Anda di halaman 1dari 14

Nama : AHMAD HUSYAIN DONGORAN

NIM : 140120062

MK : TEKNIK TENAGA LISTRIK

KELAS : A4

A. MOTOR SHUNT

Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt berbeda dengan motor yang
sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan armature.
Harus ingat bahawa teori elektronika dasar bahwa sebuah sirkuit yang parallel juga
disebut sebagai shunt. Karena gulungan kawat diparalel dengan armature, maka disebut
sebagai shunt winding dan motornya disebut shunt motor. Motor DC shunt memiliki
skema berikut:

Gambar 2.1 Rangkain Motor Shunt


Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan
karena diameter kawat kecil. Sedangkan kelemahannya yaitu daya keluaran yang
dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil.

Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran
seperti pada medan kumparan seri. Hal ini berarti motor parallel mempunyai torsi awal
yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik, resistansi yang tinggi pada
kumparan parallel menjaga arus mengalir lambat.

Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan
menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk membuat
kumparan armature memulai putaran. Dalam industry, motor shunt digunakan pada Mesin
bubut, Drills, Boring Mills, pembentuk, dan Spinning. Berikut adalah contoh boring mills
yang sering digunakan pada industri.
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban.
Perubahan kecepatan hanya sekitar 10 %. Misalnya untuk pemakaian kipas angin, blower,
pompa centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk pengerjaan kayu dan
logam.

B. MOTOR SERI

Motor ini dipasang secara seri dengan kumparan armature. Motor ini, kurang stabil.
Pada torsi yang tinggi kecepatannya menurun dan sebaliknya. Namun, pada saat tidak
terdapat beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang sangat tinggi.
Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada elevator dan Electric Traction. Kecepatan
ini juga dibutuhkan pada mesin jahit. Motor DC disusun dengan skema berikut:

Gambar Rangkaian Motor Seri


Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.

Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :


Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar. Sedangkan
kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban yang
dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnit yang dihasilkan oleh kumparan
seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak stabil.
Karena kumparan medan terseri dengan kumparan armature, motor DC seri
membutuhkan jumlah arus yang sama dengan arus yang mengalir melalui kumparan
armature.Pengoperasian dari motor ini sangat mudah untuk dimengerti. Kita tahu, bahwa
kumparan medan terkoneksi secara seri dengan kumparan armature. Hal ini berarti bahwa
power akan teraplikasi pada salah satu ujung dari kumparan medan yang seri dan ujung
lain dari kumparan armature yang terkoneksi dengan brush.
Ketika voltase diberikan, arus mulai mengalir dari terminal power supply yang
negative ke kumparan yang seri dan kumparan armature. Kumparan armature tidak
berputar ketika tegangan pertama kali diberikan dan satu-satunya hambatan pada sirkuit
berasal dari konduktor yang digunakan pada armature dan kumparan penguat medan.
Kerena konduktor ini sangat besar, maka konduktor ini hanya akan memiliki hambatan
yang kecil.
Hal ini menyebabkan motor mengambil arus yang besar dari power supply. Ketika
arus yang besar mulai mengalir ke kumparan penguat medan dan kumparan armature
maka akan terbentuk medan magnetic yang cukup kuat. Karena arusnya amat besar, hal
ini menyebabkan kumparan menjadi jenuh, yang akan memproduksi medan magnet yang
amat kuat.
Dalam industry, motor ini digunakan sebagai electric traction, elevator, kompresor
udara, penyedot debu, dan pengering rambut. Contoh yang nyata, dapat kita temui pada
mesin mobil. Ketika pada saat pertama kali dihidupkan, mobil memerlukan tenaga
putaran yang kuat untuk membuat mesin dalam mobil hidup. Motor-motor seri cocok
untuk penggunaan yang memerlukan torsi penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan
alat pengangkat hoist

C. MOTOR KOMPOND

Motor DC Kompond. Pada umumnya Motor DC Kompond dibuat untuk mengurangi


kelemahan yang terjadi pada Motor DC Shunt maupun Seri. Jenisnya ada dua macam,
yaitu Motor DC Kompond Panjang dan Motor DC Kompond Pendek, ciri khas yang
membedakan keduanya yaitu tata letak kumparan penguat medan tambahan diletakkan
seri dengan kumparan penguat medan pada Motor DC Shunt dan ini desebut Motor DC
Kompond Pendek. Sedangkan pada Motor DC Kompond Panjang, kumparan penguat
medan tambahan diletakkan secara seri antara Kumparan armatur dan kumparan penguat
medan shunt pada Motor DC Shunt.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini.. Dalam industri, motor ini digunakan untuk pekerjaan apa
saja yang membutuhkan torsi besar dan kecepatan yang constant.

Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin
tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
dibawah disebut motor kompon shunt panjang.

Gambar Rangkaian Motor Kompon Panjang


Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar dibawah disebut motor
kompon shunt pendek

Gambar Rangkain Motor Kompon Pendek

Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan
mana yang kuat (kumparan seri atau shunt). Namun pada umumnya mempunyai moment
start yang besar, sehingga seperti pada motor seri perubahan kecepatan sekitar 25 %
terhadap kecepatan tanpa beban. Misalnya untuk pemakaian pompa plunger, pemecah,
bulldozer, elevator dan lain-lain. Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan
medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt
tambahan maka disebut motor kompon shunt panjang. Motor kompon mempunyai dua
buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Dan Bila motor
shunt diberi tambahan penguat seri maka disebut motor kompon shunt pendek.
Contoh soal generator DC penguat seri dan paralel

1. Suatu generator arus searah seri, 50 KW, 250 Volt, resistans kumparan jangkar 0,1
ohm, rugi tegangan pada sikat tidak ada. Hitung

a. Arus jangkarnya bila bekerja pada beban penuh

b. Resistans medan seri bila tegangan yang dibangkitkan =300 Volt

Penyelesaian:

Pakai gambar 2-14 dengan data berikut, Poutput = 50 kW; Vt = 250 Volt ; Ra = 0,1 ohm
Dan Eg = 300 Volt

a. Arus jangkarnya:
b. Resistans Medan Seri

Eg = Vt+IaRa+IRs+ si

300 = 250 + 200x0.1 + 200x Rs+0

300 = 270 + 200x Rs

Rs = 0,15 ohm

2. Generator DC seri mempunyai besar hambatan armatur 25 , hambatan


kumparan seri 100 , serta rugi inti dan rugi gesek 200 watt dengan tegangan beban
250 V. Hitunglah :

a. GGL armatur

b. PO (daya output)

c. rugitotal

d. PIN (daya input)

e. ekonomis
Diketahui:

Ra = 25 Rs = 100 Vt =
250 V

Rugi-rugi = 200 watt

Jawab :

Rtotal = Ra + Rs

= 25 + 100

= 125

I = Ia = Is = IL = Vt / Rtotal = 250 / 125 = 2 A

a.) Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt

= I . Ra + I . Rs + Vt

= I (Ra + Rs) + Vt

= 2 (125) + 250

= 500 V

b.) Po = Vt . IL

= 250 . 2

= 500 watt

c.) rugitotal = rugiarmatur + rugikumparan seri + rugi-rugi

= (Ia)2 . Ra + (Is)2 . Rs + rugi-rugi

= 22 . 25 + 22 . 100 + 200

= 100 + 400 + 200


= 700 watt

d.) PIN = Po + rugitotal

= 500 + 700

= 1200 watt

e.) ekonomis = Po / Pin x 100 %

= 500 / 1200 x 100 %

= 41,67 %

Contoh soal generator kompon

1. Suatu generator kompon panjang melayani beban 50 amper pada tegangan


terminal 500 volt, mempunyai resistans jangkar, medan seri dan medan shunt masing-
masing 0,05 ohm; 0,03 ohm dan 250 ohm. Rugi tegangan sikat 1 volt per sikat. Jika
output prime mover atau penggerak mula 27,5 kW, hitung :

a. Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar. b.


Efisiensi dari generator.

Penyelesaian :

Pakai gambar 2-16, dengan data berikut,

I = 50 Amp ; Vt = 500 volt; Ra = 0,05 ohm

Rs = 0,03 ohm ; Rah = 250 ohm a)

Eg = Vt + Ia Rs + Ia Ra + vsi

= 500 + (52 x 0,03) + (52 x 0,05) + (2 x 1)

= 506,16 volt

b) Output penggerak mula menjadi daya input (Pinput) dari generator = 27,5 Kw ;
sedangkan daya output generator (Poutput) = I x V =500 x 50 = 25 kW
2. Suatu generator arus searah kompon pendek 20kW bekerja dengan beban
penuh pada tegangan terminal 250 Volt. Resistans kumparan jangkar, kumparan medan
seri, dan kumparan medan shunt masing-masing sebesar 0,05 ohm, 0,025 ohm,
dan 100 ohm. Hitung tegangan yang harus dibangkitkan oleh jangkar.

Penyelesaian:

Pada gambar 2-15 dengan data berikut, Poutput =


20kW; Vt =250 Volt

Rs= 0,05 ohm; Rs = 0,025 ohm dan Rsh = 100 ohm


Ia = Ish + I=80+2,48=82,48 Amper

Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar : Eg = Vt+IaRa+IRs+ si

= 250 + (82,48x0,05)+(80x0,025)+0
= 250+4,12+2 = 256,12 Volt

Contoh generator shunt

1. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada
tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat
seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper, tegangan sumber arus searah
untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masuk kumparan medan?.

Penyelesaian :

Lihat rangkaian ekivalen generator arus searah berpenguatan bebas, gambar 2-

12, datanya :

Ia = I = 450 Amper ; Ra = 0.03 Ohm

Vt = 230 Volt ; Vf =220Volt

Rf = 50 Ohm ; If = 4 Amper

Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar (Eg) : Eg = Vt + Ia Ra + vsi

= 230 + (450 x 0.03) + 2 = 245.5 volt


Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur
arus medan : Vf = If + (Rf + R)

230 = 4(50 + R)
R = 75 Ohm

2. Suatu generator arus searah shunt, 4 kutub, mempunyai 55 alur jangkar, tiap alur
berisi 8 penghantar. Bila kecepatan generator 900 rpm, fluks/kutub 5.6 x 106 maxwell
dan garis edar paralel 4, hitung EMF/tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar, jika
arus jangkar 100 Amper, resistans kumparan jangkar 0.05 Ohm, rugi tegangan pada
semua sikat 2 Volt, hitung tegangan terminal generator!.

Penyelesaian :

EMF yang dibangkitkan oleh jangkar : Eg =


369,6 vo

ditanya :

Eg = 369.6 Volt; Ra = 0.05 ohm, Ia = 100 Amper

Tegangan terminalnya : Vt = Eg-IaRa- si

= 369,6-(100x0,05)-2
= 362,6 Volt

3. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada
tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat
seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper, tegangan sumber arus searah
untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masuk kumparan medan?.

Penyelesaian :

Lihat rangkaian ekivalen generator arus searah berpenguatan bebas

Ia = I = 450 Amper ; Ra = 0.03 Ohm

Vt = 230 Volt ; Vf =220Volt

Rf = 50 Ohm ; If = 4 Amper
Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar
(Eg) : Eg = Vt + Ia Ra + vsi

= 230 + (450 x 0.03) + 2 = 245.5 volt

Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur


arus medan : Vf = If + (Rf + R)

230 = 4(50 + R)

Anda mungkin juga menyukai