GITA APRILIA
ABSTRAK
Data dari profil kesehatan kabupaten/ kota di Propinsi Jawa Tengah tahun 2009
menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar (32,93%). Berdasarkan Profil
Kesehatan Kabupaten Purworejo cakupan ASI eksklusif tahun 2010 sebesar (48,78%). Data
dari Puskesmas Grabag, cakupan ASI eksklusif pada tahun 2010 sebesar (48,7%).
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif.
Metode penelitian menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan
cross sectional terhadap 44 ibu menyusui yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan di Desa
Harjobinangun Purworejo. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisa data
menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan diperoleh p=0,007 (=0,05) sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak, berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan
pemberian ASI eksklusif di Desa Harjobinangun Purworejo.
PEMBAHAS
AN
1. Pengetahuan tentang manfaat
ASI
ekskl
usif
Hasil Penelitian pada Tabel
9
menunjukkan responden dengan
tingkat pengetahuan baik sebanyak
bayinya. disebakan karena pengetahuan
Namun masih ada responden dengan responden tentang ASI eksklusif
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 9 orang yang kurang. Selain itu juga
(20,5%). Hal ini disebabkan karena masih disebabkan karena responden
ada responden yang berpendidikan rendah. bekerja sehingga tidak memiliki
Selain itu ada responden yang bekerja, waktu untuk memberikan ASI
sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk eksklusif pada bayinya.
menyusui bayinya Notoatmodjo (2003)
2. Pemberian ASI Eksklusif menyatakan bahwa perilaku
Hasil Penelitian pada tabel 7 pemberian ASI eksklusif tiga faktor
diketahui bahwa Responden memberikan ASI yaitu faktor predisposisi, faktor
eksklusif pada bayinya yaitu sebanyak 26 pemungkin, dan faktor penguat.
orang (59,1%). Hal ini disebabkan karena Faktor predisposisi antara lain
responden memiliki pengetahuan yang baik berupa pengetahuan dan sikap
tentang ASI eksklusif. Selain itu karena masyarakat terhadap kesehatan,
faktor ekonomi responden yang kurang tradisi dan kepercayaan masyarakat
sehingga tidak mampu membeli susu formula. terhadap hal- hal yang berkaitan
Namun masih terdapat responden yang belum dengan kesehatan, sistem nilai
memberikan ASI secara ekslusif pada bayinya yang dianut masyarakat,
yaitu sebanyak 18 orang (40,9%). Hal ini
tingkat pendidikan, tingkat sosial tentang ASI eksklusif, maka seorang
ekonomi. Selain itu dipengaruhi sikap ibu akan memberikan ASI eksklusif
dan perilaku petugas kesehatan pada anaknya. Begitu juga sebaliknya,
sebagai salah satu faktor penguat semakin rendah pengetahuan ibu
(reinforcing factor) terhadap perilaku tentang ASI eksklusif, maka semakin
pemberian ASI eksklusif. sedikit pula peluang ibu dalam
3. Hubungan Pengetahuan Ibu memberikan ASI eksklusif (Ruina
tentang ASI Eksklusif dengan Suradi Suharyono,1992:h.19).
Pemberian ASI Eksklusif. Pengujian hipotesis
Hasil penelitian pada tabel menggunakan analisis Chi Square
4.8 menunjukkan bahwa responden menunjukkan adanya hubungan
yang memiliki tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
tentang ASI eksklusif baik sebagian
besar memberikan ASI secara
eksklusif pada bayinya yaitu sebanyak
19 orang (79,2%). Namun ada pula
yang tidak memberikan ASI eksklusif
karena ibu bekerja sehingga tidak
memiliki waktu untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayinya.
Responden dengan
pengetahuan tentang ASI eksklusif
kurang sebagian besar tidak
memberikan ASI secara eksklusif
yaitu sebanyak 7 orang (77,8%).
Namun ada pula yang memberikan
ASI eksklusif sebanyak 2 orang
(22,2%). Hal ini disebabkan karena
faktor ekonomi yang kurang sehingga
mereka hanya memberikan ASI saja
pada bayinya.
Pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif dapat mempengaruhi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif.
Semakin baik pengetahuan Ibu
eksklusif dengan pemberian ASI Harjobinangun, Kecamatan Grabag,
Eksklusif di Desa Harjobinangun, Kabupaten Purworejo
Kecamatan Grabag, Kabupaten
Purworejo dengan X2hitung= 9,908 SARAN
(p=0,007) pada tingkat signifikansi 1. Bagi Tenaga Medis
5%. Diharapkan dapat memberikan
penyuluhan tentang informasi
KESIMPULAN mengenai ASI eksklusif yang lebih
Berdasarkan hasil penelitian lengkap kepada masyarakat khususnya
dapat disimpulkan sebagai berikut : ibu menyusui dalam memberikan ASI
1. Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif pada bayinya.
Eksklusif di Desa Harjobinangun 2. Bagi Ibu di Desa Harjobinangun
Kecamatan Grabag Kabupaten Ibu seharusnya berusaha secara
Purworejo 54,5% termasuk kategori untuk memberikan ASI eksklusif
baik sebanyak 24 orang (54,5%). kepada bayinya, karena ASI eksklusif
2. Ibu yang memberikan ASI eksklusif di mengandung kandungan nutrisi dan
Desa Harjobinangun Kecamatan kandungan gizi yang sangat baik
Grabag Kabupaten Purworejo yaitu untuk bayi.
sebanyak 26 orang (59,1%). 3. Bagi peneliti berikutnya
3. Ada hubungan tingkat pengetahuan Diharapkan untuk dapat
ibu tentang ASI eksklusif dengan menambah variabel dan jumlah
pemberian ASI Eksklusif di Desa responden sehingga hasil penelitian
yang dicapai lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ali Saefuddin. 2003. Hak Asasi Bayi dan Pekan ASI Sedunia. Artikel diambil dari
//http.//www.suaramerdeka.com /harian/0208/03/kha.
Arikunto, S. 2010. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung:Alfa Beta
Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Proverawati, A dan Rahmawati, E. 2010. Kapita Selekta Asi dan Menyusui. Yogyakarta:
Nuha
Medika
Purwanti, H. S. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku Saku untuk Bidan Jakarta:
EGC
Rulina, Suradi Suharyono d.k.k. 1992. ASI Tinjauan dari Beberapa Aspek. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Roesli, U. 2001. Bayi Sehat Berkat ASI Eksklusif, Makanan Pendamping Tepat dan
Imunisasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Roesli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya
Soekanto, S. 2002. Sosiologi suatu pengantar Cetakan V. Jakarta :PT Raya Grafindo Persada.