Anda di halaman 1dari 4

Paradigma Sehat terhadap Status Gizi Balita

Christabel Banar Rivo

10.2016.157

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Abstrak

Kemajuan ilmu pengetahuan membuat manusia membuka pandangannya dalam cara


pandang kehidupan yang sehat. Dalam melakukan tindakan sehat kita harus mengetahui status
gizi dari balita tersebut. Dengan begitu masyarakat akan bertindak dengan bantuan dari lembaga
kesehatan seperti posyandu. Lembaga kesehatan adalah lembaga yang sangat penting untuk
kehidupan yang sehat bagi masyarakat. Untuk menghindarkan balita dari penyakit masyarakat
juga perlu mengetahui tentang konsep terjadinya penyakit, agar mengerti tentang bagaimana cara
mencegah penyakit. Pada balita tentu saja ibu merupakan faktor dominan pada kesehatan sang
balita.. Dengan hal ini, sang ibu tidak boleh salah dalam pandangan sehatnya.

Kata kunci: Paradigma sehat, status gizi, pencegahan, balita, konsep penyakit

Abstract

The progress of science makes man opened his eyes in a healthy perception of life. In
doing healthy actions we need to know the nutritional status of children under five. That way
people will act with the assistance of health institutions such as Posyandu. Health institution is
an institution that is essential for a healthy life for the community. To prevent toddlers from
disease community also needs to know about the concept of disease, in order to understand how
to prevent the disease. In the course toddler's mother is a dominant factor in the health of the
infant .. In this case, the mother should not be incorrect in view of the healthy.

Keywords: Paradigm healthy, nutritional status, prevention, toddlers, the concept of illness

1
Pendahuluan

Terdapat laporan dari Posyandu Mawar pada tahun lalu. Di sini jumlah balita yang
memiliki KMS dibandingkan dengan semua balita adalah 63%. Balita yang ditimbang
dibandingkan dengan semua balita adalah 40%. Balita yang berat badannya naik dibandingkan
balita yang ditimbang adalah 70%. Balita yang berat badannya naik dibandingkan dengan semua
balita adalah 20%. Jumah balita adalah 300 orang, dengan jumlah kader 6 orang. Cakupan
pelayanan yang dilakukan oleh Posyandu Mawar adalah sebanyak 7 kali.

Pengertian Status Gizi

Gizi adalah proses mengkonsumsi makanan secara normal melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, dan
berfungsi untuk menghasilkan energi.1 Jadi, bisa dikatakan status gizi adalah ukuran mengenai
kondisi tubuh seseorang dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan zat-zat gizi yang digunakan
pada tubuhnya. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal,dan
gizi lebih.2 Berdasarkan WHO-NCHS status gizi dibagi menjadi tiga, yaitu gizi lebih, gizi baik
dan gizi kurang. Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan
berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Gizi baik adalah gizi yang seimbang.
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang beraneka ragam dan memenuhi
5 kelompok zat gizi dengan jumlah yang cukup, tetapi tidak berlebihan ataupun kekurangan. Gizi
kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin
yang dibutuhkan tubuh.3

Peranan Posyandu
Terdapat peranan posyandu, yaitu promotif, preventif dan kuratif. Promotif adalah
tindakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Preventif adalah tindakan yang dilakukan
untuk mencegah penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung.4 Peranan kuratif adalah
upaya pemulihan kesehatan dengan memberikan terapi kepada pasien.5

2
Konsep Terjadinya Penyakit
Konsep terjadinya penyakit dipengaruhi oleh agen penyakit, host, dan lingkungan. Agen
penyakit adalah faktor utama dari penyakit seperti mikroba patogen. 6 Selain itu, ada juga host
atau yang disebut sebagai tuan rumah penyakit, yaitu manusia itu sendiri. 7 Lingkungan juga
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. 8 Lingkungan juga
berperan besar dalam mempengaruhi agen dan host.9

Tindakan Pencegahan Penyakit pada Balita


Faktor yang berperan besar dalam tindakan pencegahan penyakit pada balita adalah status
gizi, umur, dan jenis kelamin balita. Sang ibu juga mempengaruhi tersebut. Hal ini berhubungan
10
dengan pekerjaan, pengetahuan, pendidikan, dan umur sang ibu. Pencegahan penyakit bisa
dilakukan dengan pemberian makan yang bergizi, memberikan multivitamin bagi balita, menjega
kebersihan lingkungan, serta memberikan ASI pada balita.11

Kesimpulan

Paradigma sehat pada balita bisa membantu balita untuk meningkatkan status gizinya.
Banyak peran yang mempengaruhi status gizi pada balita. Peran yang paling dominan adalah
sang ibu dari balita itu sendiri. Dengan tindakan yang sehat, balita bisa terhindar dari berbagai
penyakit, karena tindakan yang sehat akan menjauhkan balita dari penyakit.

3
Daftar Pustaka

1. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21485/4/Chapter%20II.pdf,


2 Desember 2016
2. Diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122525-S%205254-Faktor-faktor-
Tinjauan%20literatur.pdf, 2 Desember 2016
3. Diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/7718/3/BAB%202%20-%2008603141021.pdf, 2
Desember 2016
4. Azwary B. Peran paramedis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di
puskesmas pembantu. eJournal Ilmu Pemerintahan; 1(1): 385-99
5. Khomsah N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan peran serta kader posyandu dalam
deteksi faktor risiko ibu hamil. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok 2012
6. Di unduh dari
http://eprints.undip.ac.id/44749/3/IGOR_RIZKIA_SYAHPUTRA_22010110110094_Bab
2KTI.pdf, 2 Desember 2016
7. Fatmawati DWA. Hubungan biofilm streptococcus mutans terhadap resiko terjadinya
karies gigi. JKG Unej 2011; 8(3): 127-30
8. Diunduh dari http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/Vol%20Edisi%20Khusus
%20Desember%202009/SEHAT.docx, 2 Desember 2016
9. Diunduh dari http://web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_7j.pdf, 2 Desember 2016
10. Hamdani. Pengaruh faktor upaya pengobatan dan pencegahan yang dilakukan ibu pada
balita dengan penyakit diare di puskesmas bandar baru. Tesis. Universitas Sumatera
Utara. Medan 2009
11. Diunduh dari
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/7140/JURNAL.pdf?
sequence=1, 2 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai