Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Hukum Islam

Adalah aturan yang dijalankan untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia ini
dan di akhirat dengan mengambil segala manfaat dan mencegah mudarat atau keburukan
yang tidak berguna bagi kehidupan.

Islam sebagai sebuah nama dari nama agama tidak diberikan oleh para pemeluknya
melainkan kata Islam pada kenyataannya dicantumkan dalam Quran, yaitu:
1. Wa radhitu lakum al-Islama dinan artinya Dan Allah mengakui bagimu Islam sebagai
Agama.
2. Inna ddina inda ilahi al Islam artinya Sesungguhnya agama disisi Allah adalah
Islam.
Dengan mengikuti sistematik iman,islam dan ikhsan yang berasal dari hadist Nabi
Muhammad kerangka dasar agama islam, terdiri dari (1) akidah, (2) syariah dan (3) akhlak.
Pada komponen akidah, ruang lingkup ajaran itu jelas sekali. Pada komponen akidah, ruang
lingkup itu tampak pula jika dihubungkan dengan iman kepada Allah dan para Nabi serta
Rasul-Nya.
Akidah, secara etimologis adalah ikatan, sangkutan. Dalam pengertian teknis makna
akidah itu adalah iman, keyakinan yang menjadi pegangan hidup setiap pemeluk agama
islam. Sedangkan yang dimaksud Syariah, dalam pengertian etimologis adalah jalan yang
harus ditempuh (oleh setiap umat islam). Dalam arti teknis, syariah adalah seperangkat
norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan
manusia lain dalam kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan
hidupnya. Norma ilahi yang mengatur tata hubungan itu berupa (a) kaidah ibadah dalam arti
khusus atau yang disebut juga kaidah ibadah murni, mengatur cara dan upacara hubungan
langsung manusia dengan Tuhan dan (b) kaidah muamalah yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat.
Disamping akidah dan syariah, baik ibadah maupun muamalah, ajaran islam meliputi
juga akhlak. Akhlak berasal dari khuluk yang berarti perangai, sikap, tingkah laku, watak,
budi pekerti. Perkataan itu mempunyai hubungan dengan sikap, perangai, tingkah-laku atau
budi pekerti manusia terhadap Khalik (pencipta alam semesta) dan makhluk (yang
diciptakan).
Dari ketiga komponen agama islam yang menjadi kerangka dasar ajaran islam itu
dikembangkan sistem-sistem islam, seperti misalnya, untuk menyebut beberapa sebagai
contoh sistem filsafat islam, sistem hukum islam, sistem pendidikan islam, sistem ekonomi
islam, sistem budaya islam. Disebut sistem, seperti disinggung diatas, karena sebagai
kesatuan ia terdiri dari bagian-bagian yang saling menopang dan bekerja sama untuk
mencapai satu tujuan yang baik tujuan masing-masing sistem itu sendiri maupun tujuan
sistem ajaran islam secara keseluruhan.
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi dari bagian agama Islam.
Hukum dalam konsepsi seperti hukum barat adalah hukum yang sengaja dibuat oleh manusia
untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat.
Adapun konsepsi hukum islam, dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah. Hukum
tersebut tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam
masyarakat, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan, hubunagn manusia dengan dirinya
sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dan hubungan manusia
dengan benda serta alam sekitarnya.

Mukallaf
adalah muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama (pribadi
muslim yang sudah dapat dikenai hukum). Seseorang berstatus mukallaf bila ia telah dewasa
dan tidak mengalami gangguan jiwa maupun akal.

Addin
Kata Al din berarti sesuatu yang dianut oleh manusia ketika berada dalam konteks
pembahasan mengenai keyakinan.

Almillah
Kata Al millah mempunyai arti sesuatu yang dianut oleh seseorang (al din) ketika ia berada
dalam konteks pembahasan mengenai keyakinan yang dianut oleh seseorang.

Ijtihad (Arab: )

adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa
saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas
dalam Al Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan
matang. Namun pada perkembangan selanjutnya, diputuskan bahwa ijtihad sebaiknya hanya
dilakukan para ahli agama Islam.Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat
manusia akan pegangan hidup dalam beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu atau
pada suatu waktu tertentu.

Impelentasi
adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara
matang dan terperinci.

Fungsi Zawajir
Fungsi hukum Islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi warga masyarakat dari segala
bentuk ancaman serta perbuatan yang membahayakan.

Fungsi Tanzim wa Islah al-Ummah


Fungsi tersebut adalah sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan memperlancar proses
interaksi sosial sehingga terwujudnya masyarakat harmonis, aman dan sejahtera.

SIFAT HUKUM ISLAM


Menurut Tahir Azhary ada tiga sifat hukum islam, yang pertama yaitu bidimensional, artinya
mengandung segi kemanusiaan dan segi ketuhanan (Ilahi). Disamping itu sifat bidimensional
yang dimiliki hukum islam juga berhubungan dengan sifatnya yang luas atau komprehensif.
Hukum islam tidak hanya mengatur satu aspek kehidupan saja, tetapi mengatur berbagai
aspek kehidupan manusia. Sifat dimensional merupakan sifat pertama yang melekat pada
hukum islam dan merupakan fitrah hukum islam. Sifat kedua adalah adil, ia mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan sifat dimensional. Dalam hukum islam keadilan bukan saja
merupakan tujuan, tetapi merupakan sifat yang melekat sejak kaidah-kaidah dalam islam
ditetapkan. Keadilan merupakan sesuatu yang didambakan setiap manusia baik sebagai
individu maupun masyarakat. Karena itu sebagai sifat ketiga dalam hukum islam adalah
individualistik dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai-nilai transendental yaitu wahyu
Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan sifat ini, hukum islam
memiliki validitas baik bagi perorangan maupun masyarakat. Dalam sistem hukum lainnya
sifat ini juga ada, hanya saja nilai-nilai transendental sudah tidak ada lagi. Tiga sifat hukum
islam yang asli itu juga mempunyai hubungan yang erat dengan dua sifat yang lain yakni
komprehensif dan dinamis.

