Anda di halaman 1dari 3

1.

Ekstrak kering kadar air < 10%, kental 5-30%, cair >30%
2. Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat untuk menarik komponen kimia yang
terdapat dalam simplisia.
3. Faktor yang mempengaruhi ekstraksi :
a. U k u r a n P a r t i k e l
Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar luas bidang kontak antara padatan
dansolven, sehingga mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan
diekstrak serta semakin pendek jalur difusinya, yang menjadikan laju transfer massa
semakintinggi dan mempercepat waktu ekstraksi.
b. Pelarut
Larutan yang akan dipakai sebagai pelarut sesuai dgn sifat
kepolaran zat yg ingin ditarik, & viskositas rendah agar dapat
dapat bersikulasi dengan mudah.
c. S u h u
kelarutan zat terlarut (pada partikel yang diekstraksi" di dalam
pelarutakan naik bersamaan dengan kenaikan temperatur untuk
memberikan laju ekstraksi yanglebih tinggi.
d. P e n g a d u k a n
akan menaikkan proses difusi, sehinggamenaikkan perpindahan
material dari permukaan partikel ke 'at pelarut.
4. Proses terjadinya ekstraksi
Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-
kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih
tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan
konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan
1. penentrasi pelarut kedalam sel tanaman sehingga terjadi pengembangan (swelling) sel
tanaman. 2. proses disolusi yaitu melarutnya kandungan senyawa didalam
pelarut. 3. difusi dari senyawa tanaman, keluar dari sel tanaman (simplisia).
5. Metode ekstraksi
Ekstraksi cara dingin
a. Maserasi, merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada
temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.

Keuntungan : 1. Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana


perendam

2. Beaya operasionalnya relatif rendah

3. Prosesnya relatif hemat penyari

Kerugian : waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan
penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan
yang mempunyai tekstur keras

b. Perkolasi adalah ekstraksi dengan perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan


dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan
penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampel dalam keadaan
jenuh.

Kelebihan dari metode perkolasi adalah:


1. Tidak terjadi kejenuhan
2. Pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan penyari sehingga zatseperti
terdorong untuk keluar dari sel)
Kekurangan dari metode perkolasi adalah:
1.Cairan penyari lebih banyak
2. Resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka.

Ekstraksi cara panas


a. Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-
molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan
selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon

Keuntungan metode ini adalah :


- Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung.
- Digunakan pelarut yang lebih sedikit
- Pemanasannya dapat diatur (Sudjadi, 1988).

Kerugian dari metode ini :


- Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah
bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh
panas.
- Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya
dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan
volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
- Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena seluruh
alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur ini untuk
pergerakan uap pelarut yang efektif (Sudjadi, 1988).
b. refluks adalah termasuk metode berkesinambungan dimana cairan penyari secara
kontinyu menyari komponen kimia dalam simplisia cairan penyari dipanaskan
sehingga menguap dan uap tersebut dikondensasikan oleh pendingin balik, sehingga
mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan dan jatuh kembali ke labu
alas bulat sambil menyari simplisia.
Keuntungan dari metode refluks adalah: Digunakan untuk mengekstraksi sampel-
sampel yang mempunyai tekstur kasar, dan Tahan pemanasan langsung.

Kerugian dari metode refluks adalah: Membutuhkan volume total pelarut yang
besar,dan Sejumlah manipulasi dari operator.
6. Kriteria Pelarut Ekstraksi
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya melarutkanyang
tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi ini berhubungan
dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang diekstraksi. Terdapat
kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut polar dan sebaliknya

Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh:


Selektivitas, pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan.
Kelarutan, pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak
yang besar.
Kemampuan tidak saling bercampur, pada ekstraksi cair, pelarut tidak boleh larut
dalam bahan ekstraksi.
Kerapatan, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut
dengan bahan ekstraksi.
Reaktivitas, pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada
komponen bahan ekstraksi.
Titik didih, titik didh kedua bahan tidak boleh terlalu dekat karena ekstrak dan
pelarut dipisahkan dengan cara penguapan, distilasi dan rektifikasi.
Kriteria lain, sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun,
tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur udara, tidak korosif, buaka
emulsifier, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik
7. Pelarut Air & Etanol
8. Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan cairan dari suatu larutan dengan
menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya.
9. Urutan kepolaran pelarut n-heksana, sikloheksana, karbontetraklorida, benzena, toluena,
dietil eter, kloroform, etil asetat,asetat, etanol, dan methanol
10. Ekstraksi Tunggal
Ekstraksi tunggal adalah dengan mencampurkan bahan yang akan diekstrak dihubungkan
satu kali dengan pelarut. Disini, sebagian dari zat yang akan diolah akan larut dalam bahan
pelarut sampai tercapai suatu keseimbangan. Metode ekstraksi tunggal mempunyai
kekurangan yaitu tidak dapat mengekstraksi semua komponen bahan aktif yang ada. Namun,
metode ekstraksi tunggal juga memiliki kelebihan, yakni sampel yang dihasilkan lebih
banyak atau rendemen yang digunakan untuk pengamatan terhadap suatu komponen bahan
aktif lebih banyak (Samsudin dan Khoiruddin 2006).
Ekatraksi Bertingkat
Pemilihan pelarut untuk proses ekstraksi tergantung dari sifat komponen yang akan
diekstrak. Salah satu sifat yang penting adalah polaritas suatu senyawa. Derajat polaritas
tergantung pada besarnya tetapan dielektrik, semakin besar tetapan dilektrik maka sifat
pelarut akan semakin polar (Houghton dan Rahman 1998 dalam Waranmaselembun
2007). Ekstraksi bertingkat merupakan meotde pemisahan suatu senyawa menggunakan
beberapa pelarut dengan derajat kepolaran yang berbeda, yaitu dari non polar, semi polar,
dan polar.

Anda mungkin juga menyukai