Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA
PEMERIKSAAN KREATININ DARAH
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Kreatinin (dari bahasa Yunani''''daging kreas,) adalah produk break-down dari


creatine phosphate dalam otot, dan biasanya diproduksi pada tingkat yang cukup konstan oleh
tubuh (tergantung pada massa otot).

Kimia, kreatinin merupakan turunan siklik terbentuk secara spontan dari creatine.

Kreatinin ini terutama disaring dari darah oleh ginjal, meskipun sejumlah kecil secara
aktif disekresi oleh ginjal menjadi urin. Ada sedikit-untuk-tidak reabsorpsi tubular kreatinin.
Jika penyaringan ginjal kekurangan, kadar meningkat. Oleh karena itu, kadar kreatinin dalam
darah dan urin dapat digunakan untuk menghitung bersihan kreatinin (CrCl), yang
mencerminkan laju filtrasi glomerulus (GFR). GFR secara klinis penting karena merupakan
pengukuran fungsi ginjal. Namun, dalam kasus disfungsi ginjal yang parah, tingkat bersihan
kreatinin akan "berlebihan" karena sekresi aktif dari kreatinin akan account untuk sebagian
kecil lebih besar dari jumlah kreatinin dibersihkan. Ketoacids, simetidin dan trimethoprim
mengurangi sekresi tubular kreatinin dan karenanya meningkatkan akurasi estimasi GFR,
khususnya dalam disfungsi ginjal berat. (Dengan tidak adanya sekresi, kreatinin berperilaku
seperti inulin.)

Sebuah estimasi yang lebih lengkap dari fungsi ginjal dapat dilakukan bila
menafsirkan darah (plasma) konsentrasi kreatinin bersama dengan urea. BUN-ke-kreatinin
rasio (rasio urea untuk kreatinin) dapat menunjukkan masalah lain selain yang intrinsik pada
ginjal, misalnya, tingkat urea dibangkitkan keluar dari proporsi kreatinin mungkin
mengindikasikan masalah pra-ginjal seperti deplesi volume.

Pria cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi dari kreatinin karena mereka
umumnya memiliki lebih banyak massa otot rangka dibanding wanita. Vegetarian telah
terbukti memiliki tingkat kreatinin yang lebih rendah.

b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar kreatinin darah

II. ISI
a. Prinsip
Darah diendapkan menggunakan larutan folin wu agar protein dan zat-zat
tereduksi lain tidak mengganggu penentuan. Kreatinin dalam suasana alkali
kuat dengan asam pikrat akan membentuk warna kompleks. Warna yang
terbentuk dapat dibaca pada spektrofotometer. Absorbansi maksimal terjadi
pada = 540nm
b. Alat dan Bahan
Alat : mikropipet
pipet ukur
Beaker glass
Tabung reaksi
Balm
Spektrofotometer
Pipet tetes

Bahan : asam pikrat jenuh


H2SO4 2N
Natrium Tungstat (wolframat) 10%
Standar kreatinin 1 mg%
Serum oxalat
Aquadest
NaOH

c. Prosedur
1. Buat darah bebas protein menurut folin wu, campur 7ml aquadest, 1 ml
serum oxalat, 1 mlh H2SO4 dan 1 ml Na Tungstat. Centrifuge 3 menit
kemudian disaring ambil filtratnya untuk penentuan.
2. Siapkan 3 tabung reaksi, isi setiap tabung sesuai komposisi berikut:

N TABUN FILTRA STANDA AQUADES ASAM NaO


O G T R T PIKRA H
T
1 Sampel 5ml - - 1ml 1ml
2 Standar - 3ml 2ml 1ml 1ml
3 Blanko - - 2ml 1ml 1ml
3. Homogenkan larutan, tepat 20 menit setelah didiamkan baca pada =
540nm

d. Hasil Pengamatan
Abs. Standar 1ml = 1,066
Abs. Sampel = 0,060
absorbansi sampel
Kadar kreatinin darah = X Kadar X f X 1/0,5 X 100%
absorbansi standar

0,006
= X (300g X 1/0,5 X 100%)
1,066

0,006 300 X 100 X 10


= X( g)
1,066 5

0,006
X (60.000 g)
1,066

0,006
= X 60 mg%
1,066

= 0,337 mg%

Tabel hasil pengamatan

kelompo Abs. Std 3 Abs. std 1 Abs. std 0.1 Abs. std Abs kadar
k ml ml ml pabrik sampel
1,2 1,094 1,14 6,25
3,4 0.053 0.125 0,094
5,6 0,053 0,108 0,059
7,8 1,026 0,019 0,11
9,10 1,066 0,060 0,337
11,12 1,066 0,068 0,064
Uji 0,106 0,195 0,92
pabrik

e. Pembahasan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh kadar kreatinin darah
kelompok kami yaitu 0,337 mg%. Kadar tersebut tidak sesuai dengan
referensi, yang harusnya sekitar 0,5-1,4.

Anda mungkin juga menyukai