Aksis I
Dari anamnesis, pasien memiliki masalah dengan interaksi dengan hubungan sosial, karena
pasien jarang sekali keluar rumah untuk berinteraksi dengan warga sekitar. Hubungan pasien
dengan istrinya juga kurang harmonis, karena pasien melakukan KDRT ke istrinya sehingga
istrinya pergi meninggalkan pasien (pisah rumah).
Aksis I : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
Aksis III : Pasien tidak ada gangguang pada kondisi medik umum
Aksis IV :Pasien memiliki masalah berinteraksi dengan masalah dnegan interaksi sosial dan
masih belum bekerja hingga kini.
Aksis V
IX PROGNOSIS
X DAFTAR MASALAH
XI TERAPI
Farmakologi
Risperidone 2x1 mg
Clozapin 1x25mg
Psikoterapi
Sosioterapi
Mengedukasi pasien untuk berani mengatakan tidak untuk hal-hal yang dapat
membuatnya kembali menjadi seperti dulu. Memotivasi untuk mulai kembali bekerja dan
lebih banyak bergaul dengan orang-orang yang lebih taat beragama.
Follow up
S : Pasien mau berbicara dengan baik. Pasien terus meminta untuk pulang.
O : TD 120/80 mmHg, HR 88x/menit, RR 18x/menit. Perilaku pasien baik, tidak ada gejala
putus obat lagi, kondisi emosi pasien stabil
A : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
P : terapi dilanjutkan
O : TD 110/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 16x/menit. Perilaku pasien sangat baik, tidak ada
gejala putus obat lagi, kondisi emosi pasien stabil
A : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
P : terapi dilanjutkan
O : TD 110/80 mmHg, HR 82x/menit, RR 18x/menit. Perilaku pasien sangat baik, tidak ada
gejala putus obat lagi, kondisi emosi pasien stabil
A : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
P : terapi dilanjutkan
O : TD 110/80 mmHg, HR 76x/menit, RR 18x/menit. Perilaku pasien sangat baik, tidak ada
gejala putus obat lagi, kondisi emosi pasien stabil
A : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.
P : terapi dilanjutkan
Tanggal 23 Februari 2017
O : TD 110/80 mmHg, HR 84x/menit, RR 16x/menit. Perilaku pasien sangat baik, tidak ada
gejala putus obat lagi, kondisi emosi pasien stabil
A : F10.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alcohol kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F11.21 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida kini abstinen tetapi
dalam lingkungan terlindung.
F 15.00 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk
kafein intoksikasi akut tanpa komplikasi.