Disusun oleh:
Kelompok 2
Keterangan gambar:
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta
untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat
katup pengatur ditutup
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik.
Cara Kerja:
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut
dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian
ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran
air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan
juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik
tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut
kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer
supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan,
daya dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.
4. PEROLEHAN DAYA AKTUAL SAAT KUNJUNGAN
5. KAPASITAS DAYA TERPASANG (MAKSIMUM)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatiluhur dibangun pada tahun
1957 sampai 1967, yaitu sekitar 10 tahun pembangunan. Pemasokan listrik sudah
dimulai sekitar tahun 1965. PLTA ini menggunakan tenaga dari generator yang
dihubungkan dengan turbin tempat penampungan tenaga listrik tersebut. Selain
energi kinetik dari air, PLTA Jatiluhur juga mengandalkan gerakan ombak atau
tenaga hidroelektrisitas yang merupakan sumber energi terbarukan lainnya.
Pasokan listriknya mampu mengaliri listrik di Pulau Jawa karena memiliki
kapasitas daya listrik hingga mencapai 187,5 MW.
6. PROSES KONVERSI LISTRIK HINGGA MASUK
JALUT/JARINGAN DISTRIBUSI PLN
1. Tahap I (Di Pembangkit Listrik)
Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi menjadi
energi listrik. Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam
beberapa jenis pembangkit listrik. Contohnya di PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air). Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah
menjadi energi listrik oleh generator.
2. Tahap 2 (Di Transformator Penaik Tegangan)
Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh
generator. Hal ini diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran
tidak terlalu tinggi. Dengan demikian perpindahan arus listrik
berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Tahap 3 (Di Gardu Induk)
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan
ke Gardu Induk. Di sini tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan
menengah 20 kV oleh transformator penurun tegangan.
4. Tahap 4 (Di Gardu Distribusi)
Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya menjadi
tegangan rendah 220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai
dengan kebutuhan di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke
rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.
5. Tahap 5 (Di Rumah Konsumen)
Energi listrik yang sampai pada konsumen dapat dimanfaatkan untuk
menonton TV, mendinginkan lemari es, menyerika, penerang ruangan,
dan lain-lain.