NIM : 140120062
KELAS : A4
A. MOTOR SHUNT
Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt berbeda dengan motor yang
sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan armature.
Harus ingat bahawa teori elektronika dasar bahwa sebuah sirkuit yang parallel juga
disebut sebagai shunt. Karena gulungan kawat diparalel dengan armature, maka disebut
sebagai shunt winding dan motornya disebut shunt motor. Motor DC shunt memiliki
skema berikut:
Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran
seperti pada medan kumparan seri. Hal ini berarti motor parallel mempunyai torsi awal
yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik, resistansi yang tinggi pada
kumparan parallel menjaga arus mengalir lambat.
Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan
menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk membuat
kumparan armature memulai putaran. Dalam industry, motor shunt digunakan pada Mesin
bubut, Drills, Boring Mills, pembentuk, dan Spinning. Berikut adalah contoh boring mills
yang sering digunakan pada industri.
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban.
Perubahan kecepatan hanya sekitar 10 %. Misalnya untuk pemakaian kipas angin, blower,
pompa centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk pengerjaan kayu dan
logam.
B. MOTOR SERI
Motor ini dipasang secara seri dengan kumparan armature. Motor ini, kurang stabil.
Pada torsi yang tinggi kecepatannya menurun dan sebaliknya. Namun, pada saat tidak
terdapat beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang sangat tinggi.
Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada elevator dan Electric Traction. Kecepatan
ini juga dibutuhkan pada mesin jahit. Motor DC disusun dengan skema berikut:
C. MOTOR KOMPOND
Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin
tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
dibawah disebut motor kompon shunt panjang.
Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan
mana yang kuat (kumparan seri atau shunt). Namun pada umumnya mempunyai moment
start yang besar, sehingga seperti pada motor seri perubahan kecepatan sekitar 25 %
terhadap kecepatan tanpa beban. Misalnya untuk pemakaian pompa plunger, pemecah,
bulldozer, elevator dan lain-lain. Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan
medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt
tambahan maka disebut motor kompon shunt panjang. Motor kompon mempunyai dua
buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan angker. Dan Bila motor
shunt diberi tambahan penguat seri maka disebut motor kompon shunt pendek.
Contoh soal generator DC penguat seri dan paralel
1. Suatu generator arus searah seri, 50 KW, 250 Volt, resistans kumparan jangkar 0,1
ohm, rugi tegangan pada sikat tidak ada. Hitung
Penyelesaian:
Pakai gambar 2-14 dengan data berikut, Poutput = 50 kW; Vt = 250 Volt ; Ra = 0,1 ohm
Dan Eg = 300 Volt
a. Arus jangkarnya:
b. Resistans Medan Seri
Eg = Vt+IaRa+IRs+ si
Rs = 0,15 ohm
a. GGL armatur
b. PO (daya output)
c. rugitotal
e. ekonomis
Diketahui:
Ra = 25 Rs = 100 Vt =
250 V
Jawab :
Rtotal = Ra + Rs
= 25 + 100
= 125
a.) Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt
= I . Ra + I . Rs + Vt
= I (Ra + Rs) + Vt
= 2 (125) + 250
= 500 V
b.) Po = Vt . IL
= 250 . 2
= 500 watt
= 22 . 25 + 22 . 100 + 200
= 500 + 700
= 1200 watt
= 41,67 %
Penyelesaian :
Eg = Vt + Ia Rs + Ia Ra + vsi
= 506,16 volt
b) Output penggerak mula menjadi daya input (Pinput) dari generator = 27,5 Kw ;
sedangkan daya output generator (Poutput) = I x V =500 x 50 = 25 kW
2. Suatu generator arus searah kompon pendek 20kW bekerja dengan beban
penuh pada tegangan terminal 250 Volt. Resistans kumparan jangkar, kumparan medan
seri, dan kumparan medan shunt masing-masing sebesar 0,05 ohm, 0,025 ohm,
dan 100 ohm. Hitung tegangan yang harus dibangkitkan oleh jangkar.
Penyelesaian:
= 250 + (82,48x0,05)+(80x0,025)+0
= 250+4,12+2 = 256,12 Volt
1. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada
tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat
seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper, tegangan sumber arus searah
untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masuk kumparan medan?.
Penyelesaian :
12, datanya :
Rf = 50 Ohm ; If = 4 Amper
230 = 4(50 + R)
R = 75 Ohm
2. Suatu generator arus searah shunt, 4 kutub, mempunyai 55 alur jangkar, tiap alur
berisi 8 penghantar. Bila kecepatan generator 900 rpm, fluks/kutub 5.6 x 106 maxwell
dan garis edar paralel 4, hitung EMF/tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar, jika
arus jangkar 100 Amper, resistans kumparan jangkar 0.05 Ohm, rugi tegangan pada
semua sikat 2 Volt, hitung tegangan terminal generator!.
Penyelesaian :
ditanya :
= 369,6-(100x0,05)-2
= 362,6 Volt
3. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper pada
tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat
seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper, tegangan sumber arus searah
untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa
besarnya resistans pengatur arus masuk kumparan medan?.
Penyelesaian :
Rf = 50 Ohm ; If = 4 Amper
Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar
(Eg) : Eg = Vt + Ia Ra + vsi
230 = 4(50 + R)