Dalam hal-hal yang sudah dikemukakan , jelas bahwa hukum Islam itu luas,
bahkan luasnya hukum Islam tersebut masih dapat dikembangkan lagi sesuai
dengan aspek-aspek yang berkembang dalam masyarakat yang belum
dirumuskan oleh para fuqaha ( para yuris Islam )di masa lampau, seperti hukum
bedah mayat, hukum bayi tabung, keluarga berencana, bunga bank, euthanasia,
dan lain sebagainya serta berbagai aspek kehidupan lainnya yang dapat
dikatagorikan sebagai hukum Islam apabila sudah dirumuskan oleh para ahli
hukum Islam melalui sumber hukum Islam yang ketiga, yakni Al-rayu dengan
menggunakan ijtihad.
Pendahuluan
Islam sebagai sebuah nama dari nama agama tidak diberikan oleh para pemeluknya
melainkan kata Islam pada kenyataannya dicantumkan dalam Quran, yaitu:
1. Wa radhitu lakum al-Islama dinan artinya Dan Allah mengakui bagimu Islam sebagai
Agama.
2. Inna ddina inda ilahi al Islam artinya Sesungguhnya agama disisi Allah adalah Islam.
Dengan mengikuti sistematik iman,islam dan ikhsan yang berasal dari hadist Nabi
Muhammad kerangka dasar agama islam, terdiri dari (1) akidah, (2) syariah dan (3) akhlak.
Pada komponen akidah, ruang lingkup ajaran itu jelas sekali. Pada komponen akidah, ruang
lingkup itu tampak pula jika dihubungkan dengan iman kepada Allah dan para Nabi serta Rasul-
Nya.
Akidah, secara etimologis adalah ikatan, sangkutan. Dalam pengertian teknis makna
akidah itu adalah iman, keyakinan yang menjadi pegangan hidup setiap pemeluk agama islam.
Sedangkan yang dimaksud Syariah, dalam pengertian etimologis adalah jalan yang harus
ditempuh (oleh setiap umat islam). Dalam arti teknis, syariah adalah seperangkat norma Ilahi
yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain dalam
kehidupan sosial, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya. Norma ilahi
yang mengatur tata hubungan itu berupa (a) kaidah ibadah dalam arti khusus atau yang disebut
juga kaidah ibadah murni, mengatur cara dan upacara hubungan langsung manusia dengan Tuhan
dan (b) kaidah muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda
dalam masyarakat.
Disamping akidah dan syariah, baik ibadah maupun muamalah, ajaran islam meliputi
juga akhlak. Akhlak berasal dari khuluk yang berarti perangai, sikap, tingkah laku, watak, budi
pekerti. Perkataan itu mempunyai hubungan dengan sikap, perangai, tingkah-laku atau budi
pekerti manusia terhadap Khalik (pencipta alam semesta) dan makhluk (yang diciptakan).
Dari ketiga komponen agama islam yang menjadi kerangka dasar ajaran islam itu
dikembangkan sistem-sistem islam, seperti misalnya, untuk menyebut beberapa sebagai contoh
sistem filsafat islam, sistem hukum islam, sistem pendidikan islam, sistem ekonomi islam, sistem
budaya islam. Disebut sistem, seperti disinggung diatas, karena sebagai kesatuan ia terdiri dari
bagian-bagian yang saling menopang dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang baik
tujuan masing-masing sistem itu sendiri maupun tujuan sistem ajaran islam secara keseluruhan.
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan menjadi dari bagian agama Islam.
Hukum dalam konsepsi seperti hukum barat adalah hukum yang sengaja dibuat oleh manusia
untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat. Adapun
konsepsi hukum islam, dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah. Hukum tersebut
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat,
tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan, hubunagn manusia dengan dirinya sendiri,
hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat dan hubungan manusia dengan benda
serta alam sekitarnya.
Hukum dalam bahasa arab berarti norma atau kaidah, yakni ukuran, patokan, pedoman
yang dipergunakan untuk menilai tingkah laku atau perbuatan manusia dan benda. Hubungan
antar perkataan hukum dalam bahasa indonesia dengan hukum dalam pengertian norma dalam
bahasa arab adalah setiap peraturan,apapun macam dan sumbernya mengandung norma atau
kaidah sebagai intinya. Dalam ilmu hukum islam kaidah itu disebut hukum. (Ali, 1999 : 39).