Hukum perdata (islam) adalah


1. Munakahat mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan,
perceraian serta akibatnya.
2. Wirasah mengatur segala masalah yang berhubungan dengan pewaris, ahli waris,
harta peninggalan sertra pembagian warisan. Hukum kewarisan islam disebut juga ilmu
faraid.
3. Muamalat dalam arti yang khusus, mengatur masalah kebendaan dan hak-hak atas
benda, tata hubungan manusia dalam soal jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam.
Perserikatan, dan sebagainya.
Sedangkan hukum publik (islam) adalah
4. Jinayat memuat aturan-aturan mengenai perbuatan-perbuatan yang diancam dengan
hukuman baik dalam jarimah hudud maupun dalam jarimah tazir. Yang dimaksud dengan
jarimah adalah perbuatan pidana. Jarimah hudud adalah perbuatan pidana yang telah
ditentukan bentuk dan batas hukumannya dalam al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad.
Jarimah tazir adalah perbuatan pidana yang bentuyk dan ancaman hukumannya ditentukan
oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya.
5. Al-Ahkam As-sulthaniyah membiicarakan soal-soal yang berhubungan dengan kepala
negara, pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, tentara, pajak, dan sebagainya.
6. Siyar mengatur urusan perang dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama dan
negara lain.
7. Mukhashamat mengatur soal peradilan, kehakiman dan hukum acara.

Tujuan hukum islam


1. Memelihara Agama
Agama merupakan tujuan pertama hukum islam. Itu dikarenakan agama merupakan pedoman
hidup manusia dan di dalam agam islam selain dari komponen-komponen akidah yang
merupakan pegangan hidup setiap muslim serta akhlak yang merupakan sikap hidup seorang
muslim, terdapat juga syariah yang merupakan jalan hidup seorang muslim baik dalam
berhubungan dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat. Ketiga komponen itu, dalam
agama islam, berjalin berkelindan. Selain itu, agama islam memberi perlindungan kepada
pemeluk agama lain untuk menjalankan agama sesuai dengan keyakinanya. Agama islam
tidak memaksakan pemeluk agama lain untuk meninggalkan agamanya untuk memeluk
agama islam. Hal ini jelas disebutkan dalam QS Al-Baqarah:256 yang artinya tidak ada
paksaan untuk memasuki agama (islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang salah. Karena itulah maka hukum islam wajib melindungi agama yang dianut
oleh seseorang dan menjamin kemerdekaan setiap orang untuk beribadat menurut
keyakinannya.
2. Memelihara Jiwa
Menurut hukum islam jiwa harus dilindungi. Untuk itu hukum islam wajib memelihara hak
manusia untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Hukum islam melarang pembunuhan
sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana yang
dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatan hidupnya.
3. Memelihara Akal
Menurut hukum islam seseorang wajib memelihara akalnya, karena akal mempunyai peranan
yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Dengan mempergunakan akalnya,
manusia akan dapat berfikir tentang Allah, alam semesta dan dirinya sendiri. Manusia juga
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang tidak akan mampu
menjalankan hukum islam dengan baik dan benar tanpa mempergunakan akal yang sehat.
Penggunaan akal itu harus diarahkan pada hal-hal atau sesuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan hidup manusia. Tidak untuk hal-hal yang merugikan kehidupan.
4. Memelihara Keturunan
Dalam hukum islam, memelihara keturunan adalah hal yang sangat penting. Untuk itu dalam
hukum islam untuk meneruskan keturunan harus melalui perkawinan yang sah menurut
ketentuan-ketentuan yang ada dalam al-Quran dan as-Sunnah dan dilarang melakukan
perbuatan zina yang terdapat dalam QS 17 (Al-Isra) yang artinya dan janganlah kamu
mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk. Hukum kekeluargaan dan kewarisan islam adalah hukum yang secara khusus
diciptakan Allah untuk memelihara kemurnian darah dan kemaslahatan keturunan. Dalam
hubungan ini perlu dicatat bahwa dalam al-Quran, ayat-ayat hukum mengenai kedua bagian
hukum islam ini diatur lebih rinci dan pasti dibandingkan dengan ayat-ayat hukum yang
lainnya, agar pemeliharaan dan kelanjutan keturunan dapat berlangsung dengan sebaik-
baiknya.
5. Memelihara Harta
Menurut hukum islam harta adalah pemberian Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat
mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupannya. Oleh karena itu, hukum islam
melindungi hak manusia untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal dan sah serta
melindungi kepentingan harta seseorang, masyarakat dan negara, misalnya penipuan,
penggelapan, perampasan, pencurian dan kejahatan lain terhadap harta orang lain. Peralihan
harta seorang yang telah meninggal dunia pun juga diatur secara rinci oleh hukum islam agar
peralihan itu dapat berlangsung dengan baik dan adil berdasarkan fungsi dan tanggung jawab
seseorang dalam kehidupan rumah tangga dan masyarakat.
Jika diperhatikan secara sungguh-sungguh hukum islam ditetapkan oleh Allah adalah untuk
memenuhi keperluan hidup manusia itu sendiri, baik keperluan hidup yang bersifat
primer,sekunder maupun tersier.

Relevansi

Absahnya valid

PROSES RASIONAL
Proses menyeluruh

INTRUMENTAL

MADZAB
Golongan

TRANSENDENTAL

RUKUN SHOLAT

Anda mungkin juga menyukai