Anda di halaman 1dari 5

Menjalin Hubungan Yang Baik Dengan Komunikasi Empati

Christabel Banar Rivo

10.2016.157

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana


Alamat korespondensi : Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia
Email : christabel.2016fk157@civitas.ukrida.ac.id

Abstract

Humans are social creatures. Therefore, communication is a little thing that was instrumental for
humans. Which means of communication greatly affects aspects that exist in humans, such as
emotions, decisions,and desires. We as human beings certainly need a healthy relationship.
Healthy relationships can be formed if every human being to understand each other with other
humans. Therefore, people need to empathize in order to establish a good relationship to each
other.

keywords: communication, empathy

Abstrak

Manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, komunikasi adalah hal kecil yang sangat
berperan bagi manusia. Komunikasi sangat mempengaruhi aspek-aspek yang ada dalam diri
manusia, seperti emosi, keputusan, dan keinginan. Kita sebagai manusia tentu saja memerlukan
hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat bisa terbentuk jika setiap manusia bisa saling
mengerti dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia perlu berempati agar bisa menjalin
hubungan yang baik terhadap sesamanya.

Kata kunci: komunikasi, empati


Pendahuluan

Pada suatu kunjungan sosial ke satu rumah dimana tinggal sepasang kakek dan nenek
lanjut usia, beberapa mahasiswa melakukan komunikasi dengan kakek nenek tersebut. Kakek
yang berumur 75 tahun ini merawat istrinya yang berumur 70 tahun dan sudah pikun. Mereka tak
punya anak dansaudara-saudara lagi. Kehidupan mereka ditanggung oleh gereja.

Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI terbitan Balai
Pustaka, 2002), komunikasi adalah: (1) Pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. (2). Perhubungan.
Selain itu ada juga beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli:

Hafield Cangara menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia


menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian.

Everett M. Rogers berpendapat bahwa Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau
penerima.

Onong Uchjana Effendy mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah proses


penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain. Pikiran tersebut bisa
merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.

Komunikasi Empati

Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada kondisi perasaan orang lain.
Dalam komunikasi, empati merupakan hal yang sangat penting agar pesan yang diterima menjadi
lebih mudah diterima, karena komunikator dan komunikan perlu membangun empati untuk dapat
terhubung secara psikologis, perasaan dan kondisi dari masing-masing pihak. Untuk melakukan
empati kita harus memiliki upaya dan kemampuan kognitif, afektif, dan perilaku. Kemampuan
kognitif adalah kemampuan untuk mengerti kebutuhan orang lain. Kemampuan afektif
diperlukan untuk mengerti dan lebih peka dengan perasaan orang lain. Yang terakhir adalah
kemampuan perilaku yaitu kemampuan untuk memperlihatkan dan menyampaikan empati
kepada orang. Selain kemampuan, ada juga hal yang dibutuhkan untuk melakukan empati. Hal
yang diperlukan dalam komunikasi empati, antara lain:

a. Ketertarikan pada sudut pandang yang diberikan oleh komunikan.


b. Kesabaran agar tidak memotong pembicaraan. Komunikator akan mendapatkan
penjelasan yang detail jika bisa bersabar terhadap penjelasan tentang detail yang
diberikan oleh komunikan.
c. Sikap tenang saat menerima perasaan yang kuat dari komunikan.
d. Bersikap bebas prasangka, kecuali jika sangat diperlukan. Kita harus menghindari
sikap evaluatif untuk memahami sudut pandang orang lain. Tetapi, sikap evaluatif
juga bisa menyeleksi hal-hal yang harus disampaikan atau tidak.
e. Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan atau saran. Memberi dukungan pada
komunikan bisa mengembangkan rasa empati terhadap mereka. Sehingga ada
kesiapan dalam merespon komunikan diperlukan agar bisa mendukung komunikan.
f. Sikap penuh pengertian. Kita tidak perlu selalu menerima sudut pandang seorang
komunikan. Jika kita tidak setuju dengan pandangannya, kita bisa mengatakan
bahwa kita mengerti tentang pembicaraannya. Tetapi, tidak perlu menyetujuinya
atau tidak.

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol dan kata-kata


yang dinyatakan baik secara lisan, oral, maupun tulisan. Tujuan dari komunikasi verbal adalah
agar dapat menyampaikan menjelasan, pemberitahuan, arahan. Sedangkan, Komunikasi non
verbal adalah suatu kegiatan komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam.
Komunikasi non verbal adalah pertukaran pesan yang menggunakan gerakan tubuh, kontak mata,
kedekatan jarak dan sentuhan, sikap tubuh, dan vocal yang bukan kata-kata. Terdapat perbedaan
yang ada pada komunikasi verbal dan non verbal, antara lain:

1. Kesenjangan
Komunikasi non verbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus,
juga mengarah pada norma-norma yang ada. Sedangkan, komunikasi verbal dilakukan
dengan sengaja.
2. Perbedaan-perbedaan simbolik
Komunikasi bersifat intensional dan harus dibagi antara orang yang terlibat dalam
komunikasi. Sementara, komunikasi non verbal lebih alami sebagai norma dan perilaku
yang disandarkan pada norma.
3. Mekanisme Pemrosesan
Komunikasi yang ada dalam non verbal kurang terstruktur dan juga aturan yang ada di
dalamnya lebih sederhana saat berkomunikasi. Sedangkan komunikasi verbal
mempersyaratkan aturan-aturan dalam tata bahasa.

Korelasi Masalah Terhadap Skenario


Berdasarkan skenario f komunikasi yang harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut adalah
komunikasi empati dan komunikasi verbal dan non verbal.

Kesimpulan
Mahasiswa seharusnya memiliki empat terhadap pasangan kakek dan nenek tersebut,
karena saat berhadapan dengan orang yang sudah tua renta mahasiswa tersebut harus berempati
dengan kondisi yang di alami kakek yang sudah sangat tua dan nenek yang sudah pikun. Terlebih
mereka tidak bisa mencari penghasilan untuk biaya hidup lagi dan kehidupan mereka ditanggung
oleh gereja.
Daftar Pustaka
1. (http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html
diakses pada tanggal 23 Oktober 2016)
2. (http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/505-
komunikasi-efektif-empatik-dan-persuasif diakses pada tanggal 23 Oktober 2016)
3. (http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/08/ejournal
%20nuning%20nugraha%20pdf%20(08-23-14-04-52-15).pdf diakses pada tanggal 23
Oktober 2016)
4. (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1773/1/WINI%20MULYANI-
FDK.PDF diakses pada tanggal 23 Oktober 2016)
5. (http://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal%20christian.pdf diakses pada tanggal 23
Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai