Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil pelatihan Bantuan
Hidup Dasar (BHD) di RSUD Sekayu Tanggal 05,08,10,12 dan 22 april
2019 dengan semaksimal mungkin.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
buku panduan ini.
Panitia BHD
LAPORAN
TENTANG PELAKSANAAN PELATIHAN BANTUAN
HIDUP DASAR (BHD) Tahun 2019
I. Pendahuluan
Kegawat Darurat dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja dan
dimana saja. Kegawat Daruratan merupakan suatu kondisi dimana harus
dilakukan tindakan yang cepat dan tepat karena apabila tidak dilakukan
dengan segera dapat menyebabkan kematian. Saat penanganan awal
terhadap kegawat daruratan sudah menjadi hal yang harus diketahui dan
dipelajari oleh setiap orang khususnya petugas kesehatan di Rumah Sakit.
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan
napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa
menggunakan alat bantu. Tindakan Bantuan Hidup Dasar sangat penting
pada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi
diluar Rumah Sakit, dan gagal melakukan usaha penyelamatan sebagai
langkah awal dalam bantuan hidup dasar tidak mengetahui lokasi yang
tepat untuk kompresi dada pada tindak bantuan hidup dasar. Seiring
dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma dan pentingnya tindakan
Bantuan Hidup Dasar pada pasien trauma, maka setiap orang seharusnya
terlatih dalam pemberian pertolongan pertama atau Bantuan Hidup Dasar.
Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu yang memiliki ±735 orang yang terdiri
dari Tenaga Dokter, Perawat, Bidan, Penunjang dan dari sepertiga dari
jumlah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu adalah tenaga
Penunjang, Selain Dokter, Perawat, Bidan yang harus memiliki
kemampuan dalam menangani kasus kegawat darurat, tenaga penunjang
pun harus mampu menangani kasus kegawat daruratan. Hal ini dilakukan
Rumah Sakit Umum Dearah Sekayu untuk menperoleh Akreditasi Versi
Snars Bintang 5 (lima) tahun 2019. Untuk meningkatkan kemampuan
Tenaga yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Telah Dilakukan
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang dilaksanakan pada tanggal
05, 08, 10, 11, 22 april 2019 kegiatan tersebut meliputi pretest untuk
menguji sejauh mana pengetahuan perserta kemudian dilanjutkan dengan
penyapaian materi dan pratek agar pesertas lebih mengerti dalam hal
penempatan tangan untuk melakukan RJP dan pemberian udara masuk ke
tubuh dengan sempurna setelah melakukan praktek dilanjutkan dengan
postest.
II. WAKTU DAN TEMPAT
III. TUJUAN
IV. SERTIFIKAT
V. INSTRUKTUR / NARASUMBER
1. Ardiansyah,Am.Kep
2. Defi Deansyah, Am.Kep
3. Deny Dwi Saputra,Am.Kep
4. Syahril,Am.Kep
5. Mario Chanda Winata,Am.Kep
6. Jonal Harnain,Am.Kep
7. Panji Mas,Am.Kep
8. Armin,Ardiansyah,Am.Kep
9. Romi Apriansyah,Am.Kep
10. M. Fajar Kurniawan,Am.Kep
VI. PANITIA
A. Kesimpulan
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan
jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi
darah tanpa menggunakan alat bantu. Tindakan Bantuan Hidup Dasar
sangat penting pada pasien dengan henti jantung yang tiga perempat
kasusnya terjadi diluar Rumah Sakit, dan gagal melakukan usaha
penyelamatan sebagai langkah awal dalam bantuan hidup dasar tidak
mengetahui lokasi yang tepat untuk kompresi dada pada tindak
bantuan hidup dasar. Seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Sekayu harus memiliki kemampuan dalam menangani kasus kegawat
darurat.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang dilaksanakan di
Gedung Aula RSUD Sekayu berlangsung selama 5 hari. Dari evaluasi
yang dilaksanakan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman
peserta mengenai perlunya Bantua Hidup Dasar (BHD)
B. Saran