Anda di halaman 1dari 2

Nama : Qulbudin Anugrah Hekmatiar

NIM : 161411024

PEMBAHASAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMINIUM FOIL

Pada praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan tawas dari aluminium
foil, mempelajari reaksi proses yang terjadi, dan menghitung yield atau perolehan produk
tawas dan menganalisa dengan menentukan titik leleh tawas.

Pembuatan tawas menggunakan bahan baku aluminium foil karena jumlah yang
banyak dan mudah ditemukan dan juga sebagai limbah akibat dari penggunaannya sebagai
kemasan makanan. Selain itu, aluminium juga bisa menjadi bahan koagulan dan penjernih air.
Maka dari itu tawas juga selain digunakan untuk menjernihkan air bisa juga sebagai solusi
untuk mencegah banyaknya limbah yang dapat merusak lingkungan.

Tawas dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) sebanyak 3 gram dalam
larutan basa kuat kalium hidroksida (KOH) sebanyak 1,2 M lalu ditambahkan asam sulfat
(H2SO4) sebanyak 50% sehingga menghasilkan tawas (KAl(SO4)2.12H2O) dan gas hidrogen
(H2). Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

2Al + 2KOH + 10H2O + 4H2SO4 2KAl(SO4)2.12H2O + 3H2

Jumlah tawas yang dihasilkan dari percobaan ini sebanyak 24,6 gram, jika dihitung
melalui teori atau yang seharusnya dari aluminium sebanyak 3 gram dapat menghasilkan
tawas sebanyak 28,64 gram dengan persentase yield tawas sebesar 84,7%. Kemudian
dilakukan uji kualitatif terhadap tawas melalui analisis melting point, titik leleh, dari tawas.
Berdasarkan literatur bahwa melting point tawas berada pada suhu 92oC 95oC ketika diuji di
laboratorium melting point tawas yang telah dihasilkan berada pada suhu 91,9oC.

Saat melakukan percobaan dan setelahnya ditemukan berbagai variabel yang dapat
memengaruhi proses pembuatan tawas, yaitu suhu, bentuk aluminium foil, kebersihan alat,
kecepatan pengadukan, pH larutan, dan waktu. Suhu berpengaruh terhadap kualitatif dan
kuantitatif tawas yang sedang dibuat kemudian berpengaruh untuk melarutkan aluminium foil
lebih cepat. Bentuk aluminium foil harus digunting sangat kecil agar aluminium foil cepat
larut dalam larutan KOH karena jika aluminium foil sangat besar akan memungkinkan dapat
larut dengan waktu yang cukup lama. Kebersihan alat sangatlah berpengaruh pada proses
pembuatan tawas terutama pada kualitas tawas yang dihasilkan sehingga sebelum melakukan
percobaan alat dicuci terlebih dahulu agar tidak ada lagi bahan atau zat yang dapat
mengontaminasi hasil tawas. Kecepatan pengadukan berpengearuh terhadap hasil tawas
karena jika larutan diaduk terlalu cepat maka kristal tawas akan terbentuk sedikit bahkan
tidak terbentuk melainkan akan terbentuk serbuk seperti tepung terigu. pH larutan harus 1-2
karena berfungsi agar ion K, Al, dan SO4 terikat sempurna. Waktu dapat mempengaruhi
kualitas tawas karena jika terlalu lama, dalam pengadukan atau pemanasan, tidak akan
terbentuk kristal yang optimum.

Kendala yang dihadapi saat praktikum, yaitu aluminium foil yang tidak
semuanya terlarut pada cairan KOH karena banyak aluminium foil yang berada pada dinding-
dinding gelas kimia pada saat direaksikan dengan larutan KOH yang dapat memengaruhi
hasil tawas yang diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai