Anda di halaman 1dari 3

PROSES KONVERSI PADA FRAKSI MINYAK

BUMI
1/24/2015 10:50:00 PM REV JAZZ

Proses konversi pada fraksi minyak bumi- Artikel kali ini kita akan
membahas salah satu proses yang tidak pernah lepas dari industri migas,
terutama pada area kilang. Proses ini disebut dengan proses konversi yang
merupakan tahap lanjutan dalam pengolahan suatu fraksi minyak bumi,
setelah fraksi-fraksi tersebut telah dipisahkan pada proses awal yaitu
tahap destilasi. Proses Konversi ini berfungsi untuk menghasilkan suatu
produk dengan standar yang diinginkan maupun untuk membersihkan
impuritis (pengotor) yang terkandung dalam fraksi tersep

Pengertian konversi
Dalam industri migas, konversi diartikan sebagai proses penyusunan kembali
struktur hydorkarbon dengan tujuan untuk memperoleh jenis fraksi yang
diinginkan dan sesuai dengan permintaan pasar. Contohnya saja proses
konversi fraksi bensin yaitu dengan perubahan molekul rantai carbon yang
lurus menjadi struktur rantai carbon yang bercabang dengan tujuan
meningkatkan kualitas bensin. Berikut jenis-jenis konversi dalam refinery unit
(unit pengolahan):

Proses konversi fraksi minyak bumi

Cracking
Proses Cracking ialah proses pemecahan (penguraian) molekul senyawa
hidrokarbon yang besar menjadi struktur senyawa hidrokarbon yang lebih
kecil. sebagai contoh, proses penguraian fraksi kerosen (minyak tanah )
menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas
serta perolehan fraksi gasolin (bensin). Seperti yang kita ketahui, kualitas
bensin dinilai dari sedikitnya sifat anti knock (ketukan) yang terjadi didalam
mesin saat pembakaran serta jumlah energi yang diberikan setelah terbakar
habis. Penilaian ini dinyatakan dalam bilangan oktan. Semakin tinggi nilai
oktan jenis bensin maka kualitasnya akan semakin tinggi. Proses cracking
terdiri dari tiga cara yaitu:
Thermal Cracking (cara panas), yaitu proses yang menggunakan suhu
yang tinggi serta tekanan yang rendah.
Catalytic Cracking (menggunakan katalis), yaitu proses cracing dengan
menggunakan katalis jenis bubuk platina maupun molybdenum oksida.
Perengkahan ini menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium
dengan cara menambahkan proton kedalam molekul olefin maupun menarik
ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
Hydrocracing, proses ini merupakan gabungan antara perengkahan
dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh, reaksi ini
dilakukan pada tekanan yang tinggi. keuntungan lain dari proses ini yaitu
sulfur yang terkandung di dalam minyak akan diubah menjadi hidrogen
sulfida sehingga lebih mudah untuk dipidahkan.

Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul yang kecil
menjadi molekul yang lebih besar, sebagai contoh dari proses polimersasi
yaitu pembuatan bensin yang berkualitas tinggi (isooktana) yang dihasilkan
dari gabungan senyawa isobutena dan senyawa isobutana. Polimerisasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Polimerisasi Thermal
Merupakan polimerisasi yang dilakukan pada tekanan yang tinddi tanpa
adanya bantuak katalis, tekanan yang digunakan berada pada range 600 psig
sampai 3000 psig, dengan temperatur antara 510C hingga 590C.
Polimerisasi Katalitik
Proses ini berlangsung dengan mekanisme terbentuknya ester asam dari
reaksi olefin dan katalis asam, kedua molekul ester tersebut kemudian
terdekomposisi sehingga akan menjadi regenerasi katalis asam, sedangkan
molekul hidrokarbon akan bergabung membentuk molekul yang lebih besar
atau polimer.

Alkilasi
Proses konversi pada fraksi minyak bumi selanjutnya ialah alkilasi.
dalam industri migas alkilasi merupakan proses yang bertujuan untuk
meningkatkan bilangan oktan pada fraksi minyak bumi. Salah satu reaksi
yang sering digunakan saat ini yaitu reaksi antara isobutena dengan olefin
dengan menggunakan katalis asam sulfat, sehingga akan mengkombinasikan
olefin dengan berat molekul rendah (campuran propilena dan butilena)
dengan isobutana dan dengan adanya asam sulfat sehingga akan
menghasilkan bensin dengan sifat antiknocking yang tinggi serta
pembakaran yang bersih.

Reforming
Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bensin yang kurang baik
(rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu tinggi (rantai karbon
bercabang), kedua bensin tersebut memiliki rumus molekul yang sama
namun struktur karbon yang berbeda. Reforming juga dapat merupakan
perubahan steuktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa
aromatik dengan jumlah bilangan oktan yang tinggi.

Treating
Treating merupakan proses yang bertujuan untuk menhilangkan impuritis
(pengotor), yang tedapat di dalam fraksi minyak bumi seperti sulfur
(belerang). Selain sebagai penghilang kotoran, proses treating juga berfungsi
untuk perbaikan warna, menghilangkan bau dan fraksi berat seperti aspal.
Proses treating terdiri dari lima cara, yaitu:
1. Cooper sweetening dan doctor treating: bertujuan untuk
menghilangkan pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap.
2. Acid Treatment: yaitu proses penghilangan lumpur serta perbaikan
warna.
3. Deawaxing: yaitu proses penghilangan wax atau n parafin yang
memiliki berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas sehingga
menghasilkan minyak pelumas dengan pour pint yang rendah, biasanya wax
ini digunakan untuk produk lilin.
4. Desulfuring: merupakan proses penghilangan sulfur (belerang). sulfur
pada dasarnya terkandung secara alami di dalam minyak bumi maupun gas.

Blending
Proses ini merupakan pencampuran antara zat aditif yang dimasukkan ke
dalam fraksi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.
Misalnya saja bensin yang terdiri dari beberapa jenis dengan bilangan oktan
yang berbeda-beda, bahan aditif yang diblending dengan biasanya berupa
TEL (tetra ethyl lead) yang berfungsi untuk menaikkan bilangan oktan bensin
walaupun kandungan yang terdapat pada TEL dapat mencemari lingkungan
dan tentunya berbahaya bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai