggunakan gas yang sangat cepat hilang dan harus dilakukan dengan cekatan dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2016.Material Safety Data Sheet of Sodium Carbonat. [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927263. [diakses pada tanggal 16
Oktober 2016].
Anonim.2016.Material Safety Data Sheet of Sulfuric Acid. [Serial Online].
https://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9925146.[diakses pada tanggal 16
Oktober 2016].
Anonim.2016.Material Safety Data Sheet of Calsium Chlorate. [Serial Online].
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927704.[diakses pada tanggal 16
Oktober 2016].
Atkins, P.W. 1990. Kimia Fisika. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Sukardjo. 1997. Kimia Anorganik. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Tim Penyusun.2016. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik I. Jember : FMIPA Kimia Universitas
Jember
LAMPIRAN
A. Pemanasan KClO3
1. Perhitungan Tekanan
P =gh
* 1
Kg m
1000 3
9,8 2 (0,3 102 m)
m s
29,4 Pa
P2=gh
*
Kg m 2
1000 3
9,8 2 (1,5 10 m)
m s
147 Pa
P3=gh
*
Kg m
1000 3
9,8 2 (0,6 102 m)
m s
58,8 Pa
3,95
0,60 mmHg mmHg
9
0,60 mmHg0,43 mmHg
0,17 mmHg 5. Perhitungan Tekanan Gas O2
Pgas O =Ptot al P H O ( 1r )
2 2
0,1755,3 ( 10,8 )
0,17 11,06
10,89 mmHg
P0 V 0 T gas
V gas =
T0 P gas
L
760 mmHg 22,4
mol 333 K
273 K (10,89)mmHg
L
1906,84
mol
3,95
3,002mmHg mmHg
9
3,002mmHg0,4 mmHg
2,602mmHg
2,60233,8 ( 10,8 )
4,16 mmHg
P0 V 0 T gas
V gas =
T0 P gas
L
760 mmHg 22,4
mol 305 K
273 K (4,16)mmHg
L
4570,87
mol