I. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung dan pembuluh darah sampai saat ini masih
merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Setiap tahunnya di
dunia diperkirakan semakin banyak orang yang meninggal karena
penyakit jantung dan pembuluh darah jika dibandingkan dengan penyakit
lainnya. Dari survei yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2004,
diperkirakan sebanyak 17,1 juta orang meninggal (29,1% dari jumlah
kematian total) karena penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari
kematian 17,1 juta orang tersebut diperkirakan 7,2 juta kematian
disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada tahun 2030, WHO
memperkirakan terjadi 23,6 juta kematian karena penyakit jantung dan
pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah yang
paling sering diketahui dan bersifat fatal adalah kejadian henti jantung
mendadak. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup, terutama jika
henti jantung mendadak tersebut disaksikan, harus secepatnya dilakukan
tindakan bantuan hidup dasar (BHD). Berdasarkan penelitian, BHD akan
memberikan hasil yang paling baik jika dilakukan dalam waktu 5 menit
pertama saat pasien diketahui tidak sadarkan diri dengan menggunakan
automated external defibrillator (AED). Umumnya karena waktu yang
ditempuh setelah dilakukan permintaan tolong awal dengan jarak antara
sistem pelayanan kegawatdaruratan medis serta lokasi kejadian akan
memakan waktu lebih dari 5 menit, maka untuk mempertahankan angka
keberhasilan tinggi, tindakan BHD bergantung terhadap pelatihan umum.
Tindakan BHD umumnya dilakukan oleh paramedis, namun penting
untuk diketahui dan dapat dilakukan oleh kaum awam seperti petugas non
medis di rumah sakit melalui pelatihan sebelumnya. Untuk menjaga mutu
para pelaksana bantuan, baik dari kaum awam (petugas non medis),
diperlukan satu pelatihan BHD yang terintegrasi serta komprehensif di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
IV. METODOLOGI
Adapun kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar untuk tenaga non medis
RS, dengan cara :
A. Pre dan post tes tertulis
B. Teori
C. Diskusi
D. Praktik BHD (skill station)
E. Ujian praktek BHD
V. MATERI
Bantuan hidup dasar pada dewasa
VI. NARASUMBER
Dokter yang sudah mengikuti pelatihan ACLS
VII. PESERTA
Petugas non medis RS (petugas ambulance, rekam medis,instalasi gizi,
farmasi, PKRS, satpam, petugas administrasi, petugas kebersihan,
petugas IPAL, petugas IPSRS, petugas kasir, manajemen RS) berjumlah
100 orang.
IX. PENDANAAN
Sumber dana dari RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak
X. JADWAL KEGIATAN
JADWAL PELATIHAN IN HOUSE TRAINING BANTUAN HIDUP DASAR
BAGI TENAGA NON MEDIS RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD
ALKADRIE KOTA PONTIANAK
XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman
dalam pelaksanaannya.
Pontianak, 14 Februari
2017
Mengetahui,
LAMPIRAN
NAMA PESERTA IN HOUSE TRAINING BANTUAN HIDUP DASAR TANGGAL 2
MARET 2